Terpaksa menikah dengan gadis {LUGU} PSYCHO
Di sebuah malam yang dingin, sebab hujan deras baru saja mengguyur kota Jakarta kala itu, ditambah kilatan juga petir yang terkadang meramaikan suasana malam yang cukup kelam bagi seorang lelaki yang baru saja melihat pemandangan yang tak pernah sekalipun terbayangkan akan menimpa dirinya.
Iya bagaimana mungkin, lelaki yang begitu sempurna seperti dirinya masih bisa terkhianati, lelaki itu adalah Ansell Dirgantara, seorang pewaris tunggal dari perusahaan KT Group yang sudah Berjaya selama beberapa decade.
Diyakini kekayaan dari keluarga mereka pun tak akan habis sampai 7 turunan bahkan lebih, ditambah visual juga postur tubuhnya yang tak perlu diragukan lagi. Bahkan keluarga Ansell pun sering sekali kedatangan para partner bisnisnya dengan tujuan mencoba menjodohkan putrinya.
Namun kedua orang tua Ansell masih berpegang teguh pada amanat yang nenek Ansell berikan.
Dahulu kala,
Nenek Ansell memiliki seorang sahabat, keduanya berjanji akan menjodohkan putra putrinya kelak jika memang sepasang. Tapi nyatanya keduanya malah memliki seorang putri yang sama cantiknya.
Hingga keduanya pun harus menahan diri kembali sampai kedua putrinya beranjak dewasa dan bisa menikah dengan pasangan masing-masing. Lalu setelah itu jika takdir berpihak pada mereka, mereka pun akan melanjutkan kembali apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Namun siapa sangka rencana mereka tidak semudah yang dibayangkan, Ansell menolak tegas perjodohan tersebut bahkan hanya untuk sekali bertemu dengan gadis yang akan di jodohkan dengan dirinya pun ia enggan.
Hampir membuat mereka putus asa, dan ingin menyerah dengan janji yang sudah mereka ucapkan. Sebab Ansell benar-benar bukan lelaki yang dapat dibujuk dengan mudah, terbukti dari kuatnya kisah cinta yang dirinya jalin dengan wanita pilihannya.
Sampai pada tahun ke 5, ia menyaksikan sendiri bagaimana kekasihnya itu berselingkuh di aparteman yang diberikannya saat tahun pertama mereka merayakan hubungan mereka.
Ia tak menyangka keputusannya saat itu untuk menunda kepergiaannya ke Amerika dan kembali ke aparteman adalah sebuah hal yang bisa mengubah kehidupannya.
Pandangannya penuh dengan amarah kala ia melihat sang kekasih hanya memakai kemeja putih tipis tengah berdiri didapur seraya menggenggam sebuah gelas wine, dan seorang lelaki hanya memakai ****** ***** tengah mencumbu sang wanita dengan begitu mesranya.
“Ansell..” kaget sang wanita bersamaan dengan bunyi pecah gelas wine yang terlepas dari genggamannya.
Dan membuat sang lelaki berhenti mencumbu lalu beralih pada Ansell yang masih berdiri di ruang tamu tengah mengepalkan kedua tangannya.
Tak dapat berkata-kata, Ansell pun akhirnya pergi setelah beberapa menit terdiam memandangi kekasihnya tengah bersama dengan lelaki lain dengan amarah yang sudah mencapai puncaknya.
Meski pada awalnya sang kekasih mengejarnya namun hanya sampai pada ambang pintu aparteman, sebab ia sadar ia tak memakai apapun saat ini selain baju tipis yang tak terlalu berguna karena lekukan tubuh juga ********** begitu tampak jelas terlihat.
Pada akhirnya ia hanya bisa memandangi Ansell sampai menghilang dari lift.
***
“kau dimana..?!” begitu sampai di halaman aparteman Ansell langsung mencoba menelfon seseorang.
“diperjalanan pulang, ada apa..?” Tanyanya.
“cepat kembali ke aparteman sekarang..!” perintahnya dengan nada yang cukup tinggi untuk seseorang yang tidak tahu apa-apa.
“bukannya kau akan menginap..? aku tak bisa cepat kesana, disini terjebak macet ada pohon tumbang.” Katanya mencoba menjelaskan kondisinya.
“SIAL..!!” umpatnya yang kemudian langsung mematikannya.
“jika harus memanggil taxi, aku harus berjalan lebih jauh ke depan.” Gerutunya, seraya memandangi suasana malam itu yang memang tak memungkinkan untuk berjalan lebih jauh lagi, sebab hujan deras yang sedari tadi mengguyur kota Jakarta masih juga belum mereda.
“apa ini sebuah karma dari nenek, karena aku tak mengikuti kemauannya bahkan sampai akhir pun aku tetap mempertahankan hubunganku. Sial..!!” gerutunya lagi, tak ingin berlama-lama di aparteman tersebut akhirnya Ansell pun memutuskan untuk menerobos hujan deras kala itu.
Sampai di pertengahan jalan satu kaki jenjangnya tak sengaja menginjak sebuah botol kaleng yang tergeletak di aspal membuatnya tergilincir lalu menabrak seorang gadis yang tengah berjalan tak jauh didepannya.
Hingga keduanya pun terjatuh dan payung yang tengah digenggam sang gadis pun terlempar jauh darinya.
Layaknya adegan yang sering terjadi dalam drama atau serial TV, ya begitulah yang terjadi saat ini, sang lelaki mendarat lebih dulu dengan sang gadis yang menimpa tubuhnya diatasnya.
Sebuah adegan yang cukup klise memang, tapi tak bisa dipungkiri adegan ini memang sangat disenangi oleh penggemar setia sebuah per drama an. Untuk beberapa saat keduanya terdiam mencoba mencerna apa yang telah terjadi saat ini.
Sampai sang gadis mencoba bangkit seraya mengedarkan pandangannya ke sekitar untuk menemukan payungnya yang terlempar jauh entah kemana. Tak memperdulikan sang lelaki yang berusaha bangkit sendiri dengan raut wajah yang tampaknya sedikit kesakitan.
“bukankah seharusnya ada permintaan maaf terlebih dahulu..?
Kau pergi begitu saja seolah tidak ada yang terjadi..!” dumelnya seraya memegangi bagian lengannya yang terkilir.
“maaf, tapi aku harus bergegas pulang.” Sahutnya seraya sedikit menundukan kepalanya pada lelaki tersebut lalu kembali berbalik untuk mencari payungnya dan bergegas pulang seperti apa yang sudah dirinya katakan.
“aneh sekali, yang ku lihat di drama adegannya tidak seperti ini harusnya..” gumamnya.
Seolah ia telah melupakan kejadian tragis yang baru saja menimpanya, ia dibuat kebingungan dengan sikap seorang gadis aneh barusan, karena biasanya jika ada seorang gadis yang berpas-pasan dengannya sudah pasti langsung jatuh hati padanya.
Namun ia tak mendapatkan emosi apapun dalam gadis tersebut, amarah yang telah menabraknya hingga terjatuh, ataupun sebuah hati yang tengah berbung-bunga karena telah jatuh hati pada pandangan pertama.
“dia begitu datar..” imbuhnya seraya masih terus memandangi gadis tersebut yang sudah berharil mendapatkan payungnya kembali lalu berlarian kecil menuju halte bus.
***
Keesokan harinya.
Dikediaman keluarga Ansell, lebih tepatnya di sebuah kamar yang cukup besar hanya untuk di tempati 1 orang saja. Meski telah mengalami malam yang cukup tragis, namun hidup harus tetap berlanjut begitu juga dengan aktivitasnya pagi ini.
Seusai mendengus kesal sebab teringat kejadian tadi malam, ia pun mencoba bangkit dari tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan mulai kembali menjalani rutinitas hariannya seperti biasa.
Karena kedua orang tua Ansell tengah berlibur di Amerika sejak 2 hari yang lalu, membuatnya harus menyantap sarapan sendirian di meja makan yang sangat besar untuk ukuran 1 keluarga yang beranggotakan 3 orang.
Sampai beberapa menit kemudian..
“pak Ansell tidak jadi menginap tadi malam..?” Tanya seseorang yang tampak 1 tahun lebih muda darinya.
“tidak usah membahasnya..” pekik Ansell seraya menyantap sarapannya.
“kau sudah makan..?” Tanya Ansell mengalihkan pembicaraan.
“sudah, tadi aku makan roti saat dalam perjalanan kesini.” Responnya. “kalau begitu aku akan menunggu di mobil.” Imbuhnya kemudian pergi meninggalkan Ansel setelah mendapat respon sebuah anggukan dari sang atasan.
Iya lelaki tersebut tak lain adalah asisten juga tangan kanan Ansell yang juga merangkap sebagai sahabat karibnya sejak kecil, sepeninggal kedua orang tua Abighail Pramudya, bocah malang itu harus menjalani hidupnya sementara di sebuah panti asuhan.
Sampai keluarga Ansell mengangkatnya untuk menjadi putra keduanya, hingga Ansell pun tak kesepian dirumah yang besar tersebut. Begitulah cerita singkatnya, mungkin akan dibahas nanti perlahan seraya berjalannya cerita ini ya.
***
Sementara itu di sebuah kampus ternama di Jakarta selatan.
Karena kurang tidur semalam seorang gadis berperawakan ramping juga memiliki visul seperti Yuqi G-Idle, tengah tertidur diatas meja dengan pulasnya beralaskan bantal leher yang seolah sudah dipersiapkan sebelumnya.
“hey..!
apa gunanya kau belajar semalaman jika sekarang kau malah tiduran..” oceh karibnya yang berada tepat disebelahnya.
“bangunkan aku jika dosennya sudah masuk..” gumamnya seraya kembali mencari posisi ternyamannya.
Tiba-tiba saja sebuah cuplikan tadi malam kembali memenuhi fikirannya.
Disebuah kediaman yang tak kalah besar juga mewahnya dari kediaman Ansell Dirgantara, seorang gadis yang bernama Ahreum Nathania tengah duduk disebuah sofa yang dikelilingi oleh ibu dan ayahnya.
“tidak..
Aku hanya tak mengerti, kenapa eyang harus membuat janji dengan melibatkan anak atau cucunya, terlebih lagi aku kan bukan cucu eyang sungguhan.” Protes Ahreum dengan nada yang selembut mungkin.
Karena meski yang dihadapannya kini bukanlah ibu kandungnya, namun ia tetap harus menghargai dan menghormati wanita yang telah menjadi istri ayahnya itu.
“Ahreum..!” panggil ayahnya dengan nada yang meninggi.
“iya maaf ayah, aku tak bermaksud melawan ayah, aku hanya..”
“maafkan ibu ya, ibu memang tidak tahu malu, sudah melibatkan dirimu Ahreum, tapi ibu tidak punya pilihan lain selain memohon dengan sangat padamu, karena hanya kau satu-satunya harapan ibu nak, agar eyang tenang disana, kau tahu kan janji adalah sebuah hal yang tak bisa kau ingkari begitu saja.”
“haruskah ibu berlutut padamu, Ahreum..” ucapnya seraya bersimpuh dihadapan putrinya lengkap dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.
“apa-apaan kau ini mah, tidak perlu sampai seperti itu pada putrimu sendiri..! ayo bangun.” Seru sang suami yang sigap langsung membantu istrinya kembali berdiri sebab perutnya yang semakin membuncit membuat ruang geraknya menjadi semakin sulit.
“Ahreum..!! kau ingin menjadi putri yang durhaka, tak bisakah kau mengabulkan permintaan ibumu ini. Masih belum cukup melihat ibumu memohon seperti itu..?!” geram sang ayah sebab putri tunggalnya itu masih saja tak memberikan respon.
“baik, Ahreum akan menikah, tapi aku punya 1 syarat.”
“apa sayang, apapun itu akan ibu kabulkan asalkan kau bisa memenuhi keinginan terakhir eyangmu.” Ucap sang ibu dengan antusiasnya.
“pendidikan sangat penting bagiku, aku tak ingin sampai putus kuliah, bahkan aku sudah berencana untuk melanjutkan S2 ku nanti di korea.”
“oke, jika hanya itu keinginanmu, akan ayah bicarakan dengan keluarga Dirgantara.”
“terimakasih Ahreum terimakasih, ibu benar-benar bersyukur memiliki putri yang cantik juga berhati baik seperti mu nak.” Ucap sang ibu seraya memeluk Ahreum erat dan tak hentinya mengeluarkan air mata bahagia.
Sebab amanat dari sang ibu kini akan segera terlaksanakan. Memang pada awalnya ialah yang harusnya menjalani perjodohan tersebut, namun sayangnya teman dari ibunya pun melahirkan seorang putri yang membuatnya harus menunda perjodohan itu untuk sementara.
Sampai keduanya menikah dengan pasangan masing-masing, namun naas nya lagi ibu tiri Ahreum baru bisa menemukan jodohnya disaat usianya sudah tidak muda lagi, sementara putra dari temannya sudah cukup dewasa untuk menikah.
Jadi mau tak mau Enzy pun meminta bantuan putri dari suaminya untuk membantunya terlepas dari amanat sang ibu. Untungnya Ahreum bukanlah seorang gadis yang sulit dibujuk, meski sikapnya terlihat datar dan cuek namun sebenarnya dirinya sangat menghormati sang ayah.
Bisa dibilang Seno sudah berhasil mendidik putrinya dengan baik, karena Ahreum sama sekali tak pernah membantahnya, ia selalu menuruti perkataan ayahnya terbukti kali ini meski permintaannya cukup konyol dan sempat ingin menolak.
Tapi pada akhirnya Ahreum pun bersedia mengikuti permintaan konyol ayahnya tersebut.
***
Kembali ke kampus Ahreum –Royal collage of music. Kampus yang cukup terkenal dengan bidang musiknya, tak sedikit para artis di Indonesia yang sukses setelah mengemban pendidikan dikampus yang cukup popular di Indonesia ini.
Bahkan kampus Royal collage of music ini sampai terdengar ke seluruh penjuru negeri hingga tak jarang juga banyak ditemukan mahasiswa asing yang ikut mengemban pendidikan di kampus tersebut.
Kafetaria kampus.
“kau bisa menyelesaikan semua soalnya..?” Tanya Nayeon teman dekat yang juga pernah menjadi musuh bebuyutannya saat di SMA.
“hmm..” jawab Ahreum singkat seraya melahap makan siangnya.
“kau masih disini..? bukankah sebentar lagi Jeno akan tampil.” Ucapnya seraya memandangi Nayeon dengan mulut yang dipenuhi makanan, sedangkan Nayeon tengah mentouch up wajahnya sebab ia sudah sedari tadi menghabiskan makan siangnya.
“ohh iya, aku hampir lupa, kau tak akan ikut..?” ajak Nayeon seraya mengoleskan lip tint dibibir tebalnya sebagai rangkaian touc up terakhirnya.
“kau tak lihat, aku masih makan.” Ketusnya.
“cihh, kau ini makan lelet banget sih..! yaudah kalau kau mau nonton nyusul aja ya, bye.” Pamitnya seraya buru-buru memasukan alat make up nya ke dalam pouch kecil berwarna pink hadiah ulang tahun dari Ahreum.
Tak lama setelah kepergian Nayeon, ponsel miliknya pun bergetar di atas meja, menandakan jika ada pesan masuk ke dalam ponselnya. Tak perlu waktu lama, ia pun langsung meraihnya dan menempelkan jempolnya pada layar untuk membuka kunci di ponselnya.
Masih sembari menyuapi mulutnya ia mencoba memegang ponsel dengan 1 tangannya.
“kosongkan jadwalmu pada akhir pekan ya, ayah sudah mengatur pertemuan keluarga pada akhir pekan nanti. Ingat, kau tak boleh ingkar janji.”
Begitulah isi pesan yang dibacanya dalam hati, sebuah kalimat informasi yang terdengar seperti sebuah perintah yang benar-benar harus dan wajib dilaksanakan. Dirinya hanya mendengus dan kemudian kembali menaruh ponselnya.
Namun selang beberapa detik kemudian ia kembali mengambil ponsel dan membuka pesan dari ayah nya lagi.
‘iya ayah. Ketiknya kemudian langsung mengirimkan pesannya, dan kembali menaruh ponselnya di tempat semula.
Meski merasa sangat tidak adil, namun sekali lagi dirinya tetap tidak bisa membantah keinginan ataupun permohonan dari sang ayah, karena Ahreum sangat menghormati sekali ayahnya.
***
-Ahreum Nathania.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
punya nama
next
2024-03-14
0
hainonaaa
ngerii selingkuh
2022-10-09
0
hainonaaa
kaya bener yaa
2022-10-09
0