Bab 16. Pemikat Hati

Tidak terasa sudah tiga bulan lamanya Rena bekerja. Sedikit banyak dirinya udah lebih memahami karakter Ceo nya itu.

Rena pun sudah memiliki teman akrab, Ayyura namanya. Dia orang yang pertama kali menawarkan persahabatan dengannya. Disaat Rena merasa sedih karena bentakan yang dilakukan oleh Nathan, Ayyura selalu siap menjadi sandarannya berkeluh kesah.

Saat itu, tak sengaja saat Ayyura masuk kedalam toilet wanita, dia mendengar suara sesenggukan di balik pintu loker.

Yeah, loker dan toilet karyawan memang menjadi satu jadi tak heran jika suara yang didalam loker terdengar hingga keluar.

Awalnya Ay, begitu panggilannya merasa takut. Namun dengan dengan sisa keberanian dan rasa penasarannya akhirnya dia melangkahkan kakinya membuka pintu yang berbahan dari kayu itu dengan pelan dan melihat perempuan yang sedang menangis tersedu-sedu. Ayyura semakin mendekati perempuan yang nampak tidak asing baginya.

"Ibu Rena? Panggil Ayyura.

Rena yang mendengar namanya di panggil pun segera menoleh. Dengan cepat dirinya menyeka sisa air mata yang masih tersisa di pipi mulusnya itu.

"Eh, Mba Ayyura." Ucap Rena sembari menetralkan suaranya yang sedikit parau karena habis menangis.

"Ibu nangis? Tanyanya basa basi.

"Ahh, nggak kok. Hanya kelilipan saja." Ucap Rena sambil tertawa kecil.

"Sudah, nggak usah bohong deh. Aku sudah lihat dari tadi. Memangnya ada apa Ibu nangis? Dimarahi Pak Bram ya? Atau Pak Nathan!" Tebak Ayyura.

Rena menghela nafasnya sebelum dirinya mengangguk pelan.

"Tuh kan, bener tebakanku!!" Ucap Ayyura dengan semangat. Nggak apa-apa kok, nangis aja Bu Rena, biar hatinya plong." Ucapnya.

"Bukan cuma Ibu saja yang pernah dibentak atau dimarahi oleh bos, hampir semua karyawan disini juga pernah mengalaminya. Tapi setelah itu biasa saja, namanya juga bos dengan atasan Bu, biasalah itu." Jawabnya enteng.

"Oh ya?" Ucap Rena sembari membalikkan tubuhnya menghadap Ayyura.

Ayyura yang melihat Rena mulai tenang, ikut duduk disampingnya. Diambilnya tangan Rena lalu menepuknya dengan lembut lalu berkata "sabar, sabar, itulah dunia pekerjaan. Dimarahi sama bos itu biasa, hal yang lumrah kok. Saya saja hampir tiap hari kena omel Pak Bram, sampai aku hafal loh dengan perkataannya, haha. Ucap Ayyura sambil tertawa mengingat kejadian tadi pagi saat dirinya diomeli.

"Pak Bram? Kok bisa, Mbak? Tanya Rena beruntun, penasaran dengan pengalaman Ayyura.

"Nggak usah panggil Mba segala, panggil Ay saja. Kedengaran tua banget." Ucapnya.

"Kalau begitu, jangan panggil Ibu juga dong, panggil Rena saja, toh umur kita kelihatannya tidak jauh berbeda." Tawar Rena.

"Iya sih, tapi nggak enak didengar orang lain, gimana kalau aku panggil nama kalau hanya ada kita berdua saja? Tapi klo di kantor aku tetap panggil Ibu Rena, kan kamu sekertaris nya bos, jadi kurang etis kalau panggil nama saja." Jelas Ay pada Rena.

"Iya boleh, nggak apa-apa Ay, gitu juga boleh." Jawab Rena.

***

Seiring berjalannya waktu, dirinya semakin akrab dengan Ayyura. Bahkan mereka sering menyempatkan waktunya makan siang bersama di kantin perusahaan atau diluar jika Rena mempunyai banyak waktu luang.

Tak hanya Ayyura saja yang menyenangi Rena, namun hampir semua karyawan yang mengenal Rena pun sangat menyukai dirinya, pembawaannya yang ramah pada semua orang, tutur katanya lembut dan sangat sopan pada semua orang, ditambah lagi dengan pembawaannya yang riang, membuat orang-orang yang melihatnya pun tertular dengan aura positifnya. Jadi tidak heran bila Rena menjadi pusat perhatian di perusahaan Raharja Corp selain Ceo nya sendiri.

Terkadang banyak yang membicarakan mereka berdua dibelakangnya, yang satu cantik, lembut sangat baik serta ramah pada semua orang dan satunya tampan, dingin, tegas, cocoklah dengan sifat mereka masing-masing.

Bila keduanya disandingkan, mereka sungguh terlihat sempurna karena dapat menjadi pelengkap dari kekurangan dan kelebihan mereka masing-masing. Terlebih mereka Ceo dan sekertaris, jadi cocoklah. Itulah pikiran sebagian besar para karyawan Nathan saat sedang menggosipkan bos mereka.

***

"Bapak nggak apa-apa?" Tanya Rena saat melihat tukang kebun yang jatuh saat dirinya baru pulang dari makan siang bersama dengan Ayyura.

"Iya, Bu Rena, Non Ay bapak nggak apa-apa. Tadi tidak sengaja tersandung." Ucap tukang kebun yang ikut berdiri saat Rena dan Ayyura membantunya.

"Lain kali bapak harus hati-hati ya, kerja semangat boleh tapi tetap harus hati-hati." Ucapnya dengan tersenyum. " Kalau begitu kami masuk dulu ya Pak. Pamit Rena karena sebentar lagi waktu istirahatnya sudah hampir habis.

Jauh disebelah sana, dua pasang mata melihat kejadian tadi, walau tidak mendengar percakapan mereka namun bisa dilihat ekspresi wajah mereka masing-masing sangat terlihat jelas dari tempatnya berdiri saat ini.

Yeah, itu Nathan dan Bram yang baru pulang juga dari makan siangnya di luar. Kebiasaan Nathan memang yang tidak bisa makan ditempat yang tidak biasa dikunjungi.

"Nathan menyeringai saat melihat perlakuan yang ditujukkan oleh Rena tadi. Jauh didalam hatinya, dia mengagumi sosok Rena. Bukan hanya kali ini saja dia melihat kebaikan yang dilakukan sekretarisnya itu, selama tiga bulan Rena bekerja padanya tidak sedikit perilaku yang dilakukan Rena yang membuat hatinya bergetar, namun bukan kali ini saja.

Saat di Panti Asuhan pun waktu itu tidak sengaja dia melihat cara Rena memperlakukan adik-adiknya di Panti dengan dia memperhatikannya secara diam-diam. Dan jangan lupakan juga kedekatan yang terjadi dengan Mom nya yang begitu menyukai sosok Rena.

Bram yang melihatnya pun tidak dapat mengartikan tatapan Nathan tersebut. Hanya seringai kecil yang bisa dilihatnya namun tidak dapat mengartikannya.

Deheman yang dilakukan Bram membuat Nathan kembali sadar dari lamunannya. "Ayo kita masuk!" Ucap Nathan dengan dingin sambil berjalan menuju pintu depan.

Rena dan Ayyura berpapasan dengan Nathan dan Bram. Tentu saja seperti biasa, mereka menyapa keduanya dengan hormat lalu sedikit menjauhkan dirinya dan perlahan berjalan. Tentu saja, Nathan bisa merasakannya, melihat dari ekor matanya bagaimana Rena mencoba berhenti dan mulai berjalan ketika dirinya sudah sedikit menjauh.

Nathan berhenti sejenak yang di ikuti oleh Bram, lalu menoleh sebentar dan melanjutkan kembali langkahnya menuju lift yang akan membawa dirinya kembali ke ruangannya.

Rena yang sudah menjauh dari kedua orang yang di anggapnya kaku itu menjadi lega dan berkata "Fiuh, syukurlah dia sudah pergi." Ucapnya sambil berjalan menuju lift tanpa melihat kedepan, dan terus fokus dengan ponsel miliknya. Rena saat ini sedang chat-an ria bersama Ayyura, mereka berencana akan jalan selepas jam kerja mereka selesai.

Namun siapa sangka saat hendak memencet tombol lift. Rena melonjak kaget karena melihat bos dan asistennya itu masih ada didalam lift, padahal seingatnya mereka sudah naik duluan.

"Ba-pak? Hehe masih disini? Kok bisa? Bukannya tadi bapak..." Ucap Rena terbata-bata.

"Apa saya masih harus terus menunggumu disini seperti patung?? Cepat masuk!!" Ucap Nathan dengan kesal.

Siapa yang tidak kesal coba, sejak tadi menunggunya masuk tapi Rena malah asyik dengan ponselnya sampai tidak melihat sedari tadi dirinya dan Bram menunggunya masuk kedalam lift.

"Dia menungguku?? Sejak tadi? Bagaimana bisa?" Tanya Rena dalam hati.

***

Terpopuler

Comments

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Jangan galak2 dibilangin, nanti cinta.. kan bener...

2022-06-18

2

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Kenapa hayo?

2022-06-18

2

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Mulai aku ya nathan

2022-06-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Renata Hermawan
2 Bab 2. Nathan Raharja
3 Bab. 3 Lawan Yang Sepadan
4 Bab 4. Interview
5 Bab 5. Permintaan Maaf
6 Bab 6. Panti Asuhan
7 Bab 7. Tertusuk Pisau
8 Bab 8. Menolong
9 Bab 9. Terima Kasih
10 Bab 10. Kasih Sayang Seorang Ibu
11 Bab 11. Lowongan Kerja
12 Bab 12. Sekertaris
13 Bab 13. Kamu!!
14 Bab. 14 Pertemuan Tak Terduga
15 Bab 15. Rasa Strawberry
16 Bab 16. Pemikat Hati
17 Bab 17. Mulai Cemburu
18 Bab 18. Bimbang
19 Bab 19. Sakit
20 Bab 20. Perhatian Rayyan
21 Bab 21. Penyesalan Nathan
22 Bab 22. Sakit
23 Bab 23. Ciuman Hot
24 Bab 24. Siska
25 Bab 25. Datang Sebagai Anak
26 Bab 26. Kembali Bekerja
27 Bab 27. Bram Marah
28 Bab 28. Bergosip
29 Bab 29. Pernikahan Kontrak
30 Bab 30. Plong
31 Bab 31. Fiting Gaun Pengantin
32 Bab 32. Calon Istriku
33 Bab 33. Salah Paham
34 Bab 34. Usaha Rayyan Jilid Pertama
35 Bab 35. Balas Dendam jilid 1
36 Bab 36. Balas Dendam Jilid 2
37 Bab 37. Usaha Rayyan jilid dua
38 Bab 38. Terungkap
39 Bab 39. Rasa Untuk Rayyan
40 Bab 40. Ungkapan Perasaan
41 Bab 41. Pulang
42 Bab 42. Perhatian dari Pria Dingin dan Datar
43 Bab 43. Perubahan Kecil Nathan
44 Bab 44. Rayyan dan Nathan
45 Bab 45. Rayyan dan Rena
46 Bab 46. Menjadi Sahabat
47 Bab 47. Damai
48 Bab 48. Kebahagiaan Rena
49 Bab 49. Nyonya Nathan Raharja
50 Bab. 50 Tubuhmu Hanya Milikku Seorang!!
51 Bab 51. Perang Nikmat
52 Bab 52. Bahagia Diwaktu Yang Tepat (END)
53 INFO NOVEL BARU
54 INFO NOVEL BARU
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab. 1 Renata Hermawan
2
Bab 2. Nathan Raharja
3
Bab. 3 Lawan Yang Sepadan
4
Bab 4. Interview
5
Bab 5. Permintaan Maaf
6
Bab 6. Panti Asuhan
7
Bab 7. Tertusuk Pisau
8
Bab 8. Menolong
9
Bab 9. Terima Kasih
10
Bab 10. Kasih Sayang Seorang Ibu
11
Bab 11. Lowongan Kerja
12
Bab 12. Sekertaris
13
Bab 13. Kamu!!
14
Bab. 14 Pertemuan Tak Terduga
15
Bab 15. Rasa Strawberry
16
Bab 16. Pemikat Hati
17
Bab 17. Mulai Cemburu
18
Bab 18. Bimbang
19
Bab 19. Sakit
20
Bab 20. Perhatian Rayyan
21
Bab 21. Penyesalan Nathan
22
Bab 22. Sakit
23
Bab 23. Ciuman Hot
24
Bab 24. Siska
25
Bab 25. Datang Sebagai Anak
26
Bab 26. Kembali Bekerja
27
Bab 27. Bram Marah
28
Bab 28. Bergosip
29
Bab 29. Pernikahan Kontrak
30
Bab 30. Plong
31
Bab 31. Fiting Gaun Pengantin
32
Bab 32. Calon Istriku
33
Bab 33. Salah Paham
34
Bab 34. Usaha Rayyan Jilid Pertama
35
Bab 35. Balas Dendam jilid 1
36
Bab 36. Balas Dendam Jilid 2
37
Bab 37. Usaha Rayyan jilid dua
38
Bab 38. Terungkap
39
Bab 39. Rasa Untuk Rayyan
40
Bab 40. Ungkapan Perasaan
41
Bab 41. Pulang
42
Bab 42. Perhatian dari Pria Dingin dan Datar
43
Bab 43. Perubahan Kecil Nathan
44
Bab 44. Rayyan dan Nathan
45
Bab 45. Rayyan dan Rena
46
Bab 46. Menjadi Sahabat
47
Bab 47. Damai
48
Bab 48. Kebahagiaan Rena
49
Bab 49. Nyonya Nathan Raharja
50
Bab. 50 Tubuhmu Hanya Milikku Seorang!!
51
Bab 51. Perang Nikmat
52
Bab 52. Bahagia Diwaktu Yang Tepat (END)
53
INFO NOVEL BARU
54
INFO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!