Menyelamatkan Maya

Gdebuk!

Gdebuk!

Tak henti-hentinya Fazila melayangkan pukulan dan juga tendangan pada pria kurang ajar yang berani memegang pundaknya. Untuk pertama kalinya ada pria kurang ajar yang berani melakukan itu padanya, dan lihatlah apa yang telah di perbuat Fazila? Dia melumpuhkan tiga pria berbadan kekar yang telah berani melecehkannya dengan kata-kata dan juga perbuatan.

"Lain kali jangan pernah meremehkan wanita! Aku tidak takut masuk penjara hanya karena melumpuhkan pria tidak bermoral seperti kalian. Bersyukur lah pada Allah karena dia telah menyelamatkan kalian." Ucap Fazila sambil menatap lawannya yang sudah tak berdaya dengan tatapan kesal. Matanya masih memerah karena di penuhi kabut amarah. Tidak tahu sebanyak apa anak buah pemilik rumah bertingkat itu di dalam sana?

Sementara itu di dalam rumah, duduk seorang pria empat puluh lima tahun dengan pakaian pengantin yang membalut tubuh kekarnya. Ia tersenyum penuh kemenangan seolah seluruh dunia berputar di bawah kakinya. Ia terlalu bahagia sampai tidak bisa berkata-kata.

Dua pria datang dari Kantor urusan Agama yang akan bertugas menjadi penghulunya duduk dengan perasaan takut luar biasa, di kepalanya melekat senjata yang kapan pun siap untuk di tarik pelatuknya.

"Ayolah pak penghulu, kalian belum terlalu tua untuk bertingkah seperti penghulu pemula. Ini sudah percobaan kesepuluh, jika sekali lagi kalian melakukan kesalahan maka kalian boleh menghubungi keluarga kalian untuk mempersiapkan pemakaman, aku tidak yakin kalian bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini." Ucap pria yang akan menjadi pengantin itu.

Beberapa tamu undangan yang datang dengan paksaan terlihat panik, mereka juga ingin menghentikan pernikahan ini, sayangnya mereka tidak punya kuasa untuk itu.

Dorrrrr!

"Aaaaaaaaa!" Semua orang berteriak sambil menutup telinga.

Satu tembakan menyasar sebuah vas bunga yang di letakkan di atas nakas, tujuannya tentu saja hanya untuk menakut-nakuti. Dan benar saja, tujuan untuk menakut-nakuti semua orang berhasil seratus persen. Melihat semua orang ketakutan membuat mempelai pria itu tertawa terbahak-bahak seolah dia tidak pernah tertawa seumur hidupnya dan sekarang dia membalas untuk semua itu.

"Ayo pak penghulu, jangan bermain-main dengan ku. Jika kali ini kau salah lagi, pelurunya tidak akan menyasar vas bunga lagi, tapi kepala kalian berdua. Bummmm!" Ucap sang mempelai lagi sambil mengarahkan senjatanya tepat di kening kedua pria yang datang dari kantor urusan Agama.

"Ba-baik tu-tuan!"

"Bagus. Kalian anak baik."

Sementara itu, Fazila baru saja menginjakkan kakinya di ruang tengah. Melihat keadaan semua orang yang terlihat ketakutan membuatnya yakin kalau dia tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan. Nyawanya dan nyawa semua orang berada dalam bahaya.

Ya Allah... Aku tidak tahu kenapa aku bisa terlibat dalam masalah ini? Di saat orang lain sedang menikmati waktu luangnya, aku malah bertarung dengan nyawa. Gumam Fazila sambil berjalan pelan layaknya pencuri yang takut ketahuan oleh sang empunya rumah.

"Tunggu kakak, Maya. Kita akan keluar dari tempat ini dengan aman dan selamat." Ucap Fazila berusaha menghindari salah satu preman yang sedang memeriksa keamanan rumah.

"Sa-sa-sa saya nik-kah kan dan sa-ya ka-wiiii-nnnn kannnn..."

Pria yang bertugas menjadi penghulu itu semakin gugup, dan hal itu semakin memancing kemarahan sang mempelai pria itu.

"Kalian tidak berguna, untuk apa aku menyewa kalian, hah? Kenapa aku tidak melubangi kepala kalian saja sejak tadi." Ucap mempelai itu lagi dengan nada suara tinggi.

Hiks.Hiks.Hiks.

Suara tangisan Maya terdengar menggema di indra pendengaran Fazila. Sangat wajar gadis manis itu merasa ketakutan. Dia berada di tengah-tengah kumpulan preman, dan otak di balik kejahatan ini mencoba untuk menikahinya. Apa lagi yang bisa di lakukan oleh anak manis itu selain menangis?

"Diam. Suara tangisan mu membuat ku kesal. Jika kau masih menangis, aku akan melupakan diriku dan akan mulai menghajar mu."

Maya yang malang! Dia hanya bisa menurut tanpa ada perlawanan sedikit pun, sementara semua orang? Semua orang tak jauh berbeda dengan keadaannya. Tangisan, ketakutan, dan amarah memenuhi seluruh langit-langit rumah berlantai dua itu sore ini. Tidak terlihat seperti akan ada pernikahan, tapi pemakaman.

"Sudah cukup aku melihat kekonyolan ini, sekarang waktunya untuk bertindak." Ucap Fazila pelan, tangannya memegang senjata yang ia ambil secara paksa dari pria yang ia lumpuhkan di depan gerbang tadi.

"Hentikan semua kekonyolan ini. Apa kau tidak malu dengan usia mu? Dia lebih cocok menjadi putri bungsumu!" Ucap Fazila ketus begitu dia membuka mulutnya.

"Sepertinya percuma bicara dengan sampah sepertimu, karena sampah tetaplah sampah." Ucap Fazila lagi, amarah yang tadinya meredup kini kembali berkobar.

"Kakak. Hiks.Hiks." Maya berlari pada Fazila sambil membawa tangisannya. Sekujur tubuhnya bergetar karena rasa takut yang mulai menggerogoti jiwanya.

Dorrrrrr!

Fazila menarik pelatuk dan menembak kearah pria yang duduk di pelaminan karena dia mencoba menyakiti Maya. Secepat kilat Fazila berlari kearah pria itu dan menodongkan senjatanya.

"Maya, lari dek. Berkumpul bersama semua orang." Ucap Fazila Sambil mencengkram keras lengan pria yang menjadi ketua geng dan mencoba menikahi Maya.

Kedua Penghulu, Maya dan beberapa tamu undangan yang di paksa datang mulai berdiri di satu tempat dengan perasaan takut luar biasa.

"Kau sangat senang menodongkan senjata di kepala orang, kan? Sekarang rasakan bagaimana rasanya kepala tidak berharga mu di todong oleh orang lain." Ucap Fazila ketus sambil mengetuk-ngetuk pelan kepala pria yang menjadi tawanannya.

"Tadi aku melukai tangan mu dengan senjata mu sendiri, kali ini aku juga akan melubangi kepalamu dengan senjatamu sendiri. Jangan coba-coba bermain sok pintar dengan ku." Ucap Fazila lagi, matanya memerah karena amarah.

"Kau Iblis wanita, berani sekali kau mengancam bos kami." Pria bertubuh jangkung dengan tubuh kurus datang entah dari mana dan mencoba mengancam Fazila. Sayang sekali, Fazila bahkan tidak merasa takut. Di dalam darahnya mengalir darah keturunan perwira, dia tidak akan pernah mundur saat dia sudah bertekad melakukannya.

"Turunkan senjatamu, kalau tidak aku akan melubangi kepala bos mu!" Fazila tak gentar sedikit pun, saat pria itu ingin membalas ucapannya, saat itulah Fazila mulai melepaskan tembakan tepat mengenai paha pria itu.

Aahhhh!

Pria itu terlihat kesakitan. Sementara Fazila? Dia berusaha menahan hatinya agar terlihat baik-baik saja. Untuk saat ini, ia hanya bisa memohon pertolongan kepada Allah agar menguatkan hati, tubuh, dan pikirannya.

Tanpa Fazila sadari, seorang pria datang dari belakang dan melayangkan hantaman keras di kaki jenjangnya, hal itu membuat Fazila terjatuh. Ia tersungkur cukup keras dengan wajah mencium lantai. Seburuk apa pun kondisinya, ia hanya ingin menyelamatkan Maya. Sepertinya keluar dari rumah megah berlantai dua itu akan sedikit sulit melihat kondisi Fazila yang saat ini bukan lagi berada di pihak yang menawan melainkan dia yang di tawan.

...***...

Terpopuler

Comments

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

mampir kak 🤗

2022-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tak Terduga
2 Melawan Berandal (Fazila)
3 Menyelamatkan Maya
4 Menyelamatkan Maya (Part2)
5 Undangan Dari Universitas
6 Ingin Menjodohkan
7 Tentang Refal
8 Menolong Tunarungu (Fazila)
9 Terjatuh (Fazila VS Refal)
10 Amarah (Fazila)
11 Menjemput Matthew
12 Ingin Bertemu Fazila (Refal)
13 Di Kantor (Refal)
14 Mansion Tuan Alan
15 Penggerebekan!
16 Adu Jotos
17 Kunjungan Tuan&Nyonya Sekar
18 Tertutup Warna (Fazila)
19 Kagum!
20 Pulang (Refal)
21 Di Restoran!
22 Pria Mesum
23 Pertemuan (Fazila&Matthew)
24 Kunjungan Papa
25 Setuju Untuk Bertemu
26 Bertemu lagi (Fazila&Refal)
27 Meminta Waktu!
28 Gelisah (Matthew)
29 Syarat Dari Fazila
30 Lega! (Refal)
31 Keinginan Refal
32 Cahaya Tahajud!
33 Keputusan Fazila
34 Berpamitan! (Matthew)
35 Lamaran!
36 Matthew Jatuh Cinta?
37 Kekesalan Matthew
38 Sah!
39 Kamar pengantin
40 Mengurai Masa Lalu
41 Berpegangan tangan.
42 Jadikan Aku Kekuatan (Fazila)
43 Di Rumah Tahfiz
44 Di Rumah Tahfidz (Part2)
45 Di Kediaman Shekar
46 Di Kediaman Shekar (Part2)
47 Bertemu Teman Lama (Matthew)
48 Bertemu Teman Lama (Part2)
49 Di Hotel
50 Ciuman Perdana
51 Malu!
52 Penolakan?
53 Di Kamar
54 Di Kamar (Part2)
55 Kerinduan (Matthew)
56 Kehangatan
57 Mengurai Masa Lalu
58 Mengurai Masa Lalu (Part2)
59 Di Dapur
60 Ancaman?
61 Ancaman (Part2)
62 Kunjungan (Matthew)
63 Sambutan
64 Memeluk Fazila (Refal)
65 Pesta
66 I Love You
67 Menatap Mu (Refal&Fazila)
68 Malam Penuh Cinta
69 Kedatangan Matthew
70 Bertemu Lagi
71 Mencoba Bicara (Matthew)
72 Di Stasiun Radio (Fazila)
73 Kejutan
74 Cinta Tidak Seperti Itu!
75 Mekarmu Hanya Sekali
76 Rencana?
77 Cinta Dan Dendam?
78 Mimpi Buruk
79 Benang Kusut
80 Di Villa
81 Di Villa (Part2)
82 Penyesalan Melan
83 Sarapan
84 Bukan Kisah Sementara
85 Pengakuan Cinta
86 Pengganggu!
87 Sabar!
88 Kerinduan?
89 Luapan Amarah
90 Salah Sasaran
91 Part 91
92 Cemburu (Refal)
93 Perdebatan
94 Kesetiaan
95 Kecewa (Matthew)
96 Seluas Semesta!
97 Di Apartemen (Matthew)
98 Bukan Mimpi!
99 Tidak Di Takdirkan
100 Meminta Maaf (Matthew)
101 Dia, Siapa?
102 Meredam Amarah!
103 Kesempatan Kedua!
104 Kabar Baik!
105 Malam Yang Indah
106 Malam Yang Indah (Part2)
107 Rahasia? (Matthew)
108 Rahasia Matthew! (Part2)
109 Semakin Jatuh Cinta (Matthew)
110 Titik Terendah (Matthew)
111 Berdua Dengan-Mu (Refal&Fazila)
112 Menyusun Rencana!
113 Bahaya Mengintai!
114 Menghilang! (Fazila)
115 Hadiah Untuk Matthew!
116 Hadiah Untuk Matthew (Part2)
117 Firasat Ummi Fatimah!
118 Firasat Ummi Fatimah! (Part2)
119 Permohonan Fazila!
120 Pingsan! (Refal)
121 Siuman! (Fazila)
122 Meminta Izin! (Fazila)
123 Tak Takut (Fazila)
124 Menasihati Abbas! (Fazila)
125 Kejutan Besar!
126 Terluka lagi!
127 Di Ruang Oprasi! (Fazila)
128 Meneteskan Air Mata (Refal&Fazila)
129 Terasa Nyata! (Matthew)
130 Penolakan Refal!
131 Nona Sempurna!
132 Adegan Menyedihkan!
133 Pembuat Onar Itu?
134 Syahadat Cinta!
135 Hampir tersadar!
136 Merasa Bahagia (Matthew)
137 Ingin Shalat!
138 Shalat Pertama! (Matthew)
139 Hanya Mimpi!
140 Tidak Percaya!
141 Tidak percaya (Part2)
142 Permintaaan Maaf Nyonya Dewa
143 Surat Dari Matthew!
144 Fazila Titipan Dari Surga
145 Terima Kasih
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Pertemuan Tak Terduga
2
Melawan Berandal (Fazila)
3
Menyelamatkan Maya
4
Menyelamatkan Maya (Part2)
5
Undangan Dari Universitas
6
Ingin Menjodohkan
7
Tentang Refal
8
Menolong Tunarungu (Fazila)
9
Terjatuh (Fazila VS Refal)
10
Amarah (Fazila)
11
Menjemput Matthew
12
Ingin Bertemu Fazila (Refal)
13
Di Kantor (Refal)
14
Mansion Tuan Alan
15
Penggerebekan!
16
Adu Jotos
17
Kunjungan Tuan&Nyonya Sekar
18
Tertutup Warna (Fazila)
19
Kagum!
20
Pulang (Refal)
21
Di Restoran!
22
Pria Mesum
23
Pertemuan (Fazila&Matthew)
24
Kunjungan Papa
25
Setuju Untuk Bertemu
26
Bertemu lagi (Fazila&Refal)
27
Meminta Waktu!
28
Gelisah (Matthew)
29
Syarat Dari Fazila
30
Lega! (Refal)
31
Keinginan Refal
32
Cahaya Tahajud!
33
Keputusan Fazila
34
Berpamitan! (Matthew)
35
Lamaran!
36
Matthew Jatuh Cinta?
37
Kekesalan Matthew
38
Sah!
39
Kamar pengantin
40
Mengurai Masa Lalu
41
Berpegangan tangan.
42
Jadikan Aku Kekuatan (Fazila)
43
Di Rumah Tahfiz
44
Di Rumah Tahfidz (Part2)
45
Di Kediaman Shekar
46
Di Kediaman Shekar (Part2)
47
Bertemu Teman Lama (Matthew)
48
Bertemu Teman Lama (Part2)
49
Di Hotel
50
Ciuman Perdana
51
Malu!
52
Penolakan?
53
Di Kamar
54
Di Kamar (Part2)
55
Kerinduan (Matthew)
56
Kehangatan
57
Mengurai Masa Lalu
58
Mengurai Masa Lalu (Part2)
59
Di Dapur
60
Ancaman?
61
Ancaman (Part2)
62
Kunjungan (Matthew)
63
Sambutan
64
Memeluk Fazila (Refal)
65
Pesta
66
I Love You
67
Menatap Mu (Refal&Fazila)
68
Malam Penuh Cinta
69
Kedatangan Matthew
70
Bertemu Lagi
71
Mencoba Bicara (Matthew)
72
Di Stasiun Radio (Fazila)
73
Kejutan
74
Cinta Tidak Seperti Itu!
75
Mekarmu Hanya Sekali
76
Rencana?
77
Cinta Dan Dendam?
78
Mimpi Buruk
79
Benang Kusut
80
Di Villa
81
Di Villa (Part2)
82
Penyesalan Melan
83
Sarapan
84
Bukan Kisah Sementara
85
Pengakuan Cinta
86
Pengganggu!
87
Sabar!
88
Kerinduan?
89
Luapan Amarah
90
Salah Sasaran
91
Part 91
92
Cemburu (Refal)
93
Perdebatan
94
Kesetiaan
95
Kecewa (Matthew)
96
Seluas Semesta!
97
Di Apartemen (Matthew)
98
Bukan Mimpi!
99
Tidak Di Takdirkan
100
Meminta Maaf (Matthew)
101
Dia, Siapa?
102
Meredam Amarah!
103
Kesempatan Kedua!
104
Kabar Baik!
105
Malam Yang Indah
106
Malam Yang Indah (Part2)
107
Rahasia? (Matthew)
108
Rahasia Matthew! (Part2)
109
Semakin Jatuh Cinta (Matthew)
110
Titik Terendah (Matthew)
111
Berdua Dengan-Mu (Refal&Fazila)
112
Menyusun Rencana!
113
Bahaya Mengintai!
114
Menghilang! (Fazila)
115
Hadiah Untuk Matthew!
116
Hadiah Untuk Matthew (Part2)
117
Firasat Ummi Fatimah!
118
Firasat Ummi Fatimah! (Part2)
119
Permohonan Fazila!
120
Pingsan! (Refal)
121
Siuman! (Fazila)
122
Meminta Izin! (Fazila)
123
Tak Takut (Fazila)
124
Menasihati Abbas! (Fazila)
125
Kejutan Besar!
126
Terluka lagi!
127
Di Ruang Oprasi! (Fazila)
128
Meneteskan Air Mata (Refal&Fazila)
129
Terasa Nyata! (Matthew)
130
Penolakan Refal!
131
Nona Sempurna!
132
Adegan Menyedihkan!
133
Pembuat Onar Itu?
134
Syahadat Cinta!
135
Hampir tersadar!
136
Merasa Bahagia (Matthew)
137
Ingin Shalat!
138
Shalat Pertama! (Matthew)
139
Hanya Mimpi!
140
Tidak Percaya!
141
Tidak percaya (Part2)
142
Permintaaan Maaf Nyonya Dewa
143
Surat Dari Matthew!
144
Fazila Titipan Dari Surga
145
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!