Ch.4 Perkara jodoh

"Assalamu'alaikum," seru seorang pria tampan rupawan nan gagah saat memasuki rumah keluarga besarnya.

"Wa'alaikum salam, bang," sahut Anggi, Diwangga, Karin, dan Kevin bersamaan.

Lalu pria tampan itu menyalami orang tuanya bergantian dan mencium punggung tangan mereka dengan takdzim. Bergantian Kevin dan Karin menyalami dan mencium punggung tangan Damar

"Lelah banget bang," ucap Kevin sembari memakan rempeyek bayam buatan sang mama.

"Hmmm ... banget. Rin, pijitin Abang dong," ucap Damar dengan wajah memelas.

"Ogah, Karin juga capek tahu bang. Karin baru pulang juga. Makanya bang, buruan cari calon istri, biar ada yang urusin. Jangan sampai kalah sama Kevin tuh yang udah ada calon inceran,"

"Oh ya! Jadi kamu udah ada calon nih, Vin?" goda Anggi sambil tersenyum lebar.

"Wah, sepertinya kita bakal segera dapat calon mantu nih, ya nggak ma?" timpal Diwangga seraya terkekeh.

"Apaan sih ma, pa, belum juga deketin. Ibaratnya masih ngawang-ngawang, belum jelas. Belum tentu diterima," sanggah Kevin dengan wajah memerah karena digoda mama dan papanya. "Kamu sih Rin, usil bener. Bukannya kamu sendiri nih yang udah punya bakal calon," balas Kevin membuat wajah Karin merona.

"Wah, kalian ya kok bisa barengan gitu sih mentang-mentang kembar!" seru Anggi sambil geleng-geleng kepala.

"PDKT aja belum, gimana mau jadi calon coba," sungut Karin. "Dia juga masih dinas di desa gimana mau PDKT, huh."

Anggi, Diwangga, Kevin, dan Damar tergelak melihat wajah cemberut sang adik.

"Wah, sulung papa gimana nih? Masa' kalah sama Karin dan Kevin," tukas Diwangga.

Damar menggaruk kepalanya yang tak gatal, salah tentunya. Padahal usianya sudah menginjak 27 tahun tapi ia belum menemukan gadis yang cocok dengannya, yang menyentuh hatinya, dan menarik hatinya.

"Santai aja kali pa, umur Damar juga kan baru 27. Lagian Damar belum ketemu seseorang yang cocok dan menarik perhatian Damar. Jadi daripada grasak-grusuk cari pasangan, mending santai aja. Jodoh nggak kemana, ya kan pa!" sahut Damar.

"Emang sih kalau jodoh nggak kemana tapi kalau nggak dicari dia bisa kemana-mana lho," ujar Anggi mencoba memprovokasi sang putra.

"Kalau pun sempat kemana-mana kan berlabuhnya entar tetap ke dermaga sang jodoh sesungguhnya, ma. Contohnya aja papa sama Mama, hayoooo bener kan!" balas Damar telak membuat Anggi mencebikkan bibirnya.

Anak sulungnya ini memang bisa saja. Ya, apa yang dikatakan Damar tadi ada benarnya. Ia pernah membina rumah tangga dengan Adam sehingga lahirlah 3 buah hati yang kini sedang bercengkrama dengan mereka, tapi nyatanya kapal yang ia tumpangi karam di tengah lautan lepas sehingga ia harus berjuang beralih ke kapal lain yang ternyata kapal itulah yang mampu membawanya ke dermaga sesungguhnya. Pelabuhan terakhirnya.

Diwangga lantas meraih pundak Anggi dan mengecup pelipis istrinya itu dengan penuh sayang membuat ketiga anak mereka mendelik iri.

"Ih, mama sama papa romantis-romantisan melulu sih! Nggak tau kalau jiwa jomblo kami udah meronta-ronta," cibir Karin yang sudah mengerucutkan bibirnya.

"Iri, bilang bos." sahut Diwangga seraya terkekeh.

"Iiih, papa nyebelin deh!" sungut Karin.

"Biar iri tapi kami bahagia. Makasih ya pa udah mau jadi papa kami. Kami sayang papa," ujar Damar yang sudah memeluk keduanya dari samping Anggi yang diikuti Karin dan Kevin.

"Sayang mama dan papa," seru Karin.

"Kevin juga, sayang banget sama mama dan papa."

"Ma, pa, Abang, kak Kevin, mbak Karin, kok pada peluk-pelukan sih! Ikuuut ... " seru Arditta, Arletta, dan Arasya yang baru saja tiba di rumah.

...***...

"Siti, gimana, mau Dodi saya sekolahin? Kalau mau siniin berkas-berkasnya biar bisa segera saya urus," tukas Oryza dengan sebisa mungkin memasang wajah tenang seolah tak ada masalah sama sekali. Padahal batinnya menjerit karena penasaran bagaimana hubungan Siti dan suaminya di masa lalu sehingga lahirlah Dodi di dunia ini.

"Be-benarkah ibu mau sekolahin Dodi? Tapi biayanya malah nggak Bu?" tanya Siti ragu-ragu.

"Nggak usah pikirin itu. Buruan biar bisa sekalian saya jemput Raja dan Ratu," tukasnya lagi memberi perintah yang dituruti Siti.

Siti pun bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil berkas yang telah ia kumpulkan.

Saat Siti masuk ke dalam kamarnya, Oryza mendekati Dodi yang tengah bermain dengan robot-robotan yang diberikannya sama seperti milik Raja.

"Suka mainannya?" tanya Oryza sembari mengusap kepala Dodi.

Dodi tersenyum lebar menunjukkan gigi ompongnya membuat Oryza terkekeh gemas sekaligus merasa miris dalam hati.

'Bagaimana anak sekecil ini harus menanggung penolakan dari keluarga ayahnya? Padahal Dodi anak yang lucu, tapi mama justru membencinya hanya karena dia dilahirkan dari rahim seorang pembantu. Aku pikir mama wanita dan seorang ibu yang mulia. Yang pantas jadi panutan tapi nyatanya ... sikap mulia itu hanya untuk menutupi borok sang putra.'

"Ini Nya," ujar Siti seraya menyerahkan map berisi berkas-berkas identitas Dodi membuat Oryza tersentak dari lamunannya.

"Eh, iya. Sini."

Oryza menyambut berkas itu menggunakan tangan kanannya, sedangkan tangan kiri tampak mengepal menggenggam sesuatu.

Setelah mendapatkan berkas-berkas itu, Oryza pun bergegas masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya.

...***...

Terpopuler

Comments

Murniyati

Murniyati

tes DNA y

2024-09-22

0

himmy pratama

himmy pratama

kayak nya Danar mau di jodohin sama Riza ya Thor..boleh jg
apa yg di genggam ditangan kiri Riza

2024-09-15

0

Endah Setyati

Endah Setyati

Tangan kiri menggenggam sesuatu,,, rambut dodi kah,, niat tes DNA kayanya😎😎

2024-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. I Oryza Sativa
2 Ch.2 Oma Neni
3 Ch.3 Mendengar
4 Ch.4 Perkara jodoh
5 Ch.5 Perasaan bersalah
6 Ch.6 Apa pekerjaanmu lebih penting ?
7 Ch 7 Suara
8 Ch.8 Bertemu Tisya
9 Ch.9 Melihatnya
10 Ch.10 Ayesha in Action
11 Ch.11 Kecelakaan
12 Ch.12 Tekad
13 Ch.13 Pergi!!!
14 Ch.14 Kisah cinta yang terulang juga
15 Ch.15 Tawaran pekerjaan
16 Ch.16 Kejutan sepulang dari rumah sakit
17 Ch.17 Mengalah dan Pergi
18 Ch.18 keputusan
19 Ch.19 Kepergian Oryza
20 Ch.20 Ayesha dan Tisya
21 Ch.21 Dia
22 Ch.22 Hari pertama bekerja
23 Ch.23 Siti
24 Ch.24
25 Ch.25 Makan siang
26 Ch.26 Surprise
27 Ch.27 Mengikuti jejak
28 Ch.28 Bertemu Hendrik
29 Ch.29 Titik terendah
30 Ch.30 Saran
31 Ch.31 Postingan
32 Ch.32 Cemburu?
33 Ch.33 Perkara kena tikung
34 Ch.34 Keceplosan lagi
35 Ch.35 Resmi jadi mantan
36 Ch.36
37 Ch.37 Salah paham?
38 Ch.38
39 Ch.39 Protes Damar
40 Ch.40 First Mission
41 Ch.41 Hukuman?
42 Ch.42 Sekretaris pribadi
43 Ch.43 Calon istri idaman eh ?
44 Ch.44 Jiwa yang rapuh
45 Ch.44 Niat Hendrik
46 Ch.45 Bos somplak
47 Ch.46 Bos gila
48 Ch.47
49 Ch.49 Pengusiran
50 Ch.50 Oryza and her son
51 Ch.51
52 Ch.52
53 Ch.53 Di cafe
54 Ch.54 Nasib jongos
55 Ch.55 Maafkan aku
56 Ch.56 Bos Narsis
57 Ch.57 3 Pria
58 Ch.58 Hendrik kepo
59 Ch. 59 Makan malam
60 Ch.60 Sebuah Rasa
61 Ch.61 Lelah
62 Ch.62
63 Ch.63 Perasaan yang tercabik
64 Ch.64
65 Ch.65 Hai, calon istri!
66 Ch.66 Jangan bercanda, tuan!
67 Ch.67 Listen to me, please!
68 Ch.68 Bimbang
69 Ch.69 Usaha Damar
70 Ch.70 Pertengkaran
71 CH.71 Saturnus and Siti
72 Ch.72 Bertemu keluarga Damar
73 Ch.73 Bersedia
74 Ch.74 Jadi ayah
75 Ch.75 Syakira
76 Ch.76 Undangan makan malam
77 Ch.77 Kian terpesona
78 Ch.78 kekasih satu hari?
79 Ch.79 Rencana Damar untuk Saturnus
80 Ch.80 Kacau
81 Ch.81
82 Ch.82 Membangunkan macan tidur
83 Ch.83 Bertindak
84 Ch.84 Bertindak II
85 Ch.85
86 Ch.86 Klarifikasi
87 Ch.87 Dendam
88 Ch.88 Anak yang malang
89 Ch.89 Otw ...
90 Ch.90 Officially
91 Ch.91
92 Ch.92 Gadis Kecil Kesayangan
93 Ch.93
94 Ch.94
95 Ch.95 I love you with every beat of my heart
96 Ch.96
97 Ch.97 Perdebatan
98 Ch.98 Double S story
99 Ch.99 Skidipopo
100 Ch.100 Keusilan Siti
101 Ch.101 Bagaimana cara ...
102 Ch.102 Ingin merasakan lebih
103 Ch.103 Kasih judul sendiri hahaha ...
104 Ch.104
105 Ch.105 Penyesalan
106 Ch.106
107 Ch.107
108 Ch.108
109 Ch.109 Go to Bali
110 Ch.110
111 Ch.111 Surprise wedding
112 Ch.112
113 Ch.113 Tisya vs Kiandra
114 Ch.114
115 Ch.115
116 Ch.116
117 Ch.117
118 Ch.118 Menikmati kebersamaan
119 Ch.119 Panic attack
120 Ch.120 Cinta sampai mati
121 Ch.121
122 Ch.122
123 Ch.123
124 Ch.124 Kisah masa lalu
125 Ch.125 Salam Perpisahan
126 Ch.126 menuju end
127 Ch.127 End of happiness
128 Promo dan mohon dukungannya
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Ch. I Oryza Sativa
2
Ch.2 Oma Neni
3
Ch.3 Mendengar
4
Ch.4 Perkara jodoh
5
Ch.5 Perasaan bersalah
6
Ch.6 Apa pekerjaanmu lebih penting ?
7
Ch 7 Suara
8
Ch.8 Bertemu Tisya
9
Ch.9 Melihatnya
10
Ch.10 Ayesha in Action
11
Ch.11 Kecelakaan
12
Ch.12 Tekad
13
Ch.13 Pergi!!!
14
Ch.14 Kisah cinta yang terulang juga
15
Ch.15 Tawaran pekerjaan
16
Ch.16 Kejutan sepulang dari rumah sakit
17
Ch.17 Mengalah dan Pergi
18
Ch.18 keputusan
19
Ch.19 Kepergian Oryza
20
Ch.20 Ayesha dan Tisya
21
Ch.21 Dia
22
Ch.22 Hari pertama bekerja
23
Ch.23 Siti
24
Ch.24
25
Ch.25 Makan siang
26
Ch.26 Surprise
27
Ch.27 Mengikuti jejak
28
Ch.28 Bertemu Hendrik
29
Ch.29 Titik terendah
30
Ch.30 Saran
31
Ch.31 Postingan
32
Ch.32 Cemburu?
33
Ch.33 Perkara kena tikung
34
Ch.34 Keceplosan lagi
35
Ch.35 Resmi jadi mantan
36
Ch.36
37
Ch.37 Salah paham?
38
Ch.38
39
Ch.39 Protes Damar
40
Ch.40 First Mission
41
Ch.41 Hukuman?
42
Ch.42 Sekretaris pribadi
43
Ch.43 Calon istri idaman eh ?
44
Ch.44 Jiwa yang rapuh
45
Ch.44 Niat Hendrik
46
Ch.45 Bos somplak
47
Ch.46 Bos gila
48
Ch.47
49
Ch.49 Pengusiran
50
Ch.50 Oryza and her son
51
Ch.51
52
Ch.52
53
Ch.53 Di cafe
54
Ch.54 Nasib jongos
55
Ch.55 Maafkan aku
56
Ch.56 Bos Narsis
57
Ch.57 3 Pria
58
Ch.58 Hendrik kepo
59
Ch. 59 Makan malam
60
Ch.60 Sebuah Rasa
61
Ch.61 Lelah
62
Ch.62
63
Ch.63 Perasaan yang tercabik
64
Ch.64
65
Ch.65 Hai, calon istri!
66
Ch.66 Jangan bercanda, tuan!
67
Ch.67 Listen to me, please!
68
Ch.68 Bimbang
69
Ch.69 Usaha Damar
70
Ch.70 Pertengkaran
71
CH.71 Saturnus and Siti
72
Ch.72 Bertemu keluarga Damar
73
Ch.73 Bersedia
74
Ch.74 Jadi ayah
75
Ch.75 Syakira
76
Ch.76 Undangan makan malam
77
Ch.77 Kian terpesona
78
Ch.78 kekasih satu hari?
79
Ch.79 Rencana Damar untuk Saturnus
80
Ch.80 Kacau
81
Ch.81
82
Ch.82 Membangunkan macan tidur
83
Ch.83 Bertindak
84
Ch.84 Bertindak II
85
Ch.85
86
Ch.86 Klarifikasi
87
Ch.87 Dendam
88
Ch.88 Anak yang malang
89
Ch.89 Otw ...
90
Ch.90 Officially
91
Ch.91
92
Ch.92 Gadis Kecil Kesayangan
93
Ch.93
94
Ch.94
95
Ch.95 I love you with every beat of my heart
96
Ch.96
97
Ch.97 Perdebatan
98
Ch.98 Double S story
99
Ch.99 Skidipopo
100
Ch.100 Keusilan Siti
101
Ch.101 Bagaimana cara ...
102
Ch.102 Ingin merasakan lebih
103
Ch.103 Kasih judul sendiri hahaha ...
104
Ch.104
105
Ch.105 Penyesalan
106
Ch.106
107
Ch.107
108
Ch.108
109
Ch.109 Go to Bali
110
Ch.110
111
Ch.111 Surprise wedding
112
Ch.112
113
Ch.113 Tisya vs Kiandra
114
Ch.114
115
Ch.115
116
Ch.116
117
Ch.117
118
Ch.118 Menikmati kebersamaan
119
Ch.119 Panic attack
120
Ch.120 Cinta sampai mati
121
Ch.121
122
Ch.122
123
Ch.123
124
Ch.124 Kisah masa lalu
125
Ch.125 Salam Perpisahan
126
Ch.126 menuju end
127
Ch.127 End of happiness
128
Promo dan mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!