"Ada apa mom....." Tanya Moranno saat nyonya Agatsa membukakan pintu bagi dirinya dan juga Yurina.
"Masuklah dulu.... Kita bicarakan semuanya didalam..." Sahut nyonya Agatsa pada putra dan menantunya itu.
Moranno dan Yurina melangkah masuk dan duduk disofa tamu apartemen Willy.
"Kenapa ada Rosalia sepagi ini di apartemen Willy mom?" Tanya Yurina saat melihat putri sahabat mereka sedang duduk disofa dengan menunduk.
"Itulah sebabnya mommy memanggil kau dan juga Moranno kemari. Kita tunggu orang tua Rosalia dulu, sebentar lagi mereka tiba." Kata nyonya Agatsa.
Bel apartemen Willy berbunyi.
"Yurina.... tolong buka pintunya, sepertinya itu orang tuanya Rosalia." Pinta nyonya Agatsa pada Yurina yang sedang duduk disamping Moranno.
"Iya mom....."Sahut Yurina lalu berdiri menuju pintu.
"Silahkan masuk tuan Hartawan dan dokter Rosalie...." Yurina mempersilahkan kedua orang tua Rosalia itu masuk .
"Terima kasih nyonya....." Kata tuan Hartawan dan dokter Rosalie bersamaan sambil membungkuk hormat. Mereka pun keheranan melihat Rosalia ada di apertemen itu, lalu duduk disebelah kiri dan kanan putri mereka itu.
Saat Yurina ingin menutup pintu terdengar suara Willy memanggil dari luar.
"Mom...... tunggu..... tunggu..... Willy mau masuk....." Kata Willy sambil berlari keluar dari lift.
"Dari mana saja Willy......?" Tanya Yurina saat Willy masuk ke apartemen melewati dirinya yang berdiri disamping pintu. Yurina pun menutup pintu dengan rapat saat putranya itu sudah masuk.
"Mengambil pembalut dan CD Rosalia." Sahut Willy sekenanya saja sambil mendekati Rosalia.
"Willy....... Yang sopan kalau bicara......Mommy sudah mengajarimu sopan santun dan etika selama ini...." Tegur Yurina pada Willy yang dianggapnya bercanda.
"Willy tidak bermaksud tidak sopan mommy..... Tapi memang bener Willy mengambil pembalut dan CDnya Rosalia yang tertinggal di mobil Willy semalam." Kata Willy menjelaskan yang sebenarnya, membuat semua orang membelalakkan matanya melihat kearah Willy dan Rosalia secara bergantian seolah tidak percaya dengan apa yang mereka dengar barusan.
Sementara Rosalia yang duduknya diapit kedua orang tuannya hanya bisa tepuk jidad saja atas perkataan Willy yang sembrono itu. Yah, dirinya juga sembrono, mengapa harus menyuruh Willy yang mengambil barang pribadinya itu, pikirnya menyesali tindakannya sebelumnya.
"Rosalia.... Ini milikmu.....Cepat gunakan..... nanti nodanya lengket disofaku....." Ujar Willy menyodorkan tas belanjaan Rosalia.
Wajah Rosalia memerah, ia segera menangkap tas yang diberikan Willy tepat didepan wajahnya, lalu segera berlari menuju kamar mandi.
Setelah kepergian Rosalia, semua mata tertuju pada Willy yang tengah berdiri ditengah - tengah orang - orang yang menatap dirinya garang.
Willy yang berusaha acuh tiba - tiba menjadi salah tingkah. Pandangan mata yang tertuju padanya begitu menakutkan.
Suasana horor tiba - tiba menyerang dirinya, bulu - bulunya meremang. Willy hanya bisa terpaku ditempat ia berdiri, ia bingung harus tetap disana atau segera melarikan diri dari tatapan beberapa pasang mata yang siap menghakiminya.
Sepertinya, suasana seperti inilah yang sangat ditakuti Rosalia pikirnya, saat ia mengingat obrolannya dengan Rosalia sebelumnya.
"Willy..... Apa yang kau lakukan disitu.....? Duduk....!!" Perintah nyonya Agatsa.
"Duduk......? Duduk dimana oma?" Tanya Willy nampak sedikit cengengesan.
"Disofa masih banyak tempat yang kosong...... Apakah kau tidak melihatnya?" Kata nyonya Agàtsa menahan marahnya.
"Lihat oma..... , Willy hanya bingung harus duduk dimana?" Sahut Willy lagi, namun kali ini ia sudah tidak berani membuat wajah cengengesan.
"Dekat oma saja......" Ucap nyonya Agatsa masih terdengar garang.
Tak lama, Rosalia muncul kembali. Ia lalu duduk diantara tuan Hartawan dan dokter Rosalie. Ia merasakan suasana ketegangan yang ada diruang tamu itu. Ia berusaha bersikap tenang.
"Baiklah.... Kita semua sudah berkumpul diruangan ini. Saya mohon maaf karena pagi - pagi sekali sudah meminta tuan Hartawan dan juga dokter Rosalie datang ke apartemen Willy ini, juga putra saya Moranno dan Yurina menantu saya." Nyonya Agatsa membuka pembicaraannya.
"Tadi..... pagi - pagi sekali, saya sengaja kemari untuk menemui Willy cucu saya, karena hari ini dia diangkat menjadi CEO Properti Agatsa Grup menggantikan daddy nya. Semalam dia tidak pulang, saya khawatir dia lupa agendanya hari ini."
"Tapi saat saya masuk ke apartemen ini, saya melihat pintu kamar apatemen Willy terbuka lebar, dan diatas tempat tidur....Willy dan Rosalia tidur bersama semalam."
"Willy..... Apakah benar begitu? Kau tidur berdua dengan Rosalia.....?" Tanya Moranno dengan wajah memerah memotong pembicaraan nyonya Agatsa ibunya.
Willy yang duduk disamping nyonya Agatsa hanya bisa menganggukkan kepalanya, ia tahu bagaimana sikap daddy nya yang tegas itu.
"Kau......!!" Moranno berdiri.
"Suamiku..... dengarkan mommy sampai selesai menjelaskan dulu, baru kau boleh mengambil sikap." Ucap Yurina mènahan lengan suaminya. Moranno lalu duduk kembali sambil berusaha menenangkan dirinya.
Suasana nampak hening sejenak. Lalu nyonya Agatsa melanjutkan kembali penjelasannya.
"Tadi saya sudah memeriksa pakaian dalam Willy dan juga Rosalia..... Ternyata tidak ada noda yang perlu kita khawatirkan baik dipakaian dalam Willy maupun di pakaian dalam Rosalia ........"
"Mungkin saja mereka sudah menggantinya semalam mom...." Potong Moranno lagi yang nampak emosi menatap pada Willy putranya.
"Suamiku....... sabar dulu.... dengarkan mommy dulu...." Bujuk Yurina sambil mengelus tangan suaminya untuk menenangkannya.
"Justru pakaian dalam Rosalia menyebabkan saya memuntahkan isi perut saya pagi ini....." Ujar
nyonya Agatsa ingin muntah lagi saat menceritakan pengalamannya pagi itu.
"Maksud nyonya besar apa?" Tanya dokter Rosalie tidak mengerti menatap nyonya Agatsa yang duduk berseberangan dengannya.
"Rosalia sedang kedatangan tamu bulanannya. Jadi tidak mungkin mereka melakukan hal yang tidak kita inginkan." Jelas nyonya Agatsa.
Tuan Hartawan dan dokter Rosalie terlihat bernapas lega setelah mendengar penuturan nyonya Agatsa secara gamblang demikian pula halnya dengan Moranno dan Yurina yang sedari tadi berusaha menahan napas karena khawatir.
"Maksud saya menghadirkan tuan Hartawan dan dokter Rosalie sebagai orang tua Rosalia juga Moranno dan Yurina sebagai orang tua Willy.... Supaya tidak terjadi kesalah - pahaman diantara kita mengenai masalah ini, karena keluarga kita memiliki hubungan yang baik sejak lama." Nyonya Agatsa kembali melanjutkan kata - katanya dan mengutarakan niat hatinya.
"Karena mereka telah kedapatan tidur bersama semalam...... Bagaimana bila kita nikahkan saja mereka berdua, lagi pula mereka sudah sama - sama dewasa, usia mereka sama - sama dua puluh lima tahun, usia yang sangat cukup untuk berumah tangga....."
"Tidak..... tidak..... omaa.....Rosa belum siap..... Rosa masih mau bekerja, baru juga selesai S2. Masa langsung kawin gitu aja." Ucap Rosalia cepat dengan wajah cemberut.
"Rosalia benar oma..... lagi pula kami juga sudah terbukti tidak melakukan apa - apa semalam." Dukung Willy.
"Tapi Willy.... kau sudah tidur satu tempat tidur dengan anak gadis orang.... nanti apa kata orang, kalau orang lain mendengarnya bahwa kau tidak tanggung jawab akan perbuatanmu.....?" Ucap nyonya Agatsa merasa gemes dan penuh penekanan pada cucunya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
neng ade
aduuhh .. oma jangan langsung nikah kan mereka. ..
2024-12-30
1
Setia R
1 vote untuk kk
2024-11-22
1
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
Ya emang boleh sebebas itu, mau dinikahkan malah nggk mau
2024-03-02
1