07 - Mulai Terbongkar

Attention please...

Mohon maaf yang baru saja datang membaca... Karya ini sedang dalam tahap revisi agar semakin enak dibaca. Secara keseluruhan alur tidak ada yang berubah, hanya menghilangkan adegan vulgar atau tidak perlu. Mohon maaf jika kedepannya sedikit tidak nyaman dalam membacanya...

Terima kasih atas kedatangan dan apresiasinya, Arigatou neee~

****

Ding... Dong!

Suara bel yang menyentak keheningan membuat Nina menghentikan aktivitasnya mengunyah keripik kentang favorit. Tangannya menggenggam plastik snack setengah kosong, sementara matanya menatap tajam ke arah pintu apartemen.

Dia membeku beberapa detik. Tidak ada yang pernah dia undang malam ini. Bahkan hampir tidak ada yang tahu alamat tempat tinggalnya.

"Jangan-jangan... si bodoh Hanssel?" gumamnya dengan nada curiga, disertai helaan napas kesal.

Dengan langkah hati-hati namun cepat, Nina beranjak dari sofa. Jemarinya menekan tombol kamera pengawas di dekat pintu, dan ketika layar kecil itu menyala menampilkan sosok yang berdiri di luar, senyumnya langsung mengembang lebar.

"FARAAAH!!"

Dengan cepat ia membuka pintu dan memeluk erat satu-satunya sahabat sekaligus saudara sepupu jauhnya—Farah Lee. Kehangatan pelukan mereka seperti menyalakan cahaya kecil dalam hati Nina yang akhir-akhir ini dipenuhi kekacauan dan kepura-puraan.

Farah, seperti biasa, langsung histeris. "Gila kamu ya! Kamu pikir aku nggak bisa cari kamu?!"

"Dari mana kamu tahu tempat ini? Aku kan nggak pernah kasih tahu?" tanya Nina sambil menarik tangan Farah, membawanya masuk ke dalam apartemen kecil yang cozy itu.

Farah menjatuhkan dirinya ke sofa dengan gaya khasnya yang santai. "Kamu amnesia, ya? Tahun lalu aku pernah mampir ke sini. Kamu nggak bilang pindah rumah, berarti ya aku anggap kamu masih di sini."

Nina tertawa pelan. "Aaah... iya juga."

Tanpa sadar, air matanya menggenang. Bukan karena sedih, tapi karena lega. Di tengah semua kepura-puraan dan peran ganda yang ia jalani, Tuhan mengirimkan Farah—satu-satunya orang yang bisa membuatnya merasa seperti dirinya sendiri lagi.

Pelukan kembali terjadi. Kali ini tanpa kata, hanya perasaan yang berbicara. Mereka saling mengisi kekosongan yang tak bisa dijelaskan.

Beberapa menit kemudian, suasana berubah menjadi obrolan panjang yang seru dan penuh tawa. Dua perempuan yang dipertemukan oleh darah dan diikat oleh rahasia masa lalu.

"Clubbing yuk?!" Farah tiba-tiba berseru sambil menggoyang-goyangkan alisnya.

Nina menoleh cepat. "Hah? Sekarang?!"

"Kenapa nggak? Daripada kamu diem-dieman kayak kucing hilang."

Nina menghela napas pelan, lalu bertanya, "Kamu sampai kapan di sini?"

Farah mengangkat bahu. "Belum tahu. Kalau urusanku sudah selesai, aku balik. Tapi untuk sementara ini... aku bebas sebebas-bebasnya!"

Hening sesaat. Farah memandangi wajah Nina lalu berkata pelan, "Kamu nggak rindu om, tante... atau kak Keenan?"

Pertanyaan itu membuat Nina terdiam. Sebuah jeda panjang mengisi ruangan. Jawabannya tak perlu diucapkan—tersimpan di kedalaman hatinya yang masih terluka.

Mungkin... malam ini, menerima ajakan Farah ke klub malam adalah cara terbaik untuk melupakan sejenak semuanya. Dan malam pun menjanjikan petualangan baru—entah akan membawa mereka pada kebebasan... atau justru pada rahasia yang lebih dalam lagi.

***

MO Bar & Pub, 09.00 PM

Lampu strobo menari liar di tengah lantunan musik EDM yang mengguncang lantai dansa. Suasana ramai, sesak, dan penuh dengan aroma alkohol serta parfum mahal. Nina dan Farah larut dalam irama, membiarkan tubuh mereka menari mengikuti beat yang menghentak dada. Gelas demi gelas wine masuk tanpa terasa, membawa kesadaran mereka terombang-ambing di antara euforia dan batas kewarasan.

Nina tiba-tiba menghentikan langkah. Tangannya memegang perut, wajahnya pucat.

"Farah... aku ke toilet dulu..." gumamnya sebelum berbalik arah, tertatih menuju belakang ruangan.

Begitu keluar dari washroom, tubuh Nina yang limbung menabrak seseorang—keras. Dia terhuyung. Suara pria itu menggelegar di atas dentuman musik.

"NINA?!"

Mata Nina membulat. Jantungnya melonjak liar. Tapi dia segera menarik napas, mencoba tetap tenang meski pikirannya porak-poranda.

Sebelum sempat berkata apa-apa, Hanssel sudah menarik lengannya kasar—dan tanpa aba-aba, bibirnya langsung melumat bibir Nina dengan penuh emosi. Ganas. Menggigit.

PLAAAK!!

Satu tamparan keras mendarat di pipi pria itu. Nina menatap penuh kemarahan, suaranya bergetar, matanya membara.

"Anda gila! Jangan dekati saya! Saya tidak kenal Anda!!"

Hanssel terdiam sejenak. Bibirnya pecah, tapi dia menyeringai. Liar. Matanya menatap tubuh Nina yang nyaris tumbang karena kehilangan keseimbangan.

"Kau boleh berdalih apapun… Tapi aku tahu, Nina. Aku tahu siapa kamu! Wangi parfummu... Eau de Magnolia... hanya kamu yang memakainya. Karennina Kaviandra!"

Nina terpaku. Raut wajahnya menyimpan keterkejutan yang tak bisa ia sembunyikan meski hanya sepersekian detik… lalu semuanya gelap. Tubuhnya roboh. Tak sadarkan diri.

Hanssel menyakini wanita di depannya adalah Nina. Walau tampilan mereka berdua bagai Bumi dan Mars tapi Hanssel berfirasat wanita didepannya memang sekertarisnya.

"Jika aku benar-benar jahat saat ini aku sudah menyantapmu!!"

Hanssel menyentuh setiap inci tubuh Nina, tubuhnya merasakan desiran yang membuat darahnya terasa panas, dia terus menelan salivanya. Dia kembali mencium bibir ranum Nina kemudian dia membuka satu persatu pakaian yang melekat pada tubuh wanitanya.

"Kamu sungguh sangat menggoda.... Mmmmm...."

***

Keesokan harinya…

Desiran pagi menyusup masuk lewat sela tirai yang terbuka sedikit. Sinar mentari menyentuh pipi Nina, membuat matanya perlahan terbuka. Sesaat, semua terasa asing. Lalu datanglah kesadaran yang menghantam seperti gelombang besar.

Matanya membulat. Nafasnya tercekat. Seluruh tubuhnya terasa dingin saat menyadari satu hal, dia tidak mengenakan apa-apa.

Jantung Nina berdebar liar. Ia menoleh, pelan, sangat pelan—dan nyaris menjerit saat melihat sosok pria bertelanjang dada, terlelap di sampingnya. Hanssel. Bosnya. Pria yang seharusnya hanya sebatas atasan di kantor, kini ada di tempat tidur yang sama dengannya.

Tapi logika Nina bekerja cepat, meski gemetar, mencoba berpikir jernih.

"Aku tidak merasakan apa-apa… di bawah sana… tidak ada rasa sakit. Tidak ada rasa asing. Jadi… tidak terjadi apa-apa?"

Detik berikutnya, tubuhnya bergerak cepat. Dengan sangat hati-hati ia bangkit dari ranjang, mengumpulkan pakaiannya satu per satu, lalu mengendap-endap keluar dari apartemen mewah itu. Nafasnya tercekat sepanjang jalan, takut langkah kecilnya membangunkan Hanssel.

Begitu sampai di apartemennya, Nina terduduk lemas. Wajahnya muram. Nafasnya berat. Farah menghampirinya dengan ekspresi khawatir.

"Aku sungguh mengkhawatirkanmu... Aku sampai menelponmu berkali-kali. Tapi tahu apa yang kudapat? Seorang pria mengaku sebagai teman kencanmu mengangkat telepon dan bilang kamu bersamanya malam itu." Farah menatapnya penuh selidik.

Nina memejamkan mata, mencoba mengingat. Yang bisa ia bayangkan hanyalah cahaya lampu berpendar, wajah Hanssel, dan… hitam. Tidak ada apa pun setelah itu.

Sementara itu, di apartemen Hanssel…

Hanssel membuka matanya perlahan. Ia merentangkan tangan ke sisi tempat tidur—kosong.

Senyum tipis mengembang di bibirnya.

"Kamu benar-benar pandai melarikan diri, Nina... Tapi kita lihat sejauh mana kamu bisa mempertahankan permainanmu di kantor." Suaranya berat namun mengandung tantangan.

Ia bangkit, mengenakan jubah satin, lalu berjalan menuju kamar mandi. Di depan cermin, ia tersenyum melihat refleksi dirinya.

"Bulan ini menarik. Setidaknya kali ini aku tidak harus berusaha mencari—wanitaku datang sendiri… dan dia luar biasa menggoda."

Ia terkekeh ringan, lalu menghubungi seseorang.

"Farell, siapkan keberangkatan ke Bali akhir pekan ini. Aku ingin bertemu mitra kita di sana... dan jangan lupa, siapkan kamar terbaik." Matanya menatap jauh ke luar jendela, masih dengan senyum mengembang.

Hanssel tahu permainan baru saja dimulai. Dan dia tidak sabar menanti babak selanjutnya.

Di kantor Adamson Group, hiruk-pikuk pekerjaan sudah terdengar sejak pagi. Karyawan berlalu-lalang, sibuk dengan tumpukan berkas dan panggilan bisnis. Hari itu adalah Jumat—hari yang selalu ditunggu oleh para pekerja dengan sebutan keramat, Thank God It's Friday. Namun, bagi Nina, hari ini justru terasa menyesakkan.

Langkahnya tertahan di tiap detiknya. Di dalam benaknya, berbagai skenario berputar tanpa henti. Bagaimana jika Hanssel mengungkit kejadian semalam? Bagaimana jika penyamarannya terbongkar?

Tuut!

"Bawakan aku berkas Lee Hi!"

Suara dingin itu membuat jantung Nina berdegup lebih cepat dari biasanya.

"Baik, Tuan," jawabnya datar, berusaha menahan gugup yang mulai merayapi tenggorokannya.

Dengan langkah gontai, ia menuju ruang kerja Hanssel. Ingin rasanya ia berbalik, menghilang, atau mengajukan cuti sebulan penuh. Namun ia tahu, menghadapi badai adalah satu-satunya pilihan.

"Ini berkas yang perlu Anda tandatangani. Lalu, sore ini Anda mendapat persetujuan kerja sama dengan JK di Hong Kong. Perlu saya jadwalkan ulang perjalanan bisnisnya?"

Hanssel tidak menjawab. Matanya terpaku pada sosok Nina. Bukan pada berkas, bukan pula pada rencana bisnis. Tatapan itu seperti menelanjangi setiap lapis penyamarannya.

Nina mengerutkan dahi, mulai risih. "Apa Anda tidak mendengarkanku?!" sentaknya dengan nada tinggi.

Hanssel tersenyum miring, bangkit dari kursinya dan perlahan mendekati Nina.

"Apa kamu masih akan menyangkal jika aku bilang... semalam kita bercinta, Karennina?" ucapnya pelan namun tajam seperti sembilu.

Nina menegang, matanya terbelalak. "Sepertinya otak Anda perlu dicuci hari ini!" balas Nina tajam, mencoba menutupi gejolak batinnya.

Hanssel tidak gentar. "Aku tahu itu kamu, Nina. Berhentilah bermain tikus dan kucing denganku. Tidak lelahkah kamu menyembunyikan jati dirimu?"

Dia semakin mendekat, hingga Nina bisa merasakan aroma maskulin khas Hanssel yang membuatnya ingin menampar atau... membenamkan diri dalam pelukannya. Kebingungan itu menyiksa.

"Aku yang membawamu dari bar semalam. Seorang wanita cantik yang tengah mabuk, yang ternyata menyamar menjadi sekretaris kuno dan membosankan ini."

Nina membeku. Bukan karena takut, tapi karena sesuatu dalam dirinya mulai runtuh. Topeng itu perlahan mulai retak.

Bersambung…

Episodes
1 01 - Sekretaris Angkuh
2 02 - Pertengkaran
3 03 - Sekali Pakai
4 04 - Jebakan Manis
5 05 - Tarik Ulur
6 06 - Kecurigaan
7 07 - Mulai Terbongkar
8 08 - Rencana Mengejar Cinta
9 09 - Wanita yang Sama
10 10 - Merusuh
11 11 - Luka yang Dirindukan
12 12 - Kesuksesan Besar
13 13 - Hasrat Terpendam
14 14 - I'm Obsessed
15 15 - Maukah jadi Pacarku?
16 16 - Lets not Fall in Love
17 17 - Sosok Pengintai
18 18 - Babak Awal Kesepakatan Kita
19 19 - Benih Kecemburuan
20 20 - Keputusasaan
21 21 - Kamu, Rumahku...
22 22 - Hancurnya Sebuah Rasa
23 23 - Kembali Merajut Asa
24 24 - Secercah Harapan
25 25 - Menikah Kilat
26 26 - Kalah Telak
27 27 - Kebahagian Singkat dari Sebuah Pernikahan Kilat
28 28 - Bermain Petak Umpet
29 29 - Terluka Lebih Dalam
30 30 - Sedikit Lagi, kenyataannya...
31 31 - Pertikaian dari Berbagai Arah
32 32 - Pertemuan Tidak Terduga.
33 33 - Penculikan atau—
34 34 - Antara Cinta & Ambisi
35 35 - Cemburu
36 36 - Bisikan Racun di Kantor
37 37 - Cinta yang Terasa Semu
38 38 - Penuh Emosional
39 Bab 39 - Tuduhan
40 Bab 40 - Pukulan Telak
41 Bab 41 - Prasangka
42 Bab 42 - Let's not Fall in Love
43 Bab 43 - Playing Victim
44 Bab 44 - LOSER!
45 Bab 45 - Identitas
46 Bab 46 - I'm Sorry but I Love U
47 Bab 47 - Blue
48 Bab 48 - Risalah Hati
49 Bab 49 - Fear
50 Bab 50 - Resurrecting Queen
51 Bab 51 - Karma di bayar kontan!
52 Bab 52 - Epic Comeback
53 Bab 53 - That XX!
54 Bab 54 - Stupid Liar
55 Bab 55 - Only Look @ Me
56 Bab 56 - Skandal
57 Bab 57 - Lies
58 Bab 58 - Melawan Restu
59 Bab 59 - Bad News
60 Bab 60 - FxxK it!
61 Bab 61 - Wedding Dress
62 Bab 62 - I'm a Good Girl!
63 Bab 63 - Number #1
64 Bab 64 - GARA GARA Go!
65 Bab 65 - Let's talk about Love
66 Bab 66 - Bukan Cinderella
67 Bab 67 - Bad boy
68 Bab 68 - Black
69 Bab 69 - Surprise!
70 Bab 70 - Serendipity
71 Bab 71 - Quality Time
72 Bab 72 - Cafe
73 Bab 73 - Happy but not Ending
74 Bab 74 - VIP
75 Bab 75 - Time to Love
76 Bab 76 - Mr and Mrs
77 Bab 77 - Jaringan Hitam
78 Bab 78 - Stay Tonight
79 Bab 79 - Monster
80 Bab 80 - Snapping
81 Bab 81 - Gotta Go
82 Bab 82 - Untitled
83 Bab 83 - 1, 2, 3!
84 Bab 84 - but Tonight I'm fuckin U!
85 Bab 85 - Baby Good Night!
86 Bab 86 - Tanda Cinta
87 Bab 87 - Cemburu Ph.3
88 Bab 88 - Seperti yang Kau minta.
89 Bab 89 - Terluka tapi tak berdarah!
90 Bab 90 - Garis Dua
91 Bab 91 - No Going Back!
92 Bab 92 - Croocked
93 Bab 93 - Last Farewell
94 Bab 94 - Knock Out
95 Bab 95 - Sober
96 Bab 96 - Coffee
97 Bab 97 - Bullsh*t
98 Bab 98 - Kesempatan Kedua
99 Bab 99 - Girlfriends
100 Bab 100 - Weakness
101 Bab 101 - May be I Missing You
102 Bab 102 - You're Mine!
103 Bab 103 - Takut
104 Bab 104 - Peri Cintaku
105 Bab 105 - Mrs. Keenan
106 Bab 106 - Still life
107 Bab 107 - Sweet
108 Bab 108 - Mantra Cinta
109 Bab 109 - Mimpi Buruk!
110 Bab 110 - Praduga
111 Bab 111 - Cuek
112 Bab 112 - At my Worst
113 Bab 113 - Janji Setia
114 Bab 114 - Let your inner out!
115 Bab 115 - Terbongkar!
116 Bab 116 - Kejam kah?!
117 Bab 117 - Zoom
118 Bab 118 - Drugs!
119 Bab 119 - Puzzle
120 Bab 120 - Di belakang ku...
121 Bab 121 - Breath of Life
122 Bab 122 - Cahaya Cinta
123 Bab 123 - Menutupi Kenyataan
124 Bab 124 - Salah Sangka!!
125 Bab 125 - Piony
126 Bab 126 - Day by Day
127 Bab 127 - Feeling Guilty
128 Bab 128 - Calon Mantu
129 Bab 129 - I Know
130 Bab 130 - The Ring!
131 Bab 131 - Fall in Love
132 Bab 132 - Stop it !!
133 Bab 133 - Lil-Psych
134 Bab 134 - Preparation!
135 Bab 135 - Battle (1)
136 Bab 136 - Battle (2)
137 Bab 137 - Battle (3)
138 Bab 138 - Pengorbanan
139 Bab 139 - Caught!
140 Bab 140 - Hopeless
141 Bab 141 - Someone You Loved!
142 Bab 142 - Dirty Trash
143 Bab 143 - Loving you is a losing game!
144 Bab 144 - Tell Me Goodbye!
145 Bab 145 - Good Vibes
146 Bab 146 - Love is so Mean...
147 Bab 147 - Kamu untuk Selamanya.
148 Bab 148 - Bonus Chapther_Sending Message!
149 PROMOSI : Naluna-Dua Cinta Satu Hati
150 PROMOSI : SAVAGE LOVE
151 CS FARAH & KEENAN
Episodes

Updated 151 Episodes

1
01 - Sekretaris Angkuh
2
02 - Pertengkaran
3
03 - Sekali Pakai
4
04 - Jebakan Manis
5
05 - Tarik Ulur
6
06 - Kecurigaan
7
07 - Mulai Terbongkar
8
08 - Rencana Mengejar Cinta
9
09 - Wanita yang Sama
10
10 - Merusuh
11
11 - Luka yang Dirindukan
12
12 - Kesuksesan Besar
13
13 - Hasrat Terpendam
14
14 - I'm Obsessed
15
15 - Maukah jadi Pacarku?
16
16 - Lets not Fall in Love
17
17 - Sosok Pengintai
18
18 - Babak Awal Kesepakatan Kita
19
19 - Benih Kecemburuan
20
20 - Keputusasaan
21
21 - Kamu, Rumahku...
22
22 - Hancurnya Sebuah Rasa
23
23 - Kembali Merajut Asa
24
24 - Secercah Harapan
25
25 - Menikah Kilat
26
26 - Kalah Telak
27
27 - Kebahagian Singkat dari Sebuah Pernikahan Kilat
28
28 - Bermain Petak Umpet
29
29 - Terluka Lebih Dalam
30
30 - Sedikit Lagi, kenyataannya...
31
31 - Pertikaian dari Berbagai Arah
32
32 - Pertemuan Tidak Terduga.
33
33 - Penculikan atau—
34
34 - Antara Cinta & Ambisi
35
35 - Cemburu
36
36 - Bisikan Racun di Kantor
37
37 - Cinta yang Terasa Semu
38
38 - Penuh Emosional
39
Bab 39 - Tuduhan
40
Bab 40 - Pukulan Telak
41
Bab 41 - Prasangka
42
Bab 42 - Let's not Fall in Love
43
Bab 43 - Playing Victim
44
Bab 44 - LOSER!
45
Bab 45 - Identitas
46
Bab 46 - I'm Sorry but I Love U
47
Bab 47 - Blue
48
Bab 48 - Risalah Hati
49
Bab 49 - Fear
50
Bab 50 - Resurrecting Queen
51
Bab 51 - Karma di bayar kontan!
52
Bab 52 - Epic Comeback
53
Bab 53 - That XX!
54
Bab 54 - Stupid Liar
55
Bab 55 - Only Look @ Me
56
Bab 56 - Skandal
57
Bab 57 - Lies
58
Bab 58 - Melawan Restu
59
Bab 59 - Bad News
60
Bab 60 - FxxK it!
61
Bab 61 - Wedding Dress
62
Bab 62 - I'm a Good Girl!
63
Bab 63 - Number #1
64
Bab 64 - GARA GARA Go!
65
Bab 65 - Let's talk about Love
66
Bab 66 - Bukan Cinderella
67
Bab 67 - Bad boy
68
Bab 68 - Black
69
Bab 69 - Surprise!
70
Bab 70 - Serendipity
71
Bab 71 - Quality Time
72
Bab 72 - Cafe
73
Bab 73 - Happy but not Ending
74
Bab 74 - VIP
75
Bab 75 - Time to Love
76
Bab 76 - Mr and Mrs
77
Bab 77 - Jaringan Hitam
78
Bab 78 - Stay Tonight
79
Bab 79 - Monster
80
Bab 80 - Snapping
81
Bab 81 - Gotta Go
82
Bab 82 - Untitled
83
Bab 83 - 1, 2, 3!
84
Bab 84 - but Tonight I'm fuckin U!
85
Bab 85 - Baby Good Night!
86
Bab 86 - Tanda Cinta
87
Bab 87 - Cemburu Ph.3
88
Bab 88 - Seperti yang Kau minta.
89
Bab 89 - Terluka tapi tak berdarah!
90
Bab 90 - Garis Dua
91
Bab 91 - No Going Back!
92
Bab 92 - Croocked
93
Bab 93 - Last Farewell
94
Bab 94 - Knock Out
95
Bab 95 - Sober
96
Bab 96 - Coffee
97
Bab 97 - Bullsh*t
98
Bab 98 - Kesempatan Kedua
99
Bab 99 - Girlfriends
100
Bab 100 - Weakness
101
Bab 101 - May be I Missing You
102
Bab 102 - You're Mine!
103
Bab 103 - Takut
104
Bab 104 - Peri Cintaku
105
Bab 105 - Mrs. Keenan
106
Bab 106 - Still life
107
Bab 107 - Sweet
108
Bab 108 - Mantra Cinta
109
Bab 109 - Mimpi Buruk!
110
Bab 110 - Praduga
111
Bab 111 - Cuek
112
Bab 112 - At my Worst
113
Bab 113 - Janji Setia
114
Bab 114 - Let your inner out!
115
Bab 115 - Terbongkar!
116
Bab 116 - Kejam kah?!
117
Bab 117 - Zoom
118
Bab 118 - Drugs!
119
Bab 119 - Puzzle
120
Bab 120 - Di belakang ku...
121
Bab 121 - Breath of Life
122
Bab 122 - Cahaya Cinta
123
Bab 123 - Menutupi Kenyataan
124
Bab 124 - Salah Sangka!!
125
Bab 125 - Piony
126
Bab 126 - Day by Day
127
Bab 127 - Feeling Guilty
128
Bab 128 - Calon Mantu
129
Bab 129 - I Know
130
Bab 130 - The Ring!
131
Bab 131 - Fall in Love
132
Bab 132 - Stop it !!
133
Bab 133 - Lil-Psych
134
Bab 134 - Preparation!
135
Bab 135 - Battle (1)
136
Bab 136 - Battle (2)
137
Bab 137 - Battle (3)
138
Bab 138 - Pengorbanan
139
Bab 139 - Caught!
140
Bab 140 - Hopeless
141
Bab 141 - Someone You Loved!
142
Bab 142 - Dirty Trash
143
Bab 143 - Loving you is a losing game!
144
Bab 144 - Tell Me Goodbye!
145
Bab 145 - Good Vibes
146
Bab 146 - Love is so Mean...
147
Bab 147 - Kamu untuk Selamanya.
148
Bab 148 - Bonus Chapther_Sending Message!
149
PROMOSI : Naluna-Dua Cinta Satu Hati
150
PROMOSI : SAVAGE LOVE
151
CS FARAH & KEENAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!