Episode 05

" Kita pulang yuks! "Ajak Wina.

''Jiiiiaahh, SMP (Siap Makan Pulang). Entar dulu kenapa, kita nikmati dulu suasana senja ini. ''Ajak Aldi.

Wina hanya menurut saja, tapi melihat sikap Aldi yang begitu perhatian pada nya. Wina mulai luluh.

''Apa Gue memang harus mencoba membuka hati untuk Aldi. Dia baik, perhatian pula soal ketampanan juga gak kalah sama Hans.'' Pikir Wina.

''Helo,, mulai lagi Lo ngelamun kan? "Aldi mengagetkan Wina.

''Siapa yang melamun! " Kata Wina dengan memanyunkan bibirnya.

''Makin manis Lo kayak gitu'' Aldi mencubit pipi Wina dengan gemes.

''Apaan sih Lo! "Wina berdiri menjauh dari Aldi.

''Sorry, Gue nggak bermaksud lancang sama lo.'' kata Aldi.

Wina lalu berjalan ke tepian dermaga dengan langit berwarna kemerahan yang begitu indah.

'' Lo lihat langit itu indah bukan? "" Tanya Aldi

''Hmmm'' Jawab Wina

'' tapi lebih indah wajah lo dibandingkan Langit Itu.'' Aldi mulai memainkan rayuan gombalnya.

'' lo itu raja gombal ya, kemarin lo selalu aja ngegombalin gue.'' kata Wina memvonis sikap Aldi.

'' rayuan gombal itu hadir dengan sendirinya setelah melihat wajah lo.'' kembali Aldi mengeluarkan rayuan gombal nya.

Wina hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil senyum sinis.

'' kenapa? lo nggak suka?'' tanya Aldi

'' Bukan gitu sih cuma gue geli aja selamanya gue nggak pernah mendengar kata-kata gombal yang lebay begitu.'' kata Wina pula

'' itu nggak dibuat-buat loh, kata-kata itu hajar sendiri dan mengalir dengan sendirinya saat gue bertemu dengan lo.'' kata Aldi

''Huuuffttt?" Wina hanya mengernyitkan dahinya.

''apa Lo suka tempat ini?'' tanya Aldi.

'' gue suka suasananya aja!'' jawab Wina singkat.

Wina pun mulai berjalan keluar dari lingkungan Dermaga itu. Wina bermaksud ingin mengajak Aldi pulang karena hari sudah semakin senja.

Aldi pun menuruti keinginan Wina untuk pulang, karena Aldi juga takut kalau nanti orang tua Wina memarahi Wina terlambat pulang karena pergi bersamanya.

Di perjalanan pulang, tidak lagi ada percakapan yang penting.

Wina ketiduran dan kepala nya rebah dengan tidak sengaja ke pundak Aldi.

''Tetap lah seperti itu, begini saja sudah cukup buat gue bahagia. '' gumam Aldi.

''Walaupun hati Lo masih belum bisa menerima Gue. Setidaknya Lo mau menerima persahabatan dengan Gue. ''Kata Aldi lagi.

"Ciiittt"Aldi tiba-tiba ngerem mendadak.Sehingga Wina kaget dan terbangun.

Wina heran kenapa ia bisa tertidur di bahu Aldi.Pikiran Wina telah menerawang ke hal negatif.

"Eh,apa yang Lo lakuin sama gue saat gue ketiduran"Tanya Wina dengan setengah mengancam.

"Maksud Lo apaan sih,Gue aja nyetir.Justru karena Lo bersandar sama gue membuat gue terganggu saat nyetir."Jawab Aldi.

"Maaf kalau begitu" Kata Wina yang mulai merendahkan nada suaranya yang tadi sempat membuat sakit telinga Aldi.

Aldi melanjutkan perjalanan nya,tidak menunggu lama akhir nya mereka pun sampai di depan gerbang rumah Wina.

Setelah mereka sampai Wina turun dan berpamitan pada Aldi.

"Lain kali kita jalan lagi ya"Kata Aldi.

Wina hanya mengernyitkan bibirnya seolah memberi jawaban antara Ya atau Tidak.

"Begitu saja,tetap membuat Gue bahagia"Aldi tersenyum dan memutar balikkan stir mobil nya

dan menuju pulang ke rumah nya.

Sesampai di rumah Wina kaget saat melihat Hans sudah berbincang dengan Papa dan Mama nya.

"Apa yang Hans lakukan malam-malam begini.Dan apa yang mereka bincangkan."Pikir Wina dengan terus melangkahkan kaki nya masuk ke dapur.

"Kenapa baru pulang? Hans sudah dari tadi menunggu Kamu! Tegur mama Wina.

"Tadi ada teman minta temanin mencari barang keperluan kuliah ma!" Kata Wina memberikan alasan pada Mama nya.

"Lain kali kalau mau pergi-pergi sebaiknya mengajak nak Hans."Kata Mama Wina.

"Tapi Ma,kenapa tiba-tiba seperti itu?"Bantah Wina.

"Yah begitu lah,kesopanan nya membuat Papa mu percaya pada nya.Jika Kamu ada keperluan di luar urusan kuliah,Papa Kamu mempercayainya untuk menemani Kamu."Ulas Mama Wina.

Wina masih mencerna hal yang terjadi sesaat sebelum ia pulang ke rumah dan yang terjadi saat ia tidak di rumah.

"Apa yang sudah Hans katakan pada Mama dan Papa,sehingga mereka percaya dengan mudahnya pada cowok yang tidak peka sama perasaan Gue" Gerutu Wina

Wina duduk di samping Papa nya dan menghadap Hans.Dan Wina pun menggunakan bahasa mata nya.

Hans tau maksud Wina hanya saja ia berpura-pura tidak mengerti.

"Wina,Lo ngomong apaan sih?"Hans pura-pura tidak mengerti.

"Ada apa Wina?"Tanya Papa nya

"Gak ada Pa,Wina cuma mau tanya soal tugas yang tadi di berikan Dosen di kampus."Kata Wina

"Oh baiklah kalau begitu,Papa tinggal dulu ya.Kalian belajar saj" Kata Papa Wina yang berdiri dan pergi keruang kerjanya.

"Hans,apa yang sudah Lo katakan pada Mama dan Papa?"Tanya Wina dengan setengah berbisik.

"Apa Wina? Gue gak bilang apa-apa" Kata Hans.

"Lalu bagaimana dengan Mama dan Papa yang tiba-tiba mempercayai cowok yang baru saja mereka kenal"Tanya Wina

"Hans"Kata Hans dengan nada seakan menyombongkan dirinya.

"Bacot Lo!" Wina kesal.

''Yang jelas izin Nyokap bokap lo udah di tangan gue. kapan pun dan kemanapun gue ngajakin lo enggak kan ada yang menghalangi gue.'' kata Hans dengan yakin.

'' Kepedean banget sih lo jadi orang'' Timpal Wina.

'' jadi kalau mau bukti yang real di depan mata lo, oke. lo liatin ya.'' kata Hans

'' Maaf Tante kebetulan sudah hampir malam, Hans pulang dulu ya. Oh iya tante besok harus mau ngajakin Wina ke Gramedia buat mencari buku. Boleh ya Tante!'' kata Hans.

'' Iya boleh ,tapi jangan kelamaan ya pulangnya'' jawab Mama Wina dengan enteng.

''What? benar-benar ajaib, entah apa yang kau katakan ke nyokap bokap gue sehingga mereka begitu mudahnya percaya sama lo.'' bisik Vina ditelinga Hans akan mengancam Hans.

''Ya udah Gue pulang ya! "Kata Hans.

''Hati-hati ya! " Wina melambaikan tangan nya.

Setelah itu Wina kembali ke kamar. Membersihkan diri nya dan menulis kejadian hari ini di dalam diary nya.

Ada sebuah kebahagiaan, tapi ada bingung juga karena bingung antara cinta dan persahabatannya.

Di saat ia mengabaikan Aldi maka Hans juga mengabaikannya. Tapi di saat ia menjalani hubungan dengan Aldi justru Hans malah mendekati nya. Ia bingung Hans memiliki perasaan atau bagaimana.

Wina tidak mengerti apa yang di rasakan nya.

Sementara dengan karakter Aldi, tidak begitu ia sukai.

Berharap pada Hans sangatlah tidak mungkin.

Sedikitpun tidak terlihat ada rasa suka pada nya.

Wina hanya bisa menuliskan kebingungan nya lewat Diary.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

aku juga suka berkeluh kesah sama diary 😍

2022-07-14

0

Вet¡¡πа ♡

Вet¡¡πа ♡

holaaa aku mampir lagi mama

2022-05-29

0

⃝⃞🦋⃟ℛ★ᴊᴀɴᴇ★ᴬ∙ᴴ N⃟ʲᵃᵃ࿐

⃝⃞🦋⃟ℛ★ᴊᴀɴᴇ★ᴬ∙ᴴ N⃟ʲᵃᵃ࿐

Identitas Diva Yang Tersembunyi mampir kak.. Semangatt trus kak

2022-05-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!