Lets Not Fall In Love

Lets Not Fall In Love

SEKRETARIS ANGKUH

Halooo reader terSayang Aku Gak?

Mohon maaf sebelumnya… Bagi yang baru mau membaca, novel ini sedang dalam perbaikan dari segi penulisan dan menghilangkan typo yang banyak berterbangan. Terima kasih atas perhatiannya, enjoy this book 🙂

*****************************

"Tuan, Nona Nancy mengunjungi anda."

Seorang Presdir dari sebuah perusahaan multinasional di ibu kota menoleh pada suara sekretarisnya. Pagi hari ini terlihat cerah, meski demikian Direktur Utama Adamson Group sudah terlihat masam di tengah banyaknya berkas yang harus segera ia verifikasi segera.

“Hm…”

Pria nomor satu di kantor itu merespon angkuh sekretarisnya. Pria itu bernama lengkap Hanssel Adamson. Putra satu-satunya dan juga penerus dari keluarga besar Adamson. Di tengah kesibukannya, dia selalu dikunjungi oleh wanita kencan yang selalu berbeda di tiap bulannya. Bagi pria tampan nan kaya itu, wanita adalah baju sekali pakai, jika sudah bosan, maka bisa diganti kapanpun sesuka hatinya.

“Hansseeel, Sayaaang!” Suara pekikan nyaring yang terdengar menggelikan mulai memecah keheningan. “Aku bawakan makan siang!”

Hanssel tersenyum miring menanggapi wanita kencannya itu. Pria itu memperhatikan sekilas tampilan wanita kencannya kali ini.

Nancy adalah wanita kencan Hanssel yang kesekian. Dia adalah seorang artis pendatang baru yang membutuhkan dukungan kuat agar bisa dilirik oleh media untuk memuluskan jalannya menjadi artis papan atas. Salah satu upayanya adalah dengan menjadi kekasih Hanssel, pria itu memiliki pengaruh kuat dalam industri hiburan.

Tanpa rasa malu, gadis itu duduk langsung di pangkuan pria nomor satu di AG, sekretarisnya sudah sangat terbiasa. Dia lantas berbalik badan dan keluar dari ruangan tuannya.

“Mmm, aaah, Hanssel… Kamu nakal!” seru kekasih Hanssel manja saat bibir pria itu mulai mengecup perlahan leher jenjangnya.

Tak berapa lama, sekretarisnya kembali datang dengan dingin dan angkuh membuka pintu begitu saja. “Maaf Tuan, saya mengingatkan anda kembali.”

Hanssel menatap sinis sekretarisnya yang paling tahu membuyarkan kesenangan.

“Anda memiliki janji temu dengan petinggi LeeHi jam satu ini, jadi— persiapkanlah!”

“Cih, kamu paling tahu menghentikan kesenanganku!” tukas Hanssel kesal mendorong kekasihnya.

Sekretarisnya hanya menaikan bahu merespon ketidaksukaan atasannya. Tak lama, dia kembali keluar ruangan dengan dingin seperti biasa.

Nama sekretaris Presdir Adamson Group adalah Karennina, atau akrab disapa Nina bagi yang mengenalnya dekat. Namun, tidak ada satupun orang yang menyukai Nina di kantor mereka. Dia terkenal dengan sebutan Ratu Antagonis di perusahaan. Wanita mandiri itu telah bekerja selama dua tahun, satu-satunya sekretaris AG yang bisa bertahan sampai sejauh ini. Tidak ada yang bisa menggertak bahkan mengintimidasinya, sekelas Hanssel Adamson sendiri tidak berani melawan titahnya, pria besar itu paling takluk pada sekretaris kejamnya itu.

“Kamu pulang lah, aku banyak kerjaan!” usir Hanssel pada teman kencannya.

“Iish, aku baru saja sampai!” keluh Nancy tidak terima. “Aku beneran gak suka sama Sekretaris kamu itu!”

Bagi Nancy yang sudah menjalin hubungan sebulan lamanya dengan Hanssel, sekretarisnya adalah ancaman terbesar dalam ikatan hubungan mereka. Apapun yang dikatakan Nina pasti selalu dikerjakan Hanssel seolah-olah wanita itu adalah pemegang kendalinya.

“Kamu itu atasannya, kenapa dia berani mengaturmu?” protesnya kembali dengan nada penuh kekesalan.

“Sudahlah, kamu tahu sendiri. Dia adalah kaki tanganku… Semua urusan perusahaan, dia yang paling tahu!” Hanssel bangkit menegaskan jasnya dan berlalu mendahului Nancy keluar dari ruangannya.

“Cih…” umpat Nancy kesal berkacak pinggang. “Apa bagusnya Si Karennina itu!!”

“Dia wanita jelek, kuno, gak ngerti fashion! Bagaimana bisa wanita buruk rupa itu bisa jadi sekretaris Presdir selama dua tahun berturut-turut?” Nancy menatap tajam ke arah ruangan Nina yang terlihat dari tempatnya. Setelahnya gadis itu pergi meninggalkan ruangan dengan penuh kekesalan.

***

“Semoga kerja sama kita berjalan lancar!” Hanssel bangkit mengulurkan tangannya yang disambut hangat oleh tuan Ron atau rekan bisnisnya yang merupakan Presdir LeeHi Group.

“Ya, senang bekerja sama dengan anda, Tuan Hanssel!” sambutnya ramah. “Sungguh, yang memenangkan atas kesepakatan kita adalah sekretarismu, Hanssel!”

Hanssel menoleh pada Nina yang terlihat tersenyum canggung mendengar pujian kolega bisnisnya.

“Aku tidak tahu, ada sekretaris yang tahu persis cara melayani pelanggan dengan baik.” pujinya lagi. “Terima kasih bingkisannya, aku tidak pernah merasa memberitahu siapapun apa makanan kesukaanku, haha!” Pria separuh baya itu terbahak membuat keadaan menghangat.

“Hanya sebuah kebetulan yang menguntungkan,” ucap Nina lirih menundukkan tubuhnya.

Hanssel semakin menatap takjub ke arah sekretarisnya yang lagi-lagi selalu mendapatkan pujian dari seluruh kolega bisnisnya. Bukan tanpa alasan mengapa Hanssel atau Adamson Group mempertahankan Nina. Semua karena dibawah arahan Nina, AG bisa semakin melebarkan sayapnya seperti sekarang.

‘Seandainya saja rupa Nina secantik kebanyakan Sekretaris lainnya, mungkin dia semakin sempurna…’ batin Hanssel tiba-tiba memikirkan hal personal dari sekretarisnya. ‘Aku sungguh tidak percaya bisa tahan dengan penampilannya ini. Sudah hampir dua tahun, sungguh sebuah prestasi!’

Hanssel terlalu sibuk memperhatikan sekretarisnya sampai mengabaikan obrolan dengan koleganya. Tuan Ron menaikan sudut bibirnya. “Apa anda juga kebingungan bagaimana sekretaris anda ini begitu cemerlang?”

“Eh?” Hanssel tersadar, dia menoleh pada koleganya. “M-maksud, anda?”

“Kamu menyukai Nina?”

“Tidak!!”

Dengan cepat keduanya menjawab serentak, mereka menoleh bertatapan sejenak kemudian memekik bersamaan. Tuan Ron kembali terbahak puas, tak lama perjamuan pun berjalan lancar dan kembali ke tempatnya masing-masing.

Di dalam mobil, Hanssel begitu kesal oleh ulah sekretarisnya yang hampir mencoreng nama baiknya. Bagaimana mungkin dia bisa menyukai wanita yang bukan tipenya.

“Apa jadwalku selanjutnya?” tanya Hanssel terdengar kesal.

“Tidak ada!” sahut Nina dingin.

“Seriously?”

“Ya— anda sudah meminta saya meng-arrange ulang di minggu depan.”

Hanssel mengerucut masam atas penjelasan Nina yang datar. “Bagaimana bisa?”

“Anda seorang Presdir yang masih tergolong muda, lebih muda dari saya. Tapi—”

“Mau kamu apa, Nina?!” sungut Hanssel menyela.

“Anda sungguh pikun!”

Di kursi belakang Hanssel sudah mengeluarkan asap bersiap mencekik sekretarisnya.

“Makin aku baikin, kamu makin ngelunjak, Karennina!” umpat Hanssel kesal dan gelisah di bangkunya.

“Heh—” Nina menyeringai dingin. “Anda lupa, sebelumnya anda bilang kosongkan jadwal di minggu ini. Teman anda Rangga Adyatama akan datang ke Indo!” Karennina begitu tenang di kursinya, tidak seperti tuannya yang sungguh kekanak-kanakkan di kursi belakang.

Hanssel cengengesan, dia menggaruk kepalanya yang jelas tidak gatal itu. “Sorry—”

“Hm!”

Hanssel kembali menegaskan rahangnya mendengar respon Nina yang dingin. “Ehm— Nina, malam ini kamu temani aku ya?”

Nina menoleh menatap bosnya dengan tatapan kebingungan. “Maksud anda?”

Hanssel terlihat mencurigakan dengan gerakan tangannya yang gelisah. “Tadi siang, kamu sudah merusak kesenanganku!”

“Apa hubungannya denganku?”

Hanssel menatap takjub pada sekretarisnya. “Kamu yang harus menggantikannya!”

Nina menyeringai penuh makna mengerti kemana arah pembicaraan tuannya. “Baiklah…”

“Hah?” Hanssel tidak percaya akan jawaban sekretarisnya yang datar begitu saja, mulutnya bahkan terbuka lebar beberapa saat. “Serius?”

Nina tidak menjawab, Hanssel terdiam termenung dengan ide konyolnya barusan. ‘Wanita ini memang bukan tipeku. Tapi— sepertinya ada kesenangan lain saat dia mulai menunjukkan jati dirinya seperti ini.’

‘Cih, kamu ternyata berpura-pura tidak tertarik padaku. Setelah dua tahun berlalu, kamu baru sadar. Aku pria tampan dan kaya, siapa yang bisa melewatkan pesonaku?’ Hanssel bermonolog dalam benaknya, dia terlihat tengah senyum-senyum sendiri membayangkan hal konyol apa yang akan dilakukan Nina di mansionnya.

Hanssel kembali dibawa mengingat pertama kali sekretarisnya itu bekerja untuknya. Wanita yang jauh lebih tua tiga tahun darinya itu memiliki style fashion yang kuno. Dengan kaca mata tebal dan rambut yang selalu diikat kebelakang semakin membuat Hanssel tidak berselera rasanya. Jika bukan karena Kareninna merupakan gadis yang pintar dan lulusan dari universitas luar, mungkin Hanssel sudah mendepak Nina dari posisi sekretarisnya.

Lamunan Hanssel buyar saat Nina menyuruh supir menepikan mobil mereka di halte bus yang sudah terlihat.

“Kamu ngapain?” tanya Hanssel penasaran. “Kan aku bilang kamu ikut denganku ke mansion!” sambungnya geram.

Nina tersenyum culas menatap bosnya. “Aku perlu membersihkan diri dan aku juga harus berpenampilan lain, bukan?”

Hanssel membuka mulutnya saat Nina dengan berani mengatakan hal tersebut. ‘Sepertinya perkiraan cuaca menunjukkan akan datang badai sebentar lagi’

***

Mansion Beverly Hill, 07.00 PM.

Waktu bergulir dengan cepat, terdengar bunyi bel pintu di sebuah mansion yang tak lain milik Presdir Adamson Group. Pria itu bergegas mendekati pintu dengan perasaan yang campur aduk, tidak seperti biasanya. “Bagaimana bisa aku sungguh menantikannya. Apa mungkin dia akan menunjukan tampilan aslinya?”

Hanssel membuka pintu dengan wajah dinginnya. “Siapa kamu?”

“S-selamat malam, Tuan!” sapa seorang wanita yang terlihat masih muda di depan mata Hanssel. “Saya dipesan untuk menemani anda malam ini.” Gadis itu terlihat gugup dan menunduk saat aura dingin Hanssel keluar dari seluruh tubuhnya.

“Siapa yang menyuruhmu?”

“Ehm– anu— saya juga tidak tahu, pokoknya saya—”

“Pergilah!” Hanssel kembali berbalik badan dan menutup pintu dengan kesal.

Hanssel mengeratkan genggaman tangannya. “Karenninaaa!!”

Disisi lain, orang yang membuat ulah pada tuannya tengah menyeringai puas. “Kamu ingin mengerjaiku, Hanssel? Hahaha… Kamu masih bau kencur!”

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Aunty

Aunty

bru mulai baca ni kak

2024-06-04

1

Putri Lubiis

Putri Lubiis

,

2022-12-20

1

Putri Lubiis

Putri Lubiis

.

2022-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 SEKRETARIS ANGKUH
2 PERTIKAIAN
3 Bab 3 - Ratu Antagonis
4 Bab 4 - Jebakan Manis
5 Bab 5 - Fakta
6 Bab 6 - Salah
7 Bab 7 - Terungkap
8 Bab 8 - Memory
9 Bab 9 - Orang yang Sama
10 Bab 10 - Kesempatan
11 Bab 11 - Kau Milikku!
12 Bab 12 - Gentlemen
13 Bab 13 - Tontonan Pagi
14 Bab 14 - Berpacu dengan Hasrat!
15 Bab 15 - Perhaps Love?
16 Bab 16 - Kesepakatan
17 Bab 17 - Just Feeling
18 Bab 18 - Terlanjur Nyaman!
19 Bab 19 - Posesif
20 Bab 20 - Not Today Again?
21 Bab 21 - Rumah
22 Bab 22 - Kekecewaan
23 Bab 23 - Bertaut
24 Bab 24 - Secercah Harapan
25 Bab 25 - SAH!
26 Bab 26 - Keliru
27 Bab 27 - Takut
28 Bab 28 - Rumit!
29 Bab 29 - Sakit Hati!!
30 Bab 30 - Runtuh
31 Bab 31 - Amarah!
32 Bab 32 - Penculikan
33 Bab 33 - Why... Why... Why...
34 Bab 34 - Cemburu
35 Bab 35 - Turn it Up!
36 Bab 36 - Bertahan Terluka
37 Bab 37 - Cemburu ph. 2
38 Bab 38 - Fast and Furious
39 Bab 39 - Tuduhan
40 Bab 40 - Pukulan Telak
41 Bab 41 - Prasangka
42 Bab 42 - Let's not Fall in Love
43 Bab 43 - Playing Victim
44 Bab 44 - LOSER!
45 Bab 45 - Identitas
46 Bab 46 - I'm Sorry but I Love U
47 Bab 47 - Blue
48 Bab 48 - Risalah Hati
49 Bab 49 - Fear
50 Bab 50 - Resurrecting Queen
51 Bab 51 - Karma di bayar kontan!
52 Bab 52 - Epic Comeback
53 Bab 53 - That XX!
54 Bab 54 - Stupid Liar
55 Bab 55 - Only Look @ Me
56 Bab 56 - Skandal
57 Bab 57 - Lies
58 Bab 58 - Melawan Restu
59 Bab 59 - Bad News
60 Bab 60 - FxxK it!
61 Bab 61 - Wedding Dress
62 Bab 62 - I'm a Good Girl!
63 Bab 63 - Number #1
64 Bab 64 - GARA GARA Go!
65 Bab 65 - Let's talk about Love
66 Bab 66 - Bukan Cinderella
67 Bab 67 - Bad boy
68 Bab 68 - Black
69 Bab 69 - Surprise!
70 Bab 70 - Serendipity
71 Bab 71 - Quality Time
72 Bab 72 - Cafe
73 Bab 73 - Happy but not Ending
74 Bab 74 - VIP
75 Bab 75 - Time to Love
76 Bab 76 - Mr and Mrs
77 Bab 77 - Jaringan Hitam
78 Bab 78 - Stay Tonight
79 Bab 79 - Monster
80 Bab 80 - Snapping
81 Bab 81 - Gotta Go
82 Bab 82 - Untitled
83 Bab 83 - 1, 2, 3!
84 Bab 84 - but Tonight I'm fuckin U!
85 Bab 85 - Baby Good Night!
86 Bab 86 - Tanda Cinta
87 Bab 87 - Cemburu Ph.3
88 Bab 88 - Seperti yang Kau minta.
89 Bab 89 - Terluka tapi tak berdarah!
90 Bab 90 - Garis Dua
91 Bab 91 - No Going Back!
92 Bab 92 - Croocked
93 Bab 93 - Last Farewell
94 Bab 94 - Knock Out
95 Bab 95 - Sober
96 Bab 96 - Coffee
97 Bab 97 - Bullsh*t
98 Bab 98 - Kesempatan Kedua
99 Bab 99 - Girlfriends
100 Bab 100 - Weakness
101 Bab 101 - May be I Missing You
102 Bab 102 - You're Mine!
103 Bab 103 - Takut
104 Bab 104 - Peri Cintaku
105 Bab 105 - Mrs. Keenan
106 Bab 106 - Still life
107 Bab 107 - Sweet
108 Bab 108 - Mantra Cinta
109 Bab 109 - Mimpi Buruk!
110 Bab 110 - Praduga
111 Bab 111 - Cuek
112 Bab 112 - At my Worst
113 Bab 113 - Janji Setia
114 Bab 114 - Let your inner out!
115 Bab 115 - Terbongkar!
116 Bab 116 - Kejam kah?!
117 Bab 117 - Zoom
118 Bab 118 - Drugs!
119 Bab 119 - Puzzle
120 Bab 120 - Di belakang ku...
121 Bab 121 - Breath of Life
122 Bab 122 - Cahaya Cinta
123 Bab 123 - Menutupi Kenyataan
124 Bab 124 - Salah Sangka!!
125 Bab 125 - Piony
126 Bab 126 - Day by Day
127 Bab 127 - Feeling Guilty
128 Bab 128 - Calon Mantu
129 Bab 129 - I Know
130 Bab 130 - The Ring!
131 Bab 131 - Fall in Love
132 Bab 132 - Stop it !!
133 Bab 133 - Lil-Psych
134 Bab 134 - Preparation!
135 Bab 135 - Battle (1)
136 Bab 136 - Battle (2)
137 Bab 137 - Battle (3)
138 Bab 138 - Pengorbanan
139 Bab 139 - Caught!
140 Bab 140 - Hopeless
141 Bab 141 - Someone You Loved!
142 Bab 142 - Dirty Trash
143 Bab 143 - Loving you is a losing game!
144 Bab 144 - Tell Me Goodbye!
145 Bab 145 - Good Vibes
146 Bab 146 - Love is so Mean...
147 Bab 147 - Kamu untuk Selamanya.
148 Bab 148 - Bonus Chapther_Sending Message!
149 PROMOSI : Naluna-Dua Cinta Satu Hati
150 PROMOSI : SAVAGE LOVE
151 CS FARAH & KEENAN
Episodes

Updated 151 Episodes

1
SEKRETARIS ANGKUH
2
PERTIKAIAN
3
Bab 3 - Ratu Antagonis
4
Bab 4 - Jebakan Manis
5
Bab 5 - Fakta
6
Bab 6 - Salah
7
Bab 7 - Terungkap
8
Bab 8 - Memory
9
Bab 9 - Orang yang Sama
10
Bab 10 - Kesempatan
11
Bab 11 - Kau Milikku!
12
Bab 12 - Gentlemen
13
Bab 13 - Tontonan Pagi
14
Bab 14 - Berpacu dengan Hasrat!
15
Bab 15 - Perhaps Love?
16
Bab 16 - Kesepakatan
17
Bab 17 - Just Feeling
18
Bab 18 - Terlanjur Nyaman!
19
Bab 19 - Posesif
20
Bab 20 - Not Today Again?
21
Bab 21 - Rumah
22
Bab 22 - Kekecewaan
23
Bab 23 - Bertaut
24
Bab 24 - Secercah Harapan
25
Bab 25 - SAH!
26
Bab 26 - Keliru
27
Bab 27 - Takut
28
Bab 28 - Rumit!
29
Bab 29 - Sakit Hati!!
30
Bab 30 - Runtuh
31
Bab 31 - Amarah!
32
Bab 32 - Penculikan
33
Bab 33 - Why... Why... Why...
34
Bab 34 - Cemburu
35
Bab 35 - Turn it Up!
36
Bab 36 - Bertahan Terluka
37
Bab 37 - Cemburu ph. 2
38
Bab 38 - Fast and Furious
39
Bab 39 - Tuduhan
40
Bab 40 - Pukulan Telak
41
Bab 41 - Prasangka
42
Bab 42 - Let's not Fall in Love
43
Bab 43 - Playing Victim
44
Bab 44 - LOSER!
45
Bab 45 - Identitas
46
Bab 46 - I'm Sorry but I Love U
47
Bab 47 - Blue
48
Bab 48 - Risalah Hati
49
Bab 49 - Fear
50
Bab 50 - Resurrecting Queen
51
Bab 51 - Karma di bayar kontan!
52
Bab 52 - Epic Comeback
53
Bab 53 - That XX!
54
Bab 54 - Stupid Liar
55
Bab 55 - Only Look @ Me
56
Bab 56 - Skandal
57
Bab 57 - Lies
58
Bab 58 - Melawan Restu
59
Bab 59 - Bad News
60
Bab 60 - FxxK it!
61
Bab 61 - Wedding Dress
62
Bab 62 - I'm a Good Girl!
63
Bab 63 - Number #1
64
Bab 64 - GARA GARA Go!
65
Bab 65 - Let's talk about Love
66
Bab 66 - Bukan Cinderella
67
Bab 67 - Bad boy
68
Bab 68 - Black
69
Bab 69 - Surprise!
70
Bab 70 - Serendipity
71
Bab 71 - Quality Time
72
Bab 72 - Cafe
73
Bab 73 - Happy but not Ending
74
Bab 74 - VIP
75
Bab 75 - Time to Love
76
Bab 76 - Mr and Mrs
77
Bab 77 - Jaringan Hitam
78
Bab 78 - Stay Tonight
79
Bab 79 - Monster
80
Bab 80 - Snapping
81
Bab 81 - Gotta Go
82
Bab 82 - Untitled
83
Bab 83 - 1, 2, 3!
84
Bab 84 - but Tonight I'm fuckin U!
85
Bab 85 - Baby Good Night!
86
Bab 86 - Tanda Cinta
87
Bab 87 - Cemburu Ph.3
88
Bab 88 - Seperti yang Kau minta.
89
Bab 89 - Terluka tapi tak berdarah!
90
Bab 90 - Garis Dua
91
Bab 91 - No Going Back!
92
Bab 92 - Croocked
93
Bab 93 - Last Farewell
94
Bab 94 - Knock Out
95
Bab 95 - Sober
96
Bab 96 - Coffee
97
Bab 97 - Bullsh*t
98
Bab 98 - Kesempatan Kedua
99
Bab 99 - Girlfriends
100
Bab 100 - Weakness
101
Bab 101 - May be I Missing You
102
Bab 102 - You're Mine!
103
Bab 103 - Takut
104
Bab 104 - Peri Cintaku
105
Bab 105 - Mrs. Keenan
106
Bab 106 - Still life
107
Bab 107 - Sweet
108
Bab 108 - Mantra Cinta
109
Bab 109 - Mimpi Buruk!
110
Bab 110 - Praduga
111
Bab 111 - Cuek
112
Bab 112 - At my Worst
113
Bab 113 - Janji Setia
114
Bab 114 - Let your inner out!
115
Bab 115 - Terbongkar!
116
Bab 116 - Kejam kah?!
117
Bab 117 - Zoom
118
Bab 118 - Drugs!
119
Bab 119 - Puzzle
120
Bab 120 - Di belakang ku...
121
Bab 121 - Breath of Life
122
Bab 122 - Cahaya Cinta
123
Bab 123 - Menutupi Kenyataan
124
Bab 124 - Salah Sangka!!
125
Bab 125 - Piony
126
Bab 126 - Day by Day
127
Bab 127 - Feeling Guilty
128
Bab 128 - Calon Mantu
129
Bab 129 - I Know
130
Bab 130 - The Ring!
131
Bab 131 - Fall in Love
132
Bab 132 - Stop it !!
133
Bab 133 - Lil-Psych
134
Bab 134 - Preparation!
135
Bab 135 - Battle (1)
136
Bab 136 - Battle (2)
137
Bab 137 - Battle (3)
138
Bab 138 - Pengorbanan
139
Bab 139 - Caught!
140
Bab 140 - Hopeless
141
Bab 141 - Someone You Loved!
142
Bab 142 - Dirty Trash
143
Bab 143 - Loving you is a losing game!
144
Bab 144 - Tell Me Goodbye!
145
Bab 145 - Good Vibes
146
Bab 146 - Love is so Mean...
147
Bab 147 - Kamu untuk Selamanya.
148
Bab 148 - Bonus Chapther_Sending Message!
149
PROMOSI : Naluna-Dua Cinta Satu Hati
150
PROMOSI : SAVAGE LOVE
151
CS FARAH & KEENAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!