Bab 2. Nathan Raharja

Nathan Raharja seorang CEO muda berusia 32 tahun yang sudah terbilang sukses di usia mudanya, begitu banyak wanita yang mengincarnya, termasuk Siska seorang wanita cantik, kaya raya yang sangat menggilai dirinya. Namun karena sifat dinginnya itu sampai saat ini dirinya belum merasakan kembali yang namanya jatuh cinta.

Kehidupannya pun tidak semulus dengan pekerjaannya, dirinya hanya memiliki seorang ibu yang berusia 54 tahun yang biasa di panggil mom. Setelah sang ayah meninggal dunia, mommy nya berkerja sangat keras untuk mengembangkan bisnis yang di tinggalkan oleh sang suami, beruntung dirinya di kelilingi oleh orang-orang yang baik dan setia yang bekerja di perusahaannya. Apa lagi setelah Nathan yang mengambil alih tanggung jawab jabatan sebagai CEO di Perusahaan tersebut, sehingga bisnisnya hingga kini semakin berkembang pesat hingga keluar negeri.

Mommy nya yang sangat menyayangi dirinya hingga begitu protektif terhadapnya. Setiap ada wanita yang mulai dekat dengannya, sudah di pastikan sang mommy akan tahu dan akan melancarkan aksi seperti biasanya.

Dia memiliki seorang sahabat yang juga merangkap sebagai asisten pribadinya bernama Bram. Dirinya bertemu dengan Bram semasa mereka di bangku perkuliahan, Nathan yang merupakan tipe introvert membuat dirinya tidak mempunyai banyak teman.

Flashback on

"Boleh duduk nggak?" tanya Bram.

"Silahkan, kursinya kosong," jawab Nathan dengan singkat dan terkesan dingin.

"Terima kasih," ucap Bram.

Dan hanya di balas anggukkan oleh Nathan.

"Aku Bram," ulur tangan Bram tepat di depan wajah Nathan yang sedang fokus memperhatikan perlombaan basket yang di adakan oleh Kampusnya di Lapangan.

Nathan melihat Bram sekilas lalu kembali menatap kedepan sambil berkata "Nathan, aku Nathan."

Setelah awal pertemuan itu, akhirnya mereka berteman dan semakin akrab setiap harinya hingga hari-hari berlalu tanpa mereka sadari kalau sudah lima belas tahun lamanya mereka bersahabat.

Flashback off

Nathan sebenarnya mempunyai kakak sepupu yang berprofesi sebagai dokter namun sayang karena permasalahan mereka di masa lalu hingga sampai saat ini mereka masih bermusuhan yang membuat jarak diantara mereka berdua.

Permasalahan yang dulu membuat hubungan persaudaraan mereka renggang dan berakhir dengan permusuhan seperti ini tidak lain di sebabkan oleh seorang gadis. Gadis yang ternyata mereka sukai bersama, bernama Mala.

Dia adalah teman kampus Nathan dan Rayyan yang dulu mereka perebutkan. Karena sesuatu hal, pada akhirnya tidak ada seorang pun yang bersama dengannya, akhirnya seiring dengan berjalannya waktu, kabar Mala pun hilang bak di telan bumi.

*

*

*

Setelah pulang dari makan siang bersama dengan kliennya, Nathan pun segera kembali menuju kantornya. Namun naas saat mobil yang di bawa supir Nathan menyerempet kendaraan bermotor yang ada di sampingnya, awalnya sang supir yang biasa di panggil Pak Ujang ingin menghindari kendaraan bermotor yang hampir menabrak mobil majikannya itu namun saat dirinya membanting setir ke arah kanan, tiba-tiba muncul kendaraan bermotor lainnya yang sedang melaju cukup kencang dan terjadilah kejadian naas tersebut.

"Astaghfirullah!!" histeris Pak Ujang setelah mengetahui dirinya menyerempet seseorang.

"Ada Pak Ujang?" tanya Nathan. "It..ituu den, Pak Ujang sepertinya nyerempet orang deh." "Aahh.." kaget Nathan lalu menyuruh sang supir untuk keluar dan melihatnya secara langsung.

"Buruan di lihat Pak," sambungnya.

"Iya, Den."

"Nathan membuka sedikit kaca mobilnya dan melihat situasi diluar sana.

Terdengar samar-samar percakapan antara Pak Ujang dengan seseorang diluar sana.

"Ya ampun, nona baik-baik saja? apakah ada yang terluka?"

"Aw, nggak apa-apa kok, Pak. Ini luka luar saja, dikasih obat juga sembuh nanti."

Sementara Nathan yang melihatnya menjadi sedikit kesal lantaran dirinya harus terlambat sampai ke kantor.

Nathan melonggarkan ikatan dasinya yang terasa sesak, berulang kali dirinya melihat jam tangan yang di pakainya sembari melihat situasi di luar.

"Heemm.. ada apa sih sebenarnya, kenapa Pak Ujang lama sekali."

Dia melihat keluar dan samar terlihat, ternyata orang yang di serempet Pak Ujang tadi adalah seorang wanita, dia melihat wanita tersebut beberapa kali berusaha bangkit namun usahanya sia-sia saja karena berapa kali pun dia mencoba namun hasilnya tetap sama.

"Dasar! keras kepala," Gumam Nathan saat melihat Rena berulang kali mencoba bangkit tanpa mau menerima bantuan dari Pak Ujang yang sudah menawarkan akan mengantarkannya ke rumah sakit.

"Kalau begini terus, aku bisa terlambat," gumam Nathan.

Tak lama dering ponsel Nathan berbunyi.

Kring..kring..kring

"Ya ada apa?" Jawab Nathan tanpa basa basi.

"Maaf, Tuan mengganggu. Apakah Tuan akan kembali ke Kantor hari ini?"

"Iya, tapi sepertinya akan sedikit lebih lama."

Bram yang mendengar dari seberang telepon seketika terkejut. "Maaf, Tuan. Apakah Tuan ingin saya jemput sekarang?".

"Tidak perlu, 20 menit lagi saya akan sampai di sana.

"Baik, Tuan." Tutup Bram.

Nathan yang bosan menunggu di dalam mobil bergegas keluar. Di ujung terlihat sang supir dan seorang wanita yang tengah berdialog dengan intens.

Nathan segera menghampiri mereka, ketika jarak mereka tinggal sejengkal dekat ketempat mereka namun tiba-tiba saja dia melihat wanita itu nyaris terjatuh, untung ada Nathan yang menangkap tubuh wanita tersebut.

"Aaahh....

"Hup....

Kedua netra keduanya pun saling menatap satu sama lain," ya ampun matanya," batin mereka berdua.

"Hemm.." deheman Pak Ujang membuyarkan lamunan mereka berdua. Keduanya terlihat salah tingkah karena kedapatan saling menatap namun masih dengan posisi yang sama.

"Bagaimana Pak Ujang, sudah selesai?" Tanya Nathan.

"Sebegitu nyamannya lenganku sampai kau tak ingin bangun?" Ucap Nathan.

"Ahh, maksudnya apa? Tanya Rena yang nampak heran dengan perkataan pria yang bertubuh atletis ini tanpa merubah posisinya.

"Niiihh.." sambil menggoyangkan tangannya yang masih menahan berat tubuh Rena.

"Pegal tau!!" ucap Nathan.

"Oh iya maaf," ucap Rena sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Yaelah badannya aja yang nih orang yang gede," gumam Rena. Namun masih terdengar oleh Nathan.

"Apa kamu bilang?!" ucap Nathan.

"hehe nggak apa-apa kok," jawab Rena sambil cengengesan.

"Ayo.." ajak Nathan.

"Ayo?? Kemana?? Jawab Rena yang tampak kebingungan.

"Ya ke rumah sakit-lah!" Ucap Nathan sambil berlalu menuju mobilnya.

Ketika akan membuka pintu mobilnya, seketika Rena berkata "nggak, nggak usah. Aku baik-baik saja kok, nggak perlu khawatir, luka ringan saja."

"Kenapa?? Kamu kira aku orang bodoh! Setelah ini kamu pasti akan terus meneror dan meminta pertanggungjawaban dengan cara memeras bukan? Itu sudah biasa, aku nggak bisa kamu tipu!" Ucap Nathan lalu memasuki mobilnya.

Bumm..

Rena yang mendengar tuduhan Nathan pun membuat emosinya tersulut, lalu dengan tertatih-tati berjalan menuju mobil yang dinaiki Nathan tadi.

"Duh sial, sakit banget," batin Rena.

Tok..tok..tok..

"Buka..buka nggak lo!!" Gedor Rena kencang.

Sementara di dalam mobil, Nathan melihat Rena yang menuju ke mobilnya hanya bisa menghembuskan nafasnya keras lalu membuka kaca mobilnya.

Krek

"Ada apa?! Tanya Nathan dengan dingin.

"Eh Tuan, asal kamu tahu saja. Tidak semua orang sama dengan apa yang anda pikirkan.

Jangan jadi orang yang picik yang menyamaratakan orang dengan pikiran anda sendiri." Cecar Rena.

"Ah..picik?? Kamu bilang saya picik!" Ucap Nathan dengan menatap tajam Rena.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

hania putri

hania putri

"ada apa pak ujang" harusnya nya

2022-09-20

0

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Udah sy favorit Thor...

2022-06-27

0

AdiTya Family

AdiTya Family

tatapan matamu menarik hati...

2022-06-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Renata Hermawan
2 Bab 2. Nathan Raharja
3 Bab. 3 Lawan Yang Sepadan
4 Bab 4. Interview
5 Bab 5. Permintaan Maaf
6 Bab 6. Panti Asuhan
7 Bab 7. Tertusuk Pisau
8 Bab 8. Menolong
9 Bab 9. Terima Kasih
10 Bab 10. Kasih Sayang Seorang Ibu
11 Bab 11. Lowongan Kerja
12 Bab 12. Sekertaris
13 Bab 13. Kamu!!
14 Bab. 14 Pertemuan Tak Terduga
15 Bab 15. Rasa Strawberry
16 Bab 16. Pemikat Hati
17 Bab 17. Mulai Cemburu
18 Bab 18. Bimbang
19 Bab 19. Sakit
20 Bab 20. Perhatian Rayyan
21 Bab 21. Penyesalan Nathan
22 Bab 22. Sakit
23 Bab 23. Ciuman Hot
24 Bab 24. Siska
25 Bab 25. Datang Sebagai Anak
26 Bab 26. Kembali Bekerja
27 Bab 27. Bram Marah
28 Bab 28. Bergosip
29 Bab 29. Pernikahan Kontrak
30 Bab 30. Plong
31 Bab 31. Fiting Gaun Pengantin
32 Bab 32. Calon Istriku
33 Bab 33. Salah Paham
34 Bab 34. Usaha Rayyan Jilid Pertama
35 Bab 35. Balas Dendam jilid 1
36 Bab 36. Balas Dendam Jilid 2
37 Bab 37. Usaha Rayyan jilid dua
38 Bab 38. Terungkap
39 Bab 39. Rasa Untuk Rayyan
40 Bab 40. Ungkapan Perasaan
41 Bab 41. Pulang
42 Bab 42. Perhatian dari Pria Dingin dan Datar
43 Bab 43. Perubahan Kecil Nathan
44 Bab 44. Rayyan dan Nathan
45 Bab 45. Rayyan dan Rena
46 Bab 46. Menjadi Sahabat
47 Bab 47. Damai
48 Bab 48. Kebahagiaan Rena
49 Bab 49. Nyonya Nathan Raharja
50 Bab. 50 Tubuhmu Hanya Milikku Seorang!!
51 Bab 51. Perang Nikmat
52 Bab 52. Bahagia Diwaktu Yang Tepat (END)
53 INFO NOVEL BARU
54 INFO NOVEL BARU
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab. 1 Renata Hermawan
2
Bab 2. Nathan Raharja
3
Bab. 3 Lawan Yang Sepadan
4
Bab 4. Interview
5
Bab 5. Permintaan Maaf
6
Bab 6. Panti Asuhan
7
Bab 7. Tertusuk Pisau
8
Bab 8. Menolong
9
Bab 9. Terima Kasih
10
Bab 10. Kasih Sayang Seorang Ibu
11
Bab 11. Lowongan Kerja
12
Bab 12. Sekertaris
13
Bab 13. Kamu!!
14
Bab. 14 Pertemuan Tak Terduga
15
Bab 15. Rasa Strawberry
16
Bab 16. Pemikat Hati
17
Bab 17. Mulai Cemburu
18
Bab 18. Bimbang
19
Bab 19. Sakit
20
Bab 20. Perhatian Rayyan
21
Bab 21. Penyesalan Nathan
22
Bab 22. Sakit
23
Bab 23. Ciuman Hot
24
Bab 24. Siska
25
Bab 25. Datang Sebagai Anak
26
Bab 26. Kembali Bekerja
27
Bab 27. Bram Marah
28
Bab 28. Bergosip
29
Bab 29. Pernikahan Kontrak
30
Bab 30. Plong
31
Bab 31. Fiting Gaun Pengantin
32
Bab 32. Calon Istriku
33
Bab 33. Salah Paham
34
Bab 34. Usaha Rayyan Jilid Pertama
35
Bab 35. Balas Dendam jilid 1
36
Bab 36. Balas Dendam Jilid 2
37
Bab 37. Usaha Rayyan jilid dua
38
Bab 38. Terungkap
39
Bab 39. Rasa Untuk Rayyan
40
Bab 40. Ungkapan Perasaan
41
Bab 41. Pulang
42
Bab 42. Perhatian dari Pria Dingin dan Datar
43
Bab 43. Perubahan Kecil Nathan
44
Bab 44. Rayyan dan Nathan
45
Bab 45. Rayyan dan Rena
46
Bab 46. Menjadi Sahabat
47
Bab 47. Damai
48
Bab 48. Kebahagiaan Rena
49
Bab 49. Nyonya Nathan Raharja
50
Bab. 50 Tubuhmu Hanya Milikku Seorang!!
51
Bab 51. Perang Nikmat
52
Bab 52. Bahagia Diwaktu Yang Tepat (END)
53
INFO NOVEL BARU
54
INFO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!