Secara refleks aku langsung menangkis serangan orang itu dan menendang lututnya. Lalu dia jatuh tersungkur ke tanah, aku ambil sebuah golok yang ada di dinding rumah ini. Golok itu cukup besar untuk seukuran ku, tapi rasanya sangat enteng.
Ketika aku ingin berusaha menyerang orang itu, Kakek Jogo Rogo menahan tanganku. Dan kemudian dia menolong orang yang menyerangnya tadi. Sangat aneh, padahal orang itu telah berusaha menyakitinya.
Lalu Kakek Jogo Rogo tersenyum kepada ku.
"Sekarang aku menjadi semakin percaya, bahwa nenek mu mendidik kamu tidak sia sia. Semuanya berguna." (Jogo Rogo)
"Siapa dia Kek?" (Dinda)
"Bukalah topengmu anak ku. Dia harus mengetahui semuanya." (Jogo Rogo)
Aku semakin bertambah bingung dengan suasana yang seperti ini. Aku hanya diam dan memandang tajam wajah orang itu, aku tak tahu orang itu siapa. Dan apa maksudnya melakukan ini semua.
"Lihatlah Nduk, kamu pasti mengenalnya kan?" (Jogo Rogo)
"Maaf Kek, saya tidak mengenalnya sedikit pun. Bahkan saya rasa saya tak pernah melihat orang ini." (Dinda)
"Tentu saja pernah nduk. Hanya saja kamu lupa nduk." (Jogo Rogo)
"Dinda, kamu sudah besar sekarang yah. Ayah sangat senang dengan perubahan mu. Nenek kamu mendidik dengan sangat baik." (Ayah Dinda)
"Ayah??? Tidak mungkin kamu ayah saya! Saya tidak pernah melihat kamu!" (Dinda)
Aku terkaget mendengar kata 'Ayah'. Padahal nenek ku pernah bercerita kalau ayah sudah meninggal dengan ibu ketika aku masih kecil. Dan difoto pun tak ada potret orang ini.
Tanpa terasa air mataku mulai menetes. Membasahi pipiku. Perasaan ku bercampur aduk, antara senang, sedih, marah, kecewa. Semuanya menjadi satu.
"Tidak mungkin! Ayah saya sudah meninggal." (Dinda)
Seketika itu aku langsung lari keluar rumah, tapi Kakek Jogo Rogo menahan ku. Dia membujuk ku dengan sekuat tenaganya. Agar aku mau mendengar penjelasan orang itu yang mengaku sebagai ayahku.
Aku menangis sejadi jadinya. Aku tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini. Aku merasa tubuhku mulai lemas, fikiran ku sudah entah kemana, kepalaku pusing. Dan akhirnya aku tak sadarkan diri.
(Beberapa saat kemudian)
Aku lalu terbangun dari pingsan ku. Dan melihat sekelilingku. Aku melihat orang itu ada di samping ku, bersama Kakek Jogo Rogo. Dan ternyata mereka mengikat tangan ku dengan tali yang sangat kuat.
Aku berusaha berontak. Namun Kakek Jogo Rogo berusaha menangkan aku. Dengan kata katanya yang lembut, dia membujuk ku untuk tetap tenang dan jangan berontak. Tapi perasaanku yang bercampur aduk membuat aku tak bisa tenang.
Sampai akhirnya, Kakek Jogo Rogo membentak ku dengan sangat keras.
"Diaaaamm!!!!" (Jogo Rogo)
"Hawa nafsu benar benar sudah menguasai kamu Dinda. Kamu harus tenang! jangan turuti amarah yang ada dalam dirimu itu." (Jogo Rogo)
"Tolong lepaskan saya Kek. Kenapa saya diikat seperti ini!??" (Dinda)
"Maafkan ayahmu ini nduk, maaff... kami pun terpaksa melakukannya. Supaya kamu tidak kabur dari rumah ini. Tenangkan lah dirimu, dan dengarkan penjelasan kami nduk." (Ayah Dinda)
"Apa!? Ayah!? Mana ada ayah yang menelantarkan anaknya sendiri. Lagi pula saya tidak mengenal siapa kamu!!" (Dinda)
Orang itu lalu berdiri, berjalan ke arah jendela. Dan menghela nafas sangat panjang. Kudengar dia mulai menangis, sepertinya dia merasa tersakiti dengan ucapanku ini.
Dia hanya memandang ku penuh kesedihan. Seperti ada rasa bersalah yang sangat besar dalam dirinya. Aku merasakan ikatan batin yang kuat dengan orang ini. Tapi aku masih belum percaya kalau dia ayahku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Rina Marina
aku bingung 🙈🙈🙈
2022-06-26
1
paty
dinda2 dengarkan dulu penjelasan mrk, kek anak sma sj kekanak2an katanya pintar
2022-06-05
2
Haruka24_
Aku kasih 10 like pertama dulu yaa...
makasih udh mampir...
2020-09-28
1