Adu Jotos

"Pak Gubernur, tolong maafkan saya. Saya janji tidak akan melakukan hal ini lagi." Ucap pemilik toko sambil duduk bersimpuh di bawah kaki Refal.

Kesal!

Satu kata itu kini memenuhi rongga dada Refal. Jika bisa, dia akan menghajar pria paruh baya pemilik toko yang terus saja memohon padanya. Jangankan bicara, menatap wajah pria itu saja dia tidak sudi. Rasanya sangat menjengkelkan berada di tempat ini lebih lama lagi, namun apa yang bisa ia lakukan? Masalah yang terjadi harus segera di bereskan agar bisa menjadi contoh bagi pedagang lain agar tidak melakukan penipuan ataupun kecurangan.

"Jangan bicara pada ku, aku muak mendengar janji palsu. Kau meminta kesempatan agar tidak melakukan kesalahan. Sekarang katakan, berapa banyak kesempatan yang sudah ku berikan?

Sejak aku menginjakkan kaki di tempat ini kau terus saja bersikap tidak adil. Kau bilang menyuruh orang lain mengeluh padaku, kan? Sekarang aku yang mengeluh padamu. Keluhan ku, kau tidak akan bisa membuka toko mu. Bukan hanya itu, kau akan menerima hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang sudah kau lakukan." Ucap Refal dengan nada suara tinggi. Matanya memerah, giginya bergemeletuk. Rasanya ia ingin melayangkan tinjunya pada pemilik wajah yang tidak punya rasa malu itu.

Refal masuk kedalam gudang bersama Bima, di ikuti oleh belasan polisi di belakangnya.

Sungguh, ini benar-benar di luar dugaan. Beras, minyak goreng, gula, dan bahan pokok lainnya di timbun di dalamnya. Yang membuat Refal semakin geram, ia mendapati beras-beras tersusun dalam karung, namun saat di buka beras-beras itu telah berubah warna hingga menimbulkan bau apek. Bukan hanya itu, terdapat banyak kutu di dalamnya.

Refal sendiri bingung kenapa dia bisa terlibat dalam masalah ini, apa ini terjadi karena kurangnya pengawasan? Kementrian perdagangan mengaku sudah melakukan berbagai hal untuk mengatasi dan mencegah penimbunan barang bahan kebutuhan pokok, antara lain lewat pemeriksaan gudang dan pencabutan izin.

"Pak, sesuai perintah anda saya sudah melaporkan masalah ini." Ucap Bima tanpa berani menatap wajah kesal Refal.

"Bagus." Balas Refal singkat.

"Aku akan kembali kekantor, kau tetap disini sampai proses penggeledahan selesai. Jika ada yang janggal segera laporkan padaku." Ujar Refal sambil menyerahkan selimut yang menutupi pundaknya pada Bima.

"Baik Pak." Balas Bima singkat.

Pemilik toko dan tiga karyawannya di jaga ketat oleh polisi, karena mereka brontak terpaksa polisi memborgol tangan mereka.

"Aku harap setelah menyelesaikan hukuman, kalian hidup menjadi manusia bersih. Keuntungan apa yang kalian dapatkan dengan menyiksa orang lain? Kalian bahkan secara sadar memberikan anak dan istri kalian makan dari hasil curian. Ini benar-benar menjijikkan.

Aku benar-benar kasihan pada ibu kalian, dia wanita yang malang karena melahirkan anak tidak berguna yang hobinya menyiksa dan mencuri hak orang lain." Ucap Refal dengan amarah yang masih memenuhi rongga dadanya.

"Pastikan hari ini hari terakhir ku mendengar kalian melakukan kejahatan. Saat kalian keluar dari penjara dan aku kembali mendapati kalian terlibat dalam kejahatan, maka aku sendiri yang akan menghukum kalian dengan hukuman yang tidak akan bisa kalian bayangkan!" Refal meninju perut berisi pemilik toko dengan kepalan tangan kanannya.

Sebenarnya Refal tidak ingin melayangkan tinjunya, hanya saja tatapan tajam sang pemilik toko yang seolah memancing kemarahan membuat amarah Refal meledak.

"Apa kau marah? Aku tidak perduli dengan amarah mu karena aku jauh lebih marah padamu. Bahkan setelah kau bebas jangan tunjukan wajah mu di depan ku.

Melihat mu membuat amarah ku semakin membara. Aku tidak pernah merasakan amarah sebesar ini sebelumnya, dan untuk pertama kalinya aku ingin melenyapkan seseorang. Syukurlah Agama ku mengajarkan untuk menahan amarah. Jika tidak! Kau pasti tidak akan mengenali wajah mu saat kau bercermin." Ucap Refal sambil menarik kerah baju pemilik toko.

"Hahaha. Ini benar-benar tidak seru. Seharusnya Gubernur jujur seperti mu tidak perlu melakukan ini. Kenapa?"

Refal berniat untuk pergi, namun ucapan pemilik toko membuat langkah kakinya terhenti.

"Apa maksud mu? Katakan apa yang ingin kau katakan." Tatapan Refal setajam belati, seolah ingin menguliti lawan bicaranya.

"Pak Gubernur, anda sangat polos. Aku tidak pernah bertemu dengan seseorang sepolos anda. Maksud ku gadis cantik yang akan menikahimu, Hilya Prameswari."

Darah Refal kembali mendidih mendengar nama mendiang tunangannya di sebut dari lisan seorang pencuri rendahan, tanpa berpikir panjang ia kembali melayangkan tamparannya.

"Buka borgolnya!" Perintah Refal.

"Tapi Pak..."

"Aku bilang buka borgolnya." Bentak Refal pada polisi yang berdiri di sisi kanan Bima.

Sedetik kemudian borgol sudah terbuka sempurna dari tangan pemilik toko dan ketiga karyawannya, sekarang Refal baru menyadari kalau ia sedang berhadapan dengan seorang mafia dan bukan penjaga toko biasa. Mengetahui hal itu membuat amarahnya semakin berlipat ganda, amarah yang tadinya meredup kembali membara. Jika sudah seperti ini tidak ada yang akan bisa membendung amarah Pak Gubernur yang hampir saja meluluh lantakkan segala hal yang ada di sekitarnya.

"Pak tunggu..."

Prakkkkk!

Refal membanting Pintu cukup keras, ia bahkan tidak menghiraukan ucapan Bima yang mencoba menghentikannya.

Kini di dalam gudang yang pintunya terkunci dari dalam tersisa Refal, penjaga toko paruh baya, dan ketiga karyawannya. Suasananya terasa angker, wajah penjaga toko yang sebelumnya terlihat memelas kini berubah sangar. Entah apa yang di pikirkan pria separuh baya itu sampai berani menantang Refal.

"Bagi dunia aku di kenal sebagai Gubernur yang baik hati dan ramah. Aku akan bersikap baik jika berada dalam lingkungan yang baik.

Saat ini, seperti yang kalian ketahui aku berada dalam mood yang buruk sehingga aku tidak bisa bersikap baik pada kalian. Sebelum amarah yang sejak tadi berusaha kutahan meledak, sekarang katakan apa yang kalian ketahui tentang pembunuh Hilya? Aku tidak suka mengulangi ucapan yang sama." Ucap Refal dengan suara datar. Ia menatap pria paruh baya di depannya dan berharap akan segera mendapat jawaban.

"Jika anda Gubernur maka saya adalah raja, saya tidak akan mengatakan apa pun sekuat apa pun anda mencoba."

Untuk sesaat Refal menghadirkan wajah cantik Hilya, gadis anggun itu memamerkan senyuman terbaiknya. Puluhan purnama telah berlalu namun mimpi buruk kehilangan kekasih hatinya masih saja menjadi luka.

Gdebukkkk!

Tanpa berpikir panjang Refal langsung melayangkan tendangan di perut buncit pria paruh baya itu. Pria itu tersungkur membentur karung beras.

"Katakan kebenarannya, atau kalian tidak akan selamat."

Bukan sekedar bicara omong kosong, Refal berkali-kali melayangkan pukulan dan juga tendangannya, tentu saja keempat orang itu tidak tinggal diam. Mereka berusaha membalas Refal semampu yang mereka bisa.

Sementara itu di luar gudang Bima terus saja mengetuk pintu, tak tinggal diam beberapa polisi yang berdiri bersama Bima pun ikut mendobrak pintu.

Cekrekkk!

Lima belas menit berlalu akhirnya Refal sendiri yang membuka pintu gudang, wajah tampannya terlihat lebam. Sepertinya ia terlibat pertarungan sengit dengan keempat pria itu.

Oh My God. Hal yang ku takutkan akhirnya terjadi juga. Aku sangat takut Pak Gubernur melampiaskan amarahnya. Kenapa juga pria kurang ajar itu menyebut nama Nona Hilya, seandainya dia tidak menyebut nama Nona Hilya maka adu jotos ini tidak akan terjadi. Gumam Bima di dalam hatinya, ia sangat sedih melihat Pak Gubernur. Untuk pertama kalinya Bima melihat kondisi Refal seburuk ini.

...***...

Terpopuler

Comments

Ummul Ammar

Ummul Ammar

tambah penasaran aja niih...lanjut kpn Refal ketemu sm Fazila LG thor

2022-05-19

0

AdeOpie

AdeOpie

Refal kalah adu jotos kah? kabar pemilik tokoh dan ke 3 anak buahnya gimanah mampus kah Thor?

2022-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tak Terduga
2 Melawan Berandal (Fazila)
3 Menyelamatkan Maya
4 Menyelamatkan Maya (Part2)
5 Undangan Dari Universitas
6 Ingin Menjodohkan
7 Tentang Refal
8 Menolong Tunarungu (Fazila)
9 Terjatuh (Fazila VS Refal)
10 Amarah (Fazila)
11 Menjemput Matthew
12 Ingin Bertemu Fazila (Refal)
13 Di Kantor (Refal)
14 Mansion Tuan Alan
15 Penggerebekan!
16 Adu Jotos
17 Kunjungan Tuan&Nyonya Sekar
18 Tertutup Warna (Fazila)
19 Kagum!
20 Pulang (Refal)
21 Di Restoran!
22 Pria Mesum
23 Pertemuan (Fazila&Matthew)
24 Kunjungan Papa
25 Setuju Untuk Bertemu
26 Bertemu lagi (Fazila&Refal)
27 Meminta Waktu!
28 Gelisah (Matthew)
29 Syarat Dari Fazila
30 Lega! (Refal)
31 Keinginan Refal
32 Cahaya Tahajud!
33 Keputusan Fazila
34 Berpamitan! (Matthew)
35 Lamaran!
36 Matthew Jatuh Cinta?
37 Kekesalan Matthew
38 Sah!
39 Kamar pengantin
40 Mengurai Masa Lalu
41 Berpegangan tangan.
42 Jadikan Aku Kekuatan (Fazila)
43 Di Rumah Tahfiz
44 Di Rumah Tahfidz (Part2)
45 Di Kediaman Shekar
46 Di Kediaman Shekar (Part2)
47 Bertemu Teman Lama (Matthew)
48 Bertemu Teman Lama (Part2)
49 Di Hotel
50 Ciuman Perdana
51 Malu!
52 Penolakan?
53 Di Kamar
54 Di Kamar (Part2)
55 Kerinduan (Matthew)
56 Kehangatan
57 Mengurai Masa Lalu
58 Mengurai Masa Lalu (Part2)
59 Di Dapur
60 Ancaman?
61 Ancaman (Part2)
62 Kunjungan (Matthew)
63 Sambutan
64 Memeluk Fazila (Refal)
65 Pesta
66 I Love You
67 Menatap Mu (Refal&Fazila)
68 Malam Penuh Cinta
69 Kedatangan Matthew
70 Bertemu Lagi
71 Mencoba Bicara (Matthew)
72 Di Stasiun Radio (Fazila)
73 Kejutan
74 Cinta Tidak Seperti Itu!
75 Mekarmu Hanya Sekali
76 Rencana?
77 Cinta Dan Dendam?
78 Mimpi Buruk
79 Benang Kusut
80 Di Villa
81 Di Villa (Part2)
82 Penyesalan Melan
83 Sarapan
84 Bukan Kisah Sementara
85 Pengakuan Cinta
86 Pengganggu!
87 Sabar!
88 Kerinduan?
89 Luapan Amarah
90 Salah Sasaran
91 Part 91
92 Cemburu (Refal)
93 Perdebatan
94 Kesetiaan
95 Kecewa (Matthew)
96 Seluas Semesta!
97 Di Apartemen (Matthew)
98 Bukan Mimpi!
99 Tidak Di Takdirkan
100 Meminta Maaf (Matthew)
101 Dia, Siapa?
102 Meredam Amarah!
103 Kesempatan Kedua!
104 Kabar Baik!
105 Malam Yang Indah
106 Malam Yang Indah (Part2)
107 Rahasia? (Matthew)
108 Rahasia Matthew! (Part2)
109 Semakin Jatuh Cinta (Matthew)
110 Titik Terendah (Matthew)
111 Berdua Dengan-Mu (Refal&Fazila)
112 Menyusun Rencana!
113 Bahaya Mengintai!
114 Menghilang! (Fazila)
115 Hadiah Untuk Matthew!
116 Hadiah Untuk Matthew (Part2)
117 Firasat Ummi Fatimah!
118 Firasat Ummi Fatimah! (Part2)
119 Permohonan Fazila!
120 Pingsan! (Refal)
121 Siuman! (Fazila)
122 Meminta Izin! (Fazila)
123 Tak Takut (Fazila)
124 Menasihati Abbas! (Fazila)
125 Kejutan Besar!
126 Terluka lagi!
127 Di Ruang Oprasi! (Fazila)
128 Meneteskan Air Mata (Refal&Fazila)
129 Terasa Nyata! (Matthew)
130 Penolakan Refal!
131 Nona Sempurna!
132 Adegan Menyedihkan!
133 Pembuat Onar Itu?
134 Syahadat Cinta!
135 Hampir tersadar!
136 Merasa Bahagia (Matthew)
137 Ingin Shalat!
138 Shalat Pertama! (Matthew)
139 Hanya Mimpi!
140 Tidak Percaya!
141 Tidak percaya (Part2)
142 Permintaaan Maaf Nyonya Dewa
143 Surat Dari Matthew!
144 Fazila Titipan Dari Surga
145 Terima Kasih
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Pertemuan Tak Terduga
2
Melawan Berandal (Fazila)
3
Menyelamatkan Maya
4
Menyelamatkan Maya (Part2)
5
Undangan Dari Universitas
6
Ingin Menjodohkan
7
Tentang Refal
8
Menolong Tunarungu (Fazila)
9
Terjatuh (Fazila VS Refal)
10
Amarah (Fazila)
11
Menjemput Matthew
12
Ingin Bertemu Fazila (Refal)
13
Di Kantor (Refal)
14
Mansion Tuan Alan
15
Penggerebekan!
16
Adu Jotos
17
Kunjungan Tuan&Nyonya Sekar
18
Tertutup Warna (Fazila)
19
Kagum!
20
Pulang (Refal)
21
Di Restoran!
22
Pria Mesum
23
Pertemuan (Fazila&Matthew)
24
Kunjungan Papa
25
Setuju Untuk Bertemu
26
Bertemu lagi (Fazila&Refal)
27
Meminta Waktu!
28
Gelisah (Matthew)
29
Syarat Dari Fazila
30
Lega! (Refal)
31
Keinginan Refal
32
Cahaya Tahajud!
33
Keputusan Fazila
34
Berpamitan! (Matthew)
35
Lamaran!
36
Matthew Jatuh Cinta?
37
Kekesalan Matthew
38
Sah!
39
Kamar pengantin
40
Mengurai Masa Lalu
41
Berpegangan tangan.
42
Jadikan Aku Kekuatan (Fazila)
43
Di Rumah Tahfiz
44
Di Rumah Tahfidz (Part2)
45
Di Kediaman Shekar
46
Di Kediaman Shekar (Part2)
47
Bertemu Teman Lama (Matthew)
48
Bertemu Teman Lama (Part2)
49
Di Hotel
50
Ciuman Perdana
51
Malu!
52
Penolakan?
53
Di Kamar
54
Di Kamar (Part2)
55
Kerinduan (Matthew)
56
Kehangatan
57
Mengurai Masa Lalu
58
Mengurai Masa Lalu (Part2)
59
Di Dapur
60
Ancaman?
61
Ancaman (Part2)
62
Kunjungan (Matthew)
63
Sambutan
64
Memeluk Fazila (Refal)
65
Pesta
66
I Love You
67
Menatap Mu (Refal&Fazila)
68
Malam Penuh Cinta
69
Kedatangan Matthew
70
Bertemu Lagi
71
Mencoba Bicara (Matthew)
72
Di Stasiun Radio (Fazila)
73
Kejutan
74
Cinta Tidak Seperti Itu!
75
Mekarmu Hanya Sekali
76
Rencana?
77
Cinta Dan Dendam?
78
Mimpi Buruk
79
Benang Kusut
80
Di Villa
81
Di Villa (Part2)
82
Penyesalan Melan
83
Sarapan
84
Bukan Kisah Sementara
85
Pengakuan Cinta
86
Pengganggu!
87
Sabar!
88
Kerinduan?
89
Luapan Amarah
90
Salah Sasaran
91
Part 91
92
Cemburu (Refal)
93
Perdebatan
94
Kesetiaan
95
Kecewa (Matthew)
96
Seluas Semesta!
97
Di Apartemen (Matthew)
98
Bukan Mimpi!
99
Tidak Di Takdirkan
100
Meminta Maaf (Matthew)
101
Dia, Siapa?
102
Meredam Amarah!
103
Kesempatan Kedua!
104
Kabar Baik!
105
Malam Yang Indah
106
Malam Yang Indah (Part2)
107
Rahasia? (Matthew)
108
Rahasia Matthew! (Part2)
109
Semakin Jatuh Cinta (Matthew)
110
Titik Terendah (Matthew)
111
Berdua Dengan-Mu (Refal&Fazila)
112
Menyusun Rencana!
113
Bahaya Mengintai!
114
Menghilang! (Fazila)
115
Hadiah Untuk Matthew!
116
Hadiah Untuk Matthew (Part2)
117
Firasat Ummi Fatimah!
118
Firasat Ummi Fatimah! (Part2)
119
Permohonan Fazila!
120
Pingsan! (Refal)
121
Siuman! (Fazila)
122
Meminta Izin! (Fazila)
123
Tak Takut (Fazila)
124
Menasihati Abbas! (Fazila)
125
Kejutan Besar!
126
Terluka lagi!
127
Di Ruang Oprasi! (Fazila)
128
Meneteskan Air Mata (Refal&Fazila)
129
Terasa Nyata! (Matthew)
130
Penolakan Refal!
131
Nona Sempurna!
132
Adegan Menyedihkan!
133
Pembuat Onar Itu?
134
Syahadat Cinta!
135
Hampir tersadar!
136
Merasa Bahagia (Matthew)
137
Ingin Shalat!
138
Shalat Pertama! (Matthew)
139
Hanya Mimpi!
140
Tidak Percaya!
141
Tidak percaya (Part2)
142
Permintaaan Maaf Nyonya Dewa
143
Surat Dari Matthew!
144
Fazila Titipan Dari Surga
145
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!