Terjatuh (Fazila VS Refal)

"Maaf, dimana kantor Pak Alan? Saya istri Pak Sekar!" Nyonya Asa bertanya di bagian informasi di temani sekertarisnya.

"Selamat siang Nyonya, Pak Bos meminta kami mengantar anda ke kantor beliau. Asisten Pak Bos akan segera datang, dia yang akan mengantar Nyonya menuju kantor Pak Bos." Ucap gadis anggun yang berdiri di meja resepsionis.

"Mari Nyonya, ikuti saya." Ucap Pria muda yang baru keluar dari Lift dan berdiri sambil menatap Nyonya Asa.

"Tante tidak mau ke kantor pak Alan menggunakan Lift, bagaimana kalau kita jalan kaki saja. Apa boleh?" Nyonya Asa memulai percakapan dengan nada santai. Ia meminta sekertarisnya tidak mengikutinya. Sebenarnya, ia memiliki banyak pertanyaan, karena itu ia tidak mau menggunakan Lift untuk mengulur waktu.

"Sesuai keinginan Nyonya, mari."

"Apa tante boleh bertanya?" Nyonya Asa kembali membuka suara di antara senyapnya udara.

"Iya, silahkan Nyonya."

"Kau terlihat muda, siapa nama mu?"

"Nama saya Bagas, Nyonya."

Nyonya Asa memulai langkah awalnya dengan pura-pura bertanya pada Asisten Pak Alan, pada hal sebenarnya ia hanya ingin menggali informasi berbeda.

"Sejak kapan kau bekerja bersama Pak Alan? Beliau orang yang baik, aku yakin Pak Alan tidak akan menyulitkan mu."

"Nyonya benar, Pak Alan orang yang baik. Sangat baik malah... Saya bertemu beliau sejak usia saya delapan tahun.

Saya hanya seorang yatim piatu, berkat Yayasan yang Nyonya Fatimah pimpin saya bisa mendapatkan beasiswa penuh. Sekarang saya hanya ingin mengabdikan hidup saya untuk keluarga Pak Alan." Ucap Bagas menyanjung Bos yang sangat ia hormati.

"Jika di lihat, sepertinya usiamu tidak jauh berbeda dengan putrinya. Apa kau dekat dengannya? Apa dia bersikap buruk padamu? Biasanya anak orang kaya seperti dirinya selalu identik dengan sikap arogan." Nyonya Asa kembali bertanya. Akhirnya ia mulai masuk kepertanyaan inti yang sejak tadi ingin ia dengar jawabannya.

"Hahaha! Itu tidak benar Nyonya, mendengar pertanyaan Nyonya membuat saya tertawa, maaf." Ucap Bagas lagi sambil berusaha menahan tawa.

"Nona Fazila adalah gadis yang sangat baik, saya tidak pernah bertemu dengan gadis yang baik dan sopan melebihi dirinya. Hanya orang beruntung yang bisa mengenal Nona Fazila, dan saya sangat beruntung bisa mengenal keluarganya." Tutup Bagas sambil tersenyum.

"Silahkan Nyonya, ini kantor Pak Alan." Ucap Bagas sambil membukakan pintu.

Dua menit kemudian Nyonya Asa sudah duduk manis di samping suaminya. Tepatnya di kantor Pak Alan. Netra teduhnya menerawang kesegala arah, ia mencoba mencari foto keluarga Pak Alan. Sayang sekali, sebesar keinginannya ingin menjodohkan putranya dengan putri rekan bisnisnya, maka sebesar itu pula rasa kecewanya karena tidak bisa menemukan apa yang ia cari.

"Pa, tadi Mama melihat gadis cantik di depan lampu merah. Mama terpesona melihat kebaikannya, seandainya Mama tahu dia putri siapa, tanpa berpikir panjang Mama pasti akan langsung menikahkannya dengan Refal." Ujar Nyonya Asa sambil berbisik di telinga suaminya.

"Husss! Mama apaan sih? Bukankah kita sudah sepakat akan menjodohkan Refal dengan putri Tuan Alan, lalu menikahkan apa maksud Mama?"

Mendengar bantahan suaminya membuat Nyonya Asa mengelus dada. Dia sadar dia salah, sayangnya apa yang ia lihat di lampu merah hari ini membuatnya bertekad ingin mengubah haluan.

"Minta Bagas keruangan ku!" Ucap Pak Alan melalui sambungan telpon, ia bahkan tidak menghiraukan pasangan suami istri yang sedang berbisik di sofa yang tidak terlalu jauh dari meja kerjanya. Ia terlalu fokus mempelajari berkas yang Nyonya Asa bawa sampai membuatnya mengabaikan dua tamu istimewanya.

Dua menit kemudian. Bagas sudah berdiri di depan Bos besarnya, orang yang paling berharga dalam hidupnya, bahkan lebih berharga dari nyawanya sendiri.

"Bos memanggil saya?"

"Iya, aku memanggil mu! Minta pengacara kita melegalkan surat ini di pengadilan. Aku mau salinannya sudah ada di meja kerja ku besok pagi. Kau tidak perlu kembali setelah bertemu dengan pengacara, kau bisa pulang untuk istirahat. Tapi sebelum itu, tolong antarkan kiriman ini ke kantor Polisi. Istri ku mengirimkan ini untuk Haidar." Ucap Pak Alan sambil menyodorkan tas berisi makan siang pada Bagas.

"Dan satu lagi, ini untuk mu." Sambung pak Alan lagi.

Sungguh, melihat pemandangan di depannya membuat Nyonya Asa dan Pak Anton merasa takjub luar biasa. Tidak ada jarak antara atasan dan bawahan, karena hanya Manusia yang bisa memanusiakan manusia yang lainnya.

...***...

Sementara itu di tempat berbeda berdiri tiga pemuda tampan dengan wajah seratus persen memamerkan sikap putus asanya. Dua jam berlalu namun seseorang yang mereka nantikan tak kunjung datang.

"Fatih, sepertinya gadis incaran mu tidak akan datang. Jika pun datang, tidak mungkin dia melewati jalanan ini."

"Regan, kau tahukan naluri ku tidak pernah salah? Hari ini pun sama, Mia akan melewati jalanan ini kemudian akan jatuh dalam pelukan ku!" Balas Fatih tanpa menghiraukan sepupunya yang sekaligus menjadi sahabat baiknya.

"Fatih, kau tidak sadar dengan apa yang kau lakukan. Habislah kita jika kak Fazila tahu apa yang kita lakukan di belakangnya." Kali ini Umang yang angkat bicara. Wajahnya memamerkan ketakutan.

"Kak Fazila tidak akan tahu jika kalian tidak buka mulut di depannya. Kalian berdua adalah sepupu ku tapi terkadang kalian bertingkah seperti musuh ku." Keluh Fatih sambil menatap kedua sepupu kembarnya.

"Dia datang, siap-siap!" Ucap Fatih memberi perintah pada dua sepupunya.

Perintah yang mereka maksud adalah membentangkan tali. Saat Mia datang, Regan dan Umang akan mengangkat tali itu sehingga kaki Mia tersandung kemudian jatuh dan pura-pura di tolong oleh Fatih. Rencana mereka memang sempurna tapi sayangnya tidak semua rencana akan berjalan sesuai yang di inginkan.

Disisi berbeda Fazila memanggil Mia dari belakang, meminta gadis cantik itu mengambilkan sesuatu di atas meja kerjanya. Tentu saja tanpa ada bantahan Mia langsung pergi mengikuti perintah.

"Ka-kak. Mati aku." Ucap Fatih dengan tubuh bergetar. Bukan Mia yang lewat seperti prediksinya melainkan kakak perempuannya.

Dengan cepat Fatih bersembunyi. Sayangnya, ia tidak sempat memberikan instruksi pada Umang dan Regan agar tidak perlu mengangkat tali itu sehingga kaki kakak perempuannya tidak akan tersandung.

Malang memang tidak bisa di hindari, dan tanpa Fazila duga.

Gdebukk!

Fazila terjatuh namun ia tidak merasakan sakit sedikit pun. Ini benar-benar memalukan.

Perlahan Fazila mengangkat kepalanya, betapa terkejutnya ia saat mendapati dirinya berada di atas tubuh pria asing. Pria itu meringis menahan sakit. Dan tentu saja dia akan merasakan sakit, tubuh Fazila jatuh namun tubuh pria itu sabagai landasannya, membentur lantai dengan suara cukup keras.

Bagai tersengat tegangan tinggi, tubuh Fazila bergetar hebat. Ia sangat kesal mendapati dirinya berada dalam rangkulan pria asing, ini memang tidak di sengaja tapi baginya ini adalah musibah besar dalam hidupnya.

"Pak Gubernur, bangun Pak!" Bima langsung membantu Refal untuk bangun dari lantai.

"Aku tahu kalian bertiga ada di sini, apa kalian mau keluar dengan suka rela atau aku akan memberikan hukuman berat untuk kalian bertiga." Fazila bicara dengan nada ketus, ia sangat marah sampai ingin menjewer ketiga adik-adik nakalnya.

Seperti yang Fazila duga, Fatih, Regan, dan Umang keluar dari persembunyiannya dengan wajah merunduk. Mereka sangat menyesal.

"Nona aku..."

"Tidak perlu bicara, yang tadi itu anda sedang apa hah? Aku juga tidak akan berterima kasih karena bagiku itu adalah musibah bukan berkah." Celoteh Fazila dengan wajah memerah.

HUhhhhhh!

Fazila membuang nafas kasar sambil menatap ketiga adiknya dengan tatapan tajam. Baru kali ini ia merasakan amarah sampai ke ubun-ubun akibat kenakalan ketiga adik-adiknya yang juga menjadi mahasiswanya itu.

...***...

Visual...

Meyda Noviana Fazila.

Disela-sela kesibukannya menjadi Dosen dan penyiar Radio, dia memutuskan mendirikan rumah Tahfiz dan mengajarkan Al-Qur'an pada anak-anak didiknya.

Refal Mahendra Sekar.

Gubernur muda yang masih menyimpan banyak luka di hatinya. Kenangan mendiang tunangannya membuatnya susah mencari cinta baru yang akan mengisi hidupnya. Sikap cerianya terkubur dalam kemarahan yang terkadang meledak tanpa bisa ia tahan.

Matthew Adyamarta.

Sikap kocaknya terkadang membawa masalah dalam hidupnya. Ia mudah bergaul dengan siapa saja termasuk para gadis yang selalu mengejar ingin menjadikannya kekasih, tapi sayangnya ia tidak mudah untuk jatuh cinta. Ia selalu percaya cinta pada pandangan pertama.

Terpopuler

Comments

hartatik hartatik

hartatik hartatik

Fazila cantik bgttt..hidung nya mancung

2022-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tak Terduga
2 Melawan Berandal (Fazila)
3 Menyelamatkan Maya
4 Menyelamatkan Maya (Part2)
5 Undangan Dari Universitas
6 Ingin Menjodohkan
7 Tentang Refal
8 Menolong Tunarungu (Fazila)
9 Terjatuh (Fazila VS Refal)
10 Amarah (Fazila)
11 Menjemput Matthew
12 Ingin Bertemu Fazila (Refal)
13 Di Kantor (Refal)
14 Mansion Tuan Alan
15 Penggerebekan!
16 Adu Jotos
17 Kunjungan Tuan&Nyonya Sekar
18 Tertutup Warna (Fazila)
19 Kagum!
20 Pulang (Refal)
21 Di Restoran!
22 Pria Mesum
23 Pertemuan (Fazila&Matthew)
24 Kunjungan Papa
25 Setuju Untuk Bertemu
26 Bertemu lagi (Fazila&Refal)
27 Meminta Waktu!
28 Gelisah (Matthew)
29 Syarat Dari Fazila
30 Lega! (Refal)
31 Keinginan Refal
32 Cahaya Tahajud!
33 Keputusan Fazila
34 Berpamitan! (Matthew)
35 Lamaran!
36 Matthew Jatuh Cinta?
37 Kekesalan Matthew
38 Sah!
39 Kamar pengantin
40 Mengurai Masa Lalu
41 Berpegangan tangan.
42 Jadikan Aku Kekuatan (Fazila)
43 Di Rumah Tahfiz
44 Di Rumah Tahfidz (Part2)
45 Di Kediaman Shekar
46 Di Kediaman Shekar (Part2)
47 Bertemu Teman Lama (Matthew)
48 Bertemu Teman Lama (Part2)
49 Di Hotel
50 Ciuman Perdana
51 Malu!
52 Penolakan?
53 Di Kamar
54 Di Kamar (Part2)
55 Kerinduan (Matthew)
56 Kehangatan
57 Mengurai Masa Lalu
58 Mengurai Masa Lalu (Part2)
59 Di Dapur
60 Ancaman?
61 Ancaman (Part2)
62 Kunjungan (Matthew)
63 Sambutan
64 Memeluk Fazila (Refal)
65 Pesta
66 I Love You
67 Menatap Mu (Refal&Fazila)
68 Malam Penuh Cinta
69 Kedatangan Matthew
70 Bertemu Lagi
71 Mencoba Bicara (Matthew)
72 Di Stasiun Radio (Fazila)
73 Kejutan
74 Cinta Tidak Seperti Itu!
75 Mekarmu Hanya Sekali
76 Rencana?
77 Cinta Dan Dendam?
78 Mimpi Buruk
79 Benang Kusut
80 Di Villa
81 Di Villa (Part2)
82 Penyesalan Melan
83 Sarapan
84 Bukan Kisah Sementara
85 Pengakuan Cinta
86 Pengganggu!
87 Sabar!
88 Kerinduan?
89 Luapan Amarah
90 Salah Sasaran
91 Part 91
92 Cemburu (Refal)
93 Perdebatan
94 Kesetiaan
95 Kecewa (Matthew)
96 Seluas Semesta!
97 Di Apartemen (Matthew)
98 Bukan Mimpi!
99 Tidak Di Takdirkan
100 Meminta Maaf (Matthew)
101 Dia, Siapa?
102 Meredam Amarah!
103 Kesempatan Kedua!
104 Kabar Baik!
105 Malam Yang Indah
106 Malam Yang Indah (Part2)
107 Rahasia? (Matthew)
108 Rahasia Matthew! (Part2)
109 Semakin Jatuh Cinta (Matthew)
110 Titik Terendah (Matthew)
111 Berdua Dengan-Mu (Refal&Fazila)
112 Menyusun Rencana!
113 Bahaya Mengintai!
114 Menghilang! (Fazila)
115 Hadiah Untuk Matthew!
116 Hadiah Untuk Matthew (Part2)
117 Firasat Ummi Fatimah!
118 Firasat Ummi Fatimah! (Part2)
119 Permohonan Fazila!
120 Pingsan! (Refal)
121 Siuman! (Fazila)
122 Meminta Izin! (Fazila)
123 Tak Takut (Fazila)
124 Menasihati Abbas! (Fazila)
125 Kejutan Besar!
126 Terluka lagi!
127 Di Ruang Oprasi! (Fazila)
128 Meneteskan Air Mata (Refal&Fazila)
129 Terasa Nyata! (Matthew)
130 Penolakan Refal!
131 Nona Sempurna!
132 Adegan Menyedihkan!
133 Pembuat Onar Itu?
134 Syahadat Cinta!
135 Hampir tersadar!
136 Merasa Bahagia (Matthew)
137 Ingin Shalat!
138 Shalat Pertama! (Matthew)
139 Hanya Mimpi!
140 Tidak Percaya!
141 Tidak percaya (Part2)
142 Permintaaan Maaf Nyonya Dewa
143 Surat Dari Matthew!
144 Fazila Titipan Dari Surga
145 Terima Kasih
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Pertemuan Tak Terduga
2
Melawan Berandal (Fazila)
3
Menyelamatkan Maya
4
Menyelamatkan Maya (Part2)
5
Undangan Dari Universitas
6
Ingin Menjodohkan
7
Tentang Refal
8
Menolong Tunarungu (Fazila)
9
Terjatuh (Fazila VS Refal)
10
Amarah (Fazila)
11
Menjemput Matthew
12
Ingin Bertemu Fazila (Refal)
13
Di Kantor (Refal)
14
Mansion Tuan Alan
15
Penggerebekan!
16
Adu Jotos
17
Kunjungan Tuan&Nyonya Sekar
18
Tertutup Warna (Fazila)
19
Kagum!
20
Pulang (Refal)
21
Di Restoran!
22
Pria Mesum
23
Pertemuan (Fazila&Matthew)
24
Kunjungan Papa
25
Setuju Untuk Bertemu
26
Bertemu lagi (Fazila&Refal)
27
Meminta Waktu!
28
Gelisah (Matthew)
29
Syarat Dari Fazila
30
Lega! (Refal)
31
Keinginan Refal
32
Cahaya Tahajud!
33
Keputusan Fazila
34
Berpamitan! (Matthew)
35
Lamaran!
36
Matthew Jatuh Cinta?
37
Kekesalan Matthew
38
Sah!
39
Kamar pengantin
40
Mengurai Masa Lalu
41
Berpegangan tangan.
42
Jadikan Aku Kekuatan (Fazila)
43
Di Rumah Tahfiz
44
Di Rumah Tahfidz (Part2)
45
Di Kediaman Shekar
46
Di Kediaman Shekar (Part2)
47
Bertemu Teman Lama (Matthew)
48
Bertemu Teman Lama (Part2)
49
Di Hotel
50
Ciuman Perdana
51
Malu!
52
Penolakan?
53
Di Kamar
54
Di Kamar (Part2)
55
Kerinduan (Matthew)
56
Kehangatan
57
Mengurai Masa Lalu
58
Mengurai Masa Lalu (Part2)
59
Di Dapur
60
Ancaman?
61
Ancaman (Part2)
62
Kunjungan (Matthew)
63
Sambutan
64
Memeluk Fazila (Refal)
65
Pesta
66
I Love You
67
Menatap Mu (Refal&Fazila)
68
Malam Penuh Cinta
69
Kedatangan Matthew
70
Bertemu Lagi
71
Mencoba Bicara (Matthew)
72
Di Stasiun Radio (Fazila)
73
Kejutan
74
Cinta Tidak Seperti Itu!
75
Mekarmu Hanya Sekali
76
Rencana?
77
Cinta Dan Dendam?
78
Mimpi Buruk
79
Benang Kusut
80
Di Villa
81
Di Villa (Part2)
82
Penyesalan Melan
83
Sarapan
84
Bukan Kisah Sementara
85
Pengakuan Cinta
86
Pengganggu!
87
Sabar!
88
Kerinduan?
89
Luapan Amarah
90
Salah Sasaran
91
Part 91
92
Cemburu (Refal)
93
Perdebatan
94
Kesetiaan
95
Kecewa (Matthew)
96
Seluas Semesta!
97
Di Apartemen (Matthew)
98
Bukan Mimpi!
99
Tidak Di Takdirkan
100
Meminta Maaf (Matthew)
101
Dia, Siapa?
102
Meredam Amarah!
103
Kesempatan Kedua!
104
Kabar Baik!
105
Malam Yang Indah
106
Malam Yang Indah (Part2)
107
Rahasia? (Matthew)
108
Rahasia Matthew! (Part2)
109
Semakin Jatuh Cinta (Matthew)
110
Titik Terendah (Matthew)
111
Berdua Dengan-Mu (Refal&Fazila)
112
Menyusun Rencana!
113
Bahaya Mengintai!
114
Menghilang! (Fazila)
115
Hadiah Untuk Matthew!
116
Hadiah Untuk Matthew (Part2)
117
Firasat Ummi Fatimah!
118
Firasat Ummi Fatimah! (Part2)
119
Permohonan Fazila!
120
Pingsan! (Refal)
121
Siuman! (Fazila)
122
Meminta Izin! (Fazila)
123
Tak Takut (Fazila)
124
Menasihati Abbas! (Fazila)
125
Kejutan Besar!
126
Terluka lagi!
127
Di Ruang Oprasi! (Fazila)
128
Meneteskan Air Mata (Refal&Fazila)
129
Terasa Nyata! (Matthew)
130
Penolakan Refal!
131
Nona Sempurna!
132
Adegan Menyedihkan!
133
Pembuat Onar Itu?
134
Syahadat Cinta!
135
Hampir tersadar!
136
Merasa Bahagia (Matthew)
137
Ingin Shalat!
138
Shalat Pertama! (Matthew)
139
Hanya Mimpi!
140
Tidak Percaya!
141
Tidak percaya (Part2)
142
Permintaaan Maaf Nyonya Dewa
143
Surat Dari Matthew!
144
Fazila Titipan Dari Surga
145
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!