Tangisan seakan membuat mulut dan tubuhku terkunci. Ingin rasanya aku memeluk orang itu. Tangisan itu penuh dengan kesedihan dan kasih sayang.
Kakek Jogo Rogo mulai melepas satu persatu ikatan ku. Dia kemudian tersenyum dan memeluk tubuh orang itu. Kemudian mendekatkannya kepadaku.
"Nduk... Ayolah, peluk ayahmu ini. Apakah kamu tidak iba dengan ayahmu ini? Apakah tangisan ini belum cukup membuat merasakan ikatan batin itu nduk?" (Jogo Rogo)
"Iya Kek, Saya sadar apa yang telah saya katakan itu adalah salah. Jujur saya merasakan ikatan batin yang sangat kuat dengan orang ini. Tapi di sisi lain saya masih kurang percaya dengan apa yang terjadi saat ini." (Dinda)
"Iya nduk. Ayah memakluminya, memang ayah juga salah. Tapi ayah meninggalkan mu dengan orang tua angkat mu, karena ayah sangat menyayangi mu nduk. Ayah tidak ingin kamu terlibat dalam permasalahan ayah. Tapi semuanya sudah menjadi garis takdirmu untuk memenuhinya." (Ayah Dinda)
"Takdir apa? takdir yang bagaimana?" (Dinda)
"Begini nduk. Kamu adalah keturunan dari para sesepuh di desa ini. Dan aku adalah kakekmu." (Jogo Rogo)
"Kakek ku?" (Dinda)
"Iya. Aku adalah kakekmu, dan kamu adalah pewaris terakhir keluarga kami. Sekaligus penyelamat bagi kami semuanya. Semua warga desa hampir habis tak memiliki keturunan. Karena mereka terkena imbas dari peperangan antar saudara yang masih berlanjut sampai sekarang ini." (Jogo Rogo)
"Saya masih belum mengerti Kek." (Dinda)
Kemudian Kakek Jogo Rogo mengambil sebuah ikat kepala. Dan memakaikannya Ke kepala Ku.
"Nduk... Kamu adalah keturunan Nyi Sarmi. Dia adalah orang yang kakek ceritakan tadi. Yang pernah ikut berjuang di Medan perang bersama kami. Dan sekarang kamu harus meneruskannya." (Jogo Rogo)
"Tapi kek. Bukankah perjuangan kakek dan para sesepuh sudah berhasil? Kenapa sekarang menjadi seperti ini?" (Dinda)
"Yah... aku memang pernah berjuang bersama para sesepuh. Tapi semuanya belum berakhir, masih ada sisa sisa musuh kami yang hidup. Mereka malang melintang berbuat kerusakan di desa ini." (Jogo Rogo)
"Lalu apa rencana kita selanjutnya Kek?" (Dinda)
"Rencana ku adalah mempersiapkan mu, dan setelah itu, mau tidak mau kamu harus ikut serta di pertempuran ini." (Jogo Rogo)
"Lalu bagaimana dengan teman teman saya Kek? Saya harus mencari mereka terlebih dahulu." (Dinda)
"Nduk... Ada hal yang belum kami beritahukan kepada mu." (Ayah Dinda)
"Soal apa?" (Dinda)
"Begini, semua teman teman mu sudah tewas. Dan hanya kamu dan anak yang terluka di dalam yang selamat. Kami menemukan mereka semua sudah tak bernyawa. Dan dengan terpaksa kami memakamkan mereka di desa ini, tanpa sepengetahuan mu." (Jogo Rogo)
"Kenapa saya tidak diberitahu? mereka semua teman teman saya." (Dinda)
"Bagaimana kami akan memberitahu mu nduk? kamu selalu lari ketika kami semua ingin berusaha menolong mu. Kami hampir saja putus asa dengan itu semua." (Ayah Dinda)
"Karena saya mengira saya dikejar orang jahat. Karena itu saya lari. Dan menurut teman saya Beni, pembunuhan itu dipicu karena ada masalah diantara teman teman saya yang belum terselesaikan." (Dinda)
"Ya.. itu menurutmu. Tapi pada kenyataannya orang yang kamu kenal sebagai Raihan itu adalah anak pimpinan musuh kami nduk. Selama ini dia mendekati mu karena dia ingin sekali membunuh mu." (Jogo Rogo)
"Bagaimana mungkin Kek? Dia orang yang baik. Dan selalu ada ketika saya berada dalam masalah." (Dinda)
"Nah, itulah nduk. Kamu harus banyak belajar terlebih dahulu agar paham dengan semua permasalah ini. Kakekmu dan aku ayahmu, akan melatihmu disini. Dan kami akan ceritakan semuanya. Tapi, nanti setelah kamu beristirahat terlebih dahulu. Besok kamu akan mulai berlatih." (Ayah Dinda)
"Hmmm... Jadi benar kalau anda ini ayah saya?" (Dinda)
Orang itu tak menjawab sedikit pun dia hanya tersenyum. Dan kemudian dia keluar dari ruangan ini. Kebahagiaan ku lihat muncul dari wajahnya. Mungkin karena ia tahu bahwa aku mulai menerima keadaan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Hajiah
trus si beni kemana kan ceritanya lagi di obati warga
2022-06-04
1
anca
ngerasa tokoh wanitanya karakternya kurang kuat deh,,,hrs dg kondisi yg dia tahu sbg yatim oiatu sblm ketemu ayah dan kakeknya membuat nya menjadi kuat,,,tapi ga
2021-07-04
2
Adinda
mn tadi yg bilang beni jahat. trnyata si raihan yg jahat.
2020-09-26
7