Akhirnya Wina dan Rendy sampai di rumah Wina.
'' Apa lo tidak mau mampir dulu?'' Wina menawarkan kepada Rendy.
'' Maaf lain kali aja ya, udah malem nggak enak dilihat ada tetangga!'' kata Rendy.
'' Oh ya udah kalau begitu hati-hati di jalan ya'' kata Wina dengan lembut.
'' Iya Thanks ya untuk malam ini. see you!'' Rendy tersenyum dengan sangat manis.
'' Bye!'' Wina Melambaikan tangannya dan memberikan senyum terindah yang pernah ada untuk Rendy.
Rendy tak berkedip menatap wajah Wina.
'' Hati-hati ya pulangnya.'' Wina Melambaikan tangannya.
Seketika Rendy tersadar dari lamunannya, dan yang melanjutkan perjalanan menuju pulang.
Wina pun masuk ke dalam rumah dan membersihkan dirinya lalu bersiap untuk tidur.
Wina merebahkan tubuhnya di ranjang, Iya merasa suatu hal yang berbeda.
Iya merasa senang tanpa sebab sepulang pertemuannya dengan Rendy.
'' Apakah gue jatuh cinta pada pandangan pertama?'' gumam Wina sambil melihat nomor ponsel yang diberikan oleh Rendy tadi.
Wina terus menatap nomor yang ada di layar ponselnya itu, tiba-tiba ponselnya bergetar. ternyata, panggilan masuk dari Rendy.
'' Halo, belum tidur?'' Sapa Rendy di seberang jaringan seluler.
'' Iya belum nih, lo sendiri kenapa belum tidur?'' jawab Wina dan bertanya balik
'' Gue nggak bisa tidur!'' Rendy
'' Kenapa?'' tanya Wina
'' Karena pikiran gue selalu ngebayangin lo'' Rendy mulai memainkan gombalnya.
'' Apaan sih ,pinter ngegombal juga ya!" Wina kedengeran malu mendengar gombalan Rendy.
'' 'Gue bukan ngegombal, tapi Kenyataannya memang begitu loh!'' kata Rendi meyakinkan Wina.
'' Ah lo bisa aja'' tangkis Wina.
Seketika bertanya terdiam kehabisan kata-kata untuk berbicara.
'' Kenapa diam Udah ngantuk ya?'' tanya Rendy
'' Ya begitulah'' jawab Wina sambil.
'' Ya sudah kalau begitu Lo tidur aja, teleponnya udahan dulu ya.'' Rendy mengakhiri pembicaraannya.
'' Nggak apa-apa kan? lo Nggak kesinggung kan?'' kata Wina.
'' Oh tidak kok, justru gue senang lo mau jujur dan berterus terang.'' jawab Rendy
'' Oke kalau gitu gue tutup ya teleponnya'' Wina lalu mengakhiri panggilannya.
Setelah menutup teleponnya, Wina tersenyum-senyum sendiri.
Entah apa yang ada di pikirannya mengenai sosok Rendy.
Untuk sejenak ia melupakan sosok Hans. seakan dalam satu hari itu tidak ada pemikiran mengenai Hans.
Entah Pukul berapa Wina tertidur.
Saat mamanya kembali dari kantor, beliau mendapati putrinya Tengah tertidur pulas.
***
''Kring, kring'' jam beker di kamar Wina berdering berkali-kali sehingga Wina terbangun dari tidurnya yang begitu nyenyak.
Wina bergegas mandi dan shalat lalu dia bersiap-siap untuk pergi ke kampus.
Hari ini Wina tanpa ceria, berbeda dengan hari-hari sebelumnya.
Senyumnya yang begitu berseri dan dia tampak ringan.
Sesampainya di kampus, seperti biasa kedatangannya selalu disambut oleh Hans dan rima.
Biasanya Wina merasa sangat cemburu dan sakit hati bila melihat mereka sedang berduaan.
Tapi pagi ini Wina bisa mengesampingkan kecemburuannya itu.
'' Wah pagi ini loh terlihat ceria sekali!'' sapa Hans.
'' Biasa aja kali!'' jawab Wina jutek
'' Aduh tumben sekali lo jutek pagi-pagi begini'' kata Hans terheran.
Wina tidak menghiraukan kata-kata Hans, Iya langsung menuju ke kelasnya.
'' Erikaaaaaa....'' teriak Wina dan berlari kecil menuju Erika.
Wina memeluk Erika dan loncat-loncat di depan Erika.
'' Hey hey, Ada apa dengan lu?'' Erika mengerikan dahinya.
'' Ll tahu nggak, apa yang terjadi semalam saat gue pulang bersama Rendy.'' Winda sangat bersemangat saat menyebutkan nama itu.
''Uuuuuu, Ada yang lagi jatuh cinta ya! hihihi'' Erika tertawa kecil.
'' Ih kan lo jadi tahu, nggak surprise jadinya.'' Wina memanyunkan mulutnya dengan manja.
'' Rendy udah cerita semua ke gue'' jawab Erika
'' Ya ampun tu cowok lebih Barbar dari gue!'' kata Wina yang duduk di samping Erika.
'' Hahaha, dia udah jatuh cinta sama lo sejak dia melihat foto lo.'' jelas Erika
'' Foto gue? maksud lo? " Wina bingung.
'' Iya sebelumnya gue udah nunjukin foto. karena itu dia langsung setuju ingin berjumpa dengan lo'' tutur Erika.
'' Dasar lo ya nggak minta izin dulu sama gue! " Wina mencubit kecil tangan Erika.
'' Alhamdulillah sekarang udah senang kan, Bagaimana dengan si cowok penguntit?'' tanya Erika.
'' Nah itulah sekarang yang jadi pemikiran gue, saat gue menuju perjalanan pulang, Aldi menghampiri kita. dan di sana dia marah besar.'' Wina menceritakan isi dan kecil yang terjadi saat mereka pulang.
'' Terus terus gimana kelanjutannya?'' Erika mulai kepo.
'' Aldi sangat marah dan mempertanyakan perasaannya yang selama ini gue abaikan. tetapi itulah Menjelaskan ke dia kalau sejak awal tidak ada perasaan apapun di hati gue buat dia selain sebagai teman.'' cerita Wina.
'' Lalu dia marah bahkan juga sangat marah kepada Rendi.'' lanjut Wina.
'' Rendy tempat meragukan hati gue melihat kemarahan Aldi.'' kata Wina lagi.
'' Lalu gue dan Rendy meninggalkannya begitu saja tanpa menghiraukannya. entah apa yang terjadi setelah gue pergi'' tambah Wina.
'' Lalu apakah udah ada kabar dari Aldi?'' tanya Erika
'' Hingga saat ini belum ada kabar apapun tentang dia. Gue rasa dia masih marah terhadap gue. Ya sudahlah gue nggak mau ngasih di Harapan Palsu lagi.'' Wina telah mengambil keputusan untuk tidak berhubungan lagi dengan Aldi walaupun itu sebatas teman.
Lalu keduanya larut dalam cerita Wina, membuat Erika merasa kasihan kepada Aldi.
Tidak lama setelah itu dosen masuk. dan pembicaraan mereka terputus.
90 menit setelah mereka belajar akhirnya jam istirahat pun tiba.
Dosen keluar,para mahasiswa berhamburan langsung ke kantin.
saat tiba di kantin Wina dan Erika memesan makanan dan kembali duduk di meja.
Hans datang dan duduk di dekat Wina dan Erika.
'' Tumben lu sendiri, mana kekasih hati lo?'' tanya Erika dengan sedikit mengejek.
'' Ya udah balik duluan, lagi ngambek dia!'' jawab Hans.
'' Kok bisa dia ngambek, memangnya lu apain tuh cewek?'' tanya Wina heran.
'' 'Gue godain cewek lain di depan dia'' kata Hans sambil nyengir.
'' Sok kegantengan Lo. '' kata Wina Ketus.
''Ya kan gue cuma bercanda. Eh dia malah ngambek begitu. ''Kata Hans.
''Dasar Lo''Wina menjitak kepala Hans.
'' Eh iya hari ini Lo tampak berbeda. Ada apa? " Tanya Hans yang kepo dengan perubahan Wina.
'' Biasa aja kok, nggak ada yang berubah. lo nya aja yang nggak memperhatikan gue selama ini.'' kata wina dan mendongakkan kepalanya.
'' Kata siapa? tapi hari ini kalau emang berbeda. tampak lebih ceria dan riang dari biasanya.'' kata Hans''
'' Ya Gue lagi happy aja, Emangnya tidak boleh?'' kata Wina.
'' Oh begitu,'' Hans Tidak berkomentar apa-apa lagi.
Mereka pun menyantap makanan yang telah mereka pesan.
...****************...
Selamat membaca reader...
Semoga selalu dalam lindungan Allah.
Jangan lupa
Like, Fav dan gift nya...
terimakasih🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Mentari.f.v
mampir thor 😁
2022-08-24
0
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
2022-07-27
0
Fenti
semangat 💪, Mentari datang lagi 😊
2022-05-21
1