Bab 11
Kasus penangkapan Shila membuat Mika terbebas dari tuduhan kepadanya.
Pihak kampus telah mencabut skors pada Mika, sehingga Mika dapat masuk kuliah kembali.
Beasiswa yang sempat di cabut kini di kembalikan lagi.
Pemulihan nama baik telah di lakukan pihak kampus.
Kumpulan tanda tangan dari seluruh mahasiswa di kampus atas dukungan dan permohonan maaf kepada Mika menjadi, bukti bahwa Mika adalah Mahasiswi cerdas yang dicintai teman - temannya.
Pagi ini Mika akan memulai kembali aktifitasnya yang sudah 10 hari ditinggalkan.
Sebelum mengikuti kuliah di kampus.
Jam 8 pagi ini Mika akan ke Polres Bandung, untuk menuhi panggilan kepolisian sebagai saksi atas kasus video asusila.
Mika belum mengetahui orang yang menjadi tersangka dalam kasus asusila ini.
Devon dengan setia selalu mendampinginya.
"Apakah kau sudah siap?" tanya Devon
"Ya sudah" jawab Mika
Mereka menujuh polres Bandung.
Saat di perjalanan Devon bertanya pada Mika.
"Apakah kau takut sayang?" tanya Devon dengan lembut
"Sedikit mas sayang" jawab Mika dengan senyum manisnya
Selama perjalan Devon menggenggam tangan Mika untuk memberi dukungan pada Mika.
Mobil Devon telah sampai di kantor polres Bandung.
Mereka melapor kepada petugas yang berjaga.
Lalu petugas mengantar mereka ke ruang BAP. Disana sudah ada 2 polwan dan 2 polisi yang menunggu kedatangan Mika.
Setelah mereka bersalamanan, dilanjutkan dengan BAP.
Kesaksian Mika untuk kasus video asusila ini sangat penting.
Mika menerima 20 pertanyaan dari penyidik.
Dengan setia Devon mendampingi Mika selama BAP.
"Saudari Mika, saya rasa cukup untuk keterangan anda, terimakasih atas kerja sama nya" ucap sang polwan yang tadi mengintrogasi Mika
"Bu, apakah saya boleh ketemu dengan para tersangka?" tanya Mika hati - hati
"Boleh, tapi hanya 10 menit waktunya dan harus di dampingi petugas kami" ucap polwan yang tadi melakukan penyidikan pada Mika
Devon masih tetap bersama Mika untuk menemui para tersangka.
Pertama Mika di temui dengan teman laki - laki shila yang ada dalam video itu.
Mika dan Devon kita telah dihadapan laki - laki itu.
"Apakah kau mengenalku?" tanya Mika padanya
"Tidak" jawab laki - laki itu
"Kenapa kamu memfitnahku?" ucap Mika
"Maaf aku butuh uang, aku hanya di suruh dengan imbalan uang" ucapnya sambil tertunduk
Setelah itu Mika mendatangi tersangka lainnya.
Mika bertanya dengan pertanyaan yang sama.
"Apa kita saling kenal?" tanya Mika
"Tidak" jawab sang IT
"Apa motif kau memfinahku?" tanya Mika
"Maaf aku butuh uang" ucap sang IT
Setelah menjumpai mereka Mika heran, pelaku tidak ada yang dikenal nya.
Sampai Mika bertemu dengan otak pelaku kejahatan.
Mika terkejut ternyata Shila orangnya.
Shila sekarang telah berhadapan dengan Mika.
Ada 4 petugas untuk antisipasi keadaan yang tidak dininginkan.
"Shila, kenapa Kau lakukan ini?" tanya Mika
"Karena aku membenci mu" ucap Shila
"Bukan kah kita berteman?" tanya Mika
"Siapa bilang kalau aku temanmu?" jawab Shila
"Kau adalah sampah, sekali sampah tetap sampah" ucap Shila
"Gadis miskin, anak panti yang jelas asal usul nya, penyakitan pula" ucap Shila dengan nada sinis
"Cukup Shila" bentak Devon terhadap Shila
"Aku atau kau yang sampah?" tanya Mika dengan tegas
"Aku memang gadis miskin, anak panti dan penyakitan tapi tidak membuat diriku menjadi sampah masyarakat" ucap Mika yang menohok Shila
"Apa salahku pada mu Shila, hingga tega kau memfitnahku?" tanya Mika
"Salahmu hanya satu, kau mencintai dan medapatkan cinta dari orang yang ku cintai" Ucap Shila sambil berteriak
"Cinta adalah anugerah, cinta datang tanpa diundang dan cinta datang tanpa paksaan" ucap Mika dengan tegas
"Dasar kau anak sial, pantas saja dibuang, anak haram" ucap shila teriak seperti kesetanan.
Dengan sigap dua polwan diruangan itu memegangi Shila.
Shila terus berontak dan mengucapkan sumpah serapanya untuk Mika.
" Ayo lah sayang!, jangan dengarkan dia" ajak Devon pada Mika
"Iya Mas" jawab Mika
Mereka berdua kembali ke ruang BAP karena tas Mika tertinggal disana.
Tok... Tok... Tok.., "permisi" ucap Mika pada polisi yang ada di ruang BAP
"Maaf bu, tas saya tertinggal" ucap Mika
"Ya, silakan mba" jawab salah satu polisi di ruangan itu
Setelah mengambil tasnya, Mika dengan penasan kembali bertanya pada polisi tersebut.
"Bu, untuk kasus video asusila ini, Apakah hanya 3 tersangka ini saja?" tanya Mika
"Sebenarnya ada 1 lagi, total 4 orang, tapi karena tidak cukup bukti pada 1 tersangka tersebut, sehingga tidak dapat di tindak lanjutkan" penjelasan polisi itu
"Apa?" tanya Mika dan Devon bersamaan yang terkejut
Mika yang penasaran, bertanya kembali pada penyidik.
"Siapa 1 orang tersangka itu?" tanya Mika.
Polisi mengatakan nama nya adalah Aldo, usia 29 tahun, berprofesi sebagai dokter.
Polisi juga menjelaskan keterkaitan apa yang Aldo lakukan.
Namun tidak ada barang bukti otentik untuk menangkap Aldo.
Mika dan Devon sangat terkejut dengan penjelasan polisi.
Devon menahan amarahnya pada Aldo, tangannya terkepal menahan emosi.
Mika dan Devon telah pamit kepada para penyidik.
Setelah dari polres Bandung mereka berdua melanjutkan perjalanan menujuh rumah orang tua Aldo.
Devon yang terdiam selama perjalan ke rumah orang tua Aldo.
Hatinya sakit atas perbuatan Aldo.
Aldo adalah temannya sejak SMA.
Pertemanan mereka lebih dari belasan tahun.
Kenapa Aldo tega mau menghancurkan pertemanannya hanya sekeder obsesi mendapatkan Mika, Wanita yang menjadi kekasih temannya.
Ujung mata Devon mengeluarkan air mata, tanda kesedihan mendalam untuk Devon.
Mika yang melihat hal itu merasa iba pada Devon.
"Apa yang membuat mas sayang menangis?" tanya Mika dengan lembut
"Aldo" jawab Devon dengan jujur
"Kenapa?" tanya Mika yang penasaran
Lalu Devon menceritakan pertemanan mereka, suka duka pertemanan mereka, hingga kecewa dan marahnya Devon pada Aldo.
Mika mengerti kesedian Devon atas kehancuran persahabatan mereka.
Devon dan Mika telah sampai di kediaman keluarga Aldo.
Devon menanyakan keberadaan Aldo pada pembantu Aldo.
"Aldo nya ada bi?" tanya Devon
"Den Aldo tidak ada di rumah, pergi ke luar negeri 2 hari yang lalu." ucap pembantu Aldo
"Kalau orang tuanya ada? "
"Tuan dan nyonya saat ini ada di Kendari, rumah adik den Aldo" jawab pembantu Aldo
Dari informasi yang di dapat itu membuat Devon semakin kecewa.
Kini mereka menujuh kampus karena 1 jam lagi Mika ada jam kuliah.
Devon terus saja tenggelam dalam lamunannya.
Devon berpikir dengan tidak diketahui keberadaan Aldo, ini akan berbahaya bagi hubungannya dengan Mika.
Aldo yang terobsesi dengan Mika, bisa saja Aldo nekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments