04 - Jebakan Manis

Ruangan yang sebelumnya terasa hangat, sekarang mendadak memanas.

“Tuan Ron, apa ada hal yang tidak aku ketahui?” Hans mencoba memancing salah satu rekan bisnisnya.

“Haha—” Pria paruh baya yang dihormati itu mendadak terbahak saat melihat respon Hans yang berubah seketika. “Bagaimana aku menjelaskannya, ya? Nina— apa kamu memiliki ide?” Tuan Ron menoleh ke arah Nina memberikan isyarat pada gadis muda yang terlihat serius dengan agenda notulennya.

“Oh— ya, begini—”

Hans mengeraskan rahang saat melihat sikap mencurigakan sekretaris dan juga tangan kanannya di perusahaan selama ini.

“Ada apa ini, Nina?” tanya Hans terlihat menahan amarah.

“Huh—” Nina menghela nafasnya berat sebelum mengutarakan niatnya. “Sebagaimana yang anda ketahui sebelumnya. Saya tengah mempersiapkan pengunduran diri saya dari Adamson Grup yang sudah bermurah hati menampung saya selama dua tahun ini.”

Pria besar itu terhenyak sejenak, dia menatap tajam ke arah sekretarisnya dengan perasaan yang sulit bisa diterima nalar. “Apa katamu?”

“Baiklah— Nina sudah mengatakannya, kemudian… Saya akan terus terang saja sekarang, waktu adalah uang, bukan?” Tuan Ron kembali mengambil alih percakapan semakin membuat Hans terlihat konyol disana.

“Kerja sama tender kali ini, nominalnya cukup besar… Resiko yang ditimbulkan pun tak kalah jauh lebih riskan… Oleh karena itu, demi mencapai kesepakatan. Saya pribadi mengajukan persyaratan yang sangat mudah…”

Hans terpaku sulit berucap, esofagusnya terasa dijejal bola es yang membekukan tenggorokannya.

“Saya akan membawa Nina menjadi sekretaris utama saya di Lee Hi, dengan begitu… Saya tidak akan lagi ragu untuk kerjasama proyek besar dengan Adamson kali ini.”

Hans benar-benar terbelalak tidak percaya, dia menoleh menatap Nina yang tengah menyeringai penuh kemenangan dihadapannya.

‘Kurang ajar… Nina bersikap seolah tengah mengolokku sekarang!’ batin Hans geram melihat aksi keberanian sekretarisnya dalam menghempas harga dirinya.

“Heh…” Hans menunduk perlahan dengan kekehan lirihnya. Nina lantas mengubah raut wajahnya dengan cepat.

‘Tumben sekali pria ini bisa terlihat menyeramkan sekarang? Apa yang akan dia lakukan? Apa dia akan membiarkanku pergi dari Adamson, atau?’ Nina mendelik menatap lekat tuannya yang tengah bersikap seperti bos dingin nan angkuh pada umumnya sekarang.

“Tuan Ron, apa anda tidak memahami dengan aturan etika mengenai karyawan?” Hans mendongak menatap nyalang rekan bisnisnya.

Tuan Ron menyeringai tenang, tentu saja… Pengalamannya jauh lebih banyak di dunia bisnis dibandingkan dengan Hans.

“Anda benar, memang saya seperti tengah melanggar kode etik perusahaan. Namun—” Tuan Ron terlihat tak gentar dengan intimidasi Hans yang sedang dilancarkan pria muda itu.

“Heh!” Hans bangkit menegaskan jas dengan wajah muram durjanya. “Jika sudah mengerti, maka jawabannya hanya ada satu!”

“Saya tidak akan pernah menyerahkan Nina pada siapapun, jika dia melanggarnya…Dia harus membayar sejumlah penalti pada Adamson Grup!”

Nina tidak percaya Hans terlihat seolah tengah mempertahankannya. Hatinya sejenak terharu akan tindakan bosnya yang diluar Nurul itu. Nina menunduk dengan senyuman tipis menghias wajahnya.

Hans menoleh ke arah Nina, dia sendiri menaikkan sudut bibirnya. ‘Heh— kamu pikir aku mau melepaskanmu begitu saja, Karennina? Jangan harap!!’

Nina mendongak dan beradu pandang dengan bosnya. Agenda kerja sama kedua pebisnis itu berubah jadi arena saling memperebutkan seorang wanita multi talenta.

“Aku sungguh tersanjung dengan ucapan Bapak, tapi— bukankah anda yang menginginkan saya keluar dari sini?” Nina kembali memprovokasi tuannya.

“Heh, sejak kapan aku menyuruhmu keluar?” Hans menatap nyalang sekretarisnya. Pada kenyataannya, Nina terlalu banyak tahu mengenai Adamson Grup.

“Ya gimana ya— kadang, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau soalnya,” Nina mengerling ke arah Hans yang seketika merona dengan kelakuan sekretarisnya yang tidak terprediksi badan antariksa.

“Tuan Ron bahkan menawariku upah sepuluh kali lipat dari Adamson, loh!” Nina kembali memanasi dengan wajah annoyingnya.

“Pppfft, hahaha!” Tuan Ron terbahak dengan kelakuan dua anak muda di hadapannya itu. “Iya– Nina benar, Hans… Aku rela menaikkan gajinya dari Adamson, sepuluh kali lipat!” Tun Ron tidak ingin kehilangan kesenangan dan ikut serta bermain dengan Nina.

“Apa?” Hans terlihat tidak terima dengan pernyataan paling gegabah yang terlontar dari tuan Ron untuknya. “Disini gajimu bahkan lebih besar dari Manager Keuangan, apa kamu sangat tamak, Nina!!”

Ingin rasanya Hans mencekik leher Nina sekarang juga, bisa-bisanya sekretarisnya akhirnya menunjukkan niat busuk terhadapnya sekarang.

“Ya mau gimana lagi, ada yang berani bayar lebih, kenapa aku harus berpikir bodoh menolaknya, benarkan Tuan Ron?” Nina menatap tuan Ron dengan senyum sumringahnya.

“Hah?” Hans kembali membuka mulutnya lebar-lebar. “Kamu kurang ajar, Nina!”

“Sudah-sudah, saya tidak ingin membuang waktu. Bagaimana Hans? Jika tidak bisa, maka—” Tuan Ron menghentikan diskusi alot mereka dan bangkit segera. “Kita sudahi diskusi ini sampai disini, dan Nina— mulai besok kamu akan bekerja di Lee Hi, kerja sama ini akan tetap berlanjut—”

“Tunggu!” Hans segera menunjukkan taringnya. “Aku akan membayarmu dua belas kali lebih besar dari yang ditawarkan, Lee Hi!!”

Nina menyeringai penuh kemenangan, akhirnya… tidak ada yang bisa menolak dari permainan kotornya sejauh ini. “Ah, aku sungguh tersanjung! Deal… Maaf, tuan Ron… Saya sepertinya akan tetap disini!” Nina segera menyetujui sebelum tubuhnya meledak dengan nominal uang yang akan semakin memuncak. Gadis itu juga menundukkan tubuhnya sebagai bentuk rasa terima kasih juga permintaan maafnya.

“Haha!” Tuan Ron justru terlihat terbahak senang. “Baiklah, saya mengerti…”

“Nina, besok kirimkan salinan kerja sama kita…”

“Tentu saja, Tuan…”

Nina dan Tuan Ron saling berjabat tangan sebagai bentuk hasil akhir dari rapat mereka juga awal dari kerja sama bisnis keduanya.

‘Sialaaan, harusnya aku tahu bahwa semua ini hanya jebakan Karennina sialan!!’ Hans sungguh lemas, dia terduduk di kursinya, Nina tengah mengantarkan tuan Ron keluar ruangan meeting mereka.

Braaak!

“Shiiit!” Hans memukul meja dengan keras, emosinya sungguh sudah dalam batas toleransinya.

“Hanya kamu yang sungguh berani seperti ini padaku, Karennina!!”

Nina sudah berada di depan lobby gedung perusahaan, dia tengah mengantar tamu kehormatan mereka. “Terima kasih, Tuan… Anda sungguh berbaik hati membantu saya…”

Sekali lagi Nina menundukkan tubuhnya di depan pria yang terlihat seperti ayahnya itu.

“With pleasure, Nina…” Tuan Ron tersenyum lembut juga hangat menepuk bahu gadis cantik yang sejujurnya sudah sangat dikenal olehnya tidak hanya sebagai sekretaris rekan bisnisnya.

“Oh ya, Nina… Ada yang ingin saya bahas denganmu lebih banyak lagi,” ucap tuan Ron terlihat murung. “Bagaimana jika kita bertemu di Restoran Hotel Emperor jam delapan malam ini?”

“Eh?” Nina terhenyak sejenak. “Apa ada hal penting lainnya?”

“Ya— kita perlu waktu santai untuk membahasnya, bagaimana? Besok, saya sudah memiliki jadwal untuk berkunjung ke Berlin dalam pelelangan bisnis…”

“Baiklah, aku akan datang,” jawab Nina lembut dengan senyuman.

“Ok, jaga dirimu baik-baik. Sepertinya Hans tidak begitu senang dengan apa yang kamu lakukan sekarang,” pesan tuan Ron sebelum dirinya menghilang dari sana.

“Anda tenang saja, saya cukup mengenal baik dan buruknya atasan saya. Sekali lagi, semua ini karena kemurahan hati anda dalam membantu saya, terima kasih!” Nina kembali menunduk sopan sebagai bentuk ucapan terima kasihnya.

“Wakatta… It doesn’t matter, Nina…” Tuan Ron melambai setelahnya dia memasuki mobil mewah yang sudah terbuka pintu masuknya oleh asistennya.

“Huh—” Nina menghela nafas berat, dia menoleh ke arah atas gedung perkantoran yang tengah dipijakinya. “Semangat, Nina! Anggap saja kedepannya anj-ing yang sedang menggonggong!”

Bersambung…

Episodes
1 01 - Sekretaris Angkuh
2 02 - Pertengkaran
3 03 - Sekali Pakai
4 04 - Jebakan Manis
5 05 - Tarik Ulur
6 06 - Kecurigaan
7 07 - Mulai Terbongkar
8 08 - Rencana Mengejar Cinta
9 09 - Wanita yang Sama
10 10 - Merusuh
11 11 - Luka yang Dirindukan
12 12 - Kesuksesan Besar
13 13 - Hasrat Terpendam
14 14 - I'm Obsessed
15 15 - Maukah jadi Pacarku?
16 16 - Lets not Fall in Love
17 17 - Sosok Pengintai
18 18 - Babak Awal Kesepakatan Kita
19 19 - Benih Kecemburuan
20 20 - Keputusasaan
21 21 - Kamu, Rumahku...
22 22 - Hancurnya Sebuah Rasa
23 23 - Kembali Merajut Asa
24 24 - Secercah Harapan
25 25 - Menikah Kilat
26 26 - Kalah Telak
27 27 - Kebahagian Singkat dari Sebuah Pernikahan Kilat
28 28 - Bermain Petak Umpet
29 29 - Terluka Lebih Dalam
30 30 - Sedikit Lagi, kenyataannya...
31 31 - Pertikaian dari Berbagai Arah
32 32 - Pertemuan Tidak Terduga.
33 33 - Penculikan atau—
34 34 - Antara Cinta & Ambisi
35 35 - Cemburu
36 36 - Bisikan Racun di Kantor
37 37 - Cinta yang Terasa Semu
38 38 - Penuh Emosional
39 Bab 39 - Tuduhan
40 Bab 40 - Pukulan Telak
41 Bab 41 - Prasangka
42 Bab 42 - Let's not Fall in Love
43 Bab 43 - Playing Victim
44 Bab 44 - LOSER!
45 Bab 45 - Identitas
46 Bab 46 - I'm Sorry but I Love U
47 Bab 47 - Blue
48 Bab 48 - Risalah Hati
49 Bab 49 - Fear
50 Bab 50 - Resurrecting Queen
51 Bab 51 - Karma di bayar kontan!
52 Bab 52 - Epic Comeback
53 Bab 53 - That XX!
54 Bab 54 - Stupid Liar
55 Bab 55 - Only Look @ Me
56 Bab 56 - Skandal
57 Bab 57 - Lies
58 Bab 58 - Melawan Restu
59 Bab 59 - Bad News
60 Bab 60 - FxxK it!
61 Bab 61 - Wedding Dress
62 Bab 62 - I'm a Good Girl!
63 Bab 63 - Number #1
64 Bab 64 - GARA GARA Go!
65 Bab 65 - Let's talk about Love
66 Bab 66 - Bukan Cinderella
67 Bab 67 - Bad boy
68 Bab 68 - Black
69 Bab 69 - Surprise!
70 Bab 70 - Serendipity
71 Bab 71 - Quality Time
72 Bab 72 - Cafe
73 Bab 73 - Happy but not Ending
74 Bab 74 - VIP
75 Bab 75 - Time to Love
76 Bab 76 - Mr and Mrs
77 Bab 77 - Jaringan Hitam
78 Bab 78 - Stay Tonight
79 Bab 79 - Monster
80 Bab 80 - Snapping
81 Bab 81 - Gotta Go
82 Bab 82 - Untitled
83 Bab 83 - 1, 2, 3!
84 Bab 84 - but Tonight I'm fuckin U!
85 Bab 85 - Baby Good Night!
86 Bab 86 - Tanda Cinta
87 Bab 87 - Cemburu Ph.3
88 Bab 88 - Seperti yang Kau minta.
89 Bab 89 - Terluka tapi tak berdarah!
90 Bab 90 - Garis Dua
91 Bab 91 - No Going Back!
92 Bab 92 - Croocked
93 Bab 93 - Last Farewell
94 Bab 94 - Knock Out
95 Bab 95 - Sober
96 Bab 96 - Coffee
97 Bab 97 - Bullsh*t
98 Bab 98 - Kesempatan Kedua
99 Bab 99 - Girlfriends
100 Bab 100 - Weakness
101 Bab 101 - May be I Missing You
102 Bab 102 - You're Mine!
103 Bab 103 - Takut
104 Bab 104 - Peri Cintaku
105 Bab 105 - Mrs. Keenan
106 Bab 106 - Still life
107 Bab 107 - Sweet
108 Bab 108 - Mantra Cinta
109 Bab 109 - Mimpi Buruk!
110 Bab 110 - Praduga
111 Bab 111 - Cuek
112 Bab 112 - At my Worst
113 Bab 113 - Janji Setia
114 Bab 114 - Let your inner out!
115 Bab 115 - Terbongkar!
116 Bab 116 - Kejam kah?!
117 Bab 117 - Zoom
118 Bab 118 - Drugs!
119 Bab 119 - Puzzle
120 Bab 120 - Di belakang ku...
121 Bab 121 - Breath of Life
122 Bab 122 - Cahaya Cinta
123 Bab 123 - Menutupi Kenyataan
124 Bab 124 - Salah Sangka!!
125 Bab 125 - Piony
126 Bab 126 - Day by Day
127 Bab 127 - Feeling Guilty
128 Bab 128 - Calon Mantu
129 Bab 129 - I Know
130 Bab 130 - The Ring!
131 Bab 131 - Fall in Love
132 Bab 132 - Stop it !!
133 Bab 133 - Lil-Psych
134 Bab 134 - Preparation!
135 Bab 135 - Battle (1)
136 Bab 136 - Battle (2)
137 Bab 137 - Battle (3)
138 Bab 138 - Pengorbanan
139 Bab 139 - Caught!
140 Bab 140 - Hopeless
141 Bab 141 - Someone You Loved!
142 Bab 142 - Dirty Trash
143 Bab 143 - Loving you is a losing game!
144 Bab 144 - Tell Me Goodbye!
145 Bab 145 - Good Vibes
146 Bab 146 - Love is so Mean...
147 Bab 147 - Kamu untuk Selamanya.
148 Bab 148 - Bonus Chapther_Sending Message!
149 PROMOSI : Naluna-Dua Cinta Satu Hati
150 PROMOSI : SAVAGE LOVE
151 CS FARAH & KEENAN
Episodes

Updated 151 Episodes

1
01 - Sekretaris Angkuh
2
02 - Pertengkaran
3
03 - Sekali Pakai
4
04 - Jebakan Manis
5
05 - Tarik Ulur
6
06 - Kecurigaan
7
07 - Mulai Terbongkar
8
08 - Rencana Mengejar Cinta
9
09 - Wanita yang Sama
10
10 - Merusuh
11
11 - Luka yang Dirindukan
12
12 - Kesuksesan Besar
13
13 - Hasrat Terpendam
14
14 - I'm Obsessed
15
15 - Maukah jadi Pacarku?
16
16 - Lets not Fall in Love
17
17 - Sosok Pengintai
18
18 - Babak Awal Kesepakatan Kita
19
19 - Benih Kecemburuan
20
20 - Keputusasaan
21
21 - Kamu, Rumahku...
22
22 - Hancurnya Sebuah Rasa
23
23 - Kembali Merajut Asa
24
24 - Secercah Harapan
25
25 - Menikah Kilat
26
26 - Kalah Telak
27
27 - Kebahagian Singkat dari Sebuah Pernikahan Kilat
28
28 - Bermain Petak Umpet
29
29 - Terluka Lebih Dalam
30
30 - Sedikit Lagi, kenyataannya...
31
31 - Pertikaian dari Berbagai Arah
32
32 - Pertemuan Tidak Terduga.
33
33 - Penculikan atau—
34
34 - Antara Cinta & Ambisi
35
35 - Cemburu
36
36 - Bisikan Racun di Kantor
37
37 - Cinta yang Terasa Semu
38
38 - Penuh Emosional
39
Bab 39 - Tuduhan
40
Bab 40 - Pukulan Telak
41
Bab 41 - Prasangka
42
Bab 42 - Let's not Fall in Love
43
Bab 43 - Playing Victim
44
Bab 44 - LOSER!
45
Bab 45 - Identitas
46
Bab 46 - I'm Sorry but I Love U
47
Bab 47 - Blue
48
Bab 48 - Risalah Hati
49
Bab 49 - Fear
50
Bab 50 - Resurrecting Queen
51
Bab 51 - Karma di bayar kontan!
52
Bab 52 - Epic Comeback
53
Bab 53 - That XX!
54
Bab 54 - Stupid Liar
55
Bab 55 - Only Look @ Me
56
Bab 56 - Skandal
57
Bab 57 - Lies
58
Bab 58 - Melawan Restu
59
Bab 59 - Bad News
60
Bab 60 - FxxK it!
61
Bab 61 - Wedding Dress
62
Bab 62 - I'm a Good Girl!
63
Bab 63 - Number #1
64
Bab 64 - GARA GARA Go!
65
Bab 65 - Let's talk about Love
66
Bab 66 - Bukan Cinderella
67
Bab 67 - Bad boy
68
Bab 68 - Black
69
Bab 69 - Surprise!
70
Bab 70 - Serendipity
71
Bab 71 - Quality Time
72
Bab 72 - Cafe
73
Bab 73 - Happy but not Ending
74
Bab 74 - VIP
75
Bab 75 - Time to Love
76
Bab 76 - Mr and Mrs
77
Bab 77 - Jaringan Hitam
78
Bab 78 - Stay Tonight
79
Bab 79 - Monster
80
Bab 80 - Snapping
81
Bab 81 - Gotta Go
82
Bab 82 - Untitled
83
Bab 83 - 1, 2, 3!
84
Bab 84 - but Tonight I'm fuckin U!
85
Bab 85 - Baby Good Night!
86
Bab 86 - Tanda Cinta
87
Bab 87 - Cemburu Ph.3
88
Bab 88 - Seperti yang Kau minta.
89
Bab 89 - Terluka tapi tak berdarah!
90
Bab 90 - Garis Dua
91
Bab 91 - No Going Back!
92
Bab 92 - Croocked
93
Bab 93 - Last Farewell
94
Bab 94 - Knock Out
95
Bab 95 - Sober
96
Bab 96 - Coffee
97
Bab 97 - Bullsh*t
98
Bab 98 - Kesempatan Kedua
99
Bab 99 - Girlfriends
100
Bab 100 - Weakness
101
Bab 101 - May be I Missing You
102
Bab 102 - You're Mine!
103
Bab 103 - Takut
104
Bab 104 - Peri Cintaku
105
Bab 105 - Mrs. Keenan
106
Bab 106 - Still life
107
Bab 107 - Sweet
108
Bab 108 - Mantra Cinta
109
Bab 109 - Mimpi Buruk!
110
Bab 110 - Praduga
111
Bab 111 - Cuek
112
Bab 112 - At my Worst
113
Bab 113 - Janji Setia
114
Bab 114 - Let your inner out!
115
Bab 115 - Terbongkar!
116
Bab 116 - Kejam kah?!
117
Bab 117 - Zoom
118
Bab 118 - Drugs!
119
Bab 119 - Puzzle
120
Bab 120 - Di belakang ku...
121
Bab 121 - Breath of Life
122
Bab 122 - Cahaya Cinta
123
Bab 123 - Menutupi Kenyataan
124
Bab 124 - Salah Sangka!!
125
Bab 125 - Piony
126
Bab 126 - Day by Day
127
Bab 127 - Feeling Guilty
128
Bab 128 - Calon Mantu
129
Bab 129 - I Know
130
Bab 130 - The Ring!
131
Bab 131 - Fall in Love
132
Bab 132 - Stop it !!
133
Bab 133 - Lil-Psych
134
Bab 134 - Preparation!
135
Bab 135 - Battle (1)
136
Bab 136 - Battle (2)
137
Bab 137 - Battle (3)
138
Bab 138 - Pengorbanan
139
Bab 139 - Caught!
140
Bab 140 - Hopeless
141
Bab 141 - Someone You Loved!
142
Bab 142 - Dirty Trash
143
Bab 143 - Loving you is a losing game!
144
Bab 144 - Tell Me Goodbye!
145
Bab 145 - Good Vibes
146
Bab 146 - Love is so Mean...
147
Bab 147 - Kamu untuk Selamanya.
148
Bab 148 - Bonus Chapther_Sending Message!
149
PROMOSI : Naluna-Dua Cinta Satu Hati
150
PROMOSI : SAVAGE LOVE
151
CS FARAH & KEENAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!