Episode 08

"Kok lama banget,apa ada masalah saat Lo di toilet?" Tanya Hans saat Wina kembali dari toilet.

"Gak ada apa- apa! " Jawab Wina dengan suara tertahan.

''Bagaimana kalau kita pulang saja. ''Ajak Wina.

''Bentar lagi kenapa? " Kata Hans.

''Huuufffttt''Wina menghembuskan nafas nya menahan beban yang ada di benak nya.

Wina duduk menunggu Hans mengantar nya pulang.

Hampir satu jam menunggu akhirnya Hans mengajaknya pulang.

Sesampai nya di rumah Wina langsung saja merebahkan tubuh nya di atas ranjang.

Pikiran nya melayang di antara hubungan nya yang tanpa status dengan Aldi dan dengan perasaan nya yang kini bagai gado-gado.

''Apa yang terjadi dengan hidup Gue. '' Wina merasa sesak dengan masalah yang ia pikirkan.

Pikirannya menerawang entah kemana, Wina pun merasa sakit di kepala nya. Ia mencoba menenangkan hati dan pikirannya.

Sehingga Wina pun tertidur pulas.

*Keesokkan hari....

Saat Wina sedang membaca sebuah buku di taman samping kelas nya Risa tiba-tiba datang dengan wajah marah.

"Maksud Lo apa dengan mengatakan kepada Hans tentang hubungan GUe dan Raka?" Bentak Risa dengan membanting sebuah buku ke hadapan Wina.

"Maksud Lo apa Risa? Gue tidak pernah mengatakan apa pun perihal hubungan Lo dan Raka sangat Ketua BEM.''Kata Wina.

''Kalau bukan Lo siapa lagi? Karena cuma lo yang tau mengenai hubungan gue dan Raka''Bentak Risa.

''Jangan menyalahkan Wina, karena Gue melihat nya sendiri. Lo bermesraan bersama Si Ketua BEM itu.''Bentak Hans.

''Jangan ngebelain dia Lo Hans, apa Lo suka sama cewek kampung ini? " Kata Risa

''Dan Lo jauhin cowok Gue! " Bentak Risa dengan menunjuk ke arah Wina.

Hal tersebut tentu saja membuat Wina tersinggung dan sedih. Sehingga Wina pun pergi meninggalkan perdebatan diantara mereka.

''Lo kenapa sih Risa? gak bisa menghargai perasaan seseorang.''Kata Hans.

''Sejak kapan Lo peduli sama tuh cewek!''Bentak Risa.

''Dia itu temen Gue, jadi tolong Lo hargai dia. ''Hans berbalik membentak Risa.

''Ya sudah, Lo hargai aja sana sepuasnya Lo. Kita PUTUS! " Risa membentak Hans dan pergi meninggalkan Hans.

''Tapi Risa! " Hans tidak melanjutkan perkataannya lagi.

''Bukan ini yang Gue inginkan Risa. Gue terluka karena melihat Lo bersama cowok lain. Bukannya mengobati luka Gue Lo malah menambah dalam luka ini'' Hans duduk termenung.

Setelah bener apa saat ia merenungi hubungannya dan Risa, Ia pun teringat pada Wina.

''Ya ampun, bagaimana gue bisa lupa sama Wina''Kata Hans yang buru-buru.

Hans tidak bisa menemukan Wina, dan ia tetap berusaha mencari Wina.

''Erika, apa Lo melihat Wina? "Tanya Hans dengan terburu-buru.

"Tadi gue lihat dia pergi terburu-buru,dan sambil menangis."Cerita Erika.

"Thanks ya"Hans bergegas mencari Wina."

Hans langsung menuju ke rumah Wina. Setelah Hans sampai di rumah Wina namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Wina.

"Eh nak Hans? Ada apa?"Sapa Mama Wina.

"Assalamualaikum tante,Wina nya ada tante?"

Jawab mama Wina.

"Wina belum pulang,memang nya tidak ada jumpa di kampus?" Tanya Mama Wina.

''Mungkin Saya yang kurang memperhatikan Tante. ''Kata Hans.

''Coba aja cek lagi''Saran Mama Wina.

''Iya Tante! Saya cek lagi ke kampus. ''Kata Hans.

Setelah Hans permisi dengan mama Wina, Hans pun kembali pergi menuju kampus. Kali ini Hans melewati jalan alternatif. Tepat nya ia melewati tepian dermaga yang pernah ia kunjungi bersama Wina.

''Ciiiiittt''Suara decitan ban yang di rem secara mendadak.

''Wina! Lo disini? " Hans berhenti di saat melihat Wina duduk di tepian telaga.

''Buat apa Lo kesini? Sebaiknya Lo bersama pacar Lo yang cantik itu. ''Kata Wina ketus.

''Gue mau minta maaf atas nama Risa. Lo mau kan maafin Risa. Dia gak bermaksud nyakitin Lo, hanya saja ia cemburu karena kedekatan kita. ''Hans mendekati Wina

Wina hanya diam menatap ke tengah dermaga.

''Jangan diemin Gue begini dong! " Hans mencoba membujuk Wina.

Wina tetap membisu.

''Maaf Gue harus pulang. ''Wina lalu berjalan menuju halte bis.

''Tapi Win, sebaiknya gue antar Lo pulang lebih aman. ''Kata Hans.

''Gak perlu, sebaiknya Lo jauhin Gue dan perbaiki hubungan Lo dengan Risa.

Wina terus berjalan, dan tidak menghiraukan Hans yang berharap maaf dari nya.

Saat menunggu bis datang, Tiba-tiba Aldi sudah stay di samping halte.

''Yuk gue anterin pulang! "Ajak Aldi.

Wina mengambil kesempatan agar menjauhkan diri nya dengan Hans.

Wina menaiki motor yang di kendarai Aldi. Aldi sempat kaget melihat sikap Wina yang tiba-tiba memeluknya saat di atas motor.

Wina menaruh kepalanya di punggung Aldi. Terasa nyaman saat itu bersandar pada Aldi.

''Apa ada masalah? " Aldi mencoba mendekati Wina dengan hati ke hati.

''Gak ada apa-apa kok. Sebaiknya Lo fokus aja ngemudikan motor lo.''Kata Wina.

''Galak banget lo sekarang ya! "Aldi mencoba sedikit menghibur.

Wina hanya diam dan terlihat dari raut wajah nya sebuah kekecewaan.

''Bodoh amat. ''Kata Wina jutek.

''Iya deh Gue diam. ''Kata Aldi.

Sementara itu Aldi melihat mata Wina berkaca-kaca.

''Jangan menangis dong sayang"Kata Aldi.

''Gak, Gue gak nangis"Wina mencoba mengelak dari tudingan Aldi.

''Ya sudah kita pulang. Tapi sebelumnya temenin gue makan ya. Gue lapar banget.''Kata Aldi.

Wina hanya mengangguk dan menuruti yang di katakan Aldi.

Selama perjalanan menuju tempat makan, tidak ada obrolan yang penting di antara mereka.

Setiba nya di sebuah cafe, Wina bertemu dengan Risa yang tengah berjalan berduaan bersama Tomy, seorang pemuda yang berprofesi sebagai TNI angkatan udara.

Wina seakan tidak melihat Risa. Wina menyibukkan diri nya dengan memainkan ponselnya.

Aldi memesan makanan dan minuman. Ia juga memesan makan untuk Wina.

Setelah makanannya siap di sajikan Wina pun menyantap makanan itu dengan perlahan.

Tetapi sesekali Wina melihat gerak-gerik Risa. Sejauh itu Risa tidak menyadari keberadaan Wina.

Wina yang sudah bertekad untuk tidak ikut campur lagi dengan hubungan Hans dan Risa. Wina mencoba bersikap tidak mau tahu dengan yang di lakukan Risa.

Namun Wina juga merasa bersalah jika tidak memberitahu kan kepada Hans.

Terus terang saja Gue gak Terima tu cewek mempermainkan Hans.

Walaupun ia mencoba untuk menjauhi Hans, bukan berarti Wina membiarkan Hans terluka seperti itu.

Tapi Wina benar-benar bingung akan melakukan apa dengan keadaan yg kini juga membuatnya terlibat.

Perlahan Wina pun menghabiskan makanannya,dan juga minumannya.

Tanpa adanya obrolan di antara Wina dan Aldi.

...****************...

Selamat membaca reader...

Semoga selalu dalam lindungan Allah.

Jangan lupa

Like, Fav dan gift nya...

terimakasih🤗

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mampir 😍

2022-07-17

1

Yen Lamour

Yen Lamour

Selalu semangat ya kak 💪🤗
Silence selalu hadir bersama cinta dan dendam 🥰

2022-05-14

1

Yuli Fitria

Yuli Fitria

Aamiin Semoga Author juga selalu dalam lindungan Allah SWT 🤲

2022-05-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!