Ch.12 Tekad

"Ma," delik Hendrik kesal karena ibunya menamparnya begitu saja di depan pintu ruang rawat inap Oryza membuat beberapa pasang mata memperhatikannya.

"Apa?" delik Oma Neni dengan mata melotot.

"Setidaknya dengarkan penjelasanku dulu," ucap Hendrik kesal karena sang mama masih saja marah-marah padanya. Entah mengapa hari ini ia merasa begitu sial. Dua kali dipermalukan, pertama oleh seorang gadis yang tak jelas siapa lalu kedua oleh mamanya sendiri.

"Apa lagi yang mau kau jelaskan, hah! Otakmu itu dimana Hendrik? Apa kau tidak berpikir apa yang kamu lakukan itu bisa menyakiti anak dan istrimu? Mama yakin, apa yang menimpa istrimu ini karena telah melihat berita viral itu. Mau ditaruh mana wajah mama? Mama yakin teman-teman mama pun sudah melihat video perselingkuhan mu itu. Mama malu Hendrik, malu," tukas Oma Neni benar-benar kesal.

"Ma, aku yakin saat mama tahu siapa perempuan itu mama nggak akan malu malah sebaliknya akan bangga," sahut Hendrik penuh keyakinan.

"Halah, suka? Penampilannya saja seperti perempuan bi-nal gitu, gimana mama bisa suka coba? Kemana-mana, meskipun penampilan Oryza sederhana, tetap cantikkan dan bagusan Oryza kok," jawab Oma Neni sambil berdecih sinis.

"Aku tahu mama sayang banget sama Ryza, tapi nggak ada salahnya menerima Githa. Dia itu orang kaya, ma. Putri klien aku. Berkat dia pula aku bisa naik jabatan. Kalau nggak ada dia yang minta papanya meluluskan kerja sama kami, aku nggak akan bisa naik jabatan. Yah walaupun dengan syarat, aku mau jadi kekasihnya, tapi nggak ada ruginya, bukan!" tukas Hendrik menceritakan secara singkat alasan ia menjalin hubungan dengan Githa.

"Tapi kamu tahu kan, Oryza itu punya trauma dengan perselingkuhan, mama yakin kalau ia takkan mau menerima hubunganmu dengan perempuan itu," balas Oma Neni yang sudah tahu perihal masa lalu keluarga Oryza yang menyebabkannya sedikit trauma dengan yang namanya perselingkuhan.

"Karena itu, mama bantu aku meyakinkan Ryza agar mau menerima Githa. Papanya itu pengusaha, ma. Nggak ada salahnya menerima dia. Githa itu udah tergila-gila sama aku. Mama tahu, mobil baru aku itu pemberian dia. Bahkan sakin cintanya Githa sama aku, dia sampai rela jadi istri kedua. Dia nggak mempermasalahkan aku yang udah menikah dan punya anak. Kurang baik apa coba dia? Coba mama pikir, mana ada perempuan cantik dan kaya yang mau jadi istri kedua, tapi Githa mau dan ikhlas asalkan aku mau sama dia," ucap Hendrik terus berupaya meyakinkan ibunya agar mau menerima Githa.

"Tunggu ... tunggu, apa maksudmu tadi? Istri? Istri kedua? Apa ... apa maksudnya kamu ... kamu sudah menikahinya?" tanya Oma Neni dengan wajah penuh keterkejutan.

Hendrik mengangguk mantap.

"Beberapa bulan yang lalu kami terpergok papa Githa di sebuah hotel. Karena itu, papa Githa pun menuntutku menikahi Githa. Dan kini dia tengah hamil anak kami," ucap Hendrik enteng seolah tak ada beban sama sekali.

Wajah Oma Neni mendadak pias. Ia sampai terduduk di kursi dengan kaki yang sudah lemas. Kepala Oma Neni mendadak pusing, bagaimana caranya meyakinkan menantunya itu agar mau menerima madunya? Bagaimana kalau menantunya tidak terima dan memilih berpisah? Tidak-tidak, ia tidak akan membiarkannya. Ia sudah terlanjur begitu menyayangi Oryza seperti anaknya sendiri. Namun, ia juga tidak bisa menghalangi keinginan putranya itu apalagi perempuan itu telah dinikahinya. Seperti kata Hendrik, tak masalah bukan kalau ia menikahi Githa. Kalau dulu dengan Siti ia menolak sebab Siti hanya anak seorang pembantu, tapi ia tidak bisa menolak saat yang dinikahi putranya itu merupakan putri seorang pengusaha.

"Bagaimana kalau Ryza tetap tidak mau menerimanya?" lirih Oma Neni.

"Aku akan tetap meyakinkannya. Dia tetap akan jadi istri pertamaku. Aku akan berusaha adil, aku yakin ia akan menerimanya. Lagipula mau jadi apa kalau ia memilih bercerai? Pendidikan hanya sebatas SMA, pengalaman kerja tidak ada, keluarga? Apalagi, dia pasti akan memilih menerima karena memang ia sudah terlalu bergantung pada keluarga kita. Seharusnya ia senang karena hidupnya akan makin terjamin apalagi setelah aku meresmikan pernikahan kami, aku yakin usaha ayah Githa akan ia wariskan pada ku karena Githa adalah anak satu-satunya," ucap Hendrik penuh percaya diri.

Sementara Hendrik sibuk meyakinkan ibunya, di balik pintu, tampak seorang perempuan yang kepalanya dibalut perban sedang terisak pilu sambil membekap mulutnya. Oryza yang awalnya turun dari tertatih karena ingin melihat apakah ada orang yang menemaninya di rumah sakit ini, tapi baru saja ia tiba di depan pintu kamar rawat inapnya, ia mendengarkan percakapan antara ibu mertuanya dan Hendrik, suaminya. Tubuhnya seketika bergetar hebat dengan jantung berdegup kencang . Perutnya pun seketika bagai dikocok-kocok, dadanya sesak, hancur ... Oryza merasa hancur, sehancur-hancurnya. Perasaan cinta yang ia bangga-banggakan seketika luluh lantak tak bersisa.

Matanya terpejam erat, menikmati desir kesakitan juga kekecewaannya pada pria yang pernah bertahta di hatinya. Pria yang pernah menjadi pusat dunianya, sumber kebahagiaannya, pria pertama yang menghuni relung hatinya, paling dicintainya.

Namun kini, rasa itu telah mati. Lentera cintanya telah padam seiring pengkhianatan yang dilakukan suaminya di belakangnya.

"Menikah, ternyata suamiku telah menikahi selingkuhan nya. Hahahaha ... Bodoh kau, Za! Kau memang benar-benar bodoh. Selama ini kau percaya suamimu pergi meeting di luar kota, ada pertemuan dengan klien di luar kota, ada perjalanan bisnis, tapi ternyata semua hanyalah bualannya saja. Bodoh ... bodoh ... aku benar-benar bodoh. Namun kali ini aku takkan menjadi perempuan bodoh lagi. Apa karena selama ini aku selalu bergantung padamu, maka aku akan menerima semuanya? Nggak. Aku yakin, aku masih mampu menghidupi diriku sendiri juga anak-anakku meskipun aku tak memiliki siapa-siapa lagi. Kau sudah benar-benar mengkhianati kepercayaan ku, mas. Kau telah melanggar sumpah dan janjimu untuk selalu setia. Tak sudi aku dimadu. Keputusanku sudah bulat, lebih baik kita berpisah dari pada aku dan anak-anak makin menderita karena kau mengabaikan kami," tekad Oryza dalam hati.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

cerai aja bawa anak2

2024-10-17

0

himmy pratama

himmy pratama

laksanakan Riza apa yguda menjadi tekad mu untuk bercerai dr Hendrik ..aku mendukungmu

2024-09-15

0

Nurhasanah

Nurhasanah

adio gmn..skrg aja jrg pulg.

2024-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. I Oryza Sativa
2 Ch.2 Oma Neni
3 Ch.3 Mendengar
4 Ch.4 Perkara jodoh
5 Ch.5 Perasaan bersalah
6 Ch.6 Apa pekerjaanmu lebih penting ?
7 Ch 7 Suara
8 Ch.8 Bertemu Tisya
9 Ch.9 Melihatnya
10 Ch.10 Ayesha in Action
11 Ch.11 Kecelakaan
12 Ch.12 Tekad
13 Ch.13 Pergi!!!
14 Ch.14 Kisah cinta yang terulang juga
15 Ch.15 Tawaran pekerjaan
16 Ch.16 Kejutan sepulang dari rumah sakit
17 Ch.17 Mengalah dan Pergi
18 Ch.18 keputusan
19 Ch.19 Kepergian Oryza
20 Ch.20 Ayesha dan Tisya
21 Ch.21 Dia
22 Ch.22 Hari pertama bekerja
23 Ch.23 Siti
24 Ch.24
25 Ch.25 Makan siang
26 Ch.26 Surprise
27 Ch.27 Mengikuti jejak
28 Ch.28 Bertemu Hendrik
29 Ch.29 Titik terendah
30 Ch.30 Saran
31 Ch.31 Postingan
32 Ch.32 Cemburu?
33 Ch.33 Perkara kena tikung
34 Ch.34 Keceplosan lagi
35 Ch.35 Resmi jadi mantan
36 Ch.36
37 Ch.37 Salah paham?
38 Ch.38
39 Ch.39 Protes Damar
40 Ch.40 First Mission
41 Ch.41 Hukuman?
42 Ch.42 Sekretaris pribadi
43 Ch.43 Calon istri idaman eh ?
44 Ch.44 Jiwa yang rapuh
45 Ch.44 Niat Hendrik
46 Ch.45 Bos somplak
47 Ch.46 Bos gila
48 Ch.47
49 Ch.49 Pengusiran
50 Ch.50 Oryza and her son
51 Ch.51
52 Ch.52
53 Ch.53 Di cafe
54 Ch.54 Nasib jongos
55 Ch.55 Maafkan aku
56 Ch.56 Bos Narsis
57 Ch.57 3 Pria
58 Ch.58 Hendrik kepo
59 Ch. 59 Makan malam
60 Ch.60 Sebuah Rasa
61 Ch.61 Lelah
62 Ch.62
63 Ch.63 Perasaan yang tercabik
64 Ch.64
65 Ch.65 Hai, calon istri!
66 Ch.66 Jangan bercanda, tuan!
67 Ch.67 Listen to me, please!
68 Ch.68 Bimbang
69 Ch.69 Usaha Damar
70 Ch.70 Pertengkaran
71 CH.71 Saturnus and Siti
72 Ch.72 Bertemu keluarga Damar
73 Ch.73 Bersedia
74 Ch.74 Jadi ayah
75 Ch.75 Syakira
76 Ch.76 Undangan makan malam
77 Ch.77 Kian terpesona
78 Ch.78 kekasih satu hari?
79 Ch.79 Rencana Damar untuk Saturnus
80 Ch.80 Kacau
81 Ch.81
82 Ch.82 Membangunkan macan tidur
83 Ch.83 Bertindak
84 Ch.84 Bertindak II
85 Ch.85
86 Ch.86 Klarifikasi
87 Ch.87 Dendam
88 Ch.88 Anak yang malang
89 Ch.89 Otw ...
90 Ch.90 Officially
91 Ch.91
92 Ch.92 Gadis Kecil Kesayangan
93 Ch.93
94 Ch.94
95 Ch.95 I love you with every beat of my heart
96 Ch.96
97 Ch.97 Perdebatan
98 Ch.98 Double S story
99 Ch.99 Skidipopo
100 Ch.100 Keusilan Siti
101 Ch.101 Bagaimana cara ...
102 Ch.102 Ingin merasakan lebih
103 Ch.103 Kasih judul sendiri hahaha ...
104 Ch.104
105 Ch.105 Penyesalan
106 Ch.106
107 Ch.107
108 Ch.108
109 Ch.109 Go to Bali
110 Ch.110
111 Ch.111 Surprise wedding
112 Ch.112
113 Ch.113 Tisya vs Kiandra
114 Ch.114
115 Ch.115
116 Ch.116
117 Ch.117
118 Ch.118 Menikmati kebersamaan
119 Ch.119 Panic attack
120 Ch.120 Cinta sampai mati
121 Ch.121
122 Ch.122
123 Ch.123
124 Ch.124 Kisah masa lalu
125 Ch.125 Salam Perpisahan
126 Ch.126 menuju end
127 Ch.127 End of happiness
128 Promo dan mohon dukungannya
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Ch. I Oryza Sativa
2
Ch.2 Oma Neni
3
Ch.3 Mendengar
4
Ch.4 Perkara jodoh
5
Ch.5 Perasaan bersalah
6
Ch.6 Apa pekerjaanmu lebih penting ?
7
Ch 7 Suara
8
Ch.8 Bertemu Tisya
9
Ch.9 Melihatnya
10
Ch.10 Ayesha in Action
11
Ch.11 Kecelakaan
12
Ch.12 Tekad
13
Ch.13 Pergi!!!
14
Ch.14 Kisah cinta yang terulang juga
15
Ch.15 Tawaran pekerjaan
16
Ch.16 Kejutan sepulang dari rumah sakit
17
Ch.17 Mengalah dan Pergi
18
Ch.18 keputusan
19
Ch.19 Kepergian Oryza
20
Ch.20 Ayesha dan Tisya
21
Ch.21 Dia
22
Ch.22 Hari pertama bekerja
23
Ch.23 Siti
24
Ch.24
25
Ch.25 Makan siang
26
Ch.26 Surprise
27
Ch.27 Mengikuti jejak
28
Ch.28 Bertemu Hendrik
29
Ch.29 Titik terendah
30
Ch.30 Saran
31
Ch.31 Postingan
32
Ch.32 Cemburu?
33
Ch.33 Perkara kena tikung
34
Ch.34 Keceplosan lagi
35
Ch.35 Resmi jadi mantan
36
Ch.36
37
Ch.37 Salah paham?
38
Ch.38
39
Ch.39 Protes Damar
40
Ch.40 First Mission
41
Ch.41 Hukuman?
42
Ch.42 Sekretaris pribadi
43
Ch.43 Calon istri idaman eh ?
44
Ch.44 Jiwa yang rapuh
45
Ch.44 Niat Hendrik
46
Ch.45 Bos somplak
47
Ch.46 Bos gila
48
Ch.47
49
Ch.49 Pengusiran
50
Ch.50 Oryza and her son
51
Ch.51
52
Ch.52
53
Ch.53 Di cafe
54
Ch.54 Nasib jongos
55
Ch.55 Maafkan aku
56
Ch.56 Bos Narsis
57
Ch.57 3 Pria
58
Ch.58 Hendrik kepo
59
Ch. 59 Makan malam
60
Ch.60 Sebuah Rasa
61
Ch.61 Lelah
62
Ch.62
63
Ch.63 Perasaan yang tercabik
64
Ch.64
65
Ch.65 Hai, calon istri!
66
Ch.66 Jangan bercanda, tuan!
67
Ch.67 Listen to me, please!
68
Ch.68 Bimbang
69
Ch.69 Usaha Damar
70
Ch.70 Pertengkaran
71
CH.71 Saturnus and Siti
72
Ch.72 Bertemu keluarga Damar
73
Ch.73 Bersedia
74
Ch.74 Jadi ayah
75
Ch.75 Syakira
76
Ch.76 Undangan makan malam
77
Ch.77 Kian terpesona
78
Ch.78 kekasih satu hari?
79
Ch.79 Rencana Damar untuk Saturnus
80
Ch.80 Kacau
81
Ch.81
82
Ch.82 Membangunkan macan tidur
83
Ch.83 Bertindak
84
Ch.84 Bertindak II
85
Ch.85
86
Ch.86 Klarifikasi
87
Ch.87 Dendam
88
Ch.88 Anak yang malang
89
Ch.89 Otw ...
90
Ch.90 Officially
91
Ch.91
92
Ch.92 Gadis Kecil Kesayangan
93
Ch.93
94
Ch.94
95
Ch.95 I love you with every beat of my heart
96
Ch.96
97
Ch.97 Perdebatan
98
Ch.98 Double S story
99
Ch.99 Skidipopo
100
Ch.100 Keusilan Siti
101
Ch.101 Bagaimana cara ...
102
Ch.102 Ingin merasakan lebih
103
Ch.103 Kasih judul sendiri hahaha ...
104
Ch.104
105
Ch.105 Penyesalan
106
Ch.106
107
Ch.107
108
Ch.108
109
Ch.109 Go to Bali
110
Ch.110
111
Ch.111 Surprise wedding
112
Ch.112
113
Ch.113 Tisya vs Kiandra
114
Ch.114
115
Ch.115
116
Ch.116
117
Ch.117
118
Ch.118 Menikmati kebersamaan
119
Ch.119 Panic attack
120
Ch.120 Cinta sampai mati
121
Ch.121
122
Ch.122
123
Ch.123
124
Ch.124 Kisah masa lalu
125
Ch.125 Salam Perpisahan
126
Ch.126 menuju end
127
Ch.127 End of happiness
128
Promo dan mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!