Episode 5 (Pertikaian antara Ansell dan Nayeon)

Begitu kedua orang tua Ahreum meninggalkan ruangan, Abi pun langsung berjalan menghampiri Ahreum dan berdiri disamping ranjangnya. “nona Ahreum sudah lebih baik..?” Tanya Abi.

“tidak juga sih, hehe, masih terasa ngilu dan sepertinya tubuhku masih mengingat rasa sakit tusukan pisau itu, benar-benar menyakitkan.” Paparnya seraya mencoba bangun dari tidurnya, dengan sigap Abi pun membantu Ahreum untuk memposisikan bantal di belakang punggung Ahreum agar bisa bersandar dengan nyaman.

“terimakasih kak Abi.” Imbuh Ahreum seraya tersenyum ramah seperti biasa.

“iya sama-sama nona Ahreum,

Kedatangan saya kesini adalah untuk meminta maaf pada nona Ahreum, karena sudah melibatkan nona Ahreum pada masalah pribadi pak Ansel.” Ucapnya seraya sedikit menundukan kepalanya pada Ahreum.

“masalah pribadi..?

Ahh iya, bagaimana keadaan orang yang menusukku, Ansell tak melakukan apapun padanya kan..?” Tanya Ahreum , menyinggung soal pelaku yang menusuknya tadi malam membuatnya teringat kembali akan nasib lelaki tersebut.

“sepertinya ini bukan waktunya untuk nona Ahreum mengkhawatirkan orang lain, terlebih lagi dia adalah orang yang membuat nona berada di rumah sakit.” Respon Abi yang merasa tidak mengerti dengan jalan fikiran gadis yang berada dihadapannya tersebut.

Ahreum hanya bisa nyengir mendengar perkataan Abi seperti itu.

“hmm.. lelaki itu beruntung karena setibanya diluar sudah ada beberapa polisi yang mengincarnya, dia pun dibawa ke kantor polisi. Apa nona Ahreum yang melaporkannya..?” Tanya Abi memastikan, jika keberadaan polisi itu adalah laporan dari Ahreum.

“iya, aku sudah curiga karena dia terus saja memperhatikanku, untuk berjaga-jaga aku menelfon temanku yang seorang polisi, tapi aku tak menyangka dia akan menyerangku secepat itu, hingga aku tak memiliki waktu lagi untuk menunggu temanku.

Jadi aku memutuskan untuk berlari keluar meminta bantuan, sampai akhirnya kak Abi tiba-tiba datang. Terimakasih ya, karena sudah menyelamatkanku.” katanya panjang lebar.

“ahh iya, tadi kak Abi bilang masalah pribadi, bagamaina maksudnya..?” lanjut Ahreum yang kembali membahas apa yang dikatakan Abi sebelumnya.

“lelaki itu hanya disuruh oleh seseorang, dan yang menyuruhnya adalah nona Ilona mantan kekasih pak Ansell.” Jelasnya.

“mantan kekasih..?

Ahh.. jadi aku orang ketiga di antara mereka berdua ya.” Gumamnya seraya memalingkan wajahnya ke arah lain.

“tidak,

Pak Ansell sudah memutus hubungan sebelum bertemu dengan nona Ahreum, jadi nona Ahreum bukan penyebab hubungan pak Ansell dan nona Ilona berakhir.” Abi mencoba menjelaskan agar Ahreum tidak merasa bersalah, karena memang pada kenyataannya Ahreum bukanlah orang ketiga yang seperti difikirkan olehnya.

“begitu yaa.. amm, kak Abi..” ucapnya.

“iya nona Ahreum..” sahut Abi.

“apa Ansell selalu seperti itu..?” Tanya Ahreum seraya menatap wajah Abi yang masih berdiri disamping ranjangnya.

“sebenarnya ini pertama kali saya melihat pak Ansell seperti itu karena perempuan, nona. Meski pak Ansell memang selalu dipenuhi amarah dan tak jarang juga menghancurkan barang-barang, namun kemarahan itu untuk dirinya sendiri bukan untuk orang lain apalagi seorang perempuan.

Bahkan ia sampai mengabaikan pekerjaannya hanya untuk mengikuti nona ke kampus, itu cukup membuat saya terkejut. Karena pak Ansell tak pernah sekalipun melakukan hal itu untuk nona Ilona.” Paparnya.

“eyyy.. pasti kak Abi ingin melebih-lebihkan yaa supaya aku tersentuh..” respon Ahreum yang tak percaya dengan perkataan Abi seraya tersenyum jahil.

“tidak, nona, saya serius..”

“hahaha..

Beneran nih..?! sebaiknya jangan mengada-ngada ya, karena aku tahu saat seseorang tengah berbohong hehe..” godanya lagi.

BRRUGHHH..!! suara bantingan pintu ruangan membuat Ahreum juga Abi sangat terkejut, dan sontak mengarahkan pandangannya ke arah pintu secara bersamaan. Dilihatnya pintu ruangan itu sedikit miring akibat dorongan yang cukup keras oleh perbuatan Ansell, hingga membuat salah satu dari engsel pintu tersebut rusak parah.

“pak Ansell..” kaget Abi yang tak menyangka jika Ansell akan muncul tiba-tiba seperti itu.

“apa kau tidak diajarkan untuk mengetuk pintu terlebih dulu sebelum masuk ke ruangan orang lain.” Ujar Ahreum seraya memandangi Ansell yang berjalan menghampiri sisi ranjangnya yang lain.

“orang lain..?!

Rumah sakit ini milik ibu ku, jadi semua ruangan yang ada dirumah sakit ini adalah milikku juga..!! jadi, aku tak perlu mengetuk pintu kan untuk masuk ke ruangan mana pun..?!” respon Ansell dengan menaikan nada suaranya seraya memasukan 1 lengannya ke dalam saku celananya.

“huft..” Ahreum pun menghela nafas lalu mencoba mengatur posisi bantal nya seperti semula agar bisa ia tiduri kembali.

“kau mau apa..?!” Tanya Ansell yang melihat Ahreum tampaknya tengah mengatur posisi untuk membaringkan tubuhnya.

“aku mau istirahat tidur, bisakah kau keluar..” pinta Ahreum seraya menaikan selimutnya sampai ke dada.

“baru beberapa detik yang lalu aku mendengarmu tertawa, dan saat aku datang kau ingin tidur..!!” pekik Ansell kesal karena merasa diabaikan oleh Ahreum.

“oke, baik.. (sahut Ahreum seraya mencoba duduk kembali)

Kau mau aku bagaimana..? aaw..” ringisnya seraya memegangi pinggulnya yang terasa ngilu sebab ia terlalu banyak bergerak.

Reflex Ansell pun langsung mendekati Ahreum seraya melihat bagian pinggul yang ditutupi oleh tangan Ahreum.

“saya pamit pak Ansell..” Seolah mengerti dengan situasinya, Abi pun memutuskan untuk meninggalkan Ansell dengan Ahreum. “nona Ahreum, semoga lekas sembuh ya.” Imbuhnya kemudian berlalu pergi setelah dibalas sebuah anggukan oleh Ahreum.

Sedangkan Ansell tetap fokus memandangi Ahreum dan mengabaikan Abi yang berpamitan untuk pergi.

“perutmu sakit..?

mau ku panggilkan dokter..?” panik Ansell yang kemudian duduk di pinggir ranjang Ahreum seraya menggenggam satu lengan Ahreum.

“Ansell..” ucap Ahreum lembut.

“iya..” respon Ansell seraya memandangi wajah Ahreum lekat.

“hanya perih sedikit..” ucap Ahreum lengkap dengan isyarat pada kedua jemarinya.

“kenapa juga kau harus melakukan hal itu..!

Apa kau tak tahu jika itu sangat berbahaya, bagaimana jika tusukan itu lebih dalam lagi, dan juga seorang wanita tidak boleh memiliki bekas luka..!” Ansell tak hentinya mengoceh.

“aku tak ingin ada orang yang terluka karena menggantikan aku lagi.” Ucapnya seraya memandangi wajah Ansell.

Membuat Ansell pun terdiam seketika.

“ibuku juga meninggal karena aku, jika bukan karena kecerobohanku ibuku tidak akan terluka dan sampai koma dirumah sakit selama beberapa bulan, dan pada akhirnya ibuku meninggal. Aku hanya, tak ingin mengulangi hal itu lagi.” Ceritanya.

“aku tak akan mati hanya karena ditusuk pisau kecil seperti itu, Ahreum. Pokoknya aku tak ingin kau menyelamatkan aku lagi seperti itu..! dan 1 lagi, aku sudah merubah jadwal dosenmu itu, jadi tidak ada kelas malam mulai sekarang.”

“apa..?! bagaimana mungkin.”

“tak ada yang tak mungkin untukku..!” katanya penuh percaya diri lengkap dengan senyum smirknya.

“tapi Ansell, itu akan berpengaruh pada mahasiswa lainnya juga.” Keluhnya yang tidak setuju dengan keputusan yang dibuat ansell.

“kalau begitu, ganti saja dosennya.” Ansell mencoba memberikan pilihan pada Ahreum seraya melipat kedua tangan diatas dadanya.

“tidak bisa, Ansell.

Hanya kurang lebih 1 setengah tahun lagi, oke. Biarkan tetap seperti ini.” Bujuk Ahreum.

“tidak..!!”

 -----

Diluar ruangan Ahreum.

“loh.. kenapa tante dan om ngga masuk..?” Tanya Nayeon saat melihat kedua orang tua Ahreum tengah mengintip dari jendela kecil yang berada di tengah-tengah pintu.

“ehh, nay, kau sudah datang..

Dimana Jeno, biasanya kalian berdua selalu menempel..?” Tanya Enzy yang mengakhiri aktivitas mengintipnya dan beralih memandangi Nayeon yang baru saja hadir diantara mereka berdua.

“iyaa nih, kalian sedang slek ya..?” tebak Seno yang ikut-ikutan menggoda Nayeon kala itu.

“engga kok, Jeno masih ada kelas, jadi aku sendirian kesini, nanti juga dia nyusul, ohh iya, tante dan om ga akan masuk..?” Tanya Nayeon yang hendak mendorong handle pintu ruangan karibnya dirawat.

Belum sempat tangan Nayeon menyentuh handle pintu, Enzy keburu merangkul Nayeon lalu membawanya pergi dari area depan ruangan Ahreum. “Nay, apa kau sudah makan..? Bagaimana kalau kita makan dulu yuk ke kantin.”

Meski sedikit kebingungan dengan sikap ibunya Ahreum, namun Nayeon tak punya pilihan lain selain mengikuti kemauan Enzy, diikuti oleh Seno yang berjalan dibelakang mereka berdua. Membuat dirinya tidak bisa melarikan diri untuk menemui karibnya.

“sepertinya aku melihat ada seseorang didalam ruangan Ahreum, tante, siapa itu..?” Tanya Nayeon yang sekilas melihat perawakan seorang lelaki yang tengah duduk dipinggir ranjang Ahreum.

“ahh kau salah lihat kali, Ahreum sedang tidur kok, hehehe..” dusta Enzy, bukan niat ingin menutupinya dari Nayeon, hanya saja saat ini Enzy tak ingin Nayeon mengganggu Ahreum yang tengah berduaan dengan Ansell di dalam.

“tante bohong yaa..” seru Nayeon seraya mencoba kabur untuk kembali keruangan Ahreum, namun tentu saja sudah ada Seno yang menghadangnya dibelakang, membuatnya kembali diseret paksa oleh Enzy menuju kantin, Nayeon hanya bisa pasrah dan memanyunkan bibir nya sebab kedua orang tua karibnya itu seolah tengah menyembunyikan sesuatu darinya.

Kembali ke dalam ruangan Ahreum.

"Ansell, kau boleh saja melarangku untuk hal lain, tapi tidak dengan pendidikanku..!" tegas Ahreum yang masih tetap dengan keputusannya.

"kenapa kau keras kepala sekali, aku hanya merubah jadwal kelas mu, agar tidak ada lagi kelas malam, tidak seperti aku memintamu untuk berhenti kuliah bukan..!!" bentak Ansell yang tak kalah tajamnya.

"selama ini aku baik-baik saja, sampai saat mantan kekasihmu menyuruh orang untuk melukaiku."

"jadi kau menyalahkan aku karena kejadian semalam..!!" pekik Ansell seraya bangkit dari ranjang Ahreum dan beralih berdiri seraya berkacak pinggang.

"bukan seperti itu Ansell, aku hanya.." tak mampu untuk melanjutkan perdebtannya lagi, hingga akhirnya kedua mata Ahreum berkaca-kaca sebab tak tahu lagi harus bagaimana meluluhkan hati Ansell agar menuruti kemauannya.

🥺🥺🥺

Melihat air mata itu perlahan mulai menetes, tiba-tiba saja Ansell merasa tidak berdaya dibuatnya hingga mmpu meruntuhkn egonya seketika.

"oke..oke baiklah, aku akan menarik kembali perintahku." ucap Ansell yang akhirnya menyerah sebab tak tega melihat Ahreum mulai menangis akibt keegoisannya.

"Benarkah..? Janji yaa." sahut Ahreum mencoba memastikan kebenarannya.

"iya, aku janji."

"bisakah kau melakukannya sekarang..?" tanya Ahreum, sebab takut jika nanti Ansell akan berubah fikiran.

Ansell pun menghela nafasnya sejenk seraya merogoh ponsel dari dalam saku jas nya, hendak menelfon seseorang.

"batalkan perintahku, biarkan dosen itu tetap mengajar malam..!" perintah nya dalam telfon singkat padat dan jelas.

Begitulah akhirnya Ahreum yang memenangkan perdebatan tersebut.

"sudahkan, Puas..?!" kata Ansell seraya menatap wajah Ahreum.

Usai kemauannya dituruti oleh Ansell, seolah tengah berakting Ahreum pun langsung mengganti raut wajahnya seraya menyeka air mata palsunya.

"okey, thanks ya.." ucap Ahreum yang kemudian berniat untuk mengatur posisi bantalnya agar bisa ditiduri.

"kau..!!

Beraninya kau membodohiku, Ahreum." pekik Ansell seraya memegang dagu Ahreum lalu mengarahkan wajah Ahreum pada pandangannya.

"kau tak boleh ingkar janji, jika kau memang pria sejati." ucap Ahreum lengkap dengan senyum smirk nya.

😏

"oke..!

Sebagai gantinya, aku akan mengikuti kelas malam mu." Katanya seraya membalas senyum smirk Ahreum lengkap dengan kedua mata yang mengintimidasi.

Membuat Ahreum seketika membeku seolah tak menduga akan menjadi seperti ini akhirnya, siapa sangka niat hati ingin menjahili Ansell malah dirinya sendiri yang terjebak.

😳

“YAAK..!!

Apa yang kau lakukan..!” teriak Nayeon kala ia melihat adegan yang memperlihatkan Ansell tengah memegang dagu Ahreum.

Hingga fikiran negative nya pun menjalar dalam otaknya seketika, membuat Nayeon berlari kecil untuk menyerang Ansell dengan bermodalkan tas kecilnya ia mencoba untuk memukul Ansell seperti yang sudah pernah ia lakukan sebelumnya di depan Café kemarin.

“tidak.. Nayeon, tidak.. aww..” nyaris saja tas kecil Nayeon hampir mendarat di kening Ansell, namun karena mendengar ringisan Ahreum membuat Nayeon mengurungkan niatnya dan beralih untuk memastikan keadaan karibnya tersebut.

“kau baik-baik saja..?” tanya Nayeon seraya duduk dipinggir ranjang Ahreum lengkap dengan raut wajah khawatirnya.

“aku baik-baik saja, asalkan kau tidak bertengkar lagi dengan Ansell..” ucap Ahreum seraya menggenggam tangan karibnya itu.

“kau pura-pura ya..!” geram Nayeon.

“berani sekali kau padaku, memangnya kau siapa..!!

Dasar gadis bar-bar.”

“kau..!” bentak Nayeon seraya hendal bangkit dari ranjang namun lengan Ahreum keburu menahannya.

“hentikan, kalian berdua kenapa sih..?

Bukankah yang kemarin itu hanya salah paham aja, Ansell juga sudah minta maaf pada Jeno kan..?” ucap Ahreum lembut seraya menatap lekat Nayeon yang masih dipenuhi amarah.

“minta maaf dengkulmu, aku bahkan tak melihat ketulusannya saat ia mengatakan maaf pada Jeno.” Keluhnya seraya menatap sinis ke arah Ansell.

“ciihh..!!

Heh, kau fikir hanya aku yang salah disini..!!

Kau juga salah karena meninggalkan kekasihmu itu berduaan dengan Ahreum..!!” protes Ansell tak mau kalah.

“YAAK..!!” bentak Nayeon seraya bangkit dan berdiri dihadapan Ansell yang jauh lebih tinggi 15 cm dari nya, hingga membuatnya harus menengadahkan kepalanya agar bisa memelototi Ansell.

“Memangnya kenapa jika mereka berdua saja, toh sebelum aku bersama dengan Jeno pun, mereka berdua memang sudah berteman baik. Aku percaya pada Ahreum juga Jeno..!!

Kau saja yang berlebihan, padahal jelas sekali tak mungkin Jeno bersama dengan Ahreum, karena aku lebih cantik dari Ahreum..!” gerutu Nayeon lebih ngegas dari Ansell.

“augh sial..!!” umpat Ahreum pelan, meski sudah mencoba bersabar dengan kedua orang tersebut, namun sepertinya mereka berdua memang sangat sulit untuk didamaikan.

Sudah tak perduli lagi dengan kedua orang yang tengah beradu mulut tersebut, Ahreum pun lebih memilih untuk tidur saja dan membiarkan Ansell juga Nayeon membuat keributan di ruangannya. Sebab tak ada lagi yang bisa ia lakukan, tubuhnya terlalu lelah untuk menenangkan mereka berdua.

“apa dikehidupan sebelumnya mereka kakak beradik..?” fikir Ahreum sebelum menarik selimut dan memejamkan kedua matanya.

***

 

Episodes
1 Episode 1 (sebuah pengkhianatan)
2 Episode 2 (Pertemuan keluarga)
3 Episode 3 (Kesalahpahaman)
4 Episode 4 (Malam menegangkan)
5 Episode 5 (Pertikaian antara Ansell dan Nayeon)
6 Episode 6 (Ancaman Ilona)
7 Episode 7 (Tentang Ansell)
8 Episode 8 (Tertangkapnya Ilona)
9 Episode 9 (Keraguan)
10 Episode 10
11 Episode 11 (Flashback)
12 Episode 12 (Flashback 2)
13 Episode 13 (Flashback 3)
14 Episode 14 (Rumah duka)
15 Episode 15 (Menghilangnya Ansell)
16 Episode 16 (Prawedding)
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Pengumuman!
145 Episode 144
146 Episode 145
147 Episode 146
148 Episode 147
149 Episode 148
150 Episode 149
151 Episode 150
152 Episode 151
153 Episode 152
154 Episode 153
155 Episode 154
156 Episode 155
157 Episode 156
158 Episode 157
159 Episode 158
160 Episode 159
161 Episode 160
162 Episode 161
163 Episode 162
164 Episode 163
165 Episode 164
166 Episode 165
167 Episode 166
168 Episode 167
169 Episode 168
170 Episode 169
171 Episode 170
172 Episode 171
173 Episode 172
174 Episode 173
175 Episode 174
176 Episode 175
177 Episode 176
178 Episode 177
179 Episode 178
180 Episode 179
181 Episode 180
182 Episode 181
183 Episode 182
184 Episode 183
185 Episode 184
186 Episode 185
187 Episode 186
188 Episode 187
189 Episode 188
190 Episode 189
191 Episode 190
192 Episode 191
193 Episode 192
194 Episode 193
195 Episode 194
196 Episode 195
197 Episode 196
198 Episode 197
199 Episode 198
200 Episode 199
201 Episode 200
202 Episode 201
203 Episode 202
204 Episode 203
205 Episode 204
206 Episode 205
207 Episode 206
208 Episode 207
209 Episode 208
210 Episode 209
211 Episode 210
212 Episode 211
213 Episode 212
214 Episode 213
215 Episode 214
216 Episode 215
217 Episode 216
218 Episode 217
219 Episode 218
220 Episode 219
221 Episode 220
222 Episode 221
223 Episode 222
224 Episode 223
225 Episode 224
226 Episode 225
227 Episode 226
228 Episode 227
229 Episode 228
230 Episode 229
231 Episode 230
232 Episode 231
233 Episode 232
234 Episode 233
235 Episode 234
236 Episode 235
237 Episode 236
238 Episode 237
239 Episode 238
240 Episode 239
241 Episode 240
242 Episode 241
243 Episode 242
244 Episode 243
245 Episode 244
246 Episode 245
247 Episode 246
248 Episode 247
249 Episode 248
250 Episode 249
251 Episode 250
252 Episode 251
253 Episode 252
254 Episode 253
255 Episode 254
256 Episode 255
257 Episode 256
258 Episode 257
259 Episode 258
260 Episode 259
261 Episode 260
262 Episode 261
263 Episode 262
264 Episode 263
265 Episode 264 (The end)
Episodes

Updated 265 Episodes

1
Episode 1 (sebuah pengkhianatan)
2
Episode 2 (Pertemuan keluarga)
3
Episode 3 (Kesalahpahaman)
4
Episode 4 (Malam menegangkan)
5
Episode 5 (Pertikaian antara Ansell dan Nayeon)
6
Episode 6 (Ancaman Ilona)
7
Episode 7 (Tentang Ansell)
8
Episode 8 (Tertangkapnya Ilona)
9
Episode 9 (Keraguan)
10
Episode 10
11
Episode 11 (Flashback)
12
Episode 12 (Flashback 2)
13
Episode 13 (Flashback 3)
14
Episode 14 (Rumah duka)
15
Episode 15 (Menghilangnya Ansell)
16
Episode 16 (Prawedding)
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Pengumuman!
145
Episode 144
146
Episode 145
147
Episode 146
148
Episode 147
149
Episode 148
150
Episode 149
151
Episode 150
152
Episode 151
153
Episode 152
154
Episode 153
155
Episode 154
156
Episode 155
157
Episode 156
158
Episode 157
159
Episode 158
160
Episode 159
161
Episode 160
162
Episode 161
163
Episode 162
164
Episode 163
165
Episode 164
166
Episode 165
167
Episode 166
168
Episode 167
169
Episode 168
170
Episode 169
171
Episode 170
172
Episode 171
173
Episode 172
174
Episode 173
175
Episode 174
176
Episode 175
177
Episode 176
178
Episode 177
179
Episode 178
180
Episode 179
181
Episode 180
182
Episode 181
183
Episode 182
184
Episode 183
185
Episode 184
186
Episode 185
187
Episode 186
188
Episode 187
189
Episode 188
190
Episode 189
191
Episode 190
192
Episode 191
193
Episode 192
194
Episode 193
195
Episode 194
196
Episode 195
197
Episode 196
198
Episode 197
199
Episode 198
200
Episode 199
201
Episode 200
202
Episode 201
203
Episode 202
204
Episode 203
205
Episode 204
206
Episode 205
207
Episode 206
208
Episode 207
209
Episode 208
210
Episode 209
211
Episode 210
212
Episode 211
213
Episode 212
214
Episode 213
215
Episode 214
216
Episode 215
217
Episode 216
218
Episode 217
219
Episode 218
220
Episode 219
221
Episode 220
222
Episode 221
223
Episode 222
224
Episode 223
225
Episode 224
226
Episode 225
227
Episode 226
228
Episode 227
229
Episode 228
230
Episode 229
231
Episode 230
232
Episode 231
233
Episode 232
234
Episode 233
235
Episode 234
236
Episode 235
237
Episode 236
238
Episode 237
239
Episode 238
240
Episode 239
241
Episode 240
242
Episode 241
243
Episode 242
244
Episode 243
245
Episode 244
246
Episode 245
247
Episode 246
248
Episode 247
249
Episode 248
250
Episode 249
251
Episode 250
252
Episode 251
253
Episode 252
254
Episode 253
255
Episode 254
256
Episode 255
257
Episode 256
258
Episode 257
259
Episode 258
260
Episode 259
261
Episode 260
262
Episode 261
263
Episode 262
264
Episode 263
265
Episode 264 (The end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!