Reyna 2

"Laras sudah berapa lama berteman dengan Melisa". tanya Reyna pada Laras.

"Sudah 2 tahun" laras menjawab.

"Sudah lama berarti ya, tapi. . . apa sifat. nya emang sperti itu cuek banget beda sama kamu" Reyna mulai memancing Laras untuk bersuara.

"Dia baik kok, hanya penampilan nya aja yang aneh, bahkan dia mahasiswi terpintar di kampus ini dan sebentar lagi dia akan di ajukan magang, dan habis itu skripsi, lulus deh. Cepet banget kan Rey" cerocos Laras.

"Yaudah aku duluan ya ras, ada urusan". Reyna lekas berlari mengikuti Melisa sebelum ia keluar dari kampus.

jam 10.45 menit Melisa pergi melajukan sepeda motornya keluar kampus. Memecah keramaian jalan ibu kota di tengah kemacetan dengan teriknya sinar matahari yang membakar kulit. Semerawut Lalu lintas terpampang jelas di sana, bunyi kelakson tak beraturan yang berasal dari kendaraan roda 2 dan 4 itu memekak kan telinga. Tanpa disadari Melisa, sejak tadi Reyna mengikutinya hanya karena rasa penasaran nya pada Melisa.

Semerawut lalu lintas itu semua tidak mengurungkan niat Melisa untuk pergi ke tempat tujuan nya. Dengan hati-hati ia mengemudikan sepeda motornya ke tempat Anisa tinggal sekarang. Anisa tidak tinggal di rumah utama lagi, dia memilih melanjutkan kuliahnya di kota B tempat nenek membesarkan nya dulu. Namun sekarang Anisa menempati apartemen pemberian Melisa untuknya.

Anisa tidak tertarik melanjutkan study nya di ibu kota J karena ia merasa tak nyaman dengan lingkungan nya.

Disini Melisa bersyukur karena Nenek nya membesarkan Anisa dengan baik tanpa mendoktrin nya agar membenci Melisa, Ternyata sifat Neneknya berbeda jauh dengan Ayah mereka. Entahlah sifat Ayahnya itu menurun dari mana, tapi yang pasti saat Melisa bertemu langsung dengan Neneknya yang merupakan ibu dari Ayahnya itu, Melisa merasa bersalah karena sudah berprasangka buruk pada Neneknya sendiri.

Bahkan Melisa juga bingung padahal setiap bulan Ayahnya pasti keluar kota untuk menjenguk Anisa namun ternyata itu salah, Ayahnya hanya datang beberapa kali dan hanya mengirim uang untuk keperluan Anisa saja.

Jarak antara kota J dan kota B memakan waktu kurang lebih 5 jam. Sesekali Melisa ber istirahat di Masjid sekaligus melaksankan kewajiban nya sebagai seorang muslim, dan memakan bekal tadi pagi yang ia siapkan di tasnya.

Setelah 5 jam perjalanan mengendarai sepeda motor nya Akhirnya ia sampai di satu Apartemen di pusat kota B terera logo AV di depan gedung Apartemen itu.

"Astaga kota B, niat banget aku ngikutin dia sampai kesini" ternyata Reyna masi mengikuti nya sampai ke kota B ini.

"Ehhh tunggu ini Apartemen milik Keluarga ku kan, bener - bener bikin penasaran. Beda banget sama penampilan nya. Masa ya sih anak cupu berani ngetrip sendiri ke kota B" kata Reyna lagi.

Melisa masi belum sadar dibikuti oleh Reyna. Tanpa mengubungi adiknya Melisa langsung naik ke atas, menggunakan Lift menekan tombol 25.

Tinggg...

Bunyi pintu lift terbuka segera Melisa menyusuri lorong mencari kamar Anisa dan membukanya menggunakan kartu cadangan yang ia simpan sendiri.

Terdengar bunyi gemericik air di dalam kamar mandi.

"Mungkin Nisa sedang mandi" Melisa meletakan tasnya di meja dan merebahkan badan nya di sofa.

Karena Lelah menempuh perjalanan selama 5 jam, Melisa pun tanpa sadar tertidur di sofa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!