Panthouse Kelas Atas

Diluar Reyna semakin penasaran karena melihat Melisa memasuki panthouse kelas atas di salah satu apartemen keluarganya tersebut.

"Ko makin di ikutin makin menarik ya, kaya punya daya tarik sendiri gitu si Melisa ini, apa aku berteman sama dia aja ya, keliatan nya dia baik dan ga banyak tingkah tapi ga gampang di tindas" Reyna bermonolog dalam hati sambil berdiri di depan pintu kamar yang di masuki Melisa.

Reyna kemudian memasuki panthousenya sendiri yang kebetulan berhadapan dengan Panthouse Melisa.

Di apartemen ini ada beberapa kelas panthouse dari kelas bawah, menengah, atas dan utama. Kelas atas sendiri hanya ada 10 kamar/panthouse saja yang masing - masing terletak di gedung paling atas, dan setiap lantainya di isi oleh 2 panthouse saja. satu level di bawah panthouse utama, dan panthouse utama sendiri ada 5, Dari lantai teratas pertama hingga lantai teratas ke 5 di gedung apartemen itu..

Kebetulan yang di miliki Melisa ini berada di lantai teratas ke 6 setelah 5 panthouse utama di atas yang setiap 1 lantainya hanya di isi oleh 1 panthouse saja.

Wah kalau begitu Melisa terbilang kaya dong ya bisa membeli panthouse kelas atas itu. (Suara author).

Berbicara soal kaya, ya Melisa dan Anisa memang kaya raya, karena harta warisan dari Mendiang Kakek, Nenek nya juga dari Mendiang Mama nya. Tapi saat ini Melisa masih merahasiakan semuanya dari semua orang termasuk dari Wijaya ayahnya. Semua di lakukannya karena Anisa.

Meskipun Melisa dan Anisa kini akrab dan saling menyayangi, namun kenyataan nya Anisa masi menganggap bahwa hanya Wijaya dan Ibu tirinya lah yang menyelamatkan hidupnya, hingga Anisa sangat sayang pada Ayah dan ibu tirinya dan dengan gampang Anisa di peralat oleh Ayahnya sendiri.

30 menit telah berlalu, tapi Melisa belum ada tanda - tanda untuk bangun dari tidurnya. Sementara Anisa telah selesai melakukan rutinitas mandi nya. Dan sudah mengenakan homedress yang cantik dan berkesan ceria ketika ia memakainya.

"Kak,,, kakak,,, bangun kak udah mau magrib" Anisa membangunkan Kakaknya Melisa.

"Issshhhh... kebiasaan kalau tidur kaya kebo" gerutu Anisa, karena Kakaknya sulit di bangunkan.

Lantas Anisa mengambil gelas yang berisi air putih dan mencipratkan nya ke wajah sang kakak.

1 kali ciprataan gagal

2 kali pun ga bangun juga.

Akhirnya di siram kan lah semua air di gelas itu ke wajah Melisa.

"Hujaaannn,,, Hujaannn..." melisa yang kaget karena di siram oleh Anisa akhirnya bangun dan langsung terduduk.

"Astaga, dasar Adik ga ada akhlak ya" katanya lagi sambil mengusap wajah nya yang basah.

"Kak, aku tuh bangunin kamu udah dari tadi loh, kakaknya aja yang tidur kaya kebo. Susah bangun, lagian ini udah mau magrib loh" Anisa membela diri.

Melisa bangun dari sofa dan

Pletak....

Ia menjitak kepala adiknya yang sudah menyiramnya dengan satu gelas air penuh.

"Lain kali pakai ember sekalian biar lebih basah" katanya sambil berjalan ke kamar mandi.

"Ihhhhh sakit tau, pantesan jomblo terus orang galak banget sih" Anisa menggrutu pelan sambil mengusap kepalanya.

"Aku denger ya kamu ngomong apa" dengan berteriak ia menjawab gerutuan Adiknya.

"Ga pernah berubah ya, ketajaman panca inderanya udah kaya binatang bisa denger, nyium, dan liat dari radius ber kilo - kilo meter". Anisa keheranan.

"Bahkan aku bisa denger loh suara hati kamu" Tiba - tiba Melisa sudah ada di hadapan Anisa yang sedang menggrutu di dalam hati.

"Iiihhh tau ah, resek banget udah sana mandi. Bau tau kak" kata Anisa mendorong Melisa ke kamar mandi.

Melisa pun masuk ke kamar mandi, tapi sebelum memulai aktifitas mandinya ia berhenti dulu di wastafel melihat pantulan wajah nya di cermin dan pelan - pelan melepas dulu kacamata nya menghapus make up nya sampai bersih. Barulah ia menyelesaikan rutinitasnya.

...Mohon dukungan nya ya kak🙏🙏🙏...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***