Kerajaan Venzonia, Kerajaan yang berdiri tidak jauh dari Kerajaan Vigilo yang dimana sudah runtuh untuk sekarang. Kerajaan ini berada di sebelah barat dari Kerajaan Vigilo sejauh 20 KM, dan dipisahkan oleh Jurang Iblis yang membentang jauh.
Untuk sekarang, mereka sedang menghadiri acara makan malam yang diadakan oleh Raja Venzonia untuk memperingati keberhasilan pemanggilan pahlawan dari dunia lain.
"Aku rasa jika aku bisa beradaptasi dan membaur dengan mereka, akan lebih aman kedepannya." Batin AR-15.
Setelah perjalanan cukup panjang melewati lorong demi lorong, akhirnya mereka semua masuk ke ruang makan dimana acara diadakan.
"Wow... banyak sekali makanan!" Ucap kagum dari Akemi.
"Ya benar... kita sudah lama tidak makan semewah ini!" Balas Akane.
"Kalian berdua terlalu berlebihan menanggapi ini!" Ucap Riyo dengan nada sombong.
"Hehehe... Akhirnya momen yang aku tunggu!" Ucap Chika terlihat merasa kelaparan dengan mulutnya penuh liur.
"..." Gadis pemurung hanya bisa terdiam dan merasa dirinya paling sengsara.
Sementara AR-15 hanya memperhatikan tingkah laku mereka ketika ada banyak makanan di depan mereka. Dia penasaran dengan kepribadian kelima remaja itu.
Setelah itu, mereka semua duduk di kursi masing-masing dan tidak sabar menghabiskan semuanya tanpa sisa.
"Mereka semua lahap sekali ketika ada makanan. Mereka sampai tidak peduli tata krama. Yang mereka pedulikan hanya mengisi perut mereka. Kecuali si gadis berambut ungu itu, aku cukup penasaran dengannya." Dalam pikiran AR-15 yang memperhatikan sekitar sambil menyangga kepalanya dengan satu tangan.
"Mending makan aja, terlalu banyak berpikir juga tidak bagus... Eh...!!"
AR-15 hendak ingin memakan makanan di depannya, tetapi dia ingat sesuatu.
"Karena aku robot, maka... aku tidak perlu makanan ataupun minuman. Namun, apa aku harus menghancurkan makanan ini dengan mulut penghancur ku? Tapi itu akan menimbulkan kebisingan... Ah tidak punya pilihan lain!"
Dia pun langsung mengambil paha ayam, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya, bahkan tulang sekalipun tidak ada yang lolos dari mulut penghancur AR-15.
Mereka ada di sekitarnya terheran-heran, darimana asal suara bising itu?
"Untung mereka tidak menyadarinya." Ucap AR-15 sambil lanjut menyantap makanan.
Selama acara itu berlangsung, mereka semua diganggu oleh suara bising entah dari mana, tak lain dan tak bukan berasal dari mulut mesin penghancur itu.
"Duh... kok aku merasa bersalah ya! Nafsu makan mereka sampai hilang loh! Hahaha...!" Ucap AR-15 tanpa merasa dosa.
______-------______---------________
Setelah acara usai, kami digiring ke ruang tahta kerajaan.
"Sialan! Suara bising tadi membuat nafsu makan ku hilang!" Ucap Chika yang kesal.
"Bagaimana bisa nafsu makan hilang saat suara bising mengganggu mu? Apa hubungannya?" Tanya Riyo.
"Tentu saja ada! Saat makan, kita harus menikmati butir demi butir makanan, agar nafsu makan kita akan bertambah!" Jelas Chika.
"Ada-ada saja kamu ini!" Ucap Riyo yang tidak percaya.
"Mereka sangat unik sekali! Apa mereka berlima adalah sahabat? Terlihat jelas dengan hanya melihatnya saja." Dalam pikiran AR-15.
Perjalanan menuju ruang tahta tidak memakan waktu yang lama. Dan Akhirnya kami disambut oleh dua penjaga gerbang.
Gerbang besar berjumlah dua buah membentang ke atas, dengan motif dan simbol kerajaan. Gerbang pun dibuka, di dalam ruangan terdapat sejumlah orang orang yang sudah jelas merupakan para petinggi kerajaan.
Mereka semua langsung menundukkan badan menghadap Sang Raja Jayvelen IV.
"Salam para pahlawan masa depan! Selamat datang di kerajaan kami! Venzonia Kingdom! Sekarang, tempat ini adalah tempat tinggal baru kalian! Kami berharap kalian bisa nyaman dan betah di sini!"
Sambutan hangat dari sang Raja Venzonia.
"Saya Akemi, yang mewakili teman teman lain sangat berterimakasih dan bersyukur dapat dipanggil kemari!"
"Baiklah! Kalian bisa berdiri sekarang! Oh ya... Kalian semua belum memperkenalkan diri kalian masing masing-masing!" Ucap Sang Raja.
"Ah ya... Maafkan saya! Nama saya Akemi Ryouta! Dan di samping saya yang berambut merah adalah Akane Ai! Lalu yang berambut putih adalah Riyo Mutsura! Dan yang terakhir adalah Machisito Chika." Perkenalan singkat dari Akemi.
"Wah... Nama-nama yang bagus! Lalu, siapa dua orang di belakang mu?" Tanya Sang Raja.
"Oh itu... Ah... Anu... Saya juga tidak tahu nama mereka!" Ucap Akemi yang kurang enak.
"Hmmm... Kalau begitu, Kamu! Yang rambut warna hitam panjang! Kemarilah!" Perintah Sang Raja.
Gadis pemurung itu nurut dengan omongan Sang Raja, ia pun maju dan memperkenalkan dirinya.
"Namaku Tatsuyaku Hinata! Tidak ada yang menari dariku. Jadi, salam kenal!"
Perkenalan yang sangat buruk, pandangannya ke arah lain dan dengan nada yang sulit didengar. Hal ini membuat Akemi geram.
"Woi...! Perkenalan macam apa itu? Ibumu tidak mengajarimu sopan santun kah?" Perilaku Akemi berubah 180 derajat.
"Sudah, sudah! Biarkan saja! Ini tidak menjadi masalah besar bagiku." Ucap Sang Raja yang tidak mempermasalahkannya.
"Maaf atas kelancangan saya Paduka!" Ucap Akemi yang menundukkan kepala beserta badannya.
"Selanjutnya...!"
Dan sekarang gilirannya AR-15...
"Baiklah! Perkenalan nama saya adalah Artificial Reaper Model 15. Anda bisa memanggil saya AR-15!"
"Aku ingin tanya sesuatu kepadamu!" Ucap Sang Raja yang penasaran.
"Tanyakan apapun, Paduka!" Jawab AR-15.
"Apakah kelima remaja itu saling kenal ataupun bersahabat?"
"Kemungkinan besar adalah iya, Paduka!"
"Oh... pantas saja! Lantas bagaimana dengan pakaian mu yang berbeda dari yang lain. Apakah kau orang asing bagi mereka?" Ucap Sang Raja yang terlihat memojokkan AR-15.
"Itu karena~"
Belum menyelesaikan kalimatnya, Kakek Raymond langsung memotong pembicaraan.
"Itu karena dia adalah budak. Terlihat jelas bahwa dia adalah ras manusia setengah hewan."
"Hah? bukan! Aku bukan budak!" AR-15 membela diri.
"Apakah itu benar, Akemi dan lainnya?" Tanya Sang Raja.
"Itu benar yang mulia!" Ucap Riyo dengan niat jahat.
"Hei...! Kau jangan mengada-ngada ya! Kita aja belum pernah ketemu!" Bela AR-15
"Kalau begitu, pasangkan kalung budak kepadanya!" Perintah Sang Raja.
AR-15 langsung diseret dan dibawa keluar dari ruang tahta.
_____-------______------______
Pada akhirnya...
Akemi dinobatkan menjadi Pahlawan Swordmaster. Sedangkan Akane sebagai Pahlawan Pyromancher. Lalu Riyo sebagai Pahlawan Marksman Archer. Kemudian Chika menjadi Pahlawan High Priestess. Hinata menjadi pahlawan Dark Magician. Dan yang terakhir AR-15 menjadi budak bagi pahlawan. Dengan baju lusuh dan compang-camping serta kalung leher budak.
"Ugh... Dewi sialan! Sekarang malah jadi budak... Eh tunggu aku dulu setauku juga budak. Lebih tepatnya alat perusahaan. Sekarang aku mengerti apa yang dirasakan manusia ketika menjadi alat." Batin AR-15.
______--------______-------______
Misi pertama para pahlawan segera di mulai...
"Oke tim! Hari ini hari pertama menjadi pahlawan. Aku berharap kalian sudah mengerti apa yang ku maksud. Jadi misi kali ini adalah menghalau pasukan Undead yang berada di sebelah Barat Kerajaan." Ucap Akemi sebagai pemimpin.
"Tunggu sebentar, untuk apa kalian membawaku? Aku hanya seorang budak! Apa guna ku dalam misi ini?" Kata AR-15.
"Mending kau jadi tumbal saja, dari pada membebani tim! Hahahaha..." Ejek Riyo.
"Cih... Inikah rasanya kesal?" Batin AR-15 yang kesal.
"Sudah cukup Riyo! Kita anggap saja Aris sebagai bagian dari kita!" Akemi menengahi permasalahan.
"Nah gitu... Eh tunggu! Bagaimana ceritanya namaku menjadi Aris?" Tanya AR-15.
"Karena pengucapan namamu terlalu sulit, lebih baik memakai yang mudah yaitu, Aris." Jawab Akemi.
"Terserah lah." Ucap Aris.
Setelah persiapan selesai, mereka semua berangkat ke tempat tujuan...
-
-
-
..."Terima kasih telah membaca!"...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments