Aku menelepon ke atasanku untuk mengabari bahwa aku akan aktif kembali bekerja di VGD.
"Untuk sekarang aku sudah pulih kembali, jadi besok aku akan aktif bekerja dan akan menyelesaikan kasus kemarin secepatnya."
"Kau bisa istirahat lagi jika merasa belum merasa pulih maksimal. Di saat kau tidak aktif, sudah ada yang menggantikan posisimu untuk sekarang." Ucap Jameson.
"Baik pak. Tapi siapa yang sudah menggantikan posisi ku?"
"Jika kau sangat ingin mengetahui nya, kau boleh datang ke kantor pusat VGD besok. Untuk sekarang itu saja ya, selamat malam!"
"Hmm, siapa orang yang menggantikan ku ya?" Penasaran sekali aku!" batinku.
Setelah selesai menelpon Pak Jameson, aku jadi penasaran dengan system yang aku dapatkan kemarin.
"System...! System... kok gak dibalas ya? ...Oh ya kan dia punya nama. Maria! Jawablah aku!" Batinku.
[Baik tuan, aku selalu ada jika anda panggil dengan namaku. Ada yang bisa dibantu?]
"Seberapa kuatlah aku saat ini dan sebutkan juga kekuatan yang sekarang aku miliki!"
[Anda masih sama seperti manusia pada umumnya. Namun, sekarang anda punya 2 kemampuan dan 3 kekuatan. kemampuan pertama adalah Super Strength Human. Kemampuan ini mengizinkan penggunanya untuk meningkatkan kekuatan fisiknya sampai 10x lipat. kemampuan kedua adalah Expert Sword master. Pengguna tidak perlu lagi berlatih menggunakan pedang. Dengan kemampuan ini anda bisa secara instan dapat menguasai teknik teknik menggunakan pedang.]
"Oh begitu rupanya... Lah kok diam? Ayo lanjut! Mana 3 kekuatan ku yang lainnya?"
[Sabar tuan! Menjelaskan kekuatan akan sedikit rumit untuk tuan pahami. Saya lanjutkan, Kekuatan pertama adalah Necromancy Arts. Sesuai namanya, anda akan dapat ilmu sihir membangkitkan orang mati.
Kedua adalah Endless power. Kekuatan ini sangatlah kuat sehingga anda disarankan untuk tidak menggunakan nya secara berlebihan. Jika tidak, anda dipastikan akan dikuasai oleh The Greed. Dan anda sangat beruntung sekali mendapatkan kekuatan sekuat ini.
Lalu yang terakhir adalah Dimension Horizon. Anda dapat menciptakan dimensi sendiri, dan dapat memasukkan sesuatu dari luar sesuai dengan izin anda.
Pesan terakhir dari saya adalah jangan pernah anda gunakan Endless power jika anda tidak dapat mengaturnya dengan baik. Sekian, itu adalah semua kekuatan yang anda miliki.]
"Oh begitu rupanya, ternyata pemberian mu cukup berharga juga. Sekarang aku punya kekuatan untuk mewujudkan tujuan besar ku! Hehehe..."
[Apakah tuan tidak ingin tahu berbagai hal yang terjadi di masa ini?]
"Tidak usah! Aku mau pergi dulu!" Ucapku yang menyela.
Dari itu aku langsung bergegas menuju tempat kerjaku. Sesampainya di sana, aku melihat seseorang yang tidak asing bagiku yang duduk di bangku pemimpin. Tak lama kemudian, ia menyadari kehadiran ku, dan ia pun memutar kursi yang ia duduki. Sekarang tampak jelas siapa yang menggantikan aku selama ini.
"Sudah lama tidak bertemu lagi, pemimpin. Atau lebih tepatnya Alex Witcher." Ucap seorang pria berambut biru sambil mendekapkan kedua tangannya.
"Kau... Bagaimana kau bisa kesini? Apa mau mu kali ini?" Tanyaku yang tidak percaya yang aku lihat.
"Ya... betul. Ini aku! Lucien Kazurid. Aku kesini hanya dapat panggilan dari pak tua itu. Katanya dia ingin aku menggantikan posisi mu sementara. Namun, aku menolak dan menghinanya. Dia cukup berani sampai rela datang menemui ku dan bersujud kepada ku. Tidak itu saja aku juga ditawari untuk dikabulkan apapun permintaannya." Dengan lagak sombong ia menceritakan semuanya.
"Sekarang apa yang kau tunggu? Aku sudah pulih dan akan mengambil alih posisiku kembali. Keluar sekarang juga!" Ucapku dengan perintah tegas.
"Huh... Sebelum aku pergi, Dimana keberadaan anggota terakhir mu?"
"Hah? Apa maksudmu? Tentu saja kau lah! Sekarang kita bertatapan langsung."
"Apa kau melupakan dia, Alex? Kau memang tidak punya hati nurani!" Ucap Lucien dengan tatapan jijik.
"Siapa yang kau maksud? Apa hubungannya dengan ini?" Tanyaku yang kebingungan.
"Kau cari tahu saja sendiri! Aku permisi dulu." Ucap Lucien sambil meninggalkan ruangan.
"Siapa sebenarnya yang ia maksud? Apa aku ketinggalan sesuatu hal penting sebelumnya? Lebih baik aku cari tahu dulu." Batin ku sambil berpikir keras.
Semua dokumen dokumen yang ada ku geledahi satu per satu. Tidak lupa juga aku menggeledahi seluruh sudut ruangan ini. Sialnya aku tidak mendapatkan apapun, yang kudapatkan hanyalah ruangan yang berantakan.
"Aaaaarghhh... Dimana lagi aku harus mencarinya? Atau jangan jangan ada di loteng?" Ucapku yang berbicara kepada diri sendiri.
Loteng yang tepat di atas ruangan ini mulai ku buka pintunya dan muncul sebuah tangga lipat. Aku memanjat tangga tersebut dan berharap menemukan sesuatu yang kucari.
Ruangan itu tidak pernah dibersihkan. Saking kotornya, seakan-akan tidak ada yang pernah masuk kesini. Di setiap sudut ruangan terdapat banyak sekali sarang laba-laba, aku juga selalu merasa ada yang masuk ke hidungku dan itu membuatku gatal. Banyak sekali kardus kardus usang yang dipenuhi debu. Semuanya terlihat seperti barang barang yang dipakai terdahulu.
Selama 20 menit, aku memeriksa satu per satu isi kardus tersebut. Hingga aku menemukan sebuah kardus di posisi paling ujung yang bertuliskan nama seseorang. "Julian" adalah nama yang tertera di kardus ini. Aku yang penasaran langsung membukanya.
Aku menemukan berbagai macam hal, seperti sepatu, topi, pisau, dll. Yang membuatku penasaran adalah adanya sebuah buku diary. Di sampul buku tertulis jelas yaitu "Diary persahabatan". Aku nampak ragu untuk membacanya karena ini adalah sebuah buku diary. Karena tidak punya pilihan lain, aku membuka bukunya dan mulai membaca.
Setelah cukup lama membaca buku diary tersebut.
"Hmm... cukup ambigu rupanya. Bagaimana bisa ia hilang begitu saja tanpa keterangan sama sekali? Aku harus menanyakan kepada pak tua itu." Kataku sambil pergi membawa buku diary tersebut.
Aku memberanikan diri menuju istana untuk menemui seseorang yang mengetahui hal ini. Pintu besar terbuka, dibaliknya terdapat ruang tahta sang raja. Tidak lupa dihiasi banyak pernak pernik unik yang menambah daya tarik. Yang kulihat adalah Sang Raja beserta Penasihatnya. Dan beberapa penjaga di samping singgasana Raja.
"Hohoho... Salam, sang pemimpin VGD. Apa yang membuatmu kemari?" Tanya sang Raja dengan sambutan hangat.
"Wahai yang mulia, maaf atas kelancanganku. Sebelum itu, saya ingin bertanya!" Kataku sambil mendekati singgasana Raja.
"Ya, katakan apa yang ingin kau tanyakan!"
"Apakah yang mulia mengetahui tentang buku ini?" Tanyaku sambil mengajukan sebuah buku diary.
"Hohoho... aku pun tidak tahu mengenai buku ini. Dari mana kau menemukan buku ini?" Ucap Sang Raja bercucuran keringat.
"Aku tidak sengaja menemukannya. Ku temukan di loteng ruangan kantor VGD berada." Jawab ku yang merasa aneh dengan tingkah laku Sang Raja.
"..."
Sang Raja hanya diam saja, tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Dari tingkah laku anda, terlihat bahwa anda sedang menyembunyikan sesuatu dari saya. Apa itu benar yang mulia?" Kataku yang mencurigai Sang Raja.
"Eh...ah... itu... mana mungkin aku berbohong padamu, Alex." Kata Sang Raja yang terbata-bata.
"Bohong! Anda bohong! Tolong beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi!" Perkataan ku dengan nada tinggi.
"Ah... begini nak Alex..."
Sebelum ia menyelesaikan perkataannya, aku langsung menerobos sambil membawa sebuah pisau lipat dari sakuku. Terlihat jelas kalau aku sudah dibelakangnya sambil mengancamnya dengan sebuah pisau. Sontak yang lain pun tak tinggal diam, berusaha menghentikan ku.
"Apa yang kau lakukan, Alex? Cepat jatuhkan senjata mu sekarang juga!" Tegas Jameson sang penasihat Raja.
"Jangan ada yang bergerak! Jika ingin raja ini selamat! Semuanya letakkan senjata kalian!" Ku balas dengan ancaman.
Situasi mulai memanas karena apa yang telah kulakukan. Semuanya tidak punya pilihan selain meletakkan senjatanya dan diam saja.
"Bagus! Sekarang ceritakan semua yang telah terjadi di buku itu! Cepat! Jika tidak ada yang mau, maka akan ku gorok leher Sang Raja!" Teriak sekali lagi dariku.
"Baik... baik... akan ku ceritakan semuanya!" Ucap sang penasihat Raja.
(8 tahun yang lalu...
Saat itu para paladin menyelamatkan seorang Putri kerajaan dari kejaran iblis ganas. Walau badai salju menghadang, tetap saja mereka pantang menyerah untuk memulangkan sang putri. Di perjalanan, salju mulai menebal dan badai mulai kencang. Di situasi tersebut, mereka lengah dan tidak melihat sebuah jurang besar paling dalam. Kereta kuda yang didalamnya ada Sang Putri, jatuh ke jurang bersama seorang salah satu anggota paladin, yaitu Julian. Semua anggota lain yang di atas berusaha untuk turun ke jurang. Namun, dikarenakan cuaca yang ekstrim dan jurang yang mereka temui adalah jurang iblis. Mereka pun pergi meninggalkan mereka berdua.)
"Begitulah ceritanya. Itu semua yang kutahu."
Setelah mendengarkan hal itu, aku melepaskan sang Raja dan pergi dari situ tanpa sepatah kata pun.
"Cih dasar bocah ingusan! Berani sekali kau melakukan itu kepada ku! Akan ku balas kau nanti!" Gumam sang Raja.
"Yang mulia baik baik saja?" Tanya sang penasihat.
"Aku baik baik saja. Kedepannya aku ingin kau cari anak itu, jadikan dia buronan. Paling buruk, akan ku beri hadiah jika ada yang bisa membunuhnya. Umumkan semua hal itu kepada semua rakyat ku! Cepat, sekarang juga!" Murka sang Raja.
"Baik yang mulia." Jawab Jameson.
-
-
-
-
-
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Mrx Pride
apakah Mc melakukan sesuatu yang naif 🤔
2024-05-17
0