Baru sekarang ini aku merasakan bahagia yang teramat sangat. Karena aku bisa mengenal siapa keluarga ku sebenarnya. Aku tidak pernah menyangka, bahwa dua orang ini adalah Ayahku dan Kakekku.
Dan aku pun tidak menyangka bahwa orang yang tak pernah aku anggap siapa siapa, sekarang bersamaku dengan keluarga ku. Turut merasakan susah dan bahagia di kehidupan ku. Aku mulai nyaman bersama Beni, walaupun aku baru mengenalnya beberapa hari ini.
Hmmmm......
Perasaan bahagia dan khawatir sekarang bercampur di hatiku. Andai kan aku gagal menjalankan tanggung jawab ini, akan kah kami masih bisa berkumpul seperti in?
Sepertinya Aku harus mulai mencari rencana lain yang jauh lebih menguntungkan. Karena aku tidak ingin mengorbankan siapapun. Pengorbanan mereka yang sudah berusaha melindungi aku, dirasa sudah lebih dari cukup bagiku.
Aku berharap pertikaian ini cepat berakhir. Karena lebih banyak korban jatuh, maka semakin besar pula tanggung jawab yang aku pikul. Tapi yang belum aku mengerti dan pahami adalah, kemana semua warga desa mengungsi?
Misteri desa ini terasa semakin rumit dan semakin membingungkan.
"Oh ya Kek. Saya ingin tahu kemana semua warga desa mengungsi?" (Dinda)
"Nduk, Kakek belum bisa memberitahu mu kemana warga desa mengungsi. Karena perlu meyakinkan mereka dahulu." (Jogo Rogo)
"Meyakinkan mereka?" (Dinda)
"Iya nduk, kalau kamu berhasil menyelesaikan pertikaian antar saudara ini kamu baru bisa meyakinkan mereka nduk. Karena sebelum kamu, ada keturunan Nyi Sarmi yang lain. Tapi mereka tidak pernah berhasil, karena mereka selalu membantah perintah dan aturan yang diberikan Nyi Sarmi. Jadi Kakek berpesan kepada mu nduk, jangan pernah kamu menyangkal Nyi Sarmi. Dia adalah penuntun mu sekarang ini, dan kamu adalah keturunan sahnya nduk. Ingat itu nduk." (Jogo Rogo)
"Iya Kek, saya akan selalu mengingat pesan Kakek. Saya harap perang saudara ini bisa kita akhiri." (Dinda)
"Iya nduk, yang terpenting sekarang latihlah dirimu terlebih dahulu dengan memperbanyak berdoa ataupun bersemedi nduk. Karena itu akan meningkatkan kekuatanmu." (Ayah Dinda)
"Iya Ayah." (Dinda)
"Iya Din, kalau misalnya kamu udah kuat. Terus kamu bisa mengakhiri perang ini, kan aku bisa pulang ke rumah Din, hehhehe..." (Beni)
"Iya Ben, kamu yang sabar ya. Dan terimakasih banyak ya Ben kamu udah mau temenin aku disini. Aku ngga ngira kalau ternyata kamu itu orang yang baik Ben." (Dinda)
"Iya sama sama Din. Kamu santai aja Din. Lagian aku juga kasihan kalau harus ninggalin sahabat aku sendiri disini. Yah walaupun kita akrab baru beberapa hari, tapi aku udah anggap kamu sahabat aku Din." (Beni)
"Jangan cuma sahabat Ben." (Dinda)
"Nah terus? Kamu pasti malu yah sahabatan sama aku?" (Beni)
"Hehehe... ngga Ben, jangan cuma sahabat. Tapi juga anggap aku sebagai keluarga kamu." (Dinda)
"Wah makasih ya Din, makasih ya pak, makasih ya Kek." (Beni)
"Iya sama sama Beni. Dan saya lihat kamu kalian berdua cocok." (Ayah Dinda)
"Iya, kalian berdua sangat cocok." (Jogo Rogo)
Aku dan Beni hanya saling berpandangan. Aku hanya tersipu malu, dan pipi ku merah karena ucapan Ayah dan Kakek ku. Kemudian mereka pun saling tersenyum. Gembira kembali tercoret di wajah mereka.
Aku maklumi, di umur ku yang sudah mulai dewasa aku harusnya sudah memiliki pasangan. Terlebih Ayah dan Kakek ku yang sudah tua, membuat aku memikirkan hal itu.
Hmmm....
Mungkin suatu hari nanti. Meskipun aku merasakan nyaman ketika bersama Beni. Tapi bukan berarti aku berharap bisa bersamanya. Apalagi dia sudah aku anggap sebagai bagian dari keluargaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Yasmine Verda
nyi sarmi punya brp suami
2022-08-18
1
Ambu Nya Mentari Bintang
tp aku merasa curiga sama Beni..
2020-10-23
4
Novelia Elsazahra Alaksinita Huudya♀️
semangat up yak🐙💕 Aku akan selalu hadir meski bacanya belakangan hehehe😅 intinya nitip sendal
2020-06-22
3