"Yang jelas dia masih saudara ku. Mengingat masa masa itu memang sangatlah menyayat hati ku ini nduk. Tapi semua ini harus kamu ketahui. Sebelum aku memberi tahu hal yang lainnya." (Jogo Rogo)
"Iya Kek. Saya siap mendengarkan cerita, dan juga nasihat Kakek. Saya yakin Kakek orang yang baik. Dan menurut saya Kakek juga orang yang tepat untuk mendengarkan cerita saya." (Dinda)
"Iya nduk. Tapi kamu tidak perlu menceritakannya. Aku sudah mengetahui semuanya. Kamulah yang harus mendengar cerita ku." (Jogo Rogo)
"Iya Kek." (Dinda)
"Hari itu adalah hari perkumpulan para sesepuh desa. Dan para sesepuh sedang membahas berbagai permasalahan di desa ini. Terutama masalah keilmuan dari masing masing padepokan." (Jogo Rogo)
"Waktu itu, aku masih sangat muda. Tapi aku selalu menjadi orang kepercayaan para sesepuh desa. Hingga aku selalu diikutkan dengan berbagai pertemuan. Dan juga dalam permasalahan desa ini, aku selalu dilibatkan." (Jogo Rogo)
"Tapi hari itu sangatlah berbeda dari biasanya. Ada salah satu sesepuh yang tidak mau menghadiri pertemuan itu. Kami terus menunggu, berharap dia datang seperti biasanya. Tapi seharian kami menunggu, dia tak kunjung datang juga." (Jogo Rogo)
"Lalu bagaimana Kek?" (Dinda)
"Lalu... aku diberi tugas oleh pimpinan sesepuh desa untuk menjemputnya. Ditengah jalan, aku dihadang oleh saudara saudaraku dari perguruan orang itu." (Jogo Rogo)
"Apakah dia orang yang menjadi awal permasalahan di desa ini Kek?" (Dinda)
"Iya nduk. Kamu benar sekali." (Jogo Rogo)
"Lalu orang yang menghadang Kakek di jalan itu adalah murid muridnya?" (Dinda)
"Sekali lagi kamu benar nduk. Itu artinya kamu mendengarkan semua cerita Kakek. Nah sekarang Kakek akan melanjutkan cerita Kakek. Karena semakin dalam, kisah masa lalu ini akan semakin membuat mu mengerti. Dan kamu harus memahaminya baik baik." (Jogo Rogo)
"Karena setelah semua ini aku ceritakan. Kamu harus berusaha keras untuk merahasiakannya. Dan akan ada tanggung jawab besar yang kamu jalani." (Jogo Rogo)
"Baik Kek." (Dinda)
"Murid muridnya tak berkata sepatah kata pun kepada ku. Mereka langsung menyerang ku dengan sangat beringas. Selayaknya binatang buas yang mendapatkan mangsa. Mereka bahkan tak berhenti menyerang ku, walaupun mereka sudah terluka parah. Mereka benar benar ingin menunjukkan seluruh kekuatan mereka." (Jogo Rogo)
"Tak pernah terpikirkan oleh ku, bahwa mereka akan menyerangku seperti ini. Padahal mereka saudara ku juga. Mereka rela mengorbankan nyawa mereka untuk hal yang sangat sia sia." (Jogo Rogo)
"Iya Kek. Ternyata tidak berbeda jauh ya Kek antara manusia sekarang dan manusia zaman dahulu ya Kek. Untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka rela menghalalkan segala cara." (Dinda)
"Nduk... Setiap manusia itu memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda beda. Sikap dan sifat yang berbeda. Dan terkadang sifat buruk datang karena kita tidak dapat mengendalikan hawa nafsu kita." (Jogo Rogo)
"Iya Kek. Lalu bagaimana nasib orang orang yang menyergap Kakek?" (Dinda)
"Hmmm... Tentunya nasib mereka sangatlah buruk. Meskipun aku tidak menginginkan itu semua. Aku tidak bisa berdiam diri saja ketika aku disakiti. Terutama orang orang seperti mereka." (Jogo Rogo)
"Lalu setelah itu bagaimana Kek?" (Dinda)
"Yah, setelah itu aku kembali dan tidak melanjutkan perjalanan. Aku kembali kepada para sesepuh. Tapi....." (Jogo Rogo)
BRRAAAaakkk!!!!!
Tiba tiba pintu rumah ini di dobrak oleh seseorang. Orang itu berpakaian serba hitam dan juga memakai topeng. Dia memandangku sesaat, lalu secara cepat dia berusaha menyerang Kakek Jogo Rogo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Kurnia Wati
kereeenn
2021-03-25
1
Helni mutiara
penasaran tor...👍
2020-11-25
1
Rezqiamalia
Rezqi amalia
hai, aku sudah boomlike cerita kamu. Jangan lupa singgah juga di lapak aku ya
2020-07-26
1