Tante Cindy memeriksa ke adaan Melisa.
"Loh kok ini???" kata - kata tante cindy menggantung.
Dengan wajah tanpa rasa bersalah Melisa tertawa garing "Heheheheee...." sambil mengangkat dua jarinya "viss" katanya memberikan cengiran kuda pada tante Cindy.
Meli bangun dari tempat tidurnya kemudian menutup pintu kamar dan menguncinya.
"Kenapa?" Tanpa menunggu melisa duduk kembali tante Cindy bertanya.
Lantas Melisapun menceritakan semuanya, dimulai dari Anisa yang ingin jadi model sampai dengan apa yang ia rencanakan pada Tante cindy.
Kenapa tante Cindy tahu saat memeriksa Melisa bahwa itu hanya make up. Ya jawabanya karena ia adalah seorang Foto grapher handal yang sudah berpengalaman. Jadi mengenai look make up dan property make up dia lah ahlinya.
"Anisa masi kecil tante, masi sangat rentan dan labil. Dia di besarkan dengan kelembutan dan kasih sayang nenek, lagi pula dari kecil yang ia tahu hanyalah Papa dan Tante Rina yang selalu ada untuknya. Biarkan Anisa lebih matang sampai dia bisa membedakan yang baik dan buruk" Melisa melanjutkan ceritanya.
"Tante tahu, tapi sampai kapan? Kamu tahu setiap hari Papa kamu mengirim mata - mata untuk mengawasi Tante." Tante Cindy berbicara dengan sedikit menurunkan volume suaranya, nyaris berbisik.
"Bukan hanya mata - mata pada tante, tapi semua bahaya mengintai Anisa. Pembunuh bayaran itu stanby mengelilingi Anisa hanya untuk menggretak Aku agar tidak bertindak". Melisa memberi tahu semua yang ia tahu.
"Ok lah, tante percaya sama kamu. Tante keluar dulu mau beli perlengkapan yang kamu butuhkan untuk sandiwara ini. dan tante akan menyewa dokter bayaran untuk meyakinkan mereka". Tante Cindy pun hendak keluar kamar.
"Baik tante terimakasi, Tante mengenai model untuk Anisa???" Tanya nya.
"Sebenarnya Model ini untuk brand kecantikan, ada standar usia yang di tentukan bahwa model harus berusia di atas 17 tahun. Tapi dalam waktu dekat akan ada majalah Idol baru untuk remaja dan Anisa akan tante rekomendasikan. Kamu tenang saja nanti di depan tante sekalian memberi tahu Anisa". Timpal tante Cindy dari depan pintu kamar, dan ia segera membuka handle pintu untuk keluar.
Tante Cindy pun keluar, tanpa menunggu Melisa menimpali perkataanya karena ia ada sedikit urusan.
"Tante, Melisa janji tidak akan mengecewakan tante. Banyak yang tante korbankan untuk menjaga aku bahkan tante rela tidak menikah hanya karena ini semua." Batin nya dalam hati, dan tak terasa air matanya menetes membasahi pipinya.
Ngomong - ngomong Ibu kemana ya, kok belum balik juga. Padahal apotek kan deket
~Kruyuuukkkk~
"aduhhh... Lapar banget aku belum makan siang, Ibu juga belum balik. Masa ya aku keluar kamar, kan ceritanya lagi sakit" Melisa mengeluh kelaparan.
Sementara di lantai bawah tante Cindy sedang memberitahukan yang ia bicarakan tadi dengan Melisa pada Anisa.
Ketika turun dari kamar Melisa, terlihat mereka semua sedang ada di ruang Tv kecuali Anisa dan Tina.
"Saya mau bicara dengan Anisa, dimana dia? katanya dengan sedikit angkuh dan rasa enggan menanyakan Anisa pada mereka.
Mereka yang di maksud itu adalah Wijaya dan istrinya Rina.
"Anisa tidak bisa di ganggu, lagi pula saya tidak mengijinkan kamu bertemu dengan nya" Larang wijaya.
"Saya tidak perlu meminta ijin kamu untuk bertemu anaknya Dewi" Tante cindy menekankan kata Dewi sahabatnya.
"Bi Inah tolong panggil Anisa di kamarnya". Teriak Rina pada bi Inah yang tak sengaja lewat karena baru saja kembali dari apotek.
"Tidak perlu Bi, saya yang akan menemuinya sendiri" Kata Tante Cindy.
"Kamu diam disitu atau saya larang kamu dan saya usir kamu dari rumah ini" Teriak wijaya.
"Tenang Pah, Nanti Anisa mendengar. Kalau kamu ingin bertemu Anisa harus di sini di dampingi saya atau suami saya" Rina bersuara.
akhirnya Bi Inah memanggil Anisa, kemudian Anisa turun dari lantai atas.
Tanpa ba bi bu Tante Cindy mengatakan alasan kenapa hanya Melisa yang di tawarkan menjadi model. Dan terus mengeluarkan kata - kata sindiran untuk Wijaya. Agar Anisa lebih bijak, dan tidak menilai suatu hal hanya dari satu sudut pandang saja.
Dan Anisa pun paham dengan maksud Tante Cindy, ia meminta maaf telah berburuk sangka padanya.
Semenjak kejadian itu, Anisa pun lebih ber hati - hati untuk bertindak. Dan lebih mengedapnkan Logika dari pada Egonya. Karena ia tahu yang ia lakukan pada Melisa sangat membahayakan. Namun ia tidak berbicara apa pun mengenai makanan yang dibawanya untuk Melisa.
Jadi semenjak kejadian itu lah. Melisa merubah penampilannya menjadi gadis yang terlihat lemah di luar. Namun tangguh dan perkasa dari dalam. Tanpa ada orang yang tahu.
......Flashback off.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments