Endless Winter
Jika seseorang yang memiliki keyakinan cukup besar, maka ia pasti menyimpulkan bahwasanya dirinya mencapai titik kebenaran. Meskipun hal tersebut tidak semata-mata benar, nyatanya rintangan yang dialami akan dihadang hanya untuk mempertahankan keyakinannya. Ini adalah penyesalan terdalam yang kurasakan selama hidupku hingga ajal menjemput.
Bukan seorang artis, atau pun seseorang yang terpandang. Aku hanyalah siswa SMA biasa dengan kehidupan yang cukup kekurangan. Nasib malang terjadi ketika aku terjatuh dari tangga cukup keras. Yang terakhir aku ingat hanyalah di saat aku sudah berada di bawah, aku melihat seorang temanku melihatku dengan senyuman jahat.
Setelah kejadian itu, aku berada di ruangan gelap gulita. Entah siapa yang membawa ku kesini, yang ku tahu hanyalah aku harus masuk ke dalam gerbang yang hanya satu satunya di ruangan itu. Di saat aku memasuki gerbang itu, seberkas sinar menyilaukan membutakan pandanganku. Di situlah aku menyadari bahwa aku bereinkarnasi ke dunia lain.
Terlahir dalam keluarga bangsawan tidak menjamin kebahagiaan. Seperti diriku, Alex Witcher. Aku dibesarkan di keluarga bangsawan cukup mapan, The Witcher Family. Satu satunya yang berkontribusi besar dalam membangun kerajaan Vigilo. Juga mempunyai gudang berbagai macam mantra dan ilmu sihir.
Rasanya berbeda sekali saat aku berada dalam lingkup keluarga. Seakan berada di dalam kekosongan tak terbatas. Mereka semua tidak menyadari hawa keberadaan ku sama sekali terutama kedua orang tuaku. Apa karena aku adalah anak terakhir? Atau aku tidak mempunyai kapasitas mana di dalam diriku? Aku bertanya demikian, namun tidak ada dari mereka yang menanggapi pertanyaan ku barusan.
Tidak ada masalah bagiku, yang terpenting adalah tidak bertentangan dengan tujuanku. Vigilo Guard Department akan menjadi rumah sebenarnya bagiku. Sebagai pemimpin dari organisasi paladin ini, keadilan dan kedisiplinan ku terapkan kepada masyarakat. Dan itu adalah salah satu impianku. Dunia dimana tidak ada kejahatan dan hanya ada perdamaian abadi (utopia) adalah tujuan ku yang sulit untuk tercapai.
___-----___------___----______
Kehangatan dari malam hari ini bisa menidurkan semua makhluk hidup. Badai salju yang kuat pun tidak dapat mengganggu mereka bermimpi. Namun, batu ini berkata lain. Meluncur dan memecahkan kaca, serta merusak kesunyian. Terbangun dengan perasaan kaget dan cemas, aku mengecek sumber dentuman keras dari arah ruang tengah.
"Bagus sekali, sekarang salju ikut masuk ke dalam. Besok pagi harus diperbaiki, untuk sementara ku tutup dengan kayu ini saja... Ehh ada surat. Ternyata surat perintah dari Raja."
Meskipun rasa kantuk ini memberatkan kedua mataku, aku tetap melanjutkan membaca surat ini setelah menutupi jendela dengan batang kayu.
(Yang terhormat pemimpin VGD. Hal pertama yang ingin saya sampaikan adalah cara penyampaian surat ini kepada anda. Saya mohon maaf atas hal ini sekali lagi dikarenakan masalah darurat yang harus anda selesaikan sesegera mungkin. Paduka Raja mendapatkan banyak laporan mengenai kasus hilangnya seseorang dalam sekejap mata. Saat pertama kali kami mendengarnya, kami menganggap ini hanyalah sekedar lelucon belaka. Namun, setelah ada bukti otentik, kami langsung menarik kata kata kami sebelumnya. Untuk itu, mohon kehadirannya besok pagi di kantor pusat VGD. Salam hangat dari penasihat Raja, Jamerson.)
"Hmm jadi begitu rupanya. Baiklah, akan ku selesaikan dengan cepat dan rapi!" Aku yang penuh semangat.
Pagi yang cerah ku sambut dengan membiasakan diri bangun pagi. Tidak lupa untuk berolahraga dan sarapan, serta membersihkan diri untuk bekerja. Setelah itu, aku berangkat menuju kantor pusat VGD.
"Oh.. tumben hari ini badai saljunya reda. Tapi, tetap saja ini masih sangat dingin ukuran manusia. Aku harus memakai jaket musim dingin ku."
Di perjalanan yang penuh salju dan hawa dingin, yang kulihat hanyalah berbagai macam penderitaan yang dirasakan rakyat. Terutama para tunawisma, tidak mempunyai tempat untuk berlindung. Dalam keadaan ini banyak petani mengalami gagal panen, sehingga pasokan makanan pun terbatas. Hampir seperempat manusia mati kelaparan.
Andaikan saja aku bisa mengetahui asal muasal kejadian ini, tidak menutup kemungkinan aku dapat membebaskan para manusia dari rumah penderitaan ini.
------_____----------______------
Tanpa sengaja ketika aku melintas di persimpangan, di dekatku ada seorang kakek tua yang dirampok oleh seseorang berjubah misterius. Tanpa diminta, aku langsung mengejar perampok itu.
"Jangan khawatir, akan ku tangkap dia."
Aku hanya terfokus pada orang yang berjubah putih tersebut, dan tanpa memperdulikan sekitar. Namun sialnya, secara mengejutkan badai salju kembali menerpa di kerajaan Vigilo. Semua orang yang di sana sontak masuk ke dalam bangunan terdekat agar tidak kedinginan.
"Cih... lagi-lagi begini terus! Sampai kapan badai ini terus ada? Huh... buruknya lagi aku kehilangan orang itu!"
"Aku tidak boleh menyerah! Meskipun badai menerjang, aku tidak akan mengecewakan janjiku kepada kakek tadi." Batinku.
Aku tetap menerjang badai ini hanya untuk menangkap si perampok, walaupun rasa dingin yang amat sangat menusuk ke tulang. Sekarang aku berada di gang sempit, dan yakin bahwa pelaku masih berada di tempat ini. Tanpa sepengetahuan ku, aku dipukul oleh benda tumpul hingga aku pingsan.
____-----______-------_______
"Uh... Dimana aku? Tempat apa ini?" Ucapku dengan suara yang rintih.
"Oh... ternyata tukang tidur akhirnya bangun juga. Selamat pagi pengantuk! Apa tidurmu nyenyak?" Ucap seorang yang rupanya ditutupi krudung.
Aku menyadari bahwa sebelumnya aku dipukul dan diculik, dan sekarang aku diikat dan bergelantungan layaknya kelelawar.
"Lepaskan aku! Jika saja aku lepas dari ikatan ini, aku pasti akan menjebloskan mu ke penjara!"
"Hahahaha......"
"Apanya yang lucu? Tidak ada yang lucu disini!" Kataku dengan nada tinggi.
"Hahahaha... Kau lah yang lucu. Sebab kau terus saja mengigau ketika tidur, bahkan sekarang kau tetap saja mengigau! Hahahaha..." Ucap si perampok dengan nada mengejek.
"Benar benar keterlaluan, bisa bisanya dia mengejekku seperti itu. Tak akan kuberikan pengampunan padanya!" Batinku.
"Lantas, apa yang akan kau lakukan padaku? mengejekku terus menerus?" Aku bertanya padanya.
"Tentu saja aku akan melenyapkan mu! Kau akan menjadi penghalang jika dibiarkan hidup. Ngomong-ngomong, apa kau pernah merasakan rasanya digiling hidup-hidup? Jika belum, ini saat yang tepat untuk merasakannya! Hahaha... Apakah ada permintaan terakhir?" Ucapnya sambil memulai menyalakan mesin penggiling di bawah ku.
Setelah mendengarkan perkataan dari perampok itu, aku merasa kehilangan semangat hidup dan putus asa. Dan berpikir apakah perjalanan ku berakhir disini? Tidak.
"Sebelumnya, aku punya permintaan!"
"Apakah itu? Apakah pesan terakhirmu untuk keluargamu?"
"Tidak... Siapa kau sebenarnya? Perlihatkan dirimu! Buka kerudung yang menutupi mukamu!"
"Oh maaf, ini salahku. Aku lupa memperkenalkan diri. Takjub lah pada Vernon Si pencuri!" Kata wanita itu sambil melepaskan jubahnya.
"Tunggu dulu... Jadi kau adalah Vernon? Kau yang selalu saja keluar masuk penjara beberapa kali belakang ini. Bagaimana bisa..?" Kata ku yang terheran-heran.
"Ternyata kau masih ingat denganku ya, petugas! Sampai disini saja basa-basi nya, sekarang waktunya untuk mati!" Ucap Vernon sambil menyalakan kembali mesin penggiling.
Di saat waktu bersamaan, seseorang datang, lalu berlari dan mengayunkan kakinya ke perampok tersebut. Ya, aku mengenal orang itu. Tidak lain tidak bukan adalah rekanku atau bisa ku sebut pacarku, dia adalah Eryka Lou. Setelah melihat kedatangan dari Eryka, harapan dan keyakinan ku pun kembali bersinar kembali.
"Dasar kau ini, Alex! Bisa bisanya seorang seperti dirimu bisa diculik dengan mudah! Apa yang mendasari kali ini?" Ucap wanita berambut hitam itu sambil melepaskan ikatan ku dan mematikan mesin penggiling.
"Untung saja kau datang tepat waktu. Kalau tidak, dipastikan aku tidak selamat.... Kali ini aku sedang menolong seseorang yang sedang dirampok. Dan perampoknya adalah orang yang kau tendang barusan. Dan akhirnya aku pun berakhir di gubuk tua ini." Ku jawab dengan percaya diri.
"Huh... Lagi lagi kau ini! Sebaiknya kau tidak perlu sampai melakukan tindakan seperti ini, apalagi bertindak gegabah tanpa memberitahu yang lain. Lain kali jangan ulangi lagi ya!"
"Tapi aku sudah berjanji kepada kakek itu untuk mengembalikan uangnya yang telah dicuri barusan. Jika aku sudah berjanji, pasti akan ku tepati secepat mungkin tanpa memikirkan kondisi."
"Meskipun kau itu pemimpin dari VGD, tetap saja kau adalah manusia. Manusia seharusnya memerlukan bantuan sesama manusia lainnya. Lagipula kau pun belum kuat untuk melakukan tindakan ini"
Kata kata terakhir yang diucapkannya, secara tidak langsung menyayat hati ku. Aku termenung sejenak, apakah aku lemah untuk menjadi pahlawan? Apakah ada pahlawan yang tidak memiliki kekuatan layaknya diriku?
"Oi... Apa yang kau pikirkan? Jangan melamun! Cepat bereskan semua ini agar kita dapat sampai ke kantor pusat! Kita sudah terlambat nih!" Teriak Eryka yang mengisi kekosongan di pikiranku.
"Oh.. ya baiklah. Maaf tadi aku tadi melamun."
Setelah membereskan semuanya, juga menangkap Vernon si pencuri. Kami langsung bergegas menuju ke kantor pusat untuk menghadiri rapat.
...Terima kasih sudah membaca novel ini...
......Jangan lupa like, Share, and Vote ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Mrx Pride
cepat juga alurnya, mantap🔥
2024-05-16
0
ira citra
nice
2022-09-26
1