Hanaria mulai memposisikan mobilnya melaju mendahului mobil sport merah menyala itu.
Mobil Hanaria dan mobil sport merah menyala itu melaju bersisian. Kedua mobil itu terlihat saling berusaha mendahului satu sama lainnya.
Ternyata tidaklah mudah bagi Hanaria menaklukkan pengemudi sport merah itu, terbukti beberapa kali ia sering hampir tertinggal dibelakangnya.
Hal itu terjadi beberapa menit lamanya, hingga akhirnya, Hanaria menginjak gasnya begitu dalam, jarum kecepatan menunjukkan angka maksimal, suara gesekan ban mobil dan aspal terdengar begitu mengerikan hingga mengeluarkan bau hangus.
Diwaktu yang tepat, saat mobil Hanaria berhasil mendahului mobil sport merah disisi jalan, Hanaria membanting setir kemudinya kekiri hingga membuat mobil sport merah itu terpaksa menginjak rem hingga suara gesekan ban dan aspal begitu memekakkan telinga.
Hanaria segera keluar dari mobilnya, dengan setengah berlari ia menghampiri mobil sport merah menyala itu.
"Dorrrr..... Doorrrr......" Hanaria menggedor pintu disebelah kemudi mobil sport merah menyala itu dengan tidak sabar.
Tak menunggu lama, pintu mobil sport merah menyala itu terbuka. Seorang pria keluar dari belakang kemudi. Hanaria sempat melihat seorang wanita cantik duduk disebelah pria yang mengemudikan mobil sport merah itu.
"Hai nona jangkung..... Senang sekali bisa balapan dengan anda sore ini. Ternyata anda hebat juga, mobil biasa milik anda bisa mendahului mobil sport milik saya." Ucap sang pria tanpa rasa bersalah.
"Dasar..... pria ugal - ugalan.....ini jalan raya milik negara, bukan milik nenek moyang anda. Apa anda tidak tahu peraturan lalu lintas, dilarang mengemudikan mobil diatas kecepatan yang telah ditentukan dijalan raya seperti ini. Sepertinya anda harus test ulang mengemudi untuk mendapatkan SIM yang baru !" Ucap Hanaria sarkas.
"Perkataan anda pedas juga nona jangkung....Tapi jangan khawatir.... saya maafkan, karena anda telah mengalahkan saya dalam balapan mobil hari ini..." Ucap pria itu dengan senyum mengejek.
"Sorry ya.... Saya tidak ada niatan balapan dengan anda, saya melakukan itu supaya anda mengganti kerugian saya akibat mobil mewah anda ini telah menyerempet mobil biasa saya, lihatlah mobil saya lecet." Ucap Hanaria sedikit meninggi.
Pria itu langsung tertawa lebar mendengar ucapan Hanaria yang jujur.
"Saya pikir anda tadi sungguh - sungguh uji nyali balapan dengan saya, ternyata hanya minta ganti rugi. Tenang saja, saya tidak akan lari dari tanggung jawab. Berapa biaya yang anda minta saya akan bayar...." Ucap pria itu semakin mengejek.
Hanaria mengepalkan kedua tangannya, ingin rasanya ia menghajar pria didepannya itu kalau tidak ingat ini negara hukum.
"Saya tidak butuh uang anda.... Saya hanya butuh mobil saya yang lecet ini segera diperbaiki kembali seperti semula. Sekarang ikut saya kebengkel...." Kata Hanaria dengan suara garangnya.
"Baiklah..... Anda duluan nona, saya akan mengikuti dari belakang....." Kata pria itu menyetujui.
"Awas....! Kalau masih melarikan diri seperti tadi, akan saya kejar sampai kantor polisi..... mengerti....!!" Ancam Hanaria disertai tatapan mata tajamnya.
"Iya.... iya..... tenang saja.....tidak usah galak seperti itu." Ucap pria itu yang sudah merasa sebal melihat tingkah Hanaria yang tidak tahu siapa dirinya.
Hanaria masuk kemobilnya lalu menghidupkan mesin mobilnya. Mobil Hanaria perlahan merangkak dan mulai melaju dengan kecepatan sedang dijalan raya yang masih lengang itu diikuti mobil sport merah menyala dibelakangnya.
Beberapa kilometer kemudian, Hanaria membelokkan mobilnya masuk kesalah satu bengkel mobil yang ada dipinggir jalan. Mobil sport merah menyala itupun ikut masuk ke area bengkel yang dimasuki Hanaria.
Pemilik bengkel segera menghampiri Hanaria yang baru keluar dari mobilnya.
"Ada yang bisa saya bantu nona...?" Tanya nya saat berdiri didekat Hanaria.
"Iya bang..... Bisa tolong perbaiki lecet pada mobil saya ini....." Ucap Hanaria sambil menunjukan lecet yang lumayan dalam dan panjang dibagian samping kanan mobilnya. Pemilik bengkel lalu memeriksanya sebentar.
"Bisa nona, tapi saya mohon maaf, tidak bisa selesai sore ini, karena saya perlu mencari cat dan bahan lainnya yang sesuai, saya perkirakan besok siang sudah selesai nona." Jelas sang pemilik bengkel.
Sementara itu pria pengemudi mobil sport merah dan teman wanitanya hanya berdiri dan mendengarkan dialog antara Hanaria dan pemilik bengkel.
"Biaya nya berapa bang?" Tanya Hanaria lagi.
"Sebentar ya nona saya hitung dulu." Pemilik bengkel itu mengambil kertas dan pulpen lalu menulis beberapa item yang diperlukan dalam memperbaiki kerusakan mobil Hanaria, setelah selesai ia memberikan catatan yang telah ia buat pada Hanaria.
Hanaria segera menerimanya lalu memberikannya pada pria pengemudi mobil sport merah yang berdiri didekatnya itu.
"Apa hanya segini biayanya?" Tanyanya saat catatan itu sudah ada ditangannya.
"Kau sombong sekali.... Apa itu terlalu murah bagimu?" Ucap Hanaria ketus.
"Bukan itu maksudku.... Apa tidak ada perubahan lagi, karena kalau lebih dari ini lagi biayanya, aku kasihan padamu nona jangkung, kau akan sulit mencariku untuk menambah biayanya." Jelas pria itu memberi pengertian pada Hanaria yang mudah marah itu.
"Iya tuan.... tidak ada perubahan lagi, biayanya sesuai catatan yang saya buat itu." Ucap pemilik bengkel menengahi.
"Tolong tulis nomor rekening anda dicatatan ini pak, saya akan mentransfer biayanya sekarang." Kata pria itu sambil memberikan kertas catatan pada pemilik bengkel.
Pemilik bengkel segera menulis nomor rekeningnya sesuai permintaan, lalu segera mengembalikannya lagi pada pria pemilik mobil sport itu.
Pria pengemudi mobil sport itu segera mengetik diponselnya. Tidak lama berselang terdengar nada notifikasi masuk keponsel sang pemilik bengkel.
"Sudah saya terima tuan." Kata sang pemilik bengkel saat membuka pesan di ponselnya.
"Bila sudah tidak ada lagi, kami permisi dulu." Kata pria pengemudi mobil sport itu.
"Iya tuan...." Sahut pemilik bengkel.
"Nona.....Mobil anda sedang diperbaiki dibengkel ini, bagaimana kalau kami mengantarkan anda pulang?" Kata wanita cantik teman dari pria pengemudi mobil sport itu.
"Terima kasih nona atas tawaran anda, saya bisa naik gojek saja." Sahut Hanaria sopan.
"Ayo kita pergi sekarang..... bukankah kita tadi ingin pergi kesuatu tempat." Kata pria itu menarik tangan teman wanitanya.
"Nona kami duluan, maafkan kami ya yang sudah menyusahkan anda." Kata Wanita itu sambil mengikuti pria pengemudi yang menarik tangannya sedikit memaksa.
Hanaria hanya menganggukkan kepalanya pada wanita cantik dengan rambut sebahu itu. Sedangkan ia masih merasa kesal pada pria pengemudi mobil sport yang tidak merasa bersalah pada apa yang telah ia lakukan.
Dilihat dari penampilan mereka, tentulah mereka adalah orang yang kaya, mungkin hal itulah yang membuat pria itu sombong, dan tidak mau meminta maaf dengan orang seperti dirinya, pikir Hanaria didalam hatinya.
Mobil sport merah menyala itu bergerak perlahan meninggalkan area bengkel, lalu kembali melaju kencang setelah berada dijalan raya.
Hanaria hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat perilaku pengemudi mobil sport merah menyala itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
🎧✏📖
hadir . dukung terus ya karya saya😇🤗
2024-11-04
1
Fitray Uni
benar-benar ugal ugalan ya 😁
2024-03-02
1
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
Wkwkwk untung pria mobil sport merahnya tanggung jawab
2024-02-23
2