Anisa dan Melisa

10 menit waktu untuk Melisa membersihkan badan. Kemudia ia pun keluar dengan kimono handuk tak lupa pula dengan handuk yang membungkus rambut hitam panjangnya.

Anisa yang melihat kakaknya baru keluar dari kamar mandi seketika terpesona melihat wajah polos sang kakak yang menurutnya cantik natural belum lagi dengan kimono handuk yang di kenakan nya menampakan sedikit celah buah yang ada di depan tubuhnya itu. Dengan tinggi badan semampai yang standar tingginya bukan standar perempuan Indonesia, itu membuat kimononya seperti mini dress, menampakam kaki jenjang yang mulus dan putih itu, benar - benar seksi menurutnya. Bahkan sangat seksi

"Tutup tuh mulut, Nanti nyamuk masuk" Melisa melepar handuk yang ada di kepalanya untuk menyadarkan adiknya yang melamun.

"Tck...tckk...tckkkk..." Anisa berdecak sambil menggelengkan kepalanya.

"Kenapa kamu, kagum lihat bidadari baru selesai mandi?" Dengan narsis ia berkata seperti itu pada adiknya sambil mengeringkan rambutnya.

"Merak mulai mengepakan ekornya" Sindir Anisa.

"Kak, kalau saja aku ga ada di dunia ini pasti kakak bisa dengan bebas menjadi diri kakak sendiri tanpa harus menutupi semua yang kakak punya". Kata Anisa yang merasa bersalah pada kakaknya.

Melisa berbalik dari arah cermin menegak kan kepalanya melihat Anisa yang sedang menunduk menahan tangis. Ia mematikan hair drayer nya menghampiri Anisa.

Mengusap kepala seraya berkata "Kenapa kamu ngomong seperti ini si dek?" tanya nya pada sang adik.

"Aku tahu kakak melakukan ini semua untuk aku kan, kakak menutupi kecantikan kakak pada semua orang hanya untuk aku kan kak". Anisa tak dapat menahan buliran bening di pelupuk matanya yang sejak tadi membendung untuk keluar.

Ya, memang benar Melisa melakukan itu semua untuk adiknya. Karena kejadian sekitar 3 tahun yang lalu.

Flashback 3 tahun kebelakang

Di dapur rumah utama ketika Melisa sedang berkutat dengan bumbu dapur dan sayur mayur di bantu oleh Bu Inah ada notifikasi dari HP nya.

Tlinggggg... bunyi notif masuk.

Melisa melihatnya, saat itu 3 tahun lalu berarti usia Melisa menginjak 20 tahun, ia mendapatkan email masuk dari salah satu perusahaan Majalah terbesar di kota J. Emailnya berisikan ajakan kerja sama menjadi salah satu model brand ambasador suatu skincare.

Awalnya Melisa merasa bahwa itu adalah sebuah penipuan jadi ia mengabaikan nya. Tapi, ketika pihak perusahaan menelpon nya langsung, sambil memotong sayuran ia mengangkat telpon itu dan menyalakan losspeaker. Ia kaget mendengar suara tante Cindy yang ada di sebrang sana.

"Halo Lisa, kenapa kamu mengabaikan Email perusahaan yang tante kirim ke kamu?" Katanya dari sebrang sana.

"Jadi ini semua ulah tante" jawab Melisa.

"Ya, tante merekomendasikan kamu ke perusahaan menjadi model. Kamu mau ya please" Tante cindy memohon.

"Aku ga tertarik tante, Lagi pula masa ya aku memenuhi kriteria" Melisa menolak secara halus.

"Lisa sayang kamu itu cantik, bahkan Mama kamu waktu muda aja cantiknya kalah sama kamu, Tante cuma pingin mewujudkan ke inginan Mama kamu. Untuk menjadikan salah satu anak nya Model terkenal seperti dirinya". Tante Cindy mengungkapkan maksud dan tujuan nya.

Tuuuuuuutttttt...

Belum sempat Melisa menjawab perkataan tantenya, telpon itu langsung di putus secara sepihak oleh tantenya.

"Tante ko langsung matiin telpon nya gitu aja, apa tante marah ya sama aku" Batin nya dalam hati.

Tanpa Melisa sadari, percakapan nya terdengar oleh Anisa yang kebetulan menghampirinya di dapur.

"Kenapa tante Cindy hanya menawarkan itu pada kak Meli, aku juga kan salah satu anak Mama" Batin Anisa.

Anisa 3 tahun yang lalu masi sangat naif karena usianya yang baru beranjak remaja. Akhirnya ia pun mengurungkan niatnya dan berbalik arah menuju ke Ayahnya di ruang tamu. Ia mengadukan semuanya pada sang Ayah.

"Papa," katanya memanggil sang papa yang tengah asik dengan gawainya di ruang tamu.

"Kenapa nis, kok mukanya di tekuk gitu" Wijaya menanyakan tujuan anisa.

"Aku mau jadi model kaya kak Meli, Tante Cindy ga adil kenapa hanya kak meli yang di tawarkan jadi model. Padahal kan dari dulu aku ingin menjadi Artis dan Model" Anisa mengadukan semuanya.

Wijaya yang melihat ini menguntungkan segera memperkeruh keadaan untuk Anisa menjauhi Melisa dan Cindy.

"Keterlaluan si Cindy masa dia pilih kasih sama kamu, padahal kamu lebih pantas dari pada Meli. Terus meli juga kenapa dia tidak mau mengalah sama kamu adiknya. Katanya sayang sama kamu tapi malah menusuk dari belakang" Kata wijaya membuat bara api permusuhan.

Melisa yang kebetulan tengah merapikan meja makan, ia mendengar semua obrolan Anisa dan Papa nya. Melisa ingin sekali menampar mulut busuk Papanya itu sampai bisu selama - lamanya.

"Kamu tenang aja, papa ada satu cara untuk menggagalkan Melisa jadi model" senyum jahat terus terlihat dari sudut bibir papanya.

Melisa masi mendengarkan obrolan mereka tanpa ada niat untuk beranjak sedikitpun.

"Gimana pah" tanya anisa antusias.

"Papa akan membuat wajah Melisa jelek dengan obat alergan tingkat tinggi. Agar ia gagal, dan yang dipilih Cindy adalah kamu." Kata wijaya.

Sesak sekali rasanya mendengar itu dari Ayah kandung sendiri. Meskipun dari kecil Melisa menderita oleh papa nya. Tapi Melisa tak habis pikir bila ayahnya mempunyai pikiran se picik itu.

Melisapun pergi ke kamarnya. Ia mengurung diri sambil memikirkan cara agar wajahnya tidak rusak. Ia melihat - lihat Hp nya. Dan seketika ia mendapat pencerahan dari sebuah foto 2 anak kecil yang tengah memakan eskrim.

"Ok mulai besok aku akan menjadi seperti dia" kilasan kebahagiaan terlihat dari sorot mata melisa kala ia memandangi foto itu.

"Tapi aku harus tahu dulu dengan cara apa si Rubah itu menjalankan rencana nya."Batin Melisa dalam hati.

Tak berselang lama, datanglah Anisa membawakan makanan. Anisa beralasan Karena tadi Melisa tidak ada di meja makan saat jam makan siang. Pada saat ada Anisa di rumah Melisa menempati kamar biasanya di rumah utama.

Melisa menawarkan untuk makan bersama, dan Anisa menolaknya jadi disinilah Melisa tahu pikiran busuk ayahnya itu.

Melisa beralasan akan memakan nya nanti setelah mandi karena cuaca panas. awalnya Anisa ingin mengawasinya tapi Melisa mengancam akan mengajaknya memakan bersama. Dan setelah Melisa bersandiwara memakan makanan itu ia merubah penampilan nya 180° dari kepribadian nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!