"Bunda, syelingkuh itu apa sih? Tadi Icha celita papana syelingkuh sama Tante ulet bulu. Telus papana diambil Tante ulet bulu itu sampai ndak pulang-pulang," tanya Ratu sambil memakan keripik kentang miliknya.
Oryza membelalakkan matanya saat mendengar pertanyaan sang putri yang baru berusia 3 tahun. Bagaimana bisa anak sekecil ini bisa bertanya hal seperti itu?
Oryza jelas saja bingung harus menjelaskan seperti apa dan bagaimana.
"Bunda kok diem sih? Jawab dong, Bund, jangan diam aja! Jawab peltanyaan Latu dong!"
Oryza tersentak dari lamunannya. Oryza mengulas senyum lalu mengusap pucuk kepala Ratu dengan sayang.
"Selingkuh ya? Emmm ... selingkuh itu sayang-sayangan sama orang lain yang bukan pasangan. Kayak papa si Icha itu nah dia sayang-sayangan sama Tante ulet bulu itu. Tapi kok kalian nyebutnya Tante ulet bulu?" tanya Oryza bingung.
"Soalna Tante itu gatel, bund. Dia syuka peluk-peluk papa Icha sampai mamana Icha nangis-nangis," jelas Ratu.
Oryza yang mendengar penuturan itu merasa sangat miris. Bagaimana tidak, perbuatan seperti itu bukan hanya bisa menghancurkan pondasi rumah tangga, menghancurkan perasaan seorang istri, tapi juga memberikan dampak buruk pada mental anak-anak. Kadang Oryza tak habis pikir, mengapa ada pasangan yang begitu teganya mengkhianati pasangannya sendiri. Tidakkah mereka memikirkan dampaknya. Setelah ditinggal, barulah mewek-mewek alasan menyesal. Hanya karena kesenangan sementara, menghancurkan rumah tangga sendiri. Bodoh. Itu perbuatan terbodoh menurut Oryza.
"Assalamu'alaikum," seru seseorang dari luar membuat Oryza dan Ratu menghentikan percakapan keduanya.
"Bunda, itu suala Oma kan!" ucap Ratu dengan mata berbinar. "Kayakna Oma udah pulang. Yeay, ... Oma .... " teriak Ratu sambil berlarian menuju pintu depan.
"Wa'alaikum salam," sahut Oryza dari dalam yang juga segera keluar menyambut sang ibu mertua yang baru saja pulang dari berkunjung ke rumah kerabatnya di luar kota.
"Oma, Latu kangen syama Oma," seru Ratu yang langsung masuk ke dalam pelukan sang nenek.
"Uh, cucunya Oma yang paling cantik. Oma juga kangen sama Ratu," sambut Oma Neni.
"Mama kok pulang nggak bilang-bilang lagi kan bisa Ryza jemput di bandara kalau tau mama pulang," ujar Oryza sambil mengulurkan tangannya lalu mengecup punggung tangan sang mama mertua. Lalu Oryza membantu sang mama mertua membawakan barang-barangnya masuk ke dalam rumah, sedangkan Oma Neni sibuk menggendong Ratu.
"Kan kejutan. Kalau mama kasih tau pasti nggak surprise dong," ujar Oma Neni sambil terkekeh.
"Oma kok pelgina lama banget, Latu kan kangen jalan-jalan syama Oma," protes Ratu sambil mencebikkan bibirnya.
"Kan bisa jalan-jalan sama ayah, sayang," sahut Oma Neni sembari mendudukkan bokongnya di sofa.
"Ck ... ayah syekalang syibuk telus Oma, Ndak ada waktu ajak Latu jalan-jalan. Latu syebel sama ayah," ujar Ratu merajuk.
"Benarkah? Benar begitu, Za?" tanya Oma Neni pada Oryza yang juga sudah duduk di seberang Oma Neni dan Ratu.
Oryza menghela nafas panjang lalu menghembuskannya sembari mengangguk lesu.
"Iya ma, makin hari mas Hendrik makin sibuk aja. Pergi pagi-pagi sekali, pulang juga larut. Kadang-kadang dia nggak pulang karena ada urusan di luar kota. Anak-anak jadi jarang ketemu sekarang," aku Oryza jujur.
Oma Neni pun mengehela nafasnya sambil mengusap kepala Ratu yang bersandar di dadanya.
"Nanti biar Oma yang ngomong sama ayah kalian kalau perlu Oma jewer biar nggak bikin cucu Oma ngambek lagi, gimana?" bujuk Oma Neni membuat Ratu tersenyum lebar.
"Benelan Oma?" tanyanya polos membuat Oma Neni terkekeh lalu mengangguk.
"Oh ya, Abang kamu mana? Kok nggak nyambut Oma sih?" tanya Oma Neni pura-pura merajuk.
"Oma lucu kalau cembelut," ujar Ratu seraya terkekeh. "Abang ada di belakang Oma, lagi gambar sama kak Dodi."
"Kak Dodi? Siapa itu? Temen abangmu?" tanya Oma Neni penasaran sebab ia belum mengenal siapa itu Dodi.
"Oh itu ma, Dodi itu anak asisten rumah tangga kita yang baru. Soalnya Mbok Tuti udah pulang ke kampung halamannya," ujar Oryza.
"Oh," sahut Oma Neni.
"Assalamu'alaikum," ucap seseorang yang baru saja tiba di depan pintu.
"Nah, panjang umur kamu Siti! Ma, itu tuh asisten rumah tangga kita yang baru. Udah mulai kerja satu bulanan," ucap Oryza membuat Oma Neni menoleh ke asal suara. "Siti, perkenalkan, ini Oma Neni, Oma nya anak-anak. Ibunya mas Hendrik," ujar Oryza memperkenalkan keduanya.
Situ pun bergegas mendekati Oma Neni lalu mengulurkan tangan setelah meletakkan belanjaannya di lantai.
"Saya Siti Nyo ... "
Oma Neni dan membelalakkan matanya, begitu pula Siti saat mata mereka saling bersirobok. Bahkan Oma Neni sampai menelan salivanya sendiri sakin terkejutnya melihat keberadaan Siti.
"Di-dia ," ucap Oma Neni terbata dengan nafas tercekat.
"Iya ma, dia Siti, asisten rumah tangga kita yang baru, ibunya Dodi," jelas Oryza yang tak menyadari nuansa kecanggungan antara Oma Neni dan Siti yang kini telah menundukkan wajahnya yang pias.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
himmy pratama
selingkuhan Hendrik jg ya..
di pelihara dirumah yg sama dgn istri sah nya..bagus jg kelakuan Hendrik
2024-09-14
0
himmy pratama
hah siapa siti..lnjt Thor JD penasaran
2024-09-14
0
Rahmawati
oma kenal sama siti
2024-03-08
0