Bab 13
Mika mendapat surat tugas sebagai dokter di RSUD Garut.
Letaknya yang jauh dari panti membuat Mika harus mencari kost dekat RSUD Garut.
Devon dengan setia nya mengantar Mika mencari kost.
Jarak yang jauh tidak menjadi penghalang mereka untuk bertukar kabar melalui HP nya.
HP Mika yang jadul sudah ditukar dengan HP android keluaran terbaru, hadiah dari Devon.
Tiap weekend Devon selalu mengunjungi Mika untuk melepas kangen.
Sudah hampir 1 tahun 2 bulan Mika melalui ini semua.
Tinggal 4 bulan lagi selesai sudah, gelar dr akan terselip sempurna di nama nya.
Mika masih menggantung program beasiswa S2 di luar negri nya.
Mika merasa berat sekali bila harus terpisahkan lagi dengan Devon.
Tapi Mika memiliki keingin untuk melanjutkan pendidikannya.
Sudah 3 pekan ini Devon tidak datang berkunjung ke Garut.
Kesibukan Devon membuat dirinya tidak punya cukup waktu untuk mengunjungi Mika.
Mika memaklumi itu semua, selama komunikasi masih lancar.
Di Bandung Devon di sibukan untuk menjadi pembicara di beberapa symposiun dokter.
Selain itu, jam mengajar dikampus bertambah membuat dirinya tak punya waktu libur.
Hari sabtu dan minggu menjadi hari prakteknya di RS X.
Saat ini Devon diminta menjadi dosen tamu oleh kampus swasta di Jakarta.
Devon sudah mengajukan cuti dari minggu lalu kepada Universitas Negri Bandung, tempat Devon mengajar dan sudah memberitahu pihak RS X juga kalau dia akan cuti 2 minggu.
Devon sudah packing kebutuhannya selama 2 minggu di Jakarta.
Mika pun sudah di beritahunya.
Devon sudah memesan hotel yang dekat dengan kampus tersebut untuk menghindari macet.
Hari ini adalah hari pertama Devon menjadi dosen tamu.
Devon mengisi perkuliahan dengan profesional.
Semua mahasiswa memberi respon positif.
Saat Devon ingin kembali ke Hotel, dirinya melihat seseorang yang sangat di kenalnya.
Devon yang tak yakin dengan dirinya melupakan begitu saja.
Bagi nya tidak penting, karena sudah ada Mika yang menguasai hatinya.
Devon yang dilanda kangen dengan Mika segera mengeluarkan HP dari saku celananya.
Niat hati ingin telepon tapi apa daya HP lowbet.
Devon melanjutkan jalan nya ke Hotel tempat dia nginap.
Saat di dalam lift Devon bertemu dengan seseorang yang sempat tadi dia lihat.
"Nita" ucap Devon saat pelan, namun masih dapat di dengar
Nita yang mendengar ada yang memanggilnya sontak mencari sumber suara itu.
Mata Devon dan Nita terkunci untuk mengenang masa lalu mereka.
Kerinduan Nita pada Devon membuatnya memberanikan diri memeluk Devon.
Devon hanya diam tanpa merespon pelukan Nita, tapi Devon pun tidak menolaknya, karena memang masih ada ruang rindu untuk Nita.
Pelukan itu berlangsung beberapa detik, hingga bunyi pintu lift terbuka membuat Nita melepas pelukannya.
"Hai Devon, Apa kabar?" tanya Nita
"Seperti yang kau lihat, aku baik" jawab Aldo
"Maafkan aku Devon" ucap Nita yang tertunduk dengan matanya yang meneteskan air mata
Devon dia tak membalas ucapan Nita.
Kini mereka telah sampai lantai 7.
Mereka berdua keluar dari Lift dan terus berjalan tanpa bicara sampai terhenti di depan pintu kamar masing - masing.
Kamar Devon disebelah kamar Nita.
"Devon maafkan aku" ucap Nita kembali sebelum masuk ke kamarnya
Dikamar Devon mencari charger HP, tetapi tidak menemukannya.
Devon yang lelah ingin membaringkan tubuh nya sebentar.
Setelah bangun melanjutkan pencarian chargernya tapi tidak menemukan juga.
Devon berniat membelinya di mall terdekat dari sini.
Devon turun ke lobby untuk pergi ke mall.
Setelah berputar -putar akhirnya dapat juga yang dia cari.
Devon berniat mencari makan dulu sebelum balik ke hotel.
Saat Devon sedang makan, Nita datang.
"Boleh aku duduk disini" ucap Nita
Devon tidak menjawab permintaan Nita.
Nita tetap duduk dan memesan makan dan minum yang sama dengan Devon.
Devon tak peduli tetap fokus pada makannya.
Nita pun tidak lagi bicara, dia fokus dengan makannya sampai selesai.
Saat akan balik ke Hotel, tiba - tiba Nita jatuh pingsan saat menaiki tangga eskalator,beruntung saja ada Devon di belakangnya.
Devon dengan cepat menahan tubuh Nita.
Nita segera di larikan Devon ke RS terdekat.
Nita yang tidak kunjung sadar, membuat Devon harus menjaganya di RS.
Pagi ini Nita telah sadar dari pingsan nya.
"Aku tinggal ya, pagi ini ada jadwalku ngajar" ucap Devon
"Ya, terimakasih Devon, tolong temani aku setelah kau mengajar" permintaan Nita
Devon tidak menjawab permintaan Nita itu.
Sesampai di Hotel Devon melupakan untuk charger HP nya.
Dirinya yang sibuk mengajar dan sore nya menjenguk Nita.
Nita di diagnosa terkena Demam Tifoid (Tifus).
Devon yang tidak tega dengan Nita akhirnya dia selalu menyempatkan diri menjenguk setelah mengajar.
Sudah 5 hari Nita di rawat, 5 hari juga Devon tidak berkomunikasi denga Mika
Di tempat lain, WA Mika tak satupun dibalas Devon.
HP Devon tidak pernah aktif bila Mika telepon.
Mika sempat beberapa kali menanyakan kabar Devon melalui kak Intan.
Sifat Nita yang lembut membuat Devon nyaman.
Kerinduan pada Mika terobati dengan hadirnya Nita.
Kedekatan Devon dan Nita berlanjut sampai dirinya ke Bandung.
Waktu liburnya dihabiskan bersama Nita.
Devon memutus komunikasi dengan Mika.
Pesan WA Mika di abaikan nya.
Tiap kali Mika menelepon, selalu beralasan sibuk.
Perubahan Devon sudah berangsur 2 bulan ini.
Mika tidak mencurigai Devon sedikitpun.
Karena Mika tau cinta Devon sangat besar untuknya. .
Besok di RSUD ada acara, semua poli di liburkan.
Kesempatan Mika mengunjungi Devon.
Mika yang ingin memberi supprise kunjungan pada Devon, sengaja tidak memberitahunya.
Mika berangkat sehabis subuh.
Hatinya berbunga - bunga yang tak sabar ingin berjumpa dengan kekasihnya.
Jam 7:30, Mika telah sampai Bandung.
Mika langsung menujuh ke kampus.
Sesampainya di kampus Mika mencari Devon di ruangannya.
"Hei Mika, Apa kabar? tanya salah satu dosen mika
"Baik dok" ucap Mika
"Mau cari Dr. Devon ya?" tanya sang dosen
"Iya dok, kebetulan saya ada perlu" ucap Mika
"Memang kamu tidak tau?"tanya sang dosen
"Tau apa dok?" tanya Mika
"Dr.Devon cuti 1 bulan" jawab sang dosen
Mika terkaget dengan ucapan dosen nya itu.
Setelah pamit, Mika melanjutkan menujuh RS X.
Hatinya sudah tidak baik.
Mika merasa ada sesuatu yang di tutupi Devon. Mika mencari Devon di poli nya, suster poli bilang Devon sedang kekantin RS.
Mika menujuh kantin RS, langkahnya terhenti saat melihat wanita cantik memeluk Devon.
Mika bersembunyi sambil memperhatikan mereka berdua.
Devon terlihat sangat bahagia sekali.
Mika diam - diam melihat kedekatan mereka berdua.
Sampai hatinya merasa tidak tahan lagi, Mika memutuskan meninggalkan RS X.
Sebelum ke garut, Mika menyempatkan mampir ke cafe piza milik pak Edi.
Mika berbincang - bincang dengan pak Edi.
Saat akan pulang, Mika melihat Devon sedang menyuapi makanan pada seorang wanita.
Wanita itu adalah wanita yang Mika lihat di kantin RS X.
Hati Mika yang hancur membuatnya langsung kembali ke Garut.
Semakin hari Mika sudah bisa berdamai dengan keadaan.
Mika perlahan - lahan menjauh dari Devon.
WA yang Devon kirim tak pernah lagi di buka.
Telepon dari Devon sering di tolak dengan alasan sibuk.
Mika sudah mengurus kelengkapan dokumen untuk mengambil Beasiswa keluar negri itu.
Jerman adalah negara yang dipilih Mika untuk program S2 nya.
Mika pun sudah bilang pada bu Leni bila akan melanjutkan study S2 nya.
Hari ini adalah hari terakhir Mika praktek di RSUD Garut.
Besok pagi Mika akan pergi ke jakarta, Karena penerbangan Mika melalui Bandara Sukarno - Hatta.
Mika telah berkemas barang -barang nya dan sengaja tidak menghubungi Devon, karena tidak ingin merepotinya lagi.
Mika sampai Bandung jam 10 malam.
Bu Leni menyambut kedatangan Mika.
Mika yang lelah meminta ijin Istirahat.
Pagi harinya setelah subuh Mika pamit kembali pada bu Leni.
Mika sudah duduk diatas bis jurusan Bandung - Jakarta.
Sesampai di jakarta Mika melanjutkan perjalanan dengan bis jurusan Bandara Sukarno - Hatta.
Kini waktu sudah menunjukan jam 4 sore.
Jadwal penerbangan Mika pukul 19:55 by Qatar Airline.
Karena masih banyak waktu, Mika mengistirahatkan badannya di ruang tunggu bandara.
Devon yang asik bersama Nita tidak mengingat bahwa kemarin adalah hari terakhir Mika praktek di RSUD Garut.
Kedekatan nya bersama Nita membuat Devon ragu dalam menentukan pilihan.
Komunikasi Mika yang sudah 1 bulan ini terputus membuat Devon melupakannya.
Papa Devon mengajak seluruh keluarganya makan malam bersama untuk menyambut kepulangan suami Intan.
Devon mengajak Nita dalam acara makan malam itu.
"Selamat malam Om, tante, kaka semua" ucap Nita
"malam" ucap mereka semua
Keluarga Devon kaget dengan wanita yang dibawa Devon.
Mereka mengenal hanya Mika satu - satu nya wanita yang dekat Devon, tapi kini Devon membawa wanita lain.
Mereka terdiam dan melanjutkan makan.
Intan sangat kesal dengan kelakuan adiknya.
Makan malam telah usai dan Devon pun telah mengantar Nita pulang.
Sesampai dirumah, Devon melihat semua keluargannya berkumpul.
" Apakah hubungan mu dengan Mika telah berakhir?" tutup point kak intan
"Tidak" jawab Devon
"Jika tidak siapa wanita tadi?" tanya Kak Intan
"Itu Nita" jawab Devon
"Apakah hanya itu saja penjelasanmu?" ucap Kak Intan
"Jika kau tidak punya perasaan lagi dengan Mika maka selesaikan baik- baik!" perintah Kak Intan
"Jangan kau permainkan perasaannya, gadis itu rapuh" Ancam Kak Intan pada Devon
"Tidakkah kau ingat kejadian beberapa tahun yang lalu?" tanya Kak Intan
"Bila kau ingin menyakitkannya, aku adalah orang pertama yang hentikan itu!" Ancam Kak Intan
Setelah itu kak intan pergi meninggalkan Devon dengan keluarganya.
"Jangan kau sakiti hati wanita" ucap sang papa
"Jangan membuang berlian demi batu kerikil" ucap mama
Abang iparnya hanya menepuk bahu Devon tanda memberi dukungan.
Kata - kata semua keluarganya membuat Devon sadar akan kesalahannya.
Nita hanyalah masa lalu, sedangkan Mika masa depannya.
Pengertian dan kesabaran Mika selama ini cukup bukti Cinta Mika pada Devon.
"Oh Tuhan maafkan hambaMu yang serakah ini" ucap sesal Devon dalam hati
"Mika sayang maafkan aku yang tidak bisa tegas dalam bersikap."
Devon mengambil HP miliknya untuk menghubungi Mika, tetapi No HP Mika tidak aktif.
Devon berencana besok akan mengunjungi Mika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments