17 - Sosok Pengintai

"Apa kamu sudah puas megang-megang aku?!"

Nina membuka matanya lebar-lebar dan langsung berteriak. Ia beringsut mundur, melepaskan kedua tangannya yang entah sejak kapan dia meremas dada Hanssel yang padat berotot bak roti sobek berbagai rasa. Hanssel tergelak melihat kelakuan absurd sekretarisnya itu.

"Aaaaahhh!!!"

Astaga! Mimpi indah bareng Lee Min Ho tadi malah nyambung ke dunia nyata?! Malu banget, Nina!

"Hahaha... Mandi sana, dasar kamu aneh." Hanssel mencubit hidung Nina dengan gemas, lalu bangkit dari ranjang dan melangkah santai ke ruang tengah.

Nina lompat dari kasur seperti kena setrum dan lari ke kamar mandi dengan wajah merah padam.

"Perlu banget segitunya?!" sahut Hanssel sambil menggeleng tak habis pikir.

"Umurnya tiga puluh tahun, tapi kelakuannya kayak bocah dua puluhan! Mukanya juga masih baby face banget!"

Sambil tertawa kecil, Hanssel mengambil ponsel dan menelepon seseorang. Tak lama, asistennya, Farell. Pria itu datang membawakan satu set pakaian formal.

"Ini bajunya, Tuan."

"Taruh di sana."

"Bagaimana persiapan terakhir? Ada pergerakan mencurigakan dari Revan?"

"Sejauh ini aman, Tuan. Sepertinya dia benar-benar menerima kenyataan kalau perusahaannya bangkrut."

"Bagus. Sekarang aku tugaskan kamu cari semua informasi soal Suho Enterprise."

"Suho, Tuan? Untuk apa?"

"Cari celah mereka. Aku ingin mereka menang tender pengadaan bahan baku minggu depan dengan Lee Hi Group."

"Tapi bukankah itu kontraproduktif, Tuan?"

"Tenang, itu bagian dari strategi. Jangan sampai ada kesalahan. Aku nggak akan mempertaruhkan nama besar Adamson di pasar global."

"Baik, Tuan."

"Dan ingat, jangan sampai Nina tahu soal ini. Sekecil apa pun."

"Siap, Tuan. Saya juga akan kumpulkan semua data lengkap tentang CEO mereka."

"Bagus."

Tiba-tiba, suara nyaring dari dalam kamar mandi memotong percakapan:

"Hansseeeell... Aku lupa! Tolong ambilin paper bag di sebelah ranjang dong!"

Farell membulatkan mata. Mendengar Nina berseru manja pada bos besarnya jelas bikin dia syok.

"Cepat sana. Dan jangan lupa... rahasiakan semuanya dari Nina," bisik Hanssel sebelum Farell keluar ruangan dengan ekspresi penuh tanda tanya.

"Sejak kapan mereka... affair? Bukannya dulu Tuan paling anti sama Nina?" gumam Farell sambil berjalan pergi.

Sementara itu, Hanssel mengambil paper bag dan mendekati kamar mandi. Dari celah pintu, dia bisa melihat pantulan tubuh polos Nina di cermin. Dia mendesis pelan, separuh kesal, separuh... terpikat.

"Ini, sayang," ucapnya sambil menyerahkan paper bag itu dari balik pintu.

Dasar rubah! Pinter banget bikin rusuh sama adik bawahku!

"Thanks!"

Bruk!

Nina buru-buru menutup pintu kamar mandi. Sementara itu, Hanssel terdiam di tempat. Ada sesuatu yang berbeda. Perasaan aneh yang perlahan merayap ke dalam dirinya. Dengan Nina, dia bisa menahan segalanya. Bahkan hasratnya yang sudah menggelora pun bisa ia redam... hanya demi tidak menyakiti wanita itu.

Aneh. Kenapa kamu begitu menarik, Nina...

Tak lama kemudian, mereka berdua sudah tampil rapi dan sarapan bersama di kamar.

"Hanssel, aku mau hubungan kita jangan sampai terekspos siapa pun, ya..."

Hanssel menyendok makanannya. "Kenapa?"

"Aku nggak mau jadi sasaran fans kamu!" Nina ngeles sambil mengedip nakal.

Hanssel terkekeh. "Hah, bilang aja kamu malu ngakuin kita pacaran."

"Please lah, Hanssel. Hubungan kita baru sebulan. Belum bisa disebut pacaran juga kan?"

"Tapi kalau lewat dari sebulan?" sahut Hanssel santai, tapi ucapannya terdengar serius.

Nina terdiam. "Apa maksudmu?"

Hanssel menatapnya sejenak. "Sudahlah. Aku akan jaga rahasia kita. Tapi satu hal, dalam waktu dekat... aku ingin kamu jadi milikku sepenuhnya. Dan satu lagi— kamu harus mulai panggil aku ‘sayang’."

"Apa?! Gila!" Nina membelalakkan mata.

Gila? Iya. Gila karena kamu, Nina... batin Hanssel sambil tersenyum kecil.

Tatapan Hanssel mengunci wajah Nina. Intens, hangat, dan membingungkan. Nina gelisah dibuatnya. Hanssel hanya tersenyum simpul lalu melanjutkan sarapan.

"Apa jadwalku hari ini?" tanyanya santai.

"Kamu harus tanda tangan beberapa berkas di kantor..." jawab Nina sambil mengecek ponselnya.

"Oh ya, kamu udah denger soal undangan dari JK di Hong Kong?"

Nina mengangguk. "Mau pergi?"

"Atur jadwalnya. Kamu juga ikut."

"Aku nggak bisa ninggalin Jimmy."

Hanssel langsung menoleh. "Namanya Jimmy?"

Tatapannya berubah. Ada guratan kecewa di sana. Dia tahu, anak itu bukan salahnya. Tapi tetap saja... rasanya tak enak.

"Betapa bodohnya mantan suamimu!" geram Hanssel.

Nina menghela napas. "Yang bodoh aku. Aku yang salah memilih."

Kesedihan menyelinap di balik senyumnya. Hanssel ingin menghapus itu. "Kalau begitu... boleh nggak aku ketemu Jimmy?"

Nina kaget. "Kenapa emangnya?"

"Ya masa aku deket sama kamu, tapi nggak boleh deket sama anak kamu?" sahut Hanssel, sedikit gelisah. Kenapa aku mikirin anaknya juga, sih?

"Aku boleh ajak dia ke Hong Kong?" tanya Nina balik. "Aku belum nemu nanny yang cocok sih..." sambungnya datar.

"Tenang, aku bisa suruh Farell cari dari yayasan terpercaya."

Nina berkedip. "Kok aku nggak kepikiran gitu, ya?"

"Tuh kan, aku cocok banget jadi ayah sambungnya!"

"Apa? Ayah sambung?" Nina menatap curiga. Ada yang aneh dengan Hanssel akhir-akhir ini…

"Eh maksudku… Aku bisa kerja sama juga sama anak kecil, gitu..." Hanssel garuk kepala sendiri, kikuk.

Nina menahan senyum. "Oke deh, kita berangkat sekarang?"

Belum sempat Nina bangkit, Hanssel mengangkat telunjuk dan melambaikannya pelan.

"Apa lagi?" tanya Nina bingung.

"Mari kemari, sayang. Aku butuh asupan vitamin C."

"Raja Mesum!" pekik Nina sambil melemparkan bantal kecil ke arahnya.

“Not today, okay!” seru Nina dengan napas memburu, wajahnya memerah, dan jantungnya berdetak tak terkendali.

Hanssel menatapnya sejenak sebelum akhirnya mengangguk pelan. Senyum mengembang di wajahnya, lembut dan penuh pengertian.

“Oke...” bisiknya, seakan tak ingin memecah keintiman yang masih menggantung di udara.

Kau menang, Nina... Aku tidak pernah bisa menolakmu.

Nina perlahan bangkit dari pangkuan Hanssel. Tangannya sibuk merapikan pakaian, mencoba mengatur kembali emosinya yang masih bergejolak. Saat ia hendak mengambil barang-barangnya, tangan Hanssel lebih dulu meraih.

“Sini, biar aku yang bawa.”

Nina menatapnya, terpaku. Ada sesuatu yang berbeda dari pria ini. Perubahan sikapnya begitu drastis. Dan semua itu... hanya karena mereka kini berada dalam hubungan yang tak lagi formal.

“Terima kasih...” ucapnya pelan.

Mereka meninggalkan kamar hotel dan menuju lobi untuk check-out. Sebelum kembali ke ibu kota, Nina meminta untuk mampir sebentar membeli oleh-oleh.

“Aku janji nggak lama. Cuma mau beli pesanan seseorang.”

Hanssel mengerutkan dahi. “Untuk siapa?”

“Temanku. Dia udah bantu jagain dan urus Jimmy selama aku pergi. Dia pantas dikasih sesuatu.”

Hanssel tak menjawab. Bibirnya terkatup rapat, namun pikirannya melayang. Pilihan Nina yang tanpa sadar tertuju ke Kart*ka Sari langsung membawa memorinya ke sosok sahabat lamanya. Rangga, sahabat karibnya dulu, sangat suka bolen pisang, sama persis…

Cemilan itu... Dia suka sekali... Apa ini hanya kebetulan?

“Kamu mau beli sesuatu juga? Buat dimakan di rumahmu mungkin?” tanya Nina santai, mencoba terdengar biasa.

Hanssel menoleh dan menjawab santai, “Nggak perlu. Yang aku pengen cuma makan kamu aja.”

Hanssel terkekeh pelan, sementara Nina buru-buru beranjak menuju kasir. Pria itu mengikutinya dari belakang, lalu dengan santai menyodorkan kartu hitamnya ke kasir.

“Pakai ini.”

Nina melirik ke arahnya. Ada campuran rasa kagum dan geli di wajahnya.

Namun tanpa mereka sadari, sepasang mata tengah mengawasi dari kejauhan. Tatapannya tajam, penuh kebencian yang dipendam terlalu lama.

Jangan bilang itu... pacar barunya Hanssel? Wajah itu... Aku kenal. Aku tidak mungkin salah lihat. Itu... Nina. Sekretaris rendahan yang dulu sering dicemooh karena penampilannya?

Tangan si pengintai mengepal. Ada amarah yang perlahan membuncah. Dunia Nina yang dulu tampak begitu kecil... sekarang terasa sangat mengancam. Dan bagi orang yang merasa seharusnya ada di posisi itu kebahagiaan Nina adalah penghinaan terbesar.

Beraninya kau mengambil tempat yang bukan milikmu, Nina...

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Toko john 125

Toko john 125

vitamin c (vitamin cinta) 🤭🤭🤭

2023-06-10

1

Toko john 125

Toko john 125

🤣🤣🤣 Lee Min Ho...

2023-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 01 - Sekretaris Angkuh
2 02 - Pertengkaran
3 03 - Sekali Pakai
4 04 - Jebakan Manis
5 05 - Tarik Ulur
6 06 - Kecurigaan
7 07 - Mulai Terbongkar
8 08 - Rencana Mengejar Cinta
9 09 - Wanita yang Sama
10 10 - Merusuh
11 11 - Luka yang Dirindukan
12 12 - Kesuksesan Besar
13 13 - Hasrat Terpendam
14 14 - I'm Obsessed
15 15 - Maukah jadi Pacarku?
16 16 - Lets not Fall in Love
17 17 - Sosok Pengintai
18 18 - Babak Awal Kesepakatan Kita
19 19 - Benih Kecemburuan
20 20 - Keputusasaan
21 21 - Kamu, Rumahku...
22 22 - Hancurnya Sebuah Rasa
23 23 - Kembali Merajut Asa
24 24 - Secercah Harapan
25 25 - Menikah Kilat
26 26 - Kalah Telak
27 27 - Kebahagian Singkat dari Sebuah Pernikahan Kilat
28 28 - Bermain Petak Umpet
29 29 - Terluka Lebih Dalam
30 30 - Sedikit Lagi, kenyataannya...
31 31 - Pertikaian dari Berbagai Arah
32 32 - Pertemuan Tidak Terduga.
33 33 - Penculikan atau—
34 34 - Antara Cinta & Ambisi
35 35 - Cemburu
36 36 - Bisikan Racun di Kantor
37 37 - Cinta yang Terasa Semu
38 38 - Penuh Emosional
39 Bab 39 - Tuduhan
40 Bab 40 - Pukulan Telak
41 Bab 41 - Prasangka
42 Bab 42 - Let's not Fall in Love
43 Bab 43 - Playing Victim
44 Bab 44 - LOSER!
45 Bab 45 - Identitas
46 Bab 46 - I'm Sorry but I Love U
47 Bab 47 - Blue
48 Bab 48 - Risalah Hati
49 Bab 49 - Fear
50 Bab 50 - Resurrecting Queen
51 Bab 51 - Karma di bayar kontan!
52 Bab 52 - Epic Comeback
53 Bab 53 - That XX!
54 Bab 54 - Stupid Liar
55 Bab 55 - Only Look @ Me
56 Bab 56 - Skandal
57 Bab 57 - Lies
58 Bab 58 - Melawan Restu
59 Bab 59 - Bad News
60 Bab 60 - FxxK it!
61 Bab 61 - Wedding Dress
62 Bab 62 - I'm a Good Girl!
63 Bab 63 - Number #1
64 Bab 64 - GARA GARA Go!
65 Bab 65 - Let's talk about Love
66 Bab 66 - Bukan Cinderella
67 Bab 67 - Bad boy
68 Bab 68 - Black
69 Bab 69 - Surprise!
70 Bab 70 - Serendipity
71 Bab 71 - Quality Time
72 Bab 72 - Cafe
73 Bab 73 - Happy but not Ending
74 Bab 74 - VIP
75 Bab 75 - Time to Love
76 Bab 76 - Mr and Mrs
77 Bab 77 - Jaringan Hitam
78 Bab 78 - Stay Tonight
79 Bab 79 - Monster
80 Bab 80 - Snapping
81 Bab 81 - Gotta Go
82 Bab 82 - Untitled
83 Bab 83 - 1, 2, 3!
84 Bab 84 - but Tonight I'm fuckin U!
85 Bab 85 - Baby Good Night!
86 Bab 86 - Tanda Cinta
87 Bab 87 - Cemburu Ph.3
88 Bab 88 - Seperti yang Kau minta.
89 Bab 89 - Terluka tapi tak berdarah!
90 Bab 90 - Garis Dua
91 Bab 91 - No Going Back!
92 Bab 92 - Croocked
93 Bab 93 - Last Farewell
94 Bab 94 - Knock Out
95 Bab 95 - Sober
96 Bab 96 - Coffee
97 Bab 97 - Bullsh*t
98 Bab 98 - Kesempatan Kedua
99 Bab 99 - Girlfriends
100 Bab 100 - Weakness
101 Bab 101 - May be I Missing You
102 Bab 102 - You're Mine!
103 Bab 103 - Takut
104 Bab 104 - Peri Cintaku
105 Bab 105 - Mrs. Keenan
106 Bab 106 - Still life
107 Bab 107 - Sweet
108 Bab 108 - Mantra Cinta
109 Bab 109 - Mimpi Buruk!
110 Bab 110 - Praduga
111 Bab 111 - Cuek
112 Bab 112 - At my Worst
113 Bab 113 - Janji Setia
114 Bab 114 - Let your inner out!
115 Bab 115 - Terbongkar!
116 Bab 116 - Kejam kah?!
117 Bab 117 - Zoom
118 Bab 118 - Drugs!
119 Bab 119 - Puzzle
120 Bab 120 - Di belakang ku...
121 Bab 121 - Breath of Life
122 Bab 122 - Cahaya Cinta
123 Bab 123 - Menutupi Kenyataan
124 Bab 124 - Salah Sangka!!
125 Bab 125 - Piony
126 Bab 126 - Day by Day
127 Bab 127 - Feeling Guilty
128 Bab 128 - Calon Mantu
129 Bab 129 - I Know
130 Bab 130 - The Ring!
131 Bab 131 - Fall in Love
132 Bab 132 - Stop it !!
133 Bab 133 - Lil-Psych
134 Bab 134 - Preparation!
135 Bab 135 - Battle (1)
136 Bab 136 - Battle (2)
137 Bab 137 - Battle (3)
138 Bab 138 - Pengorbanan
139 Bab 139 - Caught!
140 Bab 140 - Hopeless
141 Bab 141 - Someone You Loved!
142 Bab 142 - Dirty Trash
143 Bab 143 - Loving you is a losing game!
144 Bab 144 - Tell Me Goodbye!
145 Bab 145 - Good Vibes
146 Bab 146 - Love is so Mean...
147 Bab 147 - Kamu untuk Selamanya.
148 Bab 148 - Bonus Chapther_Sending Message!
149 PROMOSI : Naluna-Dua Cinta Satu Hati
150 PROMOSI : SAVAGE LOVE
151 CS FARAH & KEENAN
Episodes

Updated 151 Episodes

1
01 - Sekretaris Angkuh
2
02 - Pertengkaran
3
03 - Sekali Pakai
4
04 - Jebakan Manis
5
05 - Tarik Ulur
6
06 - Kecurigaan
7
07 - Mulai Terbongkar
8
08 - Rencana Mengejar Cinta
9
09 - Wanita yang Sama
10
10 - Merusuh
11
11 - Luka yang Dirindukan
12
12 - Kesuksesan Besar
13
13 - Hasrat Terpendam
14
14 - I'm Obsessed
15
15 - Maukah jadi Pacarku?
16
16 - Lets not Fall in Love
17
17 - Sosok Pengintai
18
18 - Babak Awal Kesepakatan Kita
19
19 - Benih Kecemburuan
20
20 - Keputusasaan
21
21 - Kamu, Rumahku...
22
22 - Hancurnya Sebuah Rasa
23
23 - Kembali Merajut Asa
24
24 - Secercah Harapan
25
25 - Menikah Kilat
26
26 - Kalah Telak
27
27 - Kebahagian Singkat dari Sebuah Pernikahan Kilat
28
28 - Bermain Petak Umpet
29
29 - Terluka Lebih Dalam
30
30 - Sedikit Lagi, kenyataannya...
31
31 - Pertikaian dari Berbagai Arah
32
32 - Pertemuan Tidak Terduga.
33
33 - Penculikan atau—
34
34 - Antara Cinta & Ambisi
35
35 - Cemburu
36
36 - Bisikan Racun di Kantor
37
37 - Cinta yang Terasa Semu
38
38 - Penuh Emosional
39
Bab 39 - Tuduhan
40
Bab 40 - Pukulan Telak
41
Bab 41 - Prasangka
42
Bab 42 - Let's not Fall in Love
43
Bab 43 - Playing Victim
44
Bab 44 - LOSER!
45
Bab 45 - Identitas
46
Bab 46 - I'm Sorry but I Love U
47
Bab 47 - Blue
48
Bab 48 - Risalah Hati
49
Bab 49 - Fear
50
Bab 50 - Resurrecting Queen
51
Bab 51 - Karma di bayar kontan!
52
Bab 52 - Epic Comeback
53
Bab 53 - That XX!
54
Bab 54 - Stupid Liar
55
Bab 55 - Only Look @ Me
56
Bab 56 - Skandal
57
Bab 57 - Lies
58
Bab 58 - Melawan Restu
59
Bab 59 - Bad News
60
Bab 60 - FxxK it!
61
Bab 61 - Wedding Dress
62
Bab 62 - I'm a Good Girl!
63
Bab 63 - Number #1
64
Bab 64 - GARA GARA Go!
65
Bab 65 - Let's talk about Love
66
Bab 66 - Bukan Cinderella
67
Bab 67 - Bad boy
68
Bab 68 - Black
69
Bab 69 - Surprise!
70
Bab 70 - Serendipity
71
Bab 71 - Quality Time
72
Bab 72 - Cafe
73
Bab 73 - Happy but not Ending
74
Bab 74 - VIP
75
Bab 75 - Time to Love
76
Bab 76 - Mr and Mrs
77
Bab 77 - Jaringan Hitam
78
Bab 78 - Stay Tonight
79
Bab 79 - Monster
80
Bab 80 - Snapping
81
Bab 81 - Gotta Go
82
Bab 82 - Untitled
83
Bab 83 - 1, 2, 3!
84
Bab 84 - but Tonight I'm fuckin U!
85
Bab 85 - Baby Good Night!
86
Bab 86 - Tanda Cinta
87
Bab 87 - Cemburu Ph.3
88
Bab 88 - Seperti yang Kau minta.
89
Bab 89 - Terluka tapi tak berdarah!
90
Bab 90 - Garis Dua
91
Bab 91 - No Going Back!
92
Bab 92 - Croocked
93
Bab 93 - Last Farewell
94
Bab 94 - Knock Out
95
Bab 95 - Sober
96
Bab 96 - Coffee
97
Bab 97 - Bullsh*t
98
Bab 98 - Kesempatan Kedua
99
Bab 99 - Girlfriends
100
Bab 100 - Weakness
101
Bab 101 - May be I Missing You
102
Bab 102 - You're Mine!
103
Bab 103 - Takut
104
Bab 104 - Peri Cintaku
105
Bab 105 - Mrs. Keenan
106
Bab 106 - Still life
107
Bab 107 - Sweet
108
Bab 108 - Mantra Cinta
109
Bab 109 - Mimpi Buruk!
110
Bab 110 - Praduga
111
Bab 111 - Cuek
112
Bab 112 - At my Worst
113
Bab 113 - Janji Setia
114
Bab 114 - Let your inner out!
115
Bab 115 - Terbongkar!
116
Bab 116 - Kejam kah?!
117
Bab 117 - Zoom
118
Bab 118 - Drugs!
119
Bab 119 - Puzzle
120
Bab 120 - Di belakang ku...
121
Bab 121 - Breath of Life
122
Bab 122 - Cahaya Cinta
123
Bab 123 - Menutupi Kenyataan
124
Bab 124 - Salah Sangka!!
125
Bab 125 - Piony
126
Bab 126 - Day by Day
127
Bab 127 - Feeling Guilty
128
Bab 128 - Calon Mantu
129
Bab 129 - I Know
130
Bab 130 - The Ring!
131
Bab 131 - Fall in Love
132
Bab 132 - Stop it !!
133
Bab 133 - Lil-Psych
134
Bab 134 - Preparation!
135
Bab 135 - Battle (1)
136
Bab 136 - Battle (2)
137
Bab 137 - Battle (3)
138
Bab 138 - Pengorbanan
139
Bab 139 - Caught!
140
Bab 140 - Hopeless
141
Bab 141 - Someone You Loved!
142
Bab 142 - Dirty Trash
143
Bab 143 - Loving you is a losing game!
144
Bab 144 - Tell Me Goodbye!
145
Bab 145 - Good Vibes
146
Bab 146 - Love is so Mean...
147
Bab 147 - Kamu untuk Selamanya.
148
Bab 148 - Bonus Chapther_Sending Message!
149
PROMOSI : Naluna-Dua Cinta Satu Hati
150
PROMOSI : SAVAGE LOVE
151
CS FARAH & KEENAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!