Episode 9 Pertemuan Ketiga

"Untuk bantu - bantu dikit kak, aku kan sudah numpang disini....." Sambil mengaduk susu ibu hamil yang baru ia buat.

"Simpan saja Fir.... tanpa kau disini kakak juga sudah punya budgetnya perbulan."

"Tapi kak.... aku gak enak..... keberadaanku disini pasti menambah biaya pengeluaran kak Hana."

"Sudah kakak bilang, kakak udah punya budgetnya Fir, simpan saja untuk biaya pemeriksaan kandunganmu, juga ongkos mu berangkat bekerja." Hanaria berdiri dan membawa piring - piring kotor untuk dibersihkan diwastafel.

Firlita hanya bisa terdiam, memandang punggung Hanaria yang sedang membersihkan peralatan makan mereka.

"Kau yakin hari ini naik motor sendiri?" Tanya Hanaria mengambil tas ranselnya dimeja makan.

"Iya kak..... kenapa?" Sahut Firlita yang baru saja menghabiskan susu hamilnya.

" Enggak..... siapa tau aja mau bareng,...."

"Kasian kalau kak Hana nganterin aku, nanti terlambat masuk kerjanya, lagi pula aku mau beli beberapa keperluan pribadiku yang sudah pada habis sepulang kerja nanti kak....."

"Okee... kalau begitu kakak duluan ya.... Ini bawa kunci duplikat rumah."

"Hati - hati kak....." Firlita menerima kunci duplikat rumah dan memasukkannya kedalam tas kerjanya.

Hanaria bergegas menuju mobilnya yang terparkir dipojok kiri halaman rumahnya yang sudah ia panasi. Ia mengemudikan mobilnya lambat melewati beberapa blok dalam area komplek perumahan tempat tinggalnya.

Hanaria baru bisa melajukan mobilnya dengan kecepetan sedang ketika sudah berada dijalan raya. Lalu lintas nampak sudah begitu ramai dipenuhi orang - orang yang berangkat berkerja, sekolah dan keperluan lainnya. Tak jarang mobil yang dikemudikannya harus berhenti ditengah - tengah kemacetan lalu lintas kota besar itu.

Hari masih terlalu pagi, saat mobil Hanaria sudah tiba didepan gerbang kantor Agatsa Properti Grup, ia melambatkan mobilnya hingga mengentikannya sejenak, beberapa kendaraan roda dua dan roda empat nampak bergantian memasuki gerbang.

Hanaria mengernyitkan keningnya, saat sebuah mobil sport merah menyala dari arah berlawanan menyeberang jalan dan memasuki gerbang kantor dibantu petugas security.

Kejadian beberapa hari yang lalu kembali terlintas dibenaknya saat melihat mobil sport merah itu.

"Untuk apa mobil itu kemari?" Gumamnya sambil menjalankan mobilnya dengan lambat saat tiba gilirannya memasuki gerbang.

"Tidak..... mungkin saja ada orang lain yang mobilnya mirip dengan pria sombong itu...." Hanaria menghentikan mobilnya diarea parkir pegawai.

Ponselnya tiba - tiba berbunyi, dengan cepat ia meraih dan melihat panggilan dari teman kantornya.

"Hallo Lin ....." Sapanya sesaat setelah menempelkan ponsel pada daun telinganya.

"Kau dimana Han.....?"

"Di parkiran..... ada apa?"

"Tuan Doffy agak terlambat datang, karena harus mengantarkan isterinya kerumah sakit pagi ini, jadi kau diminta menggantikannya menghadap CEO baru kita mengenai beberapa proyek yang sudah berjalan." Jelas Linda.

"Cepatlah kemari." Tambah Linda lagi.

"Iya, sebentar lagi aku tiba, aku baru mau masuk lift." Hanaria menyimpan ponselnya yang sudah terputus didalam sakunya.

Tidak menunggu lama, Hanaria sudah tiba diruangannya. Ia meletakan ranselnya diatas mejanya, lalu menyiapkan laptop dan beberapa berkas yang ia ambil dari lemari besi yang ada dibelakang kursinya.

"Kau beruntung Hana.....".Linda menghampiri Hana dengan tergopoh - gopoh, nada bicaranya terdengar begitu cemburu.

"Beruntung bagaimana??" Tangan Hana masih sibuk menyiapkan berkas - berkas yang akan dia laporkan.

"Kau bisa melihat dari dekat..... betapa tampannya CEO baru kitaaa.... andai saja aku jadi dirimu Hanaa.........Aku akan melihatnya sepuas - puasnya...." Ucap Linda sambil menyentuh wajahnya sendiri dengan kedua tangannya, tatapannya terlihat menerawang jauh entah kemana.

"Linda.... kau tidak perlu jadi diriku untuk bertemu CEO pujaanmu itu.... kau cukup menggantikanku seperti aku menggantikan tuan Doffy.... Bagaimana??" Hanaria menatap wajah Linda yang tiba - tiba melotot mendengar ucapannya.

"Ih.... Hanaaa... yang benar saja, mana bisa aku menjelaskan proyek - proyek itu seperti dirimu dan tuan Doffy, yang ada aku akan gemetaran dihadapan tuan tampan itu..... Ahh, itu pasti jadi pengalaman yang sangat memalukan....." Linda mengedikan bahunya sambil meringis.

Hana tertawa melihat mimik wajah temannya itu.

"Aku pergi dulu ya Lin....." Hanaria berdiri membawa berkas - berkas ditangannya juga laktop yang ia masukan diransel yang ia gendong dipunggungnya meninggalkan Linda yang kembali berhayal.

"Selamat pagi sekretaris Morin......" Sapa Hanaria mengulas senyum pada sang sekretaris.

"Selamat pagi juga nona Hana....." Balasnya dengan senyum manisnya sambil melihat Hana yang baru keluar dari lift dan menghampiri mejanya.

"Tuan CEO ada? Saya dipanggil untuk menghadap?" Hanaria menatap wanita cantik yang berpakaian cukup seksi dihadapannya itu.

"Tuan Willy maksud nona?" Sahutnya sambil mengangkat sedikit alisnya.

"Ya....." Singkat Hana. Ia sempat bingung karena lupa menanyakan pada Linda siapa nama bos baru mereka.

"Apa keperluan anda nona Hana?" Tanyanya dengan wajah meneliti.

"Saya dipanggil untuk membawa beberapa berkas ini......" Hana menunjukan beberapa berkas ditangannya.

"Berikan padaku, aku akan memberikannya pada tuan Willy....." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Tapi sekretaris Morin..... Saya disuruh untuk ....."

Sekretaris Morin langsung memotong perkataan Hanaria dengan cepat.

"Jangan khawatir, aku akan memberikanya, tuan Willy sangat sibuk pagi - pagi seperti ini. Dia tidak bisa diganggu." Tangan sekretaris Morin masih terulur meminta berkas yang ada ditangan Hanaria.

"Baiklah.... terserah anda saja sekretaris Morin....." Hanaria mengalah dan memberikam semua berkas ditangannya pada sekretaris Morin. Ia lalu kembali menuju lantai enam, ruamg tempat ia berkerja.

"Hana..... kok cepat sekali kau kembalinya?" Linda menatap kearah Hanaria dari mejanya dengan wajah heran.

"Sekretaris Morin meminta berkasku, katanya biar dia saja yang memberikannya pada tuan Willy CEO kita." Hanaria membuka laktopnya dan mulai bekerja.

"Kok sekretaris Morin aneh gitu, apa dia mengerti bagaimana cara menjelaskannya? Aku saja yang ikut bekerja bersamamu tidak berani melakukannya." Ucapnya dari belakang meja kerjanya. Hanaria tidak berkomentar lagi, ia mulai sibuk dengan pekerjaannya.

Kring..... kring.....kring......

Seorang pegawai pria mengangkat telepon yang ada dimeja telepon.

Terlihat ia sedang mendengarkan apa yang dikatakan seseorang dari sambungan telepon, tak lama ia meletakan kembali gagang telepon ditempatnya.

"Nona Hana..... bukankah kau yang menggantikan tuan Doffy karena beliau berhalangan datang pagi ini, kenapa kau menyerahkan tugasmu pada sekretaris Morin?" Kata pria yang baru saja menerima telepon.

"Bukan begitu pak Harison, tadi sekretaris Morin sendiri yang meminta berkas itu padaku supaya ia sendiri yang memberikannya." Hanaria menjelaskan untuk membela diri.

"Saya percaya pada anda nona Hana, supaya anda tidak terkena masalah, sekarang juga.... datanglah keruang CEO, anda sudah ditunggu disana." Perintahnya pada Hanaria untuk bergegas.

"Baiklah pak Harison....." Hanaria lalu segera memberekan laktopnya dan memasukkannya kembali pada ranselnya dan segera membawanya menuju lantai tujuh.

Tok..... tok.... tok.....

"Masuklah...... terdengar suara berat seorang pria yang sudah sangat dikenal Hanaria.

Hanaria meraih kenop pintu dan mendorongnya perlahan.

Saat pintu terbuka, Hanaria melihat sekretaris Morin duduk disofa tamu dengan wajah tertunduk. Seorang pria duduk dihadapannya.

Pandangan Hanaria bertabrakan dengan pria itu yang juga sedang menatap kearahnya membuat keduanya sama - sama terkejut.

"Nona jangkung.....!" Serunya membuat sekretaris Morin menatap kearah Hanaria yang masih berdiri terpaku didepan pintu.

"Pria ugal - ugalan.....!"Seru Hanaria tak kalah kaget.

Terpopuler

Comments

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

🌹🌹buatmu thor

2024-02-14

1

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

sekretarisnya ganjen 😁

2024-02-14

1

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

siap2 hana terperangah saat tau siapa bosnya😁

2024-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Sahabat Beliaku
2 Episode 2 : Ugal - Ugalan
3 Episode 3 Tidur Bersama
4 Episode 4 Pembalut dan CD
5 Episode 5 CEO Baru
6 Episode 6 Saling Berteriak
7 Episode 7 Masih Belum Buka Suara
8 Episode 8 Ke Rumah Pak RT
9 Episode 9 Pertemuan Ketiga
10 Episode 10 Terkejut
11 Episode 11 Nasihat
12 Episode 12 Minta Maaf
13 Episode 13 Jaga Image
14 Episode 14 Terima Cek
15 Episode 15 Dusun Rimba
16 Episode 16 Banyak Tamu
17 Episode 17 Sarjana Pengasuh Bayi
18 Episode 18 Mengujungi Sekolah Dasar
19 Episode 19 Senior Dan Junior
20 Episode 20 Cita - Cita
21 Episode 21 Kasur, Dapur, Dan Sumur
22 Episode 22 Di pondok pak Muri
23 Episode 23 Pemberian Hanaria
24 Episode 24 Lamaran Pak Guru
25 Episode 25 Tetap Menunggu
26 Episode 26 Ponsel Untuk Ayah Dan Ibu
27 Episode 27 Mencari Firlita
28 Episode 28 Pria Yang Kasar
29 Episode 29 Ke Rumah Sakit
30 Episode 30 Urat Malu Putus
31 Episode 31 OMG
32 Episode 32 Kembali Ke Cafe
33 Episode 33 Detektif Shasie
34 Episode 34 Informasi Lengkap
35 Episode 35 Minta pertanggung Jawaban
36 Episode 36 Berangkat Ke Lokasi Proyek
37 Episode 37 Perletakan Batu Pertama
38 Episode 38 Pulang Bersama
39 Episode 39 Perdebatan
40 Episode 40 Tawar - Menawar
41 Episode 41 Pilihan
42 Episode 42 Kisah Karangan
43 Episode 43 Barang Bukti
44 Episode 44 Saudara Kembar
45 Episode 45 Penjahat Wanita
46 Episode 46 Kecelakaan kerja
47 Episode 47 Menginap Di Rumah Sakit
48 Episode 48 Kembali Berdebat
49 Episode 49 Jatuh Berdua
50 Episode 50 Kunjungan Para Sahabat
51 Episode 51 Suara Langkah Kaki
52 Episode 52 Takut
53 Episode 53 Pulang Kerumah
54 Episode 54 Visual Hanaria, Billy, dan Willy
55 Episode 55 Perintah Boss
56 Epiaode 56 Salah Arah
57 Episode 57 Kesan Yang Baik
58 Episode 58 Berhutang
59 Episide 59 Aroma Menyengat
60 Episode 60 Marathon
61 Epiaode 61 Kegugupan pak Paris
62 Epiaode 62 Wisuda
63 Episode 63 Makan Malam
64 Episode 64 Tangisan
65 Episode 65 Bertemu Pemilik Salon
66 Episode 66 Insiden Dalam Lift
67 Episode 67 Bekas Gigitan
68 Episode 68 Kisah Masa Lalu
69 Episode 69 Pengakuan Willy
70 Episode 70 Sekretaris Kepo
71 Episode 71 Naik Jabatan
72 Episode 72 Sharelock
73 Episode 73 Traktiran Makan Siang
74 Episode 74 Perkataan Seumpama Doa
75 Episode 75 Tersedak
76 Episode 76 Gemes Dengan Pria Berumur
77 Episode 77 Pertengkaran didepan Lift
78 BAB 78 Pria Dewasa
79 Episode 79 Ungkapan Hati Reymon
80 Episode 80 Kekacauan
81 Episode 81 Tebang Pilih
82 Episode 82 Mendapat Kunjungan
83 Episode 83 Di Rumah Hanaria
84 Episode 84 Pertanyaan Pak RT
85 Episode 85 Belum Bisa Memutuskan
86 Episode 86 Ruang Kerja Baru
87 Episode 87 Mendengar Celaan
88 Episode 88 Makan Siang
89 Episode 89 Ayo Makan Ikan....!
90 Episode 90 Memenuhi Panggilan
91 Episode 91 Boss Aneh
92 Episode 92 Jangan Menjerumuskanku....
93 Episode 93 Hadiah Pukulan
94 Episode 94 Ledekan Para Sahabat
95 Episode 95 Telepon dari Nyonya
96 Episode 96 Undangan Makan Malam
97 Episode 97 Minta Maaf
98 Episode 98 Mandi Tengah Malam
99 Episode 99 Bersembunyi
100 Episode 100 Rencana Tuan Doffy
101 Episode 101 Pencatatan Sipil Firlita
102 Epjsode 102 Jawaban Hanaria
103 Episode 103 Kepindahan Firlita
104 Episode 104 Pemeriksaan Kandungan Firlita
105 Episode 105 Harga SELANGIT
106 Episode 106 Umpan
107 Episode 107 Tidak Terima
108 Episode 108 Aneh
109 Episode 109 Pendekatan Dengan Calon Mertua
110 Epiaode 110 Belajar
111 Episode 111 Pembahasan
112 Episode 112 Sengaja
113 Episode 113 Gelisah
114 Episode 114 Identitas
115 Episode 115 Presentase
116 Episode 116 Pikirkan Ulang
117 Epjsode 117 Menduga
118 Episode 118 Lania
119 Episode 119 Terungkap
120 Episode 120 Keputusan Yang Berat
121 Episode 121 Pembahasan Berat
122 Surat Undangan Pernikahan
123 Ternyata Jomblo Akut
124 Fitting Gaun Pengantin
125 Menang Tender
126 Berpamitan
127 Tidak Ada Alasan
128 128. Perkenalan Keluarga
129 PENGUMUMAN
130 129. Penghargaan Dan Terima Kasih
131 130. Mandi Uap
132 131. Acara Adat
133 132. Komitmen
134 133. Pemberkatan Nikah
135 134. Penunggu Kelambu Pengantin
136 135. Berkabut Dan Membara
137 136. Malu
138 137. Jamu
139 138. Kesiangan
140 139. Induk Ayam
141 140. Pulang Kekota
142 141. Tiba Dirumah
143 142. Mandi Lagi
144 143. Perkenalan Keluarga Besar
145 144. Perkenalan Keluarga part 2
146 BAB 145 Karena Hanaria
147 BAB 146 Pemeriksaan Dompet
148 147. Pamitan Ala Keluarga Agatsa
149 148. Klinik Kecantikan
150 149. Tanggungan
151 150. Petuah Untuk Menantu Pertama
152 151. Jalan-Jalan Pagi
153 152. Resepsi Pernikahan Kedua
154 153. I Love You My Wife
155 154. Ungkapan Rosalia
156 155. Pindah Posisi
157 156. Perjalanan Ke Villa
158 157. Sekelumit Kisah
159 158. Berkeliling Villa
160 159. Kelopak-Kelopak Mawar
161 160. Tersedak Lagi
162 161. Ditolak Tiga Kali
163 162. Merasa Bersalah
164 163. Ekor
165 164. Tumpukan Buku
166 165. Pelajaran Kilat
167 166. Cemas
168 167. Firlita Melahirkan
169 168. Nasihat Sang Nona
170 169. Penawaran
171 170. Mengantarkan Firlita
172 171. Kau Tanggung Jawabku
173 172. Hari Pertama Kerja
174 173. Tidak Perduli
175 174. Rekening Membengkak
176 175. Pertemuan Tidak Terduga
177 176. Tidak Pantas
178 177. Aku Merindukan Kakak
179 178. Aku Ingin Bayi
180 179. Pura-Pura Tidak Tahu
181 180. Diremehkan
182 181 Para Badut
183 182. Tidak Mencapai Target
184 183. Menohok
185 184. Pengganggu
186 185. Menunggumu
187 186. Dingin
188 187. Rumit dan Memusingkan
189 188. Tagihan (Visual Willy)
190 189. Hukuman
191 190. Meeting Penting (Visual Willy & Hanaria)
192 191. Cap Dan Gigitan
193 192. Keusilan Willy
194 193. Peringatan
195 194. Raib
196 195. Pengajaran
197 196. Suami Sejati
198 197. Satu Bulan Lagi
199 198. Usaha Mencapai Target Penjualan
200 199. Teguran Willy
201 200. Surat Panggilan
202 201. Memenuhi Panggilan Pemeriksaan
203 202. Ambulance
204 203. Usaha Membela Diri
205 204. Antara Duka Dan Bahagia
206 205. Buah Ceri
207 206. Rujak dan Ngidam
208 207. Salah Faham
209 208. Satu Pelukan Hangat
210 209. Memberi Keterangan
211 210. Pertemuan
212 211. Saudara Sepupu
213 212. Penjelasan Hanaria
214 213. Bayi Elvano Sakit
215 214. Tidak Perduli
216 215. Alasan Bertahan
217 216. Gemes
218 217. Permintaan Ijin Adopsi
219 218. Persetujuan Willy
220 219. Imbalan
221 220. Ketukan Pintu
222 221. Terlambat
223 222. Pengangguran
224 223. Mengganggu dan Terganggu
225 224. Syarat Dari Nyonya Mingguana
226 225. Elvano Pulang
227 226. Masih Sedih
228 227. Dirumah Mertua
229 228. Menjahili
230 229. Butuh Dukungan
231 230. Keputusan Hanaria
232 231. Menipu Atau Memeras?
233 232. Kembalinya Bayi Elvano
234 233. Petuah Keluarga Besar
235 234. Menuntut Kesetiaan
236 235. Perkenalan Pemilik Sah
237 236. Bayi Ileran
238 237. Kedinginan
239 238. Limited Edition
240 239. Bertemu Warga
241 240. Menggelitiki si Bayi Gembul
242 241. Kekecewaan Berujung Pemecatan
243 242. "Saya Beli Semua"
244 243. Ngidam Saham
245 244. Menjalankan Ide
246 245. Ada 12 Nol
247 246. Aku Menanggung Sisanya
248 247. Owner Bau kencur
249 248. Saldo Akhir
250 249. Panti Sosial Lansia
251 250. Mules
252 251. Kepanikan Willy
253 252. Bukankah Kau Pelakunya?
254 253. Kehadiran Keluarga Besar
255 254. Dugaan
256 255. Perlakuan Ayah Rosalia
257 256. Sikap Yang Berbeda
258 257. Karena Satu Alasan
259 258. Biasa Saja
260 259. Kunjungan Pak Aji dan Bi Narsih
261 260. Asisten David dan Keluarga Besar Hanaria
262 261. Sebuket Anggrek Segar dan Hamper
263 262. Menyembunyikan Sesuatu
264 263. Memutuskan Untuk Terbuka
265 264. Minta Resign
266 265. Siap Memberi Dukungan
267 266. Cinta-mu Cukup
268 267. Mirip Ayahnya
269 268. Sanggup Menanggung Yang Didengar
270 269. Merasa Puas
271 270. Bobot Bibit Bebet
272 271. Urusan Penting
273 272. Bosan Dengar Nama Itu
274 273. Hadapi Dengan Kelicikan
275 274. Anak Itu Bahaya
276 275. Beri Aku Waktu
277 276. Pernyataan Cinta Sang Pujaan Hati
278 277. Surga dan Neraka Pernikahan
279 278. Vaksin
280 279. Harus Turun Tangan
281 280. Hutang Budi
282 281. Ancaman Nyonya Agatsa
283 282. Pamit Lewat Pesan
284 283. Khawatir
285 284. Bagai Cucu Keluarga Agatsa
286 285. Suasana Canggung
287 286. Berita
288 287. Ada Apa Dengan Para Wanita Di Rumah Ini?
289 288. Sudah Tidak Punya Cinta
290 289. Sudah Tua Tapi Belum Pikun
291 290. Itu Salah Komplotan Sekutumu
292 291. Saya Ingin
293 292. Sakit
294 293. CEMAS
295 294. UCAPAN OTORITER
296 295. BUKAN TUGASKU MENJAGA SEMUA ORANG
297 296. SYOK
298 297. SAKIT LAMBUNG
299 298. Kejutan
300 299. Rindu Berat
301 300. HANYA TENTANG KITA
302 301. Privasi Yang Terselubung
303 302. Menguping
304 303. Tidak Mau Kalah
305 304. Kenapa Sewenang-Wenang?
306 305. Luka
307 306. Dua Tamu
308 307. Ibu Peri
309 308. Membodohi
310 309. Bernyali
311 310. Trik Makan Siang Willy
Episodes

Updated 311 Episodes

1
Episode 1 Sahabat Beliaku
2
Episode 2 : Ugal - Ugalan
3
Episode 3 Tidur Bersama
4
Episode 4 Pembalut dan CD
5
Episode 5 CEO Baru
6
Episode 6 Saling Berteriak
7
Episode 7 Masih Belum Buka Suara
8
Episode 8 Ke Rumah Pak RT
9
Episode 9 Pertemuan Ketiga
10
Episode 10 Terkejut
11
Episode 11 Nasihat
12
Episode 12 Minta Maaf
13
Episode 13 Jaga Image
14
Episode 14 Terima Cek
15
Episode 15 Dusun Rimba
16
Episode 16 Banyak Tamu
17
Episode 17 Sarjana Pengasuh Bayi
18
Episode 18 Mengujungi Sekolah Dasar
19
Episode 19 Senior Dan Junior
20
Episode 20 Cita - Cita
21
Episode 21 Kasur, Dapur, Dan Sumur
22
Episode 22 Di pondok pak Muri
23
Episode 23 Pemberian Hanaria
24
Episode 24 Lamaran Pak Guru
25
Episode 25 Tetap Menunggu
26
Episode 26 Ponsel Untuk Ayah Dan Ibu
27
Episode 27 Mencari Firlita
28
Episode 28 Pria Yang Kasar
29
Episode 29 Ke Rumah Sakit
30
Episode 30 Urat Malu Putus
31
Episode 31 OMG
32
Episode 32 Kembali Ke Cafe
33
Episode 33 Detektif Shasie
34
Episode 34 Informasi Lengkap
35
Episode 35 Minta pertanggung Jawaban
36
Episode 36 Berangkat Ke Lokasi Proyek
37
Episode 37 Perletakan Batu Pertama
38
Episode 38 Pulang Bersama
39
Episode 39 Perdebatan
40
Episode 40 Tawar - Menawar
41
Episode 41 Pilihan
42
Episode 42 Kisah Karangan
43
Episode 43 Barang Bukti
44
Episode 44 Saudara Kembar
45
Episode 45 Penjahat Wanita
46
Episode 46 Kecelakaan kerja
47
Episode 47 Menginap Di Rumah Sakit
48
Episode 48 Kembali Berdebat
49
Episode 49 Jatuh Berdua
50
Episode 50 Kunjungan Para Sahabat
51
Episode 51 Suara Langkah Kaki
52
Episode 52 Takut
53
Episode 53 Pulang Kerumah
54
Episode 54 Visual Hanaria, Billy, dan Willy
55
Episode 55 Perintah Boss
56
Epiaode 56 Salah Arah
57
Episode 57 Kesan Yang Baik
58
Episode 58 Berhutang
59
Episide 59 Aroma Menyengat
60
Episode 60 Marathon
61
Epiaode 61 Kegugupan pak Paris
62
Epiaode 62 Wisuda
63
Episode 63 Makan Malam
64
Episode 64 Tangisan
65
Episode 65 Bertemu Pemilik Salon
66
Episode 66 Insiden Dalam Lift
67
Episode 67 Bekas Gigitan
68
Episode 68 Kisah Masa Lalu
69
Episode 69 Pengakuan Willy
70
Episode 70 Sekretaris Kepo
71
Episode 71 Naik Jabatan
72
Episode 72 Sharelock
73
Episode 73 Traktiran Makan Siang
74
Episode 74 Perkataan Seumpama Doa
75
Episode 75 Tersedak
76
Episode 76 Gemes Dengan Pria Berumur
77
Episode 77 Pertengkaran didepan Lift
78
BAB 78 Pria Dewasa
79
Episode 79 Ungkapan Hati Reymon
80
Episode 80 Kekacauan
81
Episode 81 Tebang Pilih
82
Episode 82 Mendapat Kunjungan
83
Episode 83 Di Rumah Hanaria
84
Episode 84 Pertanyaan Pak RT
85
Episode 85 Belum Bisa Memutuskan
86
Episode 86 Ruang Kerja Baru
87
Episode 87 Mendengar Celaan
88
Episode 88 Makan Siang
89
Episode 89 Ayo Makan Ikan....!
90
Episode 90 Memenuhi Panggilan
91
Episode 91 Boss Aneh
92
Episode 92 Jangan Menjerumuskanku....
93
Episode 93 Hadiah Pukulan
94
Episode 94 Ledekan Para Sahabat
95
Episode 95 Telepon dari Nyonya
96
Episode 96 Undangan Makan Malam
97
Episode 97 Minta Maaf
98
Episode 98 Mandi Tengah Malam
99
Episode 99 Bersembunyi
100
Episode 100 Rencana Tuan Doffy
101
Episode 101 Pencatatan Sipil Firlita
102
Epjsode 102 Jawaban Hanaria
103
Episode 103 Kepindahan Firlita
104
Episode 104 Pemeriksaan Kandungan Firlita
105
Episode 105 Harga SELANGIT
106
Episode 106 Umpan
107
Episode 107 Tidak Terima
108
Episode 108 Aneh
109
Episode 109 Pendekatan Dengan Calon Mertua
110
Epiaode 110 Belajar
111
Episode 111 Pembahasan
112
Episode 112 Sengaja
113
Episode 113 Gelisah
114
Episode 114 Identitas
115
Episode 115 Presentase
116
Episode 116 Pikirkan Ulang
117
Epjsode 117 Menduga
118
Episode 118 Lania
119
Episode 119 Terungkap
120
Episode 120 Keputusan Yang Berat
121
Episode 121 Pembahasan Berat
122
Surat Undangan Pernikahan
123
Ternyata Jomblo Akut
124
Fitting Gaun Pengantin
125
Menang Tender
126
Berpamitan
127
Tidak Ada Alasan
128
128. Perkenalan Keluarga
129
PENGUMUMAN
130
129. Penghargaan Dan Terima Kasih
131
130. Mandi Uap
132
131. Acara Adat
133
132. Komitmen
134
133. Pemberkatan Nikah
135
134. Penunggu Kelambu Pengantin
136
135. Berkabut Dan Membara
137
136. Malu
138
137. Jamu
139
138. Kesiangan
140
139. Induk Ayam
141
140. Pulang Kekota
142
141. Tiba Dirumah
143
142. Mandi Lagi
144
143. Perkenalan Keluarga Besar
145
144. Perkenalan Keluarga part 2
146
BAB 145 Karena Hanaria
147
BAB 146 Pemeriksaan Dompet
148
147. Pamitan Ala Keluarga Agatsa
149
148. Klinik Kecantikan
150
149. Tanggungan
151
150. Petuah Untuk Menantu Pertama
152
151. Jalan-Jalan Pagi
153
152. Resepsi Pernikahan Kedua
154
153. I Love You My Wife
155
154. Ungkapan Rosalia
156
155. Pindah Posisi
157
156. Perjalanan Ke Villa
158
157. Sekelumit Kisah
159
158. Berkeliling Villa
160
159. Kelopak-Kelopak Mawar
161
160. Tersedak Lagi
162
161. Ditolak Tiga Kali
163
162. Merasa Bersalah
164
163. Ekor
165
164. Tumpukan Buku
166
165. Pelajaran Kilat
167
166. Cemas
168
167. Firlita Melahirkan
169
168. Nasihat Sang Nona
170
169. Penawaran
171
170. Mengantarkan Firlita
172
171. Kau Tanggung Jawabku
173
172. Hari Pertama Kerja
174
173. Tidak Perduli
175
174. Rekening Membengkak
176
175. Pertemuan Tidak Terduga
177
176. Tidak Pantas
178
177. Aku Merindukan Kakak
179
178. Aku Ingin Bayi
180
179. Pura-Pura Tidak Tahu
181
180. Diremehkan
182
181 Para Badut
183
182. Tidak Mencapai Target
184
183. Menohok
185
184. Pengganggu
186
185. Menunggumu
187
186. Dingin
188
187. Rumit dan Memusingkan
189
188. Tagihan (Visual Willy)
190
189. Hukuman
191
190. Meeting Penting (Visual Willy & Hanaria)
192
191. Cap Dan Gigitan
193
192. Keusilan Willy
194
193. Peringatan
195
194. Raib
196
195. Pengajaran
197
196. Suami Sejati
198
197. Satu Bulan Lagi
199
198. Usaha Mencapai Target Penjualan
200
199. Teguran Willy
201
200. Surat Panggilan
202
201. Memenuhi Panggilan Pemeriksaan
203
202. Ambulance
204
203. Usaha Membela Diri
205
204. Antara Duka Dan Bahagia
206
205. Buah Ceri
207
206. Rujak dan Ngidam
208
207. Salah Faham
209
208. Satu Pelukan Hangat
210
209. Memberi Keterangan
211
210. Pertemuan
212
211. Saudara Sepupu
213
212. Penjelasan Hanaria
214
213. Bayi Elvano Sakit
215
214. Tidak Perduli
216
215. Alasan Bertahan
217
216. Gemes
218
217. Permintaan Ijin Adopsi
219
218. Persetujuan Willy
220
219. Imbalan
221
220. Ketukan Pintu
222
221. Terlambat
223
222. Pengangguran
224
223. Mengganggu dan Terganggu
225
224. Syarat Dari Nyonya Mingguana
226
225. Elvano Pulang
227
226. Masih Sedih
228
227. Dirumah Mertua
229
228. Menjahili
230
229. Butuh Dukungan
231
230. Keputusan Hanaria
232
231. Menipu Atau Memeras?
233
232. Kembalinya Bayi Elvano
234
233. Petuah Keluarga Besar
235
234. Menuntut Kesetiaan
236
235. Perkenalan Pemilik Sah
237
236. Bayi Ileran
238
237. Kedinginan
239
238. Limited Edition
240
239. Bertemu Warga
241
240. Menggelitiki si Bayi Gembul
242
241. Kekecewaan Berujung Pemecatan
243
242. "Saya Beli Semua"
244
243. Ngidam Saham
245
244. Menjalankan Ide
246
245. Ada 12 Nol
247
246. Aku Menanggung Sisanya
248
247. Owner Bau kencur
249
248. Saldo Akhir
250
249. Panti Sosial Lansia
251
250. Mules
252
251. Kepanikan Willy
253
252. Bukankah Kau Pelakunya?
254
253. Kehadiran Keluarga Besar
255
254. Dugaan
256
255. Perlakuan Ayah Rosalia
257
256. Sikap Yang Berbeda
258
257. Karena Satu Alasan
259
258. Biasa Saja
260
259. Kunjungan Pak Aji dan Bi Narsih
261
260. Asisten David dan Keluarga Besar Hanaria
262
261. Sebuket Anggrek Segar dan Hamper
263
262. Menyembunyikan Sesuatu
264
263. Memutuskan Untuk Terbuka
265
264. Minta Resign
266
265. Siap Memberi Dukungan
267
266. Cinta-mu Cukup
268
267. Mirip Ayahnya
269
268. Sanggup Menanggung Yang Didengar
270
269. Merasa Puas
271
270. Bobot Bibit Bebet
272
271. Urusan Penting
273
272. Bosan Dengar Nama Itu
274
273. Hadapi Dengan Kelicikan
275
274. Anak Itu Bahaya
276
275. Beri Aku Waktu
277
276. Pernyataan Cinta Sang Pujaan Hati
278
277. Surga dan Neraka Pernikahan
279
278. Vaksin
280
279. Harus Turun Tangan
281
280. Hutang Budi
282
281. Ancaman Nyonya Agatsa
283
282. Pamit Lewat Pesan
284
283. Khawatir
285
284. Bagai Cucu Keluarga Agatsa
286
285. Suasana Canggung
287
286. Berita
288
287. Ada Apa Dengan Para Wanita Di Rumah Ini?
289
288. Sudah Tidak Punya Cinta
290
289. Sudah Tua Tapi Belum Pikun
291
290. Itu Salah Komplotan Sekutumu
292
291. Saya Ingin
293
292. Sakit
294
293. CEMAS
295
294. UCAPAN OTORITER
296
295. BUKAN TUGASKU MENJAGA SEMUA ORANG
297
296. SYOK
298
297. SAKIT LAMBUNG
299
298. Kejutan
300
299. Rindu Berat
301
300. HANYA TENTANG KITA
302
301. Privasi Yang Terselubung
303
302. Menguping
304
303. Tidak Mau Kalah
305
304. Kenapa Sewenang-Wenang?
306
305. Luka
307
306. Dua Tamu
308
307. Ibu Peri
309
308. Membodohi
310
309. Bernyali
311
310. Trik Makan Siang Willy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!