Nenek Anna

"Kami sangat penasaran dengan hadiah pertunangan yang diberikan oleh Juno. Apa saja yang dia berikan?" tanya Chika, teman Delilah.

"Pastinya barang mewahlah. Kita tahu sendiri kalau Juno itu kaya banget," sahut Fely.

Delilah tersenyum mendengar komentar dari dua teman baiknya mengenai pertunangan. Memang Juno memberikan barang mewah dan mahal sebagai hadiah. Tas bermerek, cincin berlian yang saat ini ia kenakan dan jam tangan couple yang juga Delilah kenakan di pergelangannya.

"Kalian bisa lihat sendiri," sahut Delilah dengan menunjukkan jari manis yang mengenakan cincin berlian.

"Kau begitu beruntung, Delilah. Semoga aku dapat jodoh kayak Juno juga," ucap Chika berharap.

"Tapi anehnya, kau malah tidak melepas gelang perak itu," tunjuk Fely pada gelang yang Delilah pakai.

Langsung saja Delilah menutupi pergelangan kiri tangannya. "Kenapa? Gelang ini dibuat di London. Meski perak, tetapi ini berharga. Gelang ini juga tidak luntur."

"Ya, kami tahu kau selalu merawat gelang itu," sahut Fely.

Selalu saja apa yang ia kenakan diberi komentar. Gelang yang ia pakai adalah pemberian dari Nayaka. Mantan kekasihnya memberikan itu sebagai hadiah. Dengan harga yang tidak seberapa, tetapi Nayaka memberinya dengan ketulusan cinta dan ia begitu menyayangi benda itu.

"Jam istirahat kantor sudah mau habis. Aku cabut duluan, ya," pamit Chika.

"Aku juga," sahut Fely. "Kau ikut enggak, Del?"

Delilah menggeleng. "Aku lagi nunggu Kak Anna. Kami mau belanja bersama."

"Buat persiapan nikah?" tanya Chika.

"Begitulah."

"Kita cabut duluan kalau begitu." Chika memberi pelukan dan kecupan di pipi kiri dan kanan begitu juga Fely, lalu keduanya keluar dari kafe mal.

Delilah menyeruput habis minumannya, lalu beranjak menuju kasir. Ia membayar seluruh makan dan minum karena hari ini gilirannya mentraktir para sahabat. Setelah itu ia berjalan lebih dulu ke toko penjual baju sembari menunggu Anna yang tidak kunjung datang.

Kyomi dan Nayaka pun tiba di mal setelah keduanya makan siang di warung nasi padang. Nayaka melepas putrinya begitu saja. Membiarkan Kyomi berlari ke sana kemari, tetapi tetap dalam pengamatan matanya.

"Kyomi, ayo, kita ke toko buku," seru Nayaka.

"Kita beli es krim dulu. Itu di sana, Kyomi ingin beli."

Nayaka mengeluarkan selembar uang seratus ribu yang lekas diambil oleh Kyomi. Putrinya itu langsung masuk ke dalam antrian pembeli, sedangkan Nayaka cuma memperhatikan.

"Nayaka, kan?" tegur seseorang.

Nayaka menoleh pada wanita yang menegurnya. "Tante Anna!"

"Sungguh Nayaka rupanya. Tante enggak salah lihat. Apa kabar?"

"Baik, kok, Tante. Sama siapa kemari?" tanya Nayaka.

"Tante ada janji sama Delilah. Sudah lama tidak mendengar kabarmu."

Anna sempat menghadiri pemakaman Nilam dan itu adalah pertemuan terakhir mereka. Sementara untuk beasiswa Nayaka itu memang sudah diurus oleh Dion sebelum beliau tiada. Nayaka bisa mendaftar ke sekolah mana pun dan uangnya bisa dicairkan melalui perusahaan. Bukan hanya Nayaka saja sebenarnya yang dibiayai. Ada beberapa anak berprestasi yang diberi beasiswa oleh perusahaan yang ditinggalkan Dion dan Bastian. Hanya saja yang membedakan Nayaka dari yang lain adalah, ibunya yang merupakan kenalan dari Dion dan Reyhan.

"Nayaka baik-baik saja, Tante," ucapnya sembari memandang antrian pembeli es krim. "Astaga! di mana dia?"

"Ada apa, Naya?"

"Kyomi!" panggil Nayaka.

Nayaka yang panik membuat Anna juga penasaran dengan siapa yang dicari oleh anak muda itu. Nayaka bertanya kepada pria yang mengantri di belakang putrinya. Kyomi tidak membeli es krim, melainkan masuk ke toko yang menjual pakaian dalaman wanita.

"Nayaka, siapa yang kamu cari?" tanya Anna.

"Anak Nayaka, Tante."

"Kau tenang dulu. Kita cari sama-sama."

Nayaka masuk ke toko yang ditunjuk oleh pria tadi. Ia memanggil nama putrinya dan terdengar sahutan, tetapi Nayaka sama sekali tidak mengharapkan Kyomi tertawa bersama Delilah.

"Kemari, Kyomi!" ucap Nayaka.

Kyomi melepas tangannya dari Delilah dan berlari menghampiri sang ayah. "Papa, Kyomi bertemu tante itu."

"Ayo, pulang!" kata Nayaka.

"Papa, tunggu dulu. Kyomi masih belum membeli es krim."

Delilah berjalan menghampiri karena Anna juga berada di sana. Delilah tidak menyangka Kyomi menghampirinya saat ia masuk ke toko pakaian dalaman.

"Kami tidak sengaja bertemu, Kak," ucap Delilah.

"Kalian sudah saling bertemu?" tanya Anna.

"Kami sempat bertemu di kafe sebelumnya," jawab Delilah.

"Ini anakmu, Nayaka?" tanya Anna yang mengusap pipi Kyomi.

"Salam sama Tante Anna, Kyomi," perintah Nayaka.

"Nenek, dong," ralat Anna.

"Kyomi," ucapnya sembari mengulurkan tangan.

"Anak yang cantik." Anna mengecup pipi Kyomi dan mengusap kepalanya. "Kau sudah menikah rupanya."

"Iya, Tante. Nayaka sudah menikah," dustanya.

"Di mana istrimu?" tanya Anna.

"Mama ada di Paris," sahut Kyomi.

Delilah menatap lekat Nayaka. Mendengar mantan kekasihnya sudah menikah dan istrinya berada di Paris. Tidak mungkin Nayaka memiliki cinta lain selain dirinya.

"Bukannya kau bilang kalau ibu Kyomi sudah tiada," Delilah menyela.

"Papa punya kekasih di sana. Namanya Stacy," sahut Kyomi.

"Kyomi," tegur Nayaka.

Anna tertawa. "Kyomi sangat pintar, tapi wajah Kyomi mirip seperti Tante Delilah."

Nayaka dan Delilah sama-sama kaget mendengar ucapan Anna. Tentu saja Kyomi mirip dengan Delilah karena ia adalah ibu kandungnya.

"Hanya mirip saja," sahut Nayaka.

"Ayo, kita makan bersama. Sudah lama kita tidak berbincang," ajak Anna.

"Terima kasih, Tante. Kami sudah makan. Sebaiknya kami duluan pergi. Ada sesuatu yang ingin dibeli," ucap Nayaka. "Kami permisi dulu. Ayo, Sayang."

Nayaka pergi begitu saja bersama Kyomi, sedangkan Anna memperhatikan raut wajah adik iparnya.

"Kalian bertengkar?" tanya Anna.

"Kami baru saja bertemu dan aku tidak tahu mengenai kabar dia," sahut Delilah.

"Sayang, Kakak rasa Nayaka marah padamu. Apa karena kepindahanmu ke Amerika? Kau sempat menyusulnya ke London, kan?"

"Mungkin, tapi kami tidak lagi akrab sejak dia kuliah di luar negeri," kilah Delilah.

Anna memperhatikan raut wajah Delilah. Ia tidak tahu banyak mengenai hubungan keduanya hanya saja si kembar selalu menyebut jika Delilah menyukai Nayaka.

Tentu saja Bastian marah pada saat itu. Terlebih mengetahui latar belakang Nayaka yang berantakan. Delilah adalah penerus satu-satunya dari Dion. Ia begitu dimanja dan disayang oleh sang kakek. Hanya anak dari keluarga baik-baik yang boleh menjadi teman Delilah.

"Tapi Kyomi sangat cantik. Wajahnya mirip denganmu. Pasti ibunya sangat cantik. Kakak mengira Nayaka tidak bisa pacaran karena dia hanya ingin bicara padamu saja waktu itu."

Anna masih ingat Nayaka yang tidak banyak bicara. Hanya pada Delilah saja ia mau berinteraksi. Lebih terbuka dalam menunjukkan siapa dirinya.

"Semua orang bisa berubah," sahut Delilah.

Termasuk Nayaka yang telah punya kekasih. Delilah tidak tahu apakah kekasih yang dimaksud Kyomi adalah wanita yang ingin dinikahi atau sudah dinikahi Nayaka.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Mifta Siregar

Mifta Siregar

kyomi pintar bisa meporak porandakan hati delilah

2022-05-19

1

Tinie cuang

Tinie cuang

Delilah katanya benci&slalu memandang rendah Nayaka,tapi gelang pemberian nya Nayaka masih juga dipake.
ternyata sifat Delilah yg angkuh dan sombong&membeda2kan kasta itu dari didikan kakeknya yg salah.

2022-05-15

1

Ekawati Hani

Ekawati Hani

Kyomi😍😍😍

2022-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Hamil
2 Pindah
3 Paris
4 Jalan Bersama
5 Kembali ke Paris
6 Melahirkan
7 Merawat Kyomi
8 Pergi
9 Memulai
10 Kembali
11 Kebahagian Delilah
12 Tanpa Diduga
13 Dianggap Tiada
14 Melawan
15 Egois
16 Nenek Anna
17 Meminta
18 Ungkapan Delilah
19 Bertamu
20 Permintaan Nayaka
21 Punya Mama
22 Satu Tempat Lagi
23 Sindiran
24 Bersama Kyomi
25 Lihat Aku
26 Niat
27 Anakku
28 Dia Mama?
29 Salah Siapa?
30 Setuju
31 Jatuh Cinta
32 Bujuk
33 Penolakkan
34 Dikutuk
35 Cemburu
36 Ingin Menunda
37 Menolak
38 Berdamai?
39 Bujuk
40 Ulah Kyomi
41 Bersama
42 Kembali
43 Ancaman
44 Pengakuan
45 Murka Reyhan
46 Bawa Kemari
47 Pertengkaran
48 Dibawa
49 Rumit
50 Pembatalan
51 Bebas
52 Permintaan Tanggung Jawab
53 Rencana Lamaran
54 Lamaran
55 Hangatnya
56 Tanda Tanya?
57 Tuan Muda
58 Keluarga
59 Menginap
60 Lagi-lagi Fahmi
61 Pameran
62 Amarah Kehangatan
63 Ribut
64 Puncak
65 Pulang
66 Hilangnya Nayaka
67 Kaget
68 Tetap Saja
69 Angkuh
70 Akhir Segalanya
71 Pisah
72 Gandengan Nayaka
73 Penolakan Kyomi
74 Tidak Bisa Bayar
75 Hah?
76 Melanjutkan Hubungan
77 Hotel
78 Kesekian Kalinya
79 Istri Idaman?
80 Balasan
81 Dubai
82 Kehidupan Kelas Atas
83 Kenalan Baru
84 Janji Temu Ashraf
85 TTM
86 Kecewanya Nayaka
87 Nyeri Hati
88 Diamnya Nayaka
89 Permintaan Nayaka
90 Alasan Lelah
91 Sah Seorang Istri
92 Anggota Baru
93 Hanya Pertanyaan
94 Keputusan
95 Hilangnya Delilah
96 Ungkapan Ashraf
97 Swiss
98 Memulai Kembali
99 Ucapan Reyhan
100 Melepas Tapi Tak Rela
101 Persalinan
102 Nama Sama Nasib Beda
103 Suka Dan Duka
104 Bayiku?
105 Menyelidiki
106 Kyomi Membandingkan
107 Kita Hanya Teman
108 Atas Nama Cinta
109 Ajakan Kyomi
110 Cocok Menjadi Teman
111 Pertanyaan Membuat Sedih
112 Boomerang
113 Baik Atau Buruk?
114 Acara Kanaka
115 Sosok Bermata Biru
116 Ucapan Pisah
117 Delilah Dan Angel
118 Ditolak Lagi
119 Memulai Dari Awal
120 Inggris
121 Salam Perkenalan
122 Mata-mata Delilah
123 CEO
124 Lamaran Lagi
125 Tertunda
126 Pulang Menikah
127 Bersatu Untuk Selamanya
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Hamil
2
Pindah
3
Paris
4
Jalan Bersama
5
Kembali ke Paris
6
Melahirkan
7
Merawat Kyomi
8
Pergi
9
Memulai
10
Kembali
11
Kebahagian Delilah
12
Tanpa Diduga
13
Dianggap Tiada
14
Melawan
15
Egois
16
Nenek Anna
17
Meminta
18
Ungkapan Delilah
19
Bertamu
20
Permintaan Nayaka
21
Punya Mama
22
Satu Tempat Lagi
23
Sindiran
24
Bersama Kyomi
25
Lihat Aku
26
Niat
27
Anakku
28
Dia Mama?
29
Salah Siapa?
30
Setuju
31
Jatuh Cinta
32
Bujuk
33
Penolakkan
34
Dikutuk
35
Cemburu
36
Ingin Menunda
37
Menolak
38
Berdamai?
39
Bujuk
40
Ulah Kyomi
41
Bersama
42
Kembali
43
Ancaman
44
Pengakuan
45
Murka Reyhan
46
Bawa Kemari
47
Pertengkaran
48
Dibawa
49
Rumit
50
Pembatalan
51
Bebas
52
Permintaan Tanggung Jawab
53
Rencana Lamaran
54
Lamaran
55
Hangatnya
56
Tanda Tanya?
57
Tuan Muda
58
Keluarga
59
Menginap
60
Lagi-lagi Fahmi
61
Pameran
62
Amarah Kehangatan
63
Ribut
64
Puncak
65
Pulang
66
Hilangnya Nayaka
67
Kaget
68
Tetap Saja
69
Angkuh
70
Akhir Segalanya
71
Pisah
72
Gandengan Nayaka
73
Penolakan Kyomi
74
Tidak Bisa Bayar
75
Hah?
76
Melanjutkan Hubungan
77
Hotel
78
Kesekian Kalinya
79
Istri Idaman?
80
Balasan
81
Dubai
82
Kehidupan Kelas Atas
83
Kenalan Baru
84
Janji Temu Ashraf
85
TTM
86
Kecewanya Nayaka
87
Nyeri Hati
88
Diamnya Nayaka
89
Permintaan Nayaka
90
Alasan Lelah
91
Sah Seorang Istri
92
Anggota Baru
93
Hanya Pertanyaan
94
Keputusan
95
Hilangnya Delilah
96
Ungkapan Ashraf
97
Swiss
98
Memulai Kembali
99
Ucapan Reyhan
100
Melepas Tapi Tak Rela
101
Persalinan
102
Nama Sama Nasib Beda
103
Suka Dan Duka
104
Bayiku?
105
Menyelidiki
106
Kyomi Membandingkan
107
Kita Hanya Teman
108
Atas Nama Cinta
109
Ajakan Kyomi
110
Cocok Menjadi Teman
111
Pertanyaan Membuat Sedih
112
Boomerang
113
Baik Atau Buruk?
114
Acara Kanaka
115
Sosok Bermata Biru
116
Ucapan Pisah
117
Delilah Dan Angel
118
Ditolak Lagi
119
Memulai Dari Awal
120
Inggris
121
Salam Perkenalan
122
Mata-mata Delilah
123
CEO
124
Lamaran Lagi
125
Tertunda
126
Pulang Menikah
127
Bersatu Untuk Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!