Waktu sudah menunjukkan pukul 07.45, aku bangun dan melihat sekelilingku. Dimana Rahma dan Sella ya?
Lalu aku mencari mereka keluar, aku tidak mendapati siapapun kecuali tikar yang menjadi alas Raihan untuk tidur semalam.
Mungkin mereka sedang mandi atau apa, menurutku.
Kemudian aku keluar rumah, udara nampaknya masih sangat sejuk di desa ini. Terasa sangat nyaman, tak ada polusi. Semuanya kelihatan indah dipandang mata. Lalu aku mencoba berjalan jalan sendiri.
Aku ingin melihat bagaimana keadaan desa ini, dan juga kegiatan masyarakatnya. Aku melihat sekelompok orang sedang berbicara diluar rumah sepagi ini, sepertinya mereka sedang membicarakan masalah penting.
Terlihat dari wajah dan tatapan mereka yang sangat serius. Orang orang itu memakai ikat kepala (iket/udeng). Dan pakaian mereka serba hitam. Mulai dari ikat kepala mereka, baju hingga celana.
Dann....
Astaga!!!
Salah seorang diantara mereka menatap ke arah ku. Lalu sebagian yang lainnya kaget dan langsung lari mengejar ku. Seketika aku pun lari dari mereka, karena aku takut kalau sampai mereka berniat jahat kepada ku.
Aku kembali masuk ke rumah Pak De Suryo. Namun kenapa rumah ini masih saja sepi. Dimana teman teman ku yang lain. Tidak mungkin juga kalau Raihan dan yang lain meninggalkan aku disini.
Pasti mereka ada di salah satu ruangan, atau di suatu tempat di desa ini. Ketika aku membuka salah satu kamar, aku melihat Irma sudah tergeletak di ranjangnya dengan mata melotot.
"Irma! Irma! kamu kenapa Ir?!" (Dinda)
"Teman temanku dimana Ir?!" (Dinda)
Aku goyang goyang tubuh Irma, agar Irma sadar. Tapi tubuh Irma sudah terbujur kaku, bahkan tidak ada detak jantungnya sama sekali. Aku pun ketakutan dan panik.
Aku mencoba memeriksa keadaan di luar rumah. Memastikan orang orang tadi tidak mengejar ku lagi. Baru aku keluar dari rumah itu, dan tidak lupa aku membawa tas dan barang barangku.
Untungnya aku tidak terlalu banyak membawa bekal. Setelah itu aku langsung lari menuju tempat parkir mobil, tapi sialnya mobil Raihan pun tak ada di tempatnya. Seharusnya mobil itu ada disini. Tepat disamping pemakaman.
Aku bergegas pergi ke tempat lain. Aku pun pergi entah kemana. Karena sedari tadi aku hanya menemui pohon besar dan gubuk yang sudah reot. Tak menemukan satu makhluk hidup pun disini.
Bahkan aku tak mendengar ada suara burung atau suara hewan apapun di tempat ini. Setelah berlari cukup jauh, aku baru merasakan lelah yang luar biasa. Aku pun beristirahat sejenak di salah satu gubuk.
Tubuhku sangat letih, kakiku sakit, karena berlari sangat jauh tanpa henti. Ku teguk sebotol air yang ada di dalam tasku untuk mengusir rasa hausku. Aku hanya terdiam bingung.
Aku tak tahu harus melakukan apa. Bagaimana mungkin teman temanku meninggalkan aku begitu saja. Juga dengan Irma yang tewas seperti di cekik di kamarnya sendiri. Lalu dimana Pak De Suryo?
Aku harus mencari cara lain agar aku bisa keluar dari tempat aneh ini. Terlebih sekarang aku pasti sudah tersesat. Dan sekarang masalah ku semakin bertambah. Ketika aku mencoba menggunakan kemampuan mata batinku, ternyata pandangan ku gelap. Seakan tertutup kabut.
Padahal sebelumnya tidak ada gangguan apapun. Aku mencoba tetap berfikir positif, mungkin ini karena aku kelelahan. Tapi setelah beberapa saat mencoba kembali, tetap saja tidak bisa.
Huffttt...... Lengkap sudah penderitaan ku ini.
(Keluh ku di dalam hati)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
ulus imla
takuuut to kepoo
2022-06-24
1
paty
dinda dijebak atau gimana sih
2022-06-05
0
pink magenta
ih kok horor ieu thor. takut tapi penasaran ih
2022-05-30
1