Episode 7 (Tentang Ansell)

Benar saja Ansell pun kembali, lengkap dengan raut wajah khawatirnya, ia pun berlari kecil menuju jendela ruangan Ahreum, kalau-kalau suara pecahan kaca tersebut berasal dari lemparan batu pada jendela ruangan Ahreum.

Namun kaca jendela itu tampak baik-baik saja hanya ada hembusan angin yang masuk melalui sela-sela jendela dan menerbangkan helaian rambutnya, ia pun membalikan tubuhnya seraya memandangi Ahreum dengan tatapan tajamnya.

“kau sengaja memecahkan gelasmu..?!” geram Ansell kala melihat serpihan gelas yang sudah berserakan dibawah ranjang Ahreum.

“ku mohon dengarkan aku dulu..” sanggah Ahreum.

“AHREUM..!!” bentak Ansell yang sudah mencapai puncaknya.

Membuat Ahreum sangat terkejut hingga menundukan kepalanya karena tak berani memandang Ansell yang tengah dipenuhi amarah.

Ansell pun menghela nafasnya sejenak, sebelum kemudian memencet tombol yang berada di dinding tepat diatas ranjang Ahreum, guna untuk memanggil seorang perawat ke ruangannya.

Suasana pun masih terasa hening sebab baik Ansell maupun Ahreum hanya terdiam, sementara Ahreum masih menundukan kepalanya, lain hal nya dengan Ansell yang masih menatap tajam kearah Ahreum, selagi menunggu sang perawat datang.

“ada yang bisa dibantu pak Ansell..?” ucap seorang perawat yang baru saja tiba lalu berjalan menghampirinya.

“panggilkan OB, bersihkan pecahan gelas ini..!” perintahnya seraya menunjukan pecahan gelas dibawah dengan kedua sorot matanya.

Sang perawat itu sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya, pecahan gelas kaca yang berserakan, ‘apa yang sebenarnya terjadi..?

Mungkinkah pak Ansell yang melakukannya..?

Bukan tidak mungkin sih, sebab dari tadi juga tampaknya pak Ansell sudah dipeuhi amarah.’ Dirinya membatin, seraya menatap pecahan gelas kaca tersebut.

“CEPAT..!!” bentak Ansell, sebab perawat tersebut malah tampak melamun dan tidak langsung menjalankan perintah dirinya.

“ahh.. i..iya..iya pak Ansell..” sahutnya seraya tergagap sebab lagi-lagi Ansell meneriakinya, ia pun langsung bergegas pergi untuk memanggil OB seperti yang Ansell perintahkan.

____

10 menit kemudian, setelah OB tersebut selesai mebersihkan ruangan Ahreum dari pecahan gelas, ia pun pamit pergi seraya menundukan kepalanya pada Ansell. Dan dibalas kibasan tangan oleh Ansell.

“apa kau harus bersikap sekasar itu pada semua orang Ansell..?” gumam Ahreum yang masih menundukan kepalanya.

“ciihhh..!!

Jika mereka tidak suka, mereka boleh pergi dari rumah sakitku.” Responnya seraya menggeser kursi sampai ke pinggir ranjang Ahreum, ia pun duduk dengan menopang 1 kakinya dan melipat kedua tangan diatas dadanya.

“apa yang ingin kau jelaskan..?” lanjut Ansell seraya menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi tersebut.

“Ilona..

Memang datang kemari..” ucapnya yang perlahan mulai menatap kedua mata Ansell kembali.

“sudah kuduga, kau memang..”

“kau masih belum bisa menangkapnya bukan..?” potong Ahreum sebelum Ansell bicara panjang lebar lagi.

“polisi dan anak buahmu, belum ada yang berhasil menemukannya sampai saat ini.” Lanjut Ahreum.

“cepat atau lambat aku pasti bisa menemukannya..” tukas Ansell penuh percaya diri.

“aku tahu dimana keberadaanya saat ini.” Ucap Ahreum yang membuat Ansell membulatkan kedua matanya juga menyondongkan tubuhnya ke arah Ahreum.

“dan aku ingin membuat kesepakatan denganmu..” tambah Ahreum lagi, yang direspon sebuah tawa geli oleh Ansell.

“apa kau sedang menipuku lagi Ahreum..?!” pekik Ansell.

“aku menempatkan sebuah pelacak dijaket yang dikenakan Ilona, jika kau tak menemukannya sampai pagi ini mungkin kau akan kehilangannya.” Katanya lagi mencoba meyakinkan Ansell.

“itu lebih tidak masuk akal lagi, ahhaha, kau fikir aku akan percaya padamu, lagipula darimana kau memiliki benda semacam itu, ciihh..!”

“apa kau mengenal pak Emanuel Richardo..?” Tanya Ahreum.

“kau mau bilang, kalau kau mengenalnya begitu..? hahaha, kau paasti mengetahui nama itu dari..”

“dia adalah paman Jeno, lelaki yang pernah kau pukuli, Jeno meminta benda itu dari pamannya hanya untuk mengetesnya apakah benda itu akan berfungsi dengan baik atau tidak, dia menempelkan benda itu pada tas Nayeon, sampai akhirnya Nayeon menyadarinya dan memberikan benda itu padaku.” Ceritanya panjang lebar.

“kau sedang mendongeng..?” respon Ansell yang masih ragu untuk mempercayai Ahreum.

Ahreum pun menghela nafasnya kemudian memalingkan wajahnya dari Ansell.

“oke.. oke.. anggap aku percaya pada ceritamu itu,

Sekarang kau ingin membuat kesepakatan apa..?” Tanya Ansell.

“jika aku bisa membantumu menemukan Ilona, kau harus berjanji padaku.” Ucapnya seraya kembali menatap kedua mata Ansell.

“apa..?”

“hanya masukan Ilona ke penjara, biarkan dia menerima hukumannya disana, aku tak ingin kau menambah hukumannya lagi dengan membuatnya terluka Ansell.” Pintanya.

“dia sudah membuatmu seperti ini dan kau masih ingin membelanya..?

Kau tahu, terkadang orang baik dan bego itu beda tipis..!” Pekiknya seraya menatap sinis Ahreum.

“aku tak tahu apa yang sudah diperbuatnya hingga kau bisa sebenci ini padanya, tapi Ansell, jika kau melakukan hal yang sama seperti Ilona, lalu apa bedanya kau dengan dia..?

aku tak ingin kau menyesalinya, bagaimana pun juga dia pernah menjadi bagian dalam hidupmu.” Ujarnya seraya kembali tersenyum tipis pada Ansell, membuat hati Ansell mulai goyah. 

Perlahan Ansell bangkit dari kursinya kemudian melangkah lebih dekat lagi pada Ahreum yang tengah memperhatikan gerakannya seraya mengernyitkan keningnya, mungkin jika diartikan begini bunyinya ‘apa yang akan dilakukannya..?’.

Dan suatu hal yang tak terduga pun terjadi begitu cepat, tanpa aba-aba ataupun ijin dari Ahreum, lelaki berdarah dingin itu tiba-tiba mencium bibirnya, meski dirinya mencoba memberontak namun hal itu sia-sia sebab dirinya sudah terkunci oleh lengan dan tubuh Ansell yang bidang tersebut, membuat Ahreum menyerah dan membiarkan semuanya terjadi begitu saja.

-----

Sementara itu didepan ruangan Ahreum.

Tampak jelas sekali jika Carrisa sang ibu terkejut mendapati pemandangan yang sangat langka tersebut, kedua bola matanya hampir keluar dengan mulut yang menganga lebar seakan tak percaya jika yang dilihatnya saat ini adalah nyata.

“ada apa tante..?” Tanya Nayeon yang kebingungan, saat Carrisa menghentikan langkahnya tepat diambang pintu, cepat-cepat Carrisa membalikan tubuhnya kemudian menutup kembali pintu ruangan Ahreum lengkap dengan senyuman nakalnya.

“apa terjadi sesuatu didalam..?” Nayeon malah semakin penasaran seraya mencoba melihat ke dalam ruangan melalui jendela kecil yang berada dipintu.

“tidak ada..

Kau masih lapar ngga, tante traktir kmu makan lagi ayo..!!” ajak Carrisa seraya menarik paksa lengan Nayeon.

“engga ah, aku sudah kenyang,

Ahreummm..!!” panggil Nayeon dari luar, yang kemudian langsung dibungkam oleh Carrisa seraya menyeret paksa Nayeon dari depan ruangan Ahreum.

***

Kilas balik..

Sekitar 15 menit setelah kepergian Ansell.

“kau tidak cape, Nay, setiap bertemu dengan Ansell selalu aja ribut.” Ujar Ahreum yang kembali membukakan matanya kala pertikaian itu telah usai.

“dia yang mulai duluan kan, kau juga lihat sendiri tadi, ciihh..!!

Apa kau membelanya sekarang..?!” protes Nayeon seraya meraih tas kecil yang diletakan diatas meja disamping ranjang Ahreum, kemudian mencoba merogoh sesuatu dari dalam tas kecilnya tersebut.

“bukan begitu, Nayeon..!” Ahreum menekankan, “aku hanya..”

“aughh.. sial..!! dia ini benar-benar ya.” Umpat Nayeon kala ia menemukan sebuah barang yang asing dalam tas kecilnya, yang diduga adalah sebuah alat pelacak berukuran sangat kecil yang ditempel di pinggiran tas Nayeon.

“ada apa..?” Tanya Ahreum seraya mengernyitkan keningnya.

“alat pelacak, sudah pasti ini kerjaan Jeno, kalau bukan dia siapa lagi coba yang suka ngisengin aku dengan benda-benda anehnya.” Gerutunya seraya menunjukan alat pelacak kecil yang di jepit oleh kedua jemarinya.

“hahaa..

Setidaknya dia romantis bukan, tidak pemarah seperti Ansell.” Sahutnya.

“Iyaa sih, tapi tetap saja, dia menyebalkan saat dalam mode jahil.” Gerutunya seraya kembali memasukan alat pelacak tersebut.

“amm.. ini buatmu aja.” Ucapnya sembari memberikan alat pelacak pada Ahreum.

“untuk apa..?” Tanya Ahreum dengan raut wajah bingungnya.

“simpan saja, siapa tahu berguna, atau kau bisa tempelkan ini pada Ansell, hihihi.” Imbuhnya lengkap dengan tatapan jahilnya.

***

Di kantin rumah sakit.

Setelah memesan minuman baik Carrisa maupun Nayeon pun berjalan mencari tempat untuk duduk dan mengobrol.

“amm.. Nay,” ucap Carrisa yang mengawali pembicaraannya seraya meletakan kedua tangannya di atas meja dan menatap Nayeon lekat.

“iya tante.” Sahut Nayeon.

“tante harap, kau jangan terlalu membenci Ansell ya.” Lanjutnya lagi lengkap dengan senyum ramahnya diakhir kalimat.

Nayeon menaikan 1 alisnya, menandakan ia masih belum mengerti maksud dari perkataan seorang ibu yang ada dihadapannya itu.

“tante tau kok, Ansell pasti sering mengajakmu berseteru kan..? dia juga sering membuatmu jengkel dengan sikap kasarnya.

Karena semua teman-temannya sewaktu sekolah dulu juga tak ada yang mau dekat dengannya, Ansell selalu sendirian, kalaupun ada yang mau berteman dengannya itu pasti karena dia menginginkan uang jajan Ansell, tak ada yang benar-benar tulus mau berteman dengannya.”

“ya jelas tak ada yang mau berteman atau dekat dengannya tante, kalau sikap Ansell seperti itu, hehe..” ucapnya.

“dulu dia tidak seperti ini, Nay. Dia lelaki yang hangat, lembut juga penyayang, semua berawal dari pertengkaran tante dan om, yang membuat dirinya berubah menjadi pribadi yang kasar juga tertutup.

Dulu, karena kesalahpahaman om dan tante, kami berdua hampir bercerai dan pernah sampai meninggalkan Ansell bersama dengan neneknya selama beberapa tahun, karena kami disibukkan dengan masing-masing pekerjaan kami juga masalah perceraian kami yang belum menemukan akhirnya.

Hingga pada suatu ketika Ansell kabur dari rumah neneknya, membuat om dan tante tersadar karena telah melupakan suatu hal yang berharga selama ini hanya untuk ego masing-masing. Meski sudah berusaha mencari Ansell ke sekolah, tempat les dan juga ke semua rumah teman-temannya tante datangi, tak juga tante menemukannya.

Seolah menghilang ditelan bumi, Ansell menghilang begitu saja tanpa ada yang tahu jejaknya, sampai pencarian hari ke 7 tante dan om mulai putus asa, fikiran tante sudah tak karuan tante bahkan hampir gila saat itu karena Ansell masih belum juga ditemukan.

Sampai tante memohon dengan sangat pada Tuhan, tante berjanji akan menarik kembali tuntutan tante untuk tidak bercerai dengan om, asalkan Ansell bisa kembali pada tante. Tidak perduli jika om saat itu selingkuh atau tidak, yang jelas tante sudah tidak perduli, yang tante inginkan saat itu hanyalah Ansell kembali dengan selamat.” paprnya

“lalu, apa tante akhirnya bisa menemukan Ansell..?” Tanya Nayeon yang menunggu akan kelanjutan kisahnya.

“iya, berkat seorang anak lelaki yang tengah berdoa juga saat itu di gereja, tante tidak menduga jika pertemuan tante dengan anak lelaki tersebut bisa membawa tante pada Ansell.” imbuhnya.

----

“kau berdoa untuk kedua orang tuamu..?” Tanya Carrisa pada anak lelaki yang duduk disampingnya.

“iya tante..” jawabnya seraya merekahkan senyumnya pada Carrisa.

“kau datang sendirian..?

Dimana kedua orang tuamu..?” tanyanya lagi.

“ibu dan ayahku sudah bersama Tuhan tante.” Sahutnya lagi.

“oh astaga, maafkan tante ya, sayang.” Ucapnya seraya mengusap kepala anak lelaki tersebut.

“gak apa-apa tante, iya Abi datang sendirian, tempat tinggalku tidak jauh dari sini, hanya perlu berjalan sedikit ke belakang gereja.” katanya.

“begitu ya, kau tinggal dengan siapa..?” pembicraan itupun semakin berkembang

“banyak tante, teman-temanku ada segini.. (serunya seraya menunjukan semua jemari tangannya lengkap dengan senyum lebarnya)

Ada bunda Anna, kak Ririn, kak Minna, dan om Yudha, tapi kemarin-kemarin kita juga kedatangan teman baru tante, jadi coba sebentar aku hitung.. 1..2..3..4.. jadi temanku ada 11 sekarang, hehee.” jelasnya.

“teman baru..?” ulang Carrisa.

“iyaa, entah dia datang dari mana, saat pertama kali dia datang dia sudah berayun di ayunan belakang panti sambil bengong gitu, tante, Abi tanya namanya dia gamau jawab, Abi tanya lagi dari mana juga dia masih bengong.

Sampe Abi panggil bunda Anna, bunda Anna juga malah ikutan bingung, yaudah deh teman Abi yang baru itu digendong om Yudha masuk ke panti, dan bunda Anna meminta dokter Laras datang ke panti.

Dan beberapa hari kemudian, baru deh teman baru Abi itu mau bicara.” Ceritanya panjang lebar.

“oh iya, tante baru pertama kali ke gereja ini ya..?

soalnya Abi baru pertama kali lihat tante." lanjutnya.

"i..iyaa, kebetulan aja, tante lewat sini, jadi sekalian masuk."

"emangnya tante dari mana mau kemana..?"

brukbuukbuk.. tiba-tiba saja terdengar suara perut Carrisa yang keroncongan kala itu, sebab memang sudah beberapa hari terakhir ini dirinya tidak makn dengn benar.

"hehe, tante lapar ya..?

makan siang bareng Abi aja yuk, jam segini pasti bunda Anna udah siapin makan.

makanan bunda Anna enak loh, sekali coba pasti ketagihan." serunya penuh antusias.

"hehe, engga ah, tante belum pengen makan." tolaknya seraya tersenyum tipis.

"kenapa begitu..?

jangan ditahan tante, nanti kalau sakit gimana..?

ikut Abi aja yuk, nanti Abi kenalin ke semua temen-temen Abi." ajaknya lagi, namun kali ini seraya mencoba menarik lengan Carrisa untuk ikut bersamanya.

Merasa tidak tega untuk kembali menolaknya, akhirnya Carrisa pun bersedia untuk ikut pulang ke panti bersama bocah kecil yang bernama Abi tersebut.

Sesampainya di panti asuhan, lebih tepatnya di halaman depan panti.

"kita langsung ke belakang aja tante, biasanya kita makan siang dihalaman belakang." ajak Abi yang masih menggenggam lengan Carrisa.

"iya.." ucap Carrisa menurut.

"ANSELL..!!" panggil Carrisa saat kedua matanya langsung menangkap seorang bocah lelaki yang tengah ber ayun di halaman belakang panti.

****

bersambung...

Episodes
1 Episode 1 (sebuah pengkhianatan)
2 Episode 2 (Pertemuan keluarga)
3 Episode 3 (Kesalahpahaman)
4 Episode 4 (Malam menegangkan)
5 Episode 5 (Pertikaian antara Ansell dan Nayeon)
6 Episode 6 (Ancaman Ilona)
7 Episode 7 (Tentang Ansell)
8 Episode 8 (Tertangkapnya Ilona)
9 Episode 9 (Keraguan)
10 Episode 10
11 Episode 11 (Flashback)
12 Episode 12 (Flashback 2)
13 Episode 13 (Flashback 3)
14 Episode 14 (Rumah duka)
15 Episode 15 (Menghilangnya Ansell)
16 Episode 16 (Prawedding)
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Pengumuman!
145 Episode 144
146 Episode 145
147 Episode 146
148 Episode 147
149 Episode 148
150 Episode 149
151 Episode 150
152 Episode 151
153 Episode 152
154 Episode 153
155 Episode 154
156 Episode 155
157 Episode 156
158 Episode 157
159 Episode 158
160 Episode 159
161 Episode 160
162 Episode 161
163 Episode 162
164 Episode 163
165 Episode 164
166 Episode 165
167 Episode 166
168 Episode 167
169 Episode 168
170 Episode 169
171 Episode 170
172 Episode 171
173 Episode 172
174 Episode 173
175 Episode 174
176 Episode 175
177 Episode 176
178 Episode 177
179 Episode 178
180 Episode 179
181 Episode 180
182 Episode 181
183 Episode 182
184 Episode 183
185 Episode 184
186 Episode 185
187 Episode 186
188 Episode 187
189 Episode 188
190 Episode 189
191 Episode 190
192 Episode 191
193 Episode 192
194 Episode 193
195 Episode 194
196 Episode 195
197 Episode 196
198 Episode 197
199 Episode 198
200 Episode 199
201 Episode 200
202 Episode 201
203 Episode 202
204 Episode 203
205 Episode 204
206 Episode 205
207 Episode 206
208 Episode 207
209 Episode 208
210 Episode 209
211 Episode 210
212 Episode 211
213 Episode 212
214 Episode 213
215 Episode 214
216 Episode 215
217 Episode 216
218 Episode 217
219 Episode 218
220 Episode 219
221 Episode 220
222 Episode 221
223 Episode 222
224 Episode 223
225 Episode 224
226 Episode 225
227 Episode 226
228 Episode 227
229 Episode 228
230 Episode 229
231 Episode 230
232 Episode 231
233 Episode 232
234 Episode 233
235 Episode 234
236 Episode 235
237 Episode 236
238 Episode 237
239 Episode 238
240 Episode 239
241 Episode 240
242 Episode 241
243 Episode 242
244 Episode 243
245 Episode 244
246 Episode 245
247 Episode 246
248 Episode 247
249 Episode 248
250 Episode 249
251 Episode 250
252 Episode 251
253 Episode 252
254 Episode 253
255 Episode 254
256 Episode 255
257 Episode 256
258 Episode 257
259 Episode 258
260 Episode 259
261 Episode 260
262 Episode 261
263 Episode 262
264 Episode 263
265 Episode 264 (The end)
Episodes

Updated 265 Episodes

1
Episode 1 (sebuah pengkhianatan)
2
Episode 2 (Pertemuan keluarga)
3
Episode 3 (Kesalahpahaman)
4
Episode 4 (Malam menegangkan)
5
Episode 5 (Pertikaian antara Ansell dan Nayeon)
6
Episode 6 (Ancaman Ilona)
7
Episode 7 (Tentang Ansell)
8
Episode 8 (Tertangkapnya Ilona)
9
Episode 9 (Keraguan)
10
Episode 10
11
Episode 11 (Flashback)
12
Episode 12 (Flashback 2)
13
Episode 13 (Flashback 3)
14
Episode 14 (Rumah duka)
15
Episode 15 (Menghilangnya Ansell)
16
Episode 16 (Prawedding)
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Pengumuman!
145
Episode 144
146
Episode 145
147
Episode 146
148
Episode 147
149
Episode 148
150
Episode 149
151
Episode 150
152
Episode 151
153
Episode 152
154
Episode 153
155
Episode 154
156
Episode 155
157
Episode 156
158
Episode 157
159
Episode 158
160
Episode 159
161
Episode 160
162
Episode 161
163
Episode 162
164
Episode 163
165
Episode 164
166
Episode 165
167
Episode 166
168
Episode 167
169
Episode 168
170
Episode 169
171
Episode 170
172
Episode 171
173
Episode 172
174
Episode 173
175
Episode 174
176
Episode 175
177
Episode 176
178
Episode 177
179
Episode 178
180
Episode 179
181
Episode 180
182
Episode 181
183
Episode 182
184
Episode 183
185
Episode 184
186
Episode 185
187
Episode 186
188
Episode 187
189
Episode 188
190
Episode 189
191
Episode 190
192
Episode 191
193
Episode 192
194
Episode 193
195
Episode 194
196
Episode 195
197
Episode 196
198
Episode 197
199
Episode 198
200
Episode 199
201
Episode 200
202
Episode 201
203
Episode 202
204
Episode 203
205
Episode 204
206
Episode 205
207
Episode 206
208
Episode 207
209
Episode 208
210
Episode 209
211
Episode 210
212
Episode 211
213
Episode 212
214
Episode 213
215
Episode 214
216
Episode 215
217
Episode 216
218
Episode 217
219
Episode 218
220
Episode 219
221
Episode 220
222
Episode 221
223
Episode 222
224
Episode 223
225
Episode 224
226
Episode 225
227
Episode 226
228
Episode 227
229
Episode 228
230
Episode 229
231
Episode 230
232
Episode 231
233
Episode 232
234
Episode 233
235
Episode 234
236
Episode 235
237
Episode 236
238
Episode 237
239
Episode 238
240
Episode 239
241
Episode 240
242
Episode 241
243
Episode 242
244
Episode 243
245
Episode 244
246
Episode 245
247
Episode 246
248
Episode 247
249
Episode 248
250
Episode 249
251
Episode 250
252
Episode 251
253
Episode 252
254
Episode 253
255
Episode 254
256
Episode 255
257
Episode 256
258
Episode 257
259
Episode 258
260
Episode 259
261
Episode 260
262
Episode 261
263
Episode 262
264
Episode 263
265
Episode 264 (The end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!