"Ryza, mau kemana kalian, hah?" pekik Oma Neni saat melihat Oryza berjalan keluar dari dalam kamar diikuti anak-anaknya. Oryza juga berjalan sambil menyeret sebuah koper, pun anak-anaknya tampak membawa tas ransel yang entah berisi apa di pundak mereka.
"Maaf ma, aku nggak sanggup lagi tinggal di neraka ini. Apa yang dilakukan mas Hendrik sungguh tak termaafkan. Setelah mengkhianatiku lalu kini dia terang-terangan membawa gundiknya ke dalam rumah ini. Kemudian tanpa perasaan mas Hendrik juga mengenalkan gundiknya pada anak-anak sebagai mama mereka. Sepertinya keberadaanku juga perasaan ku dan anak-anak tidaklah penting lagi bagi dirinya. Aku sudah tidak bisa bertahan lagi, ma. Cukup sampai di sini saja hubungan kami," ujar Oryza saat Oma Neni berdiri tepat di hadapannya.
"Bagaimana bisa begitu, Za? Kau mau bawa Raja dan Ratu kemana? Kalian tidak memiliki tempat tinggal lain selain di sini? Mama juga nggak bisa jauh dari kalian, Za. Tolong jangan begini! Anggap saja ini demi mama. Kalau perlu mama akan meminta Hendrik dan perempuan itu tinggal jauh dari sini agar kalian tetap berada di sini. Rumah ini bukan milik mereka jadi mereka tidak punya hak untuk berkuasa di rumah ini. Mama mohon, Za, demi mama, jangan pergi. Mama juga yakin Hendrik bisa bersikap adil jadi apa salahnya kalau kamu menerima perempuan itu, Za," ujar Oma Neni membuat Oryza tersenyum sinis. Ya, dia paham, Oma Neni merupakan ibu kandung suaminya tentu ia akan membelanya terlepas benar ataupun salah perbuatan sang anak.
Lantas Oryza membalik tubuhnya hingga berhadapan dengan Oma Neni. Ia tak menyangka, padahal ibu mertuanya itu juga seorang perempuan tapi bisa-bisanya memintanya menerima pengkhianatan suaminya dan menerima gundiknya dengan tangan terbuka.
"Pernahkah mama memikirkan bagaimana perasaanku? Jangan karena mas Hendrik putra mama jadi mama membenarkan segala perbuatannya! Aku juga punya hati ma. Aku ... sakit ma, sakit. Di sini, hancur," tunjuk Oryza pada dadanya. "Bukankah mama tahu kalau aku memiliki trauma dengan yang namanya perselingkuhan, tapi bagaimana dengan tanpa perasaannya mama memintaku menerima perempuan itu. Cukup aku hancur saat tahu ternyata suamiku memiliki anak dengan perempuan lain yang bekerja sebagai pembantu ku, lalu kini harus ditambah lagi dengan kedatangan perempuan lain yang kini juga tengah mengandung anaknya, mama pikir bagaimana perasaanku ma? Seandainya bunuh diri itu nggak berdosa, seandainya aku tak memikirkan bagaimana nasib anakku kelak tanpaku, mungkin saat ini aku lebih memilih bunuh diri."
Deg ...
Oma Neni seketika membelalakkan matanya saat mendengar kata-kata Oryza.
"A-anak dengan pe-rempuan la-in?" ucap Oma Neni terbata.
"Ya, aku sudah tahu kalau Dodi anak mas Hendrik. Jadi tak ada yang perlu mama tutup-tutupi lagi. Dan jangan menyalahkan Siti karena Siti tidak pernah menceritakan apapun padaku. Mama pikir aku tak curiga saat melihat anak Siti begitu mirip dengan mas Hendrik? Tentu aku curiga sehingga aku pun segera mencari tahu kebenarannya dan ternyata ... "
Oryza teringat saat ia mendapatkan hasil test DNA Dodi dan Hendrik saat ia masih dirawat di rumah sakit. Walaupun ia sudah bisa menduganya, tapi tetap saja, mengetahui secara langsung fakta itu membuatnya kian sakit.
"Aku nggak menyangka saat menjalin hubungan dengan ku, dia pun menjalin hubungan terlarang dengan Siti, tapi sayang hubungan itu hanya berlandaskan napsu sehingga mama menentangnya keras meskipun saat itu Siti telah mengandung anak mas Hendrik. Seandainya aku tahu sejak awal kelakuan buruk mas Hendrik, pasti aku takkan pernah sudi menjadi istrinya. Tapi semua telah terjadi, tak mungkin juga aku menyesali yang telah terjadi." Oryza tampak memejamkan matanya sembari menghela nafas panjang.
"Setelah pengkhianatan bertubi-tubi ini, mungkinkah aku masih mau menerima mas Hendrik? Tentu saja tidak, ma. Bisa saja, di luaran sana masih terdapat Siti - Siti yang lain dan aku tak mau kembali terpuruk hanya karena bede*bah seperti itu. Jadi aku memutuskan untuk pergi," imbuh Oryza lagi dengan mata memanas menahan sakit dan sesak di dadanya.
"Za ... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Murniyati
cap cusss
2024-09-23
0
himmy pratama
siiiip za.
2024-09-15
0
Bzaa
fix...
pergi aja za
2024-02-25
2