Jonathan

Melisa masi terdiam bahkan kerap menghiraukan Anisa yang mengajaknya mengobrol. Dengan terus menatap ke arah jendela mobil sambil menopang dagunya. Anisa menghentikan mobilnya di bahu jalan ketika melihat taman. Karena ia mengira ada yang di sukai oleh kakaknya kala melihat kakaknya terus memandang keluar jendela.

Lumayan lama ia berhenti karena penasaran Anisa melihat ke arah kakaknya yang sepertinya sedang tidak memperhatikan apapun di luar jendela, Namun ketika dengan jelas Anisa memperhatikanya di pelupuk mata Melisa menahan air matanya agar tak jatuh mengenai pipinya. Jelas sangat terlihat aura tatapan kerinduan dan kesepian.

Karena khawatir Anisa menegur Melisa.

"Kalau kakak mau menangis, keluarkan saja kak, jangan berpura - pura tegar seperti itu",

"Kalau ada masalah ceritakan sama orang yang di percaya, seperti aku misalnya",

Dengan terlihat acuh padahal ia sangat khawatir dengan apa yang kakaknya pikirkan itu.

"Kalau aku sudah percaya sama kamu, bisakah kamu mempercayai aku juga?". Bukan jawaban yang Anisa dapatkan melainkan pertanyaan.

"Tentu saja kak, aku ini adikmu. Saudara kandung mu, bukankah kita harus saling percaya satu sama lain". Tegas Anisa.

"Kamu yakin" kata Melisa meyakinkan.

"Aku tahu kak, banyak hal yang kakak sembunyikan dari aku. Aku ingin tahu semuanya kak. Semenjak kejadian kemarin Jujur aku meragukan kebaikan Papa dan Ibu kepadaku." Jawab Anisa dengan menghela nafas yang panjang.

"Turun biar aku yang menyetir, Kita temui Tante Cindy di tempat nya." Melisa bertukar tempat dengan Anisa dan melaju ke tempat Tante Cindy.

******

Sementata itu di caffe.

Pemuda yang tadi terus memperhatikan Melisa masi berada di mejanya tak bergerak sedikitpun. Sepertinya ia telah menunggu seseorang, dan benar saja tak berselang lama ada laki - laki yang sangat tampan dan lebih gagah darinya menghampiri pemuda itu.

"Ada hal penting apa Jo, kamu menghubungi saya dan menyuruh saya menemui kamu sekarang juga disini." Kata Laki - laki itu yang tak lain adalah Reyhan Dewa Alvaro pemilik Caffe yang sedang naik daun ini.

"Bisa ga kurangin sedikit sifat dingin mu ini" Kata Jonathan sepupu sekaligus teman dekat satu - satunya seorang Reyhan setelah sekretarisnya.

"Tadi aku melihat perempuan cantik banget, bener - bener cantik. Selama ini aku nongkrong disini baru aku lihat dia ke Caffe ini, dia bersama model cantik kita Anisa.", Sambungnya lagi.

Pemuda yang berada di sudut caffe itu bernama Jonathan Shin Alvaro. Masi memakai Marga Alvaro karena ia adalah sepupu dari Reyhan Dewa Alvaro. Ibunya bernama Lina Shin alvaro yang merupakan adik dari Mendiang Ayah nya Reyhan yang bernama Dewa Alvaro.

Marga Shin dari nama Jonathan diambil dari Ayahnya yang merupakan keturunan Cina dan itu berarti suami dari Lina. Shin Do Bay Namanya.

"Tidak ada perempuan di mata mu yang terlihat jelek Jojo. Nenek - nenek keriput saja kamu katakan cantik". Cercaan Rey sambil melipat tangan di dadanya.

"Tapi dia beda, nih coba deh lihat sendiri". kata Jojo sambil menyodorkan Hp nya ke arah Reyhan. Dan terlihat beberapa foto juga Vidionya Melisa.

Tadi kala Jonathan sedang memerhatikan Melisa dan Anisa dia merekam dan memfoto mereka secara diam-diam. Jonathan sebenarnya sudah lama tertarik dengan Anisa, tapi Reputasi Jonathan sudah sangat buruk di mata Anisa karena kerap kali melihat Jonathan sering gonta ganti pacar.

Rey pun melihat vidio nya terlebih dahulu. Di dalam hati ia bergumam dilihat dari bajunya sih mirip sama gadis tadi ya.

"Ga menarik" katanya hendak mengembalikan Hp nya kepada Jojo.

Namun tangan nya berhenti bergerak dan menarik ulang Hp itu dari tangan Jojo kala ia melihat pergerakan tangan yang seperti mengusap air mata itu dan memperlihatkan gelang yang tak asing baginya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!