Terdiam karena Lagu

Tak berselang lama makanan di atas meja pun habis tak bersisa di lahap oleh Anisa dan Melisa.

Keduanya memiliki porsi makan yang cukup banyak, sampai terjadi persaingan sengit kala mereka sedang memakan makanan itu.

"Alhamdulillah" kata mereka bersamaan. Masi ada puding di sana. Seketika tangan mereka bersautan untuk mengambil hidangan penutupnya.

"Kamu itu model ga baik makan banyak nanti gendut" Melisa merebut puding itu.

Tak mau kalah, Anisa menepak tangan Melisa. "Enak aja, kakak itu udah makan banyak, ngalah dong sama adiknya" keduanya tak mau ngalah.

Sontak saja keributan kecil yang mereka ciptakan menarik perhatian Pemuda Tampan di sudut meja sebelah kanan panggung.

Pemuda itu tersenyum melihat keabsurdtan Melisa dan Anisa.

Ketika mereka ber dua sedang merebutkan makanan tiba - tiba dari arah panggung musik terdengar se seorang yang berkata "Lagu ini di rikuest khusus oleh pemilik caffe ini, dan mungkin lagu ini adalah lagu yang wajib di nyanyikan para penyani di Cafee ini, kabarnya lagu ini sering di nyanyikan disini karena pemilik Caffe ini sedang mencari sesorang yang telah lama meninggalkan nya tanpa alasan" Kata pembawa acara.

Awalnya Melisa tak memperhatikan orang yang berbicara di panggung musik. Tapi kalimat terakhirnya sempat membuat Melisa berpikir sejenak, dan ketika lagunya di nyanyikan itu membuat Melisa langsung menghentikan aktifitasnya.

...When will I see you again?...

...Kapan aku akan bertemu denganmu lagi?...

...You left with no goodbye, not a single word was said,...

...Kau pergi tanpa ucapkan selamat tinggal, tanpa sepatah katapun...

...No final kiss to seal any seams,...

...Tanpa kecupan terakhir 'tuk akhiri kebersamaan...

...I had no idea of the state we were in,...

...Aku tak tahu apa yang terjadi di antara kita...

...I know I have a fickle heart and bitterness,...

...Aku tahu hatiku plin-plan dan tak menyenangkan...

...And a wandering eye, and a heaviness in my head,...

...Dan mataku tak mau diam, dan kepalaku penuh masalah...

...But don't you remember?...

...Tapi tak ingatkan kau?...

...Don't you remember?...

...Tak ingatkah kau?...

...The reason you loved me before...

...Alasanmu dulu mencintaiku...

...Baby, please remember me once more,...

...Kasih, ingatlah aku sekali lagi...

...When was the last time you thought of me?...

...Kapan terakhir kali kau memikirkanku?...

...Or have you completely erased me from your memory?...

...Ataukah kau telah sepenuhnya menghapusku dari ingatanmu?...

...I often think about where I went wrong...

...Sering kuberpikir dimanakah salahku...

...The more I do, the less I know,...

...Semakin banyak yang kulakukan, semakin sedikit yang kutahu...

...But I know I have a fickle heart and bitterness,...

...Namun aku tahu hatiku plin-plan dan tak menyenangkan...

...And a wandering eye, and a heaviness in my head,...

...Dan mataku tak mau diam, dan kepalaku penuh masalah...

...Music.......

...Gave you the space so you could breathe,...

...Kuberi kau ruang agar kau bisa bernafas...

...I kept my distance so you would be free,...

...Kumenjauh agar kau bisa bebas...

...And hope that you find the missing piece,...

...Dan kuberharap kau kan temukan kepingan yang hilang itu...

...To bring you back to me,...

...Yang kan membawamu kembali padaku...

...Music........

...When will I see you again?...

...Kapan aku akan bertemu denganmu lagi?...

Penyanyi Adelle

Judul Dont you Remember.

Melisa terdiam, meresapi setiap bait dari lagu itu, menghiraukan Anisa yang terus memanggil-manggil namanya karena hati dan pikiran nya menerawang jauh entah kemana, terlihat dari tatapan matanya yang kosong, namun mimik wajah nya menggambarkan kesedihan.

Entah apa yang membuatnya seperti itu Anisa pun tak tahu, namun perilakunya sedari tadi tanpa sepengetahuan nya terus di perhatikan oleh Pemuda yang berada di pojokan itu.

Dalam pandangan mata yang kosong itu tiba - tiba buliran bening, sebening kristal merembas keluar dari kelopak mata coklat kehitaman dan membasahi pipinya. Tak tahu apa yang terjadi dengan kakaknya Anisa terus memanggil - manggil Melisa kali ini sambil menggoyang - goyangkan bahu nya.

Sebelum sadar, terdengar gumaman pelan dari mulutnya namun tak dapat terdengar oleh Anisa. Lekas Melisa beranjak dari tempat duduknya sambil berkata

"Aku ke toilet sebentar".

Melisa pun langsung beranjak dari tempat duduknya menuju toilet tanpa menunggu Anisa bersuara.

"Kak Meli kenapa kok aneh banget" tanya Anisa saat Melisa sudah tak terlihat lagi.

Di toilet Melisa menenangkan dirinya. Setelah tenang ia pun segera keluar menghampiri Anisa.

Saat sedang berjalan hendak menghampiri Anisa, Melisa tak sengaja menabrak seseorang dari arah berlawanan.

Brukkk...

Melisa terjatuh, tapi tidak dengan orang yang di tabraknya. Tak ada kata yang keluar dari ke duanya.

Orang itu pun tak membantu Melisa berdiri.

Melisa berdiri sendiri. memasang wajah dingin nya dengan memalingkan wajah cantiknya dari orang itu. Lekas berlalu begitu saja.

Sontak saja itu membuat orang yang ditabraknya mengkerutkan Alisnya. "Gadis angkuh" katanya dalam hati.

Melisa sudah sampai di tempatnya tadi dan segera meminta Anisa untuk keluar.

Anisa yang tahu ada sesuatu dengan kakaknya hanya menurutinya saja.

"Nanti akan aku tanyakan saat perasaanya sudah tenang" kata Anisa.

Merekapun keluar dari caffe itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!