"Emang kamu lulusan apa?" celetuk Ayesha yang tiba-tiba ikut nimbrung dengan santainya.
Lantas Oryza mengalihkan perhatiannya pada Ayesha dengan wajah sedikit meringis.
"Aku ... aku cuma lulusan SMA," jawabnya lesu.
"Kamu bisa bersih-bersih dan buat kopi atau apa gitu?" tanya Ayesha lagi.
Alis Oryza berkerut dalam lalu mengangguk pelan. Dalam hati, kenapa sahabat dari sahabatnya ini menanyakan hal tersebut. Apakah dia ingin menjadikannya seorang pembantu? Bukankah pekerjaan pembantu ya gitu tuh, bersih-bersih, nyuci, bikin kopi, masak, eh tapi kan dia cuma bertanya bersih-bersih dan buat kopi.
Tisya lantas tersenyum sambil mendudukkan bokongnya di bibir ranjang Oryza.
"Bukannya mau merendahkan diri kamu, tapi kalau kamu mau jadi OB di Angkasa Mall, aku bisa bantu. Tenang aja, loe bukan disuruh bersih-bersih seantero mall kok. Hehehe ... tapi jadi OB khusus ruangan CEO aja, gimana? Mau? Pinginnya sih aku bantu kamu di posisi yang lebih baik, tapi untuk latar belakang pendidikan SMA saat ini adanya ya cuma itu. Walaupun aku ada kenal orang dalam, tapi aku nggak suka nepotisme, kalau kamu mau, besok kamu bisa siapin CV terus kasi ke aku biar aku bantu masuk ke sana," imbuh Ayesha menjelaskan. Bisa saja Ayesha membantu memberikan tapi ... Ah, pasti para readers bisa menebak kan alasannya. Hehehe ...
Dengan mata berbinar cerah, Oryza mengangguk cepat. Wajahnya terlihat begitu polos bagai remaja yang baru pertama merasakan jatuh cinta. Binarnya begitu cerah sampai Ayesha dan Tisya tak menyangka kalau dia merupakan wanita beranak dua. Bahkan ia tak terlihat seperti perempuan seusianya. Sebenarnya usia Oryza lebih tua 3 tahun dari kedua gadis itu tapi karena Tisya memanggilnya dengan nama, Ayesha pun jadi ikut-ikutan. Oryza dan Tisya pun bisa bersahabat karena Oryza sering datang ke butik milik ibu Tisya.
"Mau banget, tapi beneran nih aku bisa kerja di sana? Aku nggak punya pengalaman kerja sama orang lain soalnya. Tamat SMA, baru aja kuliah kemudian putus jadi aku benar-benar nggak punya pengalaman kerja sama orang lain," ujar Oryza meringis menyadari dirinya yang begitu bodoh mau saja putus kuliah karena terpengaruh ucapan Hendrik yang mengatakan kalau ia bisa membahagiakannya tanpa perlu ia bersusah payah kuliah dan mencari kerja. Karena saat itu ia tengah berada dalam titik terendah, jadilah ia menerima lamaran Hendrik tanpa berpikir panjang.
Selama hampir 6 tahun pernikahannya, memang ia merasa baik-baik saja bahkan bahagia. Tapi itu sebelum ia tahu kebusukan suaminya di belakangnya. Ternyata cinta yang diberikan suaminya itu palsu. Ternyata perhatian dan kasih sayangnya itu semu. Semua yang dilakukan hanya untuk menutupi kebusukannya di belakang Oryza dan Oryza takkan pernah memaafkan perbuatan suaminya itu.
Kini, Oryza hanya bisa menyesali kebodohannya itu. Namun tidak sepenuhnya sebab menyesali sama artinya menyesali keberadaan anak-anaknya. Sedangkan keberadaan anak-anaknya ibarat pelita dalam hidupnya yang suram dan cenderung gelap. Yang ia sesali, mengapa ia memutuskan begitu saja pendidikannya. Bukankah ia bisa saja menjadi ibu rumah tangga sembari meneruskan pendidikannya sehingga ia tak harus bingung ketika memutuskan untuk berhenti melangkah sejalan dengan suaminya.
"Oh ya, ada satu lagi kejutan buat kamu," lanjut Tisya lalu ia mengalihkan pandangannya pada Ayesha. Kemudian Ayesha pun mengangguk membuat Oryza penasaran.
"Apa itu?" tanya Oryza penasaran.
"Kalau kamu emang udah memutuskan untuk bercerai, kami bisa kok bantu kamu," lanjut Ayesha membuat mata Oryza kian berbinar cerah.
...Happy reading 🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
keren lah punya temen spt Ayesha🤫
2024-10-17
0
himmy pratama
aresya JD Jomblang nya band damar ni
2024-09-15
0
sherly
damar pakai jalan tol nih
2023-06-19
2