08 - Rencana Mengejar Cinta

Nina terkekeh pelan menanggapi perkataan bosnya, namun dalam dadanya, badai mulai bergemuruh.

"Aku memiliki bukti kuat, Nina," ujar Hanssel dengan senyum penuh makna. "Aku baru menyadari, kamu juga pandai memanipulasi CCTV rumahku. Ternyata kamu memiliki akses ke sana."

DEG!

Debar jantung Nina semakin tak terkendali. Peluh dingin mulai membasahi pelipisnya. Sial. Jangan sampai dia tahu lebih dari itu. Tapi tatapan Hanssel, tajam dan menyelidik, seolah menembus setiap lapisan topengnya.

Tanpa aba-aba, Hanssel mengusap lembut pipi Nina, lalu mengapit wajahnya dengan satu tangan besar miliknya. Nina terbelalak, tidak menyangka pria itu berani bertindak sejauh ini. Dia berusaha berontak, namun satu tangan lainnya sudah menahan pergelangan tangannya.

"Malam itu... aku pikir kamu sadar, sebelum kamu pingsan aku menciummu, bukan?"

Nina terpaku. Matanya membulat.

"Benar, aku menggigit bibirmu," lanjut Hanssel pelan, nyaris berbisik. "Sebagai bukti... bahwa semalam, kita memang bersama."

Tubuh Nina menegang, ingatan samar itu seolah menggedor pikirannya. Hanssel mencondongkan tubuh, hendak kembali mencium bibir yang membuatnya tergila-gila, namun Nina mendorongnya sekuat tenaga.

"Teruslah berontak, Nina..." gumam Hanssel dalam hati, senyumnya menyeringai. "Semakin kamu menjauh, semakin aku menginginkanmu."

"Benar itu aku! Lantas kenapa?!" bentak Nina tiba-tiba, menantang.

"Kalau begitu, jadilah pacarku sekarang juga," ucap Hanssel mantap.

Nina tertawa terbahak-bahak, getir dan sinis. "HAHAHAHA! Kamu kurang kopi, ya?! Mau aku buatin sekarang juga?!"

Tanpa menunggu jawaban, Nina melenggang pergi, meninggalkan Hanssel dengan wajah tak percaya.

"Hah?!" Hanssel terpaku.

"Kenapa dia selalu menolakku?! Apa aku kurang tampan? Kurang kaya?!"

Penuh kesal dan bingung, Hanssel merogoh ponselnya, menghubungi Farell. Tapi hatinya tetap tertuju pada satu hal:

"Bukan Hanssel namanya kalau tidak bisa mendapatkanmu, Karennina Kaviandra!"

Sementara itu di ruangannya, Nina tak mampu menahan air mata yang tiba-tiba mengalir. Dia menunduk, wajahnya tenggelam dalam kedua lengannya yang bertumpu di meja kerja.

"Baru saja aku mendapatkan kenaikan gaji besar dan punya rencana tentang Suho... Sekarang si brengsek itu tahu siapa aku sebenarnya!"

Namun pikirannya cepat teralihkan.

"Tunggu... bukankah dia hanya mengenali wajah asliku saja? Bukan nama dan latar belakangku?"

Dia menggigit bibirnya. "Kenapa kamu jadi selemah ini, Nina?!"

Dia menggeleng kuat, mencoba kembali fokus. Tugas-tugasnya harus selesai on time. Itu satu-satunya cara untuk menghindari overtime, dan... mengurangi frekuensi bertemu pria gila itu.

Namun harapannya runtuh seketika.

"Nina, persiapkan dirimu besok pagi. Belikan tiket untuk perjalanan bisnis kita ke Bali selama dua hari," suara husky itu terdengar dari belakang, mengejutkannya hingga hampir melompat dari kursi.

Hanssel berdiri di ambang pintu, senyumnya menyeringai seperti biasa.

"Kenapa mendadak? Bukankah biasanya anda pergi bersama Farell?" tanya Nina penuh curiga.

"Farell tengah mengurusi masalah Mentari Abadi," jawab Hanssel datar, lalu duduk santai di depan meja Nina.

Tatapan Nina makin kesal. Dia mendengus dan melipat kedua lengannya.

"Apa karena kamu tahu aku punya tampilan sesuai tipe wanita idealmu, jadi kamu ajak aku sekarang?!"

"Berhentilah berdebat dengan pemikiran konyolmu itu, Nina."

Hanssel berdiri, membetulkan jasnya. "I'm done! Jangan lupa, besok pagi aku akan menjemputmu di bandara."

Nina terpaku. Tidak percaya dengan perubahan sikap Hanssel yang mendadak. Dulu, pria itu bahkan tak sudi berbincang lama dengannya. Apalagi mengajaknya dinas luar kota.

Hanssel biasanya hanya membawa Farell dan wanita simpanannya untuk menghibur diri.

Namun kini... pria itu menginginkannya. Dan Nina tahu, itu bukan hal baik.

Tring!

Sebuah notifikasi pesan masuk membuat Nina menoleh cepat. Begitu membaca isi pesannya, senyumnya merekah pelan. Jari-jarinya langsung bergerak lincah mencari penerbangan ke Bali dan memesan tiket perjalanan bisnis atas nama dirinya dan bosnya, Hanssel Adamson.

[ Karen, aku mengetahui bahwa Erick besok ada perjamuan penting dengan klien utamanya, Emperor, di Bali. Aku juga mendapatkan informasi tambahan bahwa dia akan membawa serta seluruh keluarganya termasuk Jimmy. ]

Jantung Nina berdentum. Tangannya gemetar menatap layar ponsel. Jemarinya mencengkram erat ponsel itu, seperti sedang menggenggam harapan yang nyaris musnah.

Sesampainya di apartemen, dia mendapati rumahnya sepi. Kecemasan menjalar cepat. Dengan panik dia menekan tombol kontak Farah.

"Kamu kemana?!" tanyanya cepat, suara serak menahan gelisah.

"Aku mendadak ada urusan ke KL. Maaf ya, nggak sempat pamit... Tapi aku sudah rapihkan rumahmu!"

Nina menghela napas dalam, matanya basah. "Baiklah... Aku juga ada urusan bisnis ke Bali..."

Hening sejenak, lalu suaranya berubah lirih, nyaris seperti bisikan yang menyayat.

"Doakan aku... Aku akan membawa Jimmy-ku kembali..."

"Oh ya? Bagaimana bisa?" sahut Farah cepat, terdengar penuh penasaran dan cemas sekaligus.

Nina menatap ke luar jendela, menatap langit malam yang mendung.

"Aku tidak tahu... Tapi aku harus mencobanya. Ini kesempatan satu-satunya. Jika Erick benar ada di sana dan Jimmy, aku akan melindunginya... walau dengan nyawaku sendiri."

Keduanya larut dalam perbincangan panjang, tidak menyadari waktu yang terus berjalan. Nina bahkan lupa bahwa ia tengah melakukan sambungan internasional yang mahal. Tapi itu tidak penting, tidak jika itu tentang Jimmy.

***

Nina tengah sibuk mempersiapkan beberapa pasang pakaian untuk perjalanan bisnisnya ke Bali. Meski kini bosnya telah mengetahui jati dirinya yang sebenarnya, Nina belum berniat untuk sepenuhnya menanggalkan penyamarannya. Penampilan lamanya masih menjadi tameng, pelindung dari sikap agresif pria itu terhadap wanita cantik yang memenuhi kriterianya.

Dering pelan ponselnya terdengar dari arah nakas. Dia melangkah pelan, mengambil ponsel yang sedang mengisi daya di sebelah tempat tidur.

"Halo..."

"Apa kamu sudah persiapkan semuanya?" Suara serak itu terdengar, dalam, berat, dan menghanyutkan. Membuat bulu kuduk Nina berdiri. Hanssel.

"Sudah, Tuan... Pesawat take off pukul 08.00 pagi. Kita bisa berangkat satu jam sebelumnya."

Nina berusaha terdengar tenang, menahan gemetar suaranya.

"Oh iya, Anda tidak perlu menjemput saya. Saya pastikan akan berada di sana sebelum Anda datang—dengan satu cup kopi favorit Anda."

"HAHAHA!! Okay..."

Sambungan telepon terputus, tapi degup di dada Nina belum juga reda.

Apartemen Hanssel

Di tempat lain, Hanssel menatap langit-langit kamarnya, senyumnya perlahan mengembang. Kenangan semalam membayang begitu jelas bagaimana jemarinya membuka satu per satu pakaian wanita itu. Tangannya sempat bergetar, bukan karena takut, tapi karena menahan hasrat yang meletup-letup. Dia, pria yang tak pernah menyimpan perasaan lebih pada wanita mana pun, tiba-tiba merasa... gila.

"Belum apa-apa aku sudah selalu memikirkanmu, Nina... Wanita lain hanya sesaat, tapi kamu... kamu meracuni otakku!"

Hanssel menoleh ke arah meja kerja, tempat berkas Nina tadi siang masih tergeletak. Pandangannya kosong, namun pikirannya penuh.

"Aku masih bisa merasakan hangatnya bibirmu, Nina... Bahkan makianmu pun terdengar indah di telingaku saat kamu menyebutku maniak mesum."

Dia terkekeh, rendah dan penuh arti. Entah mengapa, malam kemarin terasa seperti sebuah kemenangan. Bukan karena dia bisa menelanjangi tubuh wanita itu, tapi karena dia bisa menahan diri. Dan itu membuat Nina semakin berharga.

Perjalanan ini baru saja dimulai dan Hanssel tahu dia tidak akan membiarkan Nina lepas dengan mudah.

***

Sesuai ucapannya, Nina telah lebih dulu tiba di bandara. Penampilannya tetap formal dan sederhana. Rambut disanggul rapi, kacamata bulat besar bertengger di wajahnya. Di tangannya, satu cup kopi dari coffee shop berlogo wanita berambut panjang.

"Pagi, Tuan..." sapanya datar, menyerahkan kopi kepada Hanssel.

"Pagi..." sahut Hanssel sambil menerima kopi, melangkah sejajar menuju area boarding.

Tatapannya tajam menilai Nina dari atas ke bawah.

"Kenapa kamu masih berpenampilan kuno seperti ini sih?! Kacamata kamu itu aku yakin hanya pajangan saja!!"

"Aku nyaman saja. Tidak ada yang perlu diubah," jawab Nina tenang. "Penampilan seperti ini mencerminkan diriku. Dan ya, aku tidak akan menyangkal penampilanku di bar malam itu juga aku. Tapi sekarang kita dalam perjalanan bisnis, jadi aku tampil seperti biasa."

Hanssel menghela nafas panjang, menahan kesal.

Di Dalam Pesawat, setelah boarding selesai, keduanya masuk ke pesawat. Namun, Nina rupanya telah menyusun tempat duduk mereka berjauhan. Hanssel terdiam, matanya menajam.

Dia sengaja membuat jarak...

Hanssel mencengkram lengan kursinya, menahan amarah dan hasrat yang tidak bisa ia salurkan.

Semakin kamu menjauh, Nina... semakin aku ingin mengurungmu dalam pelukanku!

Nina hanya mengulum senyum kecil di kursinya yang jauh dari Hanssel.

Kau pikir semudah itu menguasaiku, Hanssel? Kamu masih bocah... Jika aku memang menginginkanmu, mungkin sudah dari dulu aku manfaatkan itu!

Bandara Ngurah Rai, Bali

Pesawat mendarat dengan mulus. Di pintu kedatangan, seorang supir telah menanti dengan papan nama. Nina yang mengatur semua, menyambut sopan lalu memberikan aba-aba.

Mereka dibawa ke hotel bintang lima kawasan Nusa Dua. Pemandangan laut terlihat jelas dari jendela lobi.

"Ini kunci Anda, Tuan. Kamar Presiden Suites," ucap Nina menyerahkan kunci kamar.

"Kamu?" tanya Hanssel sambil mengernyit.

"Tentu saja kamar biasa. Dan tenang saja, aku sudah memesankan seseorang untuk menemani Anda malam ini."

Bruug!

Tangan Hanssel mencengkeram lengan Nina dan menariknya kuat. Mata pria itu berkilat marah.

"Aku tidak butuh wanita panggilan lagi, Nina! Aku mau kamu yang menemaniku!"

Deg!

Dada Nina bergetar hebat. Bukan karena takut, tapi karena gemuruh emosi yang sulit dipahami. Tatapan mereka terkunci. Dan dalam sepersekian detik, dunia seperti ikut terdiam.

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Toko john 125

Toko john 125

jadi di sini Rangga yg jdi sad boy 🤫🤫

2023-06-10

1

Ar mer

Ar mer

nexxttttt

2022-05-20

2

Ar mer

Ar mer

extt

2022-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 01 - Sekretaris Angkuh
2 02 - Pertengkaran
3 03 - Sekali Pakai
4 04 - Jebakan Manis
5 05 - Tarik Ulur
6 06 - Kecurigaan
7 07 - Mulai Terbongkar
8 08 - Rencana Mengejar Cinta
9 09 - Wanita yang Sama
10 10 - Merusuh
11 11 - Luka yang Dirindukan
12 12 - Kesuksesan Besar
13 13 - Hasrat Terpendam
14 14 - I'm Obsessed
15 15 - Maukah jadi Pacarku?
16 16 - Lets not Fall in Love
17 17 - Sosok Pengintai
18 18 - Babak Awal Kesepakatan Kita
19 19 - Benih Kecemburuan
20 20 - Keputusasaan
21 21 - Kamu, Rumahku...
22 22 - Hancurnya Sebuah Rasa
23 23 - Kembali Merajut Asa
24 24 - Secercah Harapan
25 25 - Menikah Kilat
26 26 - Kalah Telak
27 27 - Kebahagian Singkat dari Sebuah Pernikahan Kilat
28 28 - Bermain Petak Umpet
29 29 - Terluka Lebih Dalam
30 30 - Sedikit Lagi, kenyataannya...
31 31 - Pertikaian dari Berbagai Arah
32 32 - Pertemuan Tidak Terduga.
33 33 - Penculikan atau—
34 34 - Antara Cinta & Ambisi
35 35 - Cemburu
36 36 - Bisikan Racun di Kantor
37 37 - Cinta yang Terasa Semu
38 38 - Penuh Emosional
39 Bab 39 - Tuduhan
40 Bab 40 - Pukulan Telak
41 Bab 41 - Prasangka
42 Bab 42 - Let's not Fall in Love
43 Bab 43 - Playing Victim
44 Bab 44 - LOSER!
45 Bab 45 - Identitas
46 Bab 46 - I'm Sorry but I Love U
47 Bab 47 - Blue
48 Bab 48 - Risalah Hati
49 Bab 49 - Fear
50 Bab 50 - Resurrecting Queen
51 Bab 51 - Karma di bayar kontan!
52 Bab 52 - Epic Comeback
53 Bab 53 - That XX!
54 Bab 54 - Stupid Liar
55 Bab 55 - Only Look @ Me
56 Bab 56 - Skandal
57 Bab 57 - Lies
58 Bab 58 - Melawan Restu
59 Bab 59 - Bad News
60 Bab 60 - FxxK it!
61 Bab 61 - Wedding Dress
62 Bab 62 - I'm a Good Girl!
63 Bab 63 - Number #1
64 Bab 64 - GARA GARA Go!
65 Bab 65 - Let's talk about Love
66 Bab 66 - Bukan Cinderella
67 Bab 67 - Bad boy
68 Bab 68 - Black
69 Bab 69 - Surprise!
70 Bab 70 - Serendipity
71 Bab 71 - Quality Time
72 Bab 72 - Cafe
73 Bab 73 - Happy but not Ending
74 Bab 74 - VIP
75 Bab 75 - Time to Love
76 Bab 76 - Mr and Mrs
77 Bab 77 - Jaringan Hitam
78 Bab 78 - Stay Tonight
79 Bab 79 - Monster
80 Bab 80 - Snapping
81 Bab 81 - Gotta Go
82 Bab 82 - Untitled
83 Bab 83 - 1, 2, 3!
84 Bab 84 - but Tonight I'm fuckin U!
85 Bab 85 - Baby Good Night!
86 Bab 86 - Tanda Cinta
87 Bab 87 - Cemburu Ph.3
88 Bab 88 - Seperti yang Kau minta.
89 Bab 89 - Terluka tapi tak berdarah!
90 Bab 90 - Garis Dua
91 Bab 91 - No Going Back!
92 Bab 92 - Croocked
93 Bab 93 - Last Farewell
94 Bab 94 - Knock Out
95 Bab 95 - Sober
96 Bab 96 - Coffee
97 Bab 97 - Bullsh*t
98 Bab 98 - Kesempatan Kedua
99 Bab 99 - Girlfriends
100 Bab 100 - Weakness
101 Bab 101 - May be I Missing You
102 Bab 102 - You're Mine!
103 Bab 103 - Takut
104 Bab 104 - Peri Cintaku
105 Bab 105 - Mrs. Keenan
106 Bab 106 - Still life
107 Bab 107 - Sweet
108 Bab 108 - Mantra Cinta
109 Bab 109 - Mimpi Buruk!
110 Bab 110 - Praduga
111 Bab 111 - Cuek
112 Bab 112 - At my Worst
113 Bab 113 - Janji Setia
114 Bab 114 - Let your inner out!
115 Bab 115 - Terbongkar!
116 Bab 116 - Kejam kah?!
117 Bab 117 - Zoom
118 Bab 118 - Drugs!
119 Bab 119 - Puzzle
120 Bab 120 - Di belakang ku...
121 Bab 121 - Breath of Life
122 Bab 122 - Cahaya Cinta
123 Bab 123 - Menutupi Kenyataan
124 Bab 124 - Salah Sangka!!
125 Bab 125 - Piony
126 Bab 126 - Day by Day
127 Bab 127 - Feeling Guilty
128 Bab 128 - Calon Mantu
129 Bab 129 - I Know
130 Bab 130 - The Ring!
131 Bab 131 - Fall in Love
132 Bab 132 - Stop it !!
133 Bab 133 - Lil-Psych
134 Bab 134 - Preparation!
135 Bab 135 - Battle (1)
136 Bab 136 - Battle (2)
137 Bab 137 - Battle (3)
138 Bab 138 - Pengorbanan
139 Bab 139 - Caught!
140 Bab 140 - Hopeless
141 Bab 141 - Someone You Loved!
142 Bab 142 - Dirty Trash
143 Bab 143 - Loving you is a losing game!
144 Bab 144 - Tell Me Goodbye!
145 Bab 145 - Good Vibes
146 Bab 146 - Love is so Mean...
147 Bab 147 - Kamu untuk Selamanya.
148 Bab 148 - Bonus Chapther_Sending Message!
149 PROMOSI : Naluna-Dua Cinta Satu Hati
150 PROMOSI : SAVAGE LOVE
151 CS FARAH & KEENAN
Episodes

Updated 151 Episodes

1
01 - Sekretaris Angkuh
2
02 - Pertengkaran
3
03 - Sekali Pakai
4
04 - Jebakan Manis
5
05 - Tarik Ulur
6
06 - Kecurigaan
7
07 - Mulai Terbongkar
8
08 - Rencana Mengejar Cinta
9
09 - Wanita yang Sama
10
10 - Merusuh
11
11 - Luka yang Dirindukan
12
12 - Kesuksesan Besar
13
13 - Hasrat Terpendam
14
14 - I'm Obsessed
15
15 - Maukah jadi Pacarku?
16
16 - Lets not Fall in Love
17
17 - Sosok Pengintai
18
18 - Babak Awal Kesepakatan Kita
19
19 - Benih Kecemburuan
20
20 - Keputusasaan
21
21 - Kamu, Rumahku...
22
22 - Hancurnya Sebuah Rasa
23
23 - Kembali Merajut Asa
24
24 - Secercah Harapan
25
25 - Menikah Kilat
26
26 - Kalah Telak
27
27 - Kebahagian Singkat dari Sebuah Pernikahan Kilat
28
28 - Bermain Petak Umpet
29
29 - Terluka Lebih Dalam
30
30 - Sedikit Lagi, kenyataannya...
31
31 - Pertikaian dari Berbagai Arah
32
32 - Pertemuan Tidak Terduga.
33
33 - Penculikan atau—
34
34 - Antara Cinta & Ambisi
35
35 - Cemburu
36
36 - Bisikan Racun di Kantor
37
37 - Cinta yang Terasa Semu
38
38 - Penuh Emosional
39
Bab 39 - Tuduhan
40
Bab 40 - Pukulan Telak
41
Bab 41 - Prasangka
42
Bab 42 - Let's not Fall in Love
43
Bab 43 - Playing Victim
44
Bab 44 - LOSER!
45
Bab 45 - Identitas
46
Bab 46 - I'm Sorry but I Love U
47
Bab 47 - Blue
48
Bab 48 - Risalah Hati
49
Bab 49 - Fear
50
Bab 50 - Resurrecting Queen
51
Bab 51 - Karma di bayar kontan!
52
Bab 52 - Epic Comeback
53
Bab 53 - That XX!
54
Bab 54 - Stupid Liar
55
Bab 55 - Only Look @ Me
56
Bab 56 - Skandal
57
Bab 57 - Lies
58
Bab 58 - Melawan Restu
59
Bab 59 - Bad News
60
Bab 60 - FxxK it!
61
Bab 61 - Wedding Dress
62
Bab 62 - I'm a Good Girl!
63
Bab 63 - Number #1
64
Bab 64 - GARA GARA Go!
65
Bab 65 - Let's talk about Love
66
Bab 66 - Bukan Cinderella
67
Bab 67 - Bad boy
68
Bab 68 - Black
69
Bab 69 - Surprise!
70
Bab 70 - Serendipity
71
Bab 71 - Quality Time
72
Bab 72 - Cafe
73
Bab 73 - Happy but not Ending
74
Bab 74 - VIP
75
Bab 75 - Time to Love
76
Bab 76 - Mr and Mrs
77
Bab 77 - Jaringan Hitam
78
Bab 78 - Stay Tonight
79
Bab 79 - Monster
80
Bab 80 - Snapping
81
Bab 81 - Gotta Go
82
Bab 82 - Untitled
83
Bab 83 - 1, 2, 3!
84
Bab 84 - but Tonight I'm fuckin U!
85
Bab 85 - Baby Good Night!
86
Bab 86 - Tanda Cinta
87
Bab 87 - Cemburu Ph.3
88
Bab 88 - Seperti yang Kau minta.
89
Bab 89 - Terluka tapi tak berdarah!
90
Bab 90 - Garis Dua
91
Bab 91 - No Going Back!
92
Bab 92 - Croocked
93
Bab 93 - Last Farewell
94
Bab 94 - Knock Out
95
Bab 95 - Sober
96
Bab 96 - Coffee
97
Bab 97 - Bullsh*t
98
Bab 98 - Kesempatan Kedua
99
Bab 99 - Girlfriends
100
Bab 100 - Weakness
101
Bab 101 - May be I Missing You
102
Bab 102 - You're Mine!
103
Bab 103 - Takut
104
Bab 104 - Peri Cintaku
105
Bab 105 - Mrs. Keenan
106
Bab 106 - Still life
107
Bab 107 - Sweet
108
Bab 108 - Mantra Cinta
109
Bab 109 - Mimpi Buruk!
110
Bab 110 - Praduga
111
Bab 111 - Cuek
112
Bab 112 - At my Worst
113
Bab 113 - Janji Setia
114
Bab 114 - Let your inner out!
115
Bab 115 - Terbongkar!
116
Bab 116 - Kejam kah?!
117
Bab 117 - Zoom
118
Bab 118 - Drugs!
119
Bab 119 - Puzzle
120
Bab 120 - Di belakang ku...
121
Bab 121 - Breath of Life
122
Bab 122 - Cahaya Cinta
123
Bab 123 - Menutupi Kenyataan
124
Bab 124 - Salah Sangka!!
125
Bab 125 - Piony
126
Bab 126 - Day by Day
127
Bab 127 - Feeling Guilty
128
Bab 128 - Calon Mantu
129
Bab 129 - I Know
130
Bab 130 - The Ring!
131
Bab 131 - Fall in Love
132
Bab 132 - Stop it !!
133
Bab 133 - Lil-Psych
134
Bab 134 - Preparation!
135
Bab 135 - Battle (1)
136
Bab 136 - Battle (2)
137
Bab 137 - Battle (3)
138
Bab 138 - Pengorbanan
139
Bab 139 - Caught!
140
Bab 140 - Hopeless
141
Bab 141 - Someone You Loved!
142
Bab 142 - Dirty Trash
143
Bab 143 - Loving you is a losing game!
144
Bab 144 - Tell Me Goodbye!
145
Bab 145 - Good Vibes
146
Bab 146 - Love is so Mean...
147
Bab 147 - Kamu untuk Selamanya.
148
Bab 148 - Bonus Chapther_Sending Message!
149
PROMOSI : Naluna-Dua Cinta Satu Hati
150
PROMOSI : SAVAGE LOVE
151
CS FARAH & KEENAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!