Episode 4 (Malam menegangkan)

Di depan kampus Royal Collage of Music.

Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 22.00 tepat, sudah hampir 8 jam Ansell menunggu di dalam mobilnya bersama dengan Abighail sang asisten. Namun tak juga ia melihat sosok Ahreum yang keluar dari kampus tersebut.

Mungkinkah dia masih berada dikampus..?

Tapi kenapa..?

Sampai kapan..?

Atau terjadi sesuatu di dalam..?

Berbagai pertanyaan terus saja berkecamuk memenuhi fikirannya hingga membuatnya sangat gelisah juga tidak tenang.

“Sebenarnya apa saja yang Ahreum lakukan di dalam, augh sial, fikiran ini terus saja menggangguku..!!” batin Ansell seraya meninju kaca mobilnya yang tak bersalah karena saking kesalnya.

“tidak bisa..

Kau ke dalam saja cari dimana gadis itu berada..!” perintah Ansell pada sang asisten yang kemudian langsung direspon sebuah anggukan olehnya.

“tunggu..! pakai kacamata itu.” Tambah Ansell seraya menunjuk sebuah kacamata yang berada di dalam laci mobil dengan sorot matanya.

Sebuah kacamata yang biasanya selalu dipakai oleh agen mata-mata dalam drama, sebab kacamata tersebut bukan hanya kacamata biasa, namun terdapat sebuah kamera kecil yang ditempatkan dikedua sudut frame kacamata tersebut.

Hingga Ansell dapat melihat apa yang akan Abighail lihat nantinya melalui aplikasi yang sudah terhubung ke dalam ponsel Ansell.

“baik pak..” respon Abi seraya memakai kacamatanya kemudian pergi berlalu, untuk mencari Ahreum seperti apa yang sudah diperintahkan oleh Ansell.

 -----

“awas saja jika ternyata aku melihatmu sedang bermesraan dengan seorang lelaki didalam kelas..! lagipula memangnya ada kelas semalam ini, cihhh..!!

Setelah menikah nanti, aku akan membuatmu merasa di dalam neraka..!!” geram Ansell seraya terus memperhatikan layar ponselnya yang menunjukan semua hal yang dilihat Abighail.

 -----

Karena saat itu lift sudah tidak bisa beroperasi juga beberapa lampu sudah dimatikan oleh salah satu satpam kampus yang tenagh berjaga saat itu, mau tak mau Abighail harus berjalan mencari Ahreum dengan menaiki tangga darurat seraya mencoba mengecek 1 1 ruangan yang di temuinya.

Sampai..

Samar-samar ia mendengar langkah kaki yang begitu keras tengah berlarian di tangga darurat tersebut, membuat Abi terkejut lalu kemudian mencoba mengecek ke bagain atas tangga darurat. Untuk memastikan apa yang sebenarnya tengah terjadi di atasnya.

Abi pun langsung mengarahkan lampu senter yang ada diponselnya ke arah tangga darurat di atasnya, tampak jelas sekali jika suara langkah yang tengah berlarian tersebut berasal dari suara langkah Ahreum yang berada di atasnya.

Tak sampai disitu, Abi pun menyorotkan lampu senternya ke belakang Ahreum mencoba mencari tahu apa alasan yang membuat Ahreum berlarian di anak tangga tersebut.

Suasana semakin menegangkan kala ia melihat seorang lelaki yang berperawakan tinggi besar berpakaian serba hitam juga masker dan topi yang membuatnya sulit dikenali, tengah berlari mengejar gadis malang tersebut.

Tak menunggu lama Abi pun bergegas menaiki anak tangga selanjutnya untuk menghampiri Ahreum yang tampak sangat ketakutan.

Dan sepertinya Abi juga melihat ada luka memar di wajah Ahreum saat ia menyorotkan lampu tepat ke bagian wajah gadis malang tersebut.

Sampai..

Bruuggghh..!! suara tubuh Ahreum yang menubruk tubuh Abi membuatnya sedikit terkulai lemah dalam dekapan Abi. Seseorang yang mengejar Ahreum pun ikut menghentikan langkahnya kala Abighail hadir diantara mereka berdua.

Meski suasana pada saat itu sangat gelap, namun karena Abi masih menyalakan lampu senter dalam ponselnya membuat dirinya bisa melihat dengan jelas perawakan lelaki yang telah mengejar Ahreum tersebut.

Tak ingin menyerah begitu saja, ternyata lelaki tersebut mencoba untuk menyerang kembali dengan mengacungkan pisau kecilnya ke arah Abi juga Ahreum yang masih dalam dekapan Abi.

Dengan sigap Abi pun menarik Ahreum untuk menghindar dari ancaman pisau lelaki tersebut.

Kemudian mencoba mendudukan Ahreum disudut, dan memberikan ponsel nya pada Ahreum agar lampu senter di ponselnya tetap menerangi mereka berdua yang akan berduet di persimpangan anak tangga.

Kedua telapak tangan Ahreum gemetar kala menyaksikan Abi dan lelaki tersebut bertarung begitu sengit, seolah sama kuatnya mereka berdua terus melayangkan tinju dan tendangan secara bergantian diruangan yang cukup sempit tersebut.

Tak lama..

Saat Abi sudah bisa melumpuhkan lelaki misterius tersebut, Ansell pun tiba-tiba hadir diantara mereka. Pandangannya langsung terfokus pada Ahreum yang masih terduduk disudut seraya memegangi ponsel milik Abi.

Melihat kedua mata Ansell yang dipenuhi amarah, dengan cepat Ahreum pun bangkit lalu memegang lengan Ansell dengan sekuat tenaga.

“tidak Ansell,

Aku baik-baik saja, aku baik-baik saja..” ucapnya seraya menatap wajah Ansell yang tampak seperti orang yang telah dirasuki.

“baik-baik saja..!!

Wajah mu penuh lebam seperti itu kau bilang baik-baik saja..!!” bentak Ansell yang sudah tak tahan lagi ingin menghabisi lelaki yang sudah terbaring dilantai.

Rupanya lelaki itu juga masih saja menatap Ahreum dengan tatapan tajamnya, meski tubuhnya sudah dikunci oleh 1 kaki Abi yang menindih punggungnya.

“YAAAK..!! beraninya kau melihat Ahreum seperti itu..!!” pekik Ansell yang mulai naik pitam, kemudian mencoba melepaskan genggaman Ahreum dari lengannya.

“tidak Ansell, jangan..!!

Ku mohon, perutku sangat sakit bisakah kau membawaku ke rumah sakit.” Pinta Ahreum seraya membalikan tubuh Ansell lalu memeluknya sangat erat, agar Ansell tidak melihat lelaki itu lagi.

Mendengar itu Ansell pun mengurungkan niatnya untuk menghajar lelaki tersebut, ia menghela nafasnya seraya memegangi wajah Ahreum yang di penuhi luka lecet juga lebam.

Merasa memiliki kesempatan untuk melawan, lelaki yang tengah terbaring dilantai itu pun mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendorong tubuh Abi yang kebetulan tengah lengah juga.

Seraya mengacungkan pisau kecilnya lelaki itu mencoba untuk menyerang Ansell yang tengah berdiri membelakanginya, namun dengan cepat Ahreum menukar posisi tubuhnya dengan tubuh Ansell hingga pada akhirnya, dirinyalah yang terkena tusukan pisau dari lelaki misterius tersebut.

“Arrggh..!!” ringis Ahreum kala pisau kecil tersebut menusuk ke bagian pinggangnya, dan semakin menyakitkan lagi ketika pisau itu dicabut secara paksa oleh lelaki tersebut, kemudian ia pun berlari sekuat tenaga untuk kabur dari kekacauan yang telah ia sebabkan.

“Ahreum..!!

CEPAT KEJAR DIA..!!!!” teriak Ansell pada asistennya.

Meski sedikit pusing sebab lelaki tadi mendorong nya cukup keras hingga membuat kepalanya terbentur ke dinding, namun ia tetap berusaha bangkit lalu berlari mengejar pelaku yang telah membuat Ahreum jatuh terkulai ke pangkuan Ansell dengan darah yang terus mengalir dari pinggulnya.

“Ahreum..!! sadarkan dirimu, Ahreum..!!” panik Ansell seraya menekan bagian pinggul Ahreum untuk memblokir darahnya agar tidak terus mengalir.

“Ahreumm..!!” panggil Ansell sebab kedua mata Ahreum perlahan menutup, membuatnya semakin panik dan kebingungan harus melakukan apa di situasi seperti ini.

***

Keesokan harinya.

Rumah sakit Haneul Jakarta, lebih tepatnya diruangan VVIP tempat dimana Ahreum dirawat.

Tampak seorang ibu yang tengah terduduk dikursi di samping ranjang Ahreum, sudah 2 jam dari kedatangannya namun putrinya itu masih belum juga sadarkan diri. Sedangkan sang ayah tengah keluar untuk berbincang dengan sang dokter yang bertugas mengoperasi putrinya tadi malam.

Enzy masih memegangi 1 lengan putrinya lengkap dengan raut wajah cemas layaknya seorang ibu yang mengkhawatirkan putrinya.

“Ahreum..” ucap sang ibu saat melihat putrinya itu perlahan membukakan kedua matanya.

“kau sudah bangun sayang..” Enzy pun bangkit dari tempat duduknya seraya mengusap kepala Ahreum lembut.

“ibu panggilkan dokter dulu ya...” serunya seraya tersenyum bahagia karena akhirnya Ahreum siuman.

“ibu..” cegah Ahreum saat ibunya hendak pergi dengan menggenggam lengan ibunya.

“iya sayang..” ucap Enzy seraya kembali pada posisinya.

“pelan-pelan jangan berlari, ibu sedang hamil.” Ahreum mencoba mengingatkan sebab terkadang ibunya itu selalu bersikap seolah ia tidak berbadan 2, hingga tak jarang membuat suami dan juga putri nya itu merasa khawatir.

“hehe.. iya sayang, sebentar ya, ibu panggilkan dokter dulu.” Sahut sang ibu yang kemudian dibalas sebuah anggukan pelan oleh Ahreum.

Beberapa menit kemudian.

Enzy pun kembali ke ruangan Ahreum bersama dengan Seno juga sang dokter yang berjalan lebih dulu dari Enzy dan Seno.

“karena luka nya tidak begitu dalam saya rasa Ahreum akan baik-baik saja, dan untuk sementara waktu kau tidak boleh mandi dulu ya. Paling di lap-lap gitu kalau sudah merasa tidak nyaman.”

“tidak ada luka yang serius kan dok..?!” Tanya sang ibu.

“tidak, Ahreum hanya menjalani operasi kecil karena tusukan pisau itu tidak terlalu dalam, jadi tidak usah khawatir, Ahreum hanya perlu memulihkan tubuhnya saja.” Jelas sang dokter tersebut.

“dokter yakin..?

Ahreum akan bisa kembali beraktivitas seperti biasa kan..?” timpal sang ayah.

“ayah, ibu, Ahreum baik-baik aja, hanya terasa perih aja kok.

Baik dokter, terimakasih ya.” Timbrung Ahreum yang ingin mengkhiri percakpan tersebut.

Sang dokter pun keluar setelah berpamitan lengkap dengan senyum ramahnya diakhir sebelum ia pergi meninggalkan ruangan Ahreum.

“sebenarnya apa yang terjadi kali ini, nak..?

Kau tak menyembunyikan apapun kan dari ayah dan ibu..?” Tanya sang ayah seraya menghampiri Ahreum ke sisi lainnya.

“ada yang mau menjambret tasku, ayah, karena aku melawan jadi dia menusukku.” Dustanya, sebab ia tak mungkin menceritakan apa yang sebenarnya terjadi malam itu pada kedua orang tuanya.

“kau ini, berani sekali Ahreum, lain kali jika terjadi seperti itu biarkan saja tas mu dibawa, karena tak ada yang lebih berharga selain dirimu, sayang.” Timbrung sang ibu seraya kembali menggenggam erat lengan Ahreum dan duduk di kursi semula.

“iya betul, apa yang dikatakan ibumu, Ahreum, kau ini ada-ada aja, orang yang seperti itu kok dilawan, jika tidak ada orang disekitarmu untuk dimintai tolong sebaiknya relakan saja tas atau dompetmu dibawa.

Daripada harus membahayakan dirimu seperti ini.” Sambung sang ayah yang tak kalah mencemaskan putri tunggalnya tersebut.

“iya.. iya.. Ahreum tidak akan membuat ayah dan ibu cemas lagi, sudah ya, Ahreum ingin istirahat ayah, jika ayah ataupun ibu mau pulang gpp kok. Tolong hubungin Nayeon saja.”

“jadi kau lebih nyaman bersama temanmu, ketimbang denagn kedua orang tuamu sendiri..?” protes Seno.

“bukan begitu ayah, ibu juga kan harus banyak istirahat, sudah semalaman kan ibu dan ayah disini menjagaku..?” Ahreum beralasan.

“tidak, ibu dan ayah baru saja datang beberapa jam yang lalu, Ansell yang menjagamu semalam.” Sahut sang ayah.

“Ansell..?” ulang Ahreum.

“Iya, sepertinya Ansell tidak ingin mengganggu ibu dan ayah tadi malam, jadi dia baru memberi kabar saat pagi tadi.” Sambung Enzy.

“ohh, kau cuma alasan saja ya meminta Nayeon untuk datang kemari, karena sebenarnya kau ingin Ansell yang menemanimu disini..” goda Seno seraya memberikan tatapan yang penuh arti.

“yasudah kalau begitu, ibu telfon Ansell dulu yaa, eeh Nayeon maksudnya, hehee..” sang ibu pun malah ikut-ikutan menggoda Ahreum, seraya bangkit dari kursinya dan mengambil ponsel miliknya dalam sebuah tas yang ia letakan di atas meja disampin ranjang.

“iyaa terserah ibu dan ayah aja deh..” respon Ahreum yang tak ingin melayani godaan dari kedua orang tuanya tersebut.

Karena merasa tidak ada gunanya jika melayani kedua orang tuanya, ia hanya bisa pasrah dan kembali tertidur saja.

Sementara itu kedua orang tuanya terus saja melemparkan senyum bahagia, sebab akhirnya perjodohan itu tampaknya akan berjalan mulus.

***

Tak beberapa lama kemudian.

Tok..tok..tok..

Terdengar suara ketukan dari balik pintu ruangan Ahreum, refleks baik Seno maupun Enzy mengarahkan pandangannya ke pintu seolah tengah menunggu seseorang yang akan muncul dari balik pintu tersebut.

"Selamat siang, pak Seno dan bu Enzy.." sapa seseorang itu yang tak lain adalah Abighail sang asisten Ansel.

Keduanya pun membalas sapaan Abi dengan anggukan yang dilengkapi senyuman ramah.

Mendengar suara yang tak asing, membuat Ahreum kembali membuka matanya dan mencari asal sumber suara tersebut.

"kak Abi.." ucap Ahreum lemah.

"siapa..?" bisik sang ibu pada Ahreum, sebab ia merasa baru pertama kali melihat lelaki tersebut.

"saya Abighail bu, asisten pribadi pak Ansell." ucap Abi yang lebih dulu memperkanalkan dirinya.

Lalu keduanya pun mengangguk secara bersamaan.

"memangnya saat ibu dan ayah datang, tidak ada kak Abi..?" tanya Ahreum.

"tidak, ibu hanya melihat Ansell yang tidur dengan setengah tubuhnya berada dipinggiran ranjangmu.

Kau tau kan bagaimana posisinya, seperti ini nih, dan oh iya, ibu juga ingat, tangannya mengusap usap lenganmu lembut seperti ini." paparnya seraya memperagakan apa yang dilihatnya ketika ia memasuki ruangan putrinya pagi tadi dengan begitu antusias.

Abi yang mendengar hal itu seolah tak percaya, ia hanya bisa mengernyitkan keningnya merasa hal itu terasa tidak mungkin dilakukan oleh seorang Ansell.

"kenapa..?! Kau tak percaya padaku..?

memang begitu yang teejadi, uhh jika saja ada CCTV dalam ruangan ini." kesalnya sebab asisten ansell tampaknya tak percaya pada ceritanya barusan.

Ahreum hanya bisa tersenyum tipis melihat sikap ibunya yang terlihat seperti anak-anak yang suka ngambekan.

“maaf, tapi pak Seno dan bu Enzy, boleh saya bicara berdua dengan nona Ahreum sebentar..?” pinta Abi pada kedua orang tua Ahreum.

Enzy pun reflex melirik ke arah suaminya yang berdiri disampingnya, Seno pun mengangguk menandakan jika ia memperbolehkannya.

Kemudian Enzy pun bangkit dari kursinya dengan bantuan sang suami, seraya memegangi perutnya yang semakin membesar.

Tangan Seno pun meraih tas Enzy yang diletakan di atas meja kecil disamping ranjang Ahreum, sebelum akhirnya berpamitan dengan putri dan juga Abighail.

“ayah dan ibu ada di kantin ya, jika kau membutuhkan ayah, telfon saja ayah, ini ponsel mu.” Pamit sang ayah seraya mengecup kening putrinya dan memberikan ponsel milik putrinya tersebut.

Tak mau kalah, Enzy pun ikut-ikutan mengecup kening putrinya lalu mencubit pipi Ahreum pelan lengkap dengan senyum lembutnya seorang ibu yang sangat menyayangi putrinya.

***

Terpopuler

Comments

~Ķímhwä~

~Ķímhwä~

Holla Thor, Kim mampir💜...Semangat berkarya ya

2022-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (sebuah pengkhianatan)
2 Episode 2 (Pertemuan keluarga)
3 Episode 3 (Kesalahpahaman)
4 Episode 4 (Malam menegangkan)
5 Episode 5 (Pertikaian antara Ansell dan Nayeon)
6 Episode 6 (Ancaman Ilona)
7 Episode 7 (Tentang Ansell)
8 Episode 8 (Tertangkapnya Ilona)
9 Episode 9 (Keraguan)
10 Episode 10
11 Episode 11 (Flashback)
12 Episode 12 (Flashback 2)
13 Episode 13 (Flashback 3)
14 Episode 14 (Rumah duka)
15 Episode 15 (Menghilangnya Ansell)
16 Episode 16 (Prawedding)
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Pengumuman!
145 Episode 144
146 Episode 145
147 Episode 146
148 Episode 147
149 Episode 148
150 Episode 149
151 Episode 150
152 Episode 151
153 Episode 152
154 Episode 153
155 Episode 154
156 Episode 155
157 Episode 156
158 Episode 157
159 Episode 158
160 Episode 159
161 Episode 160
162 Episode 161
163 Episode 162
164 Episode 163
165 Episode 164
166 Episode 165
167 Episode 166
168 Episode 167
169 Episode 168
170 Episode 169
171 Episode 170
172 Episode 171
173 Episode 172
174 Episode 173
175 Episode 174
176 Episode 175
177 Episode 176
178 Episode 177
179 Episode 178
180 Episode 179
181 Episode 180
182 Episode 181
183 Episode 182
184 Episode 183
185 Episode 184
186 Episode 185
187 Episode 186
188 Episode 187
189 Episode 188
190 Episode 189
191 Episode 190
192 Episode 191
193 Episode 192
194 Episode 193
195 Episode 194
196 Episode 195
197 Episode 196
198 Episode 197
199 Episode 198
200 Episode 199
201 Episode 200
202 Episode 201
203 Episode 202
204 Episode 203
205 Episode 204
206 Episode 205
207 Episode 206
208 Episode 207
209 Episode 208
210 Episode 209
211 Episode 210
212 Episode 211
213 Episode 212
214 Episode 213
215 Episode 214
216 Episode 215
217 Episode 216
218 Episode 217
219 Episode 218
220 Episode 219
221 Episode 220
222 Episode 221
223 Episode 222
224 Episode 223
225 Episode 224
226 Episode 225
227 Episode 226
228 Episode 227
229 Episode 228
230 Episode 229
231 Episode 230
232 Episode 231
233 Episode 232
234 Episode 233
235 Episode 234
236 Episode 235
237 Episode 236
238 Episode 237
239 Episode 238
240 Episode 239
241 Episode 240
242 Episode 241
243 Episode 242
244 Episode 243
245 Episode 244
246 Episode 245
247 Episode 246
248 Episode 247
249 Episode 248
250 Episode 249
251 Episode 250
252 Episode 251
253 Episode 252
254 Episode 253
255 Episode 254
256 Episode 255
257 Episode 256
258 Episode 257
259 Episode 258
260 Episode 259
261 Episode 260
262 Episode 261
263 Episode 262
264 Episode 263
265 Episode 264 (The end)
Episodes

Updated 265 Episodes

1
Episode 1 (sebuah pengkhianatan)
2
Episode 2 (Pertemuan keluarga)
3
Episode 3 (Kesalahpahaman)
4
Episode 4 (Malam menegangkan)
5
Episode 5 (Pertikaian antara Ansell dan Nayeon)
6
Episode 6 (Ancaman Ilona)
7
Episode 7 (Tentang Ansell)
8
Episode 8 (Tertangkapnya Ilona)
9
Episode 9 (Keraguan)
10
Episode 10
11
Episode 11 (Flashback)
12
Episode 12 (Flashback 2)
13
Episode 13 (Flashback 3)
14
Episode 14 (Rumah duka)
15
Episode 15 (Menghilangnya Ansell)
16
Episode 16 (Prawedding)
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Pengumuman!
145
Episode 144
146
Episode 145
147
Episode 146
148
Episode 147
149
Episode 148
150
Episode 149
151
Episode 150
152
Episode 151
153
Episode 152
154
Episode 153
155
Episode 154
156
Episode 155
157
Episode 156
158
Episode 157
159
Episode 158
160
Episode 159
161
Episode 160
162
Episode 161
163
Episode 162
164
Episode 163
165
Episode 164
166
Episode 165
167
Episode 166
168
Episode 167
169
Episode 168
170
Episode 169
171
Episode 170
172
Episode 171
173
Episode 172
174
Episode 173
175
Episode 174
176
Episode 175
177
Episode 176
178
Episode 177
179
Episode 178
180
Episode 179
181
Episode 180
182
Episode 181
183
Episode 182
184
Episode 183
185
Episode 184
186
Episode 185
187
Episode 186
188
Episode 187
189
Episode 188
190
Episode 189
191
Episode 190
192
Episode 191
193
Episode 192
194
Episode 193
195
Episode 194
196
Episode 195
197
Episode 196
198
Episode 197
199
Episode 198
200
Episode 199
201
Episode 200
202
Episode 201
203
Episode 202
204
Episode 203
205
Episode 204
206
Episode 205
207
Episode 206
208
Episode 207
209
Episode 208
210
Episode 209
211
Episode 210
212
Episode 211
213
Episode 212
214
Episode 213
215
Episode 214
216
Episode 215
217
Episode 216
218
Episode 217
219
Episode 218
220
Episode 219
221
Episode 220
222
Episode 221
223
Episode 222
224
Episode 223
225
Episode 224
226
Episode 225
227
Episode 226
228
Episode 227
229
Episode 228
230
Episode 229
231
Episode 230
232
Episode 231
233
Episode 232
234
Episode 233
235
Episode 234
236
Episode 235
237
Episode 236
238
Episode 237
239
Episode 238
240
Episode 239
241
Episode 240
242
Episode 241
243
Episode 242
244
Episode 243
245
Episode 244
246
Episode 245
247
Episode 246
248
Episode 247
249
Episode 248
250
Episode 249
251
Episode 250
252
Episode 251
253
Episode 252
254
Episode 253
255
Episode 254
256
Episode 255
257
Episode 256
258
Episode 257
259
Episode 258
260
Episode 259
261
Episode 260
262
Episode 261
263
Episode 262
264
Episode 263
265
Episode 264 (The end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!