Hari ini adalah hari kepulanga Mika dari RS X.
Mika sudah rapi menunggu kedatangan Devon.
Mika tidak repot berkemas, karena selama di RS, Mika memakai pakaian pasien RS.
Dan atas bantuan perawat wanita, dirinya hanya membeli beberapa helai pakaian dalamnya.
" Met sore Mika" Sapa Devon dengan senyum manisnya
"Sore dok" jawab Mika
"Sudah siap?" tanya Devon
"Sudah, ayo dok!" ajak Mika yang gak sabar ingin pulang
"Tunggu sebentar, aku sedang menyuruh perawat untuk membawa kursi roda untukmu" ucap Devon
"Kursi roda?, gak perlu aku jalan saja" tolak Mika
"Are you sure?" tanya Devon
"Iya lah, Kakiku kan tidak kenapa - kenapa?" ucap Mika
"Oke" respon Devon yang menyetujui keinginan Mika
Kini mereka sedang beriringan jalan dikoridor RS.
Devon menggandeng tangan Mika dengan lembut.
Rasa canggung yang dulu dirasakan mereka sudah tidak ada.
Dua hari Mika di rawat membuat progress yang baik untuk kedekatan mereka.
Saat jalan di koridor RS banyak mata yang memandang mereka berdua.
Suster dan dokter wanita yang menaruh hati pada Devon patah hati melihat kemesraan mereka berdua.
"Oo...itu tuh pacar Dr.Devon?" ucap salah satu perawat yang berselisip jalan dengan Devon dan Mika
"Pantes aja cuek dengan wanita yang menggoda, pacarnya cantik gitu" ucap perawat yang lainnya
Devon dan Mika telah sampai di parkiran Mobil, dengan sigap Devon membukakan pintu untuk Mika dan memakaikan seatbelt.
Perhatian Devon membuat Mika semakin tenggelam dalam perasaannya.
"Mika dimana alamatmu?" tanya Devon
"jl.Cikole, dok" jawab Mika
Kini Devon melajukan mobilnya menujuh jl. Cikole, sesuai arahan Mika.
Mereka terdiam lagi, detak jantung ke duanya sama - sama tidak baik.
Berdetak lebih cepat dari biasanya.
Untuk mengurangi rasa gugupnya Devon memutar musik di mobilnya.
Lirik lagu itu pun di ikuti Devon seolah mengungkapkan isi hatinya pada Mika.
Setelah Devon selesai menyanyikan lagu itu, Mika memberikan tepuk tangan tanda kagum dengan suara merdu Devon.
"Hore..keren banget, suara dokter merdu sekali" puji Mika sambil bertepuk tangan
"Terimakasih sayang" ucap Devon yang tanpa sadar mengucapkan kata sayang untuk Mika
"Apa dok?" tanya Mika yang terkejut dengan kata sayang itu
"Sayang" ulang Devon
Mika terdiam tidak membalas lagi ucapan Devon.
Pipinya memerah dan detak jantungnya kembali lagi dag dig dug dengan cepat.
Devon menepikan Mobilnya disebuah taman kota.
"Ayo turun sayang!" ajak Devon dengan panggilan sayang pada Mika
Mika terdiam, tanpa menjawab dan mengikuti Devon dari belakang.
Tiba - tiba, Devon meraih tangan Mika dan menggandengnya.
Devon mengajak Mika duduk di salah satu bangku taman.
Sampai mereka duduk pun tangan Devon tetap menggenggam tangan Mika.
Mika merasa malu karena banyak muda mudi yang berlalu lalang melihat kearah mereka.
"Dok, apakah bisa dilepas tangannya?" tanya hati - hati Mika pada Devon
"Kenpa, apa kau malu?" tanya Devon
Mika hanya menganggukan kepalanya.
"Mika, aku sayang kamu, tidak tau sejak kapan perasaan ini ada, aku ingin kau menjadi orang special di hatiku" ucap panjang Devon kepada Mika
Mika menjawab dengan anggukkan kepalanya, sambil menangis terseduh - seduh.
Devon melihat reaksi Mika mengangguk sungguh senang sekali.
Bila tidak banyak orang mungkin dia akan berteriak senang sambil bergoyang.
Devon langsung memeluk Mika.
Devon merasa nyaman sekali dalam pelukan wanita yang dicintainya.
"Apa kau mencintaiku juga Mika?" tanya Devon
"Iya" jawab Mika
"Kenapa menangis sayang?" tanya Devon lagi yang penasaran dengan tangis Mika
"Ini tangisan bahagiaku dok, cintaku terbalas" ucap mika dengan tersenyum manis
"oh..., tapi apakah bisa mulai hari ini jangan panggilku dok lagi?" permohonan Devon
"Aku harus panggil apa dong?" ucap Mika
"Sayang" jawab Devon dengan cepat
"Malu.., boleh tidak, kalau aku panggil mas saja?" tanya Mika malu - malu
"Mas sayang" tawar Devon
"Iya, tapi klo dikampus tetap dokter ya, he... He.." tawar Mika sambil tertawa kecil
Devon yang gemes dengan Mika langsung mecubit kedua pipi Mika.
Mendapat serangan itu Mika membalas dengan menggelitikkan Devon.
Devon yang mudah geli pun tertawa sambil meminta ampun pada Mika.
"Mas sayang, pulang yuk!" ajak Mika
"Apa sayang?" goda Devon
Merasa tau di goda Mika mencubit pinggang Devon.
"Galak banget sayang" protes Devon sambil pura - pura nangis kayak anak kecil
"Udah ah, ayo kita pulang ya mas sayang, nanti takut keburu malam" rengek Mika
Devon pun mengalah setelah mendengar rengekkan Mika.
Sebelum mereka sampai mess Mika, mereka menyempatkan dulu mengisi perutnya di sebuah resto dekat mess Mika.
Setelah kenyang, mereka melanjutkan perjalanan mereka.
Mobil Devon telah sampai di depan mess Mika
Saat Mika ingin turun, Devon memanggilnya.
"Sayang tunggu" ucap Devon dengan kecupan tiba - tiba di kening Mika
Mika sungguh kaget dengan perlakuan manis Devon.
Devon pun berbisik, " jangan lupa mimpikan aku, sayang" ucap Devon
Mika tersenyum dengan pipi merah merona menahan malu.
Devon membukakan pintu mobilnya untuk Mika.
Mika melambaikan tangan pada Devon, saat mobil Devon melesat meninggalkan Mika.
Malam harinya HP Mika berdering tanda panggilan masuk.
"Halo sayang, besok pagi aku jemput ya?" ucap Devon
" ya mas sayang" jawab Mika
"I love You Mika, jangan lupa mimpikan aku?" ucap Devon
"Love You too" balas mika
Dari subuh Devon sudah siap ke mess Mika, dipacu mobilnya dengan kecepatan sedang.
Setelah sampai, Devon telepon Mika.
Kini mereka sedang makan bubur ayam di ruko dekat kampus.
Saat mereka sedang asik makan sambil bercanda gurau ada yang diam - diam memfoto kedekatan mereka.
Foto -foto itu di kirim ke WA group Mahasiswa kampus Mika.
Foto itu berhasil membuat patah hati para pengagum Devon termasuk Shila.
Shila sangat marah melihat foto kedekatan Mika dan Devon.
Perasaannya hancur, cinta terpendamnya untuk Devon tidak terbalas.
Tetapi Mika lah yang memenangkan hati Devon.
"Awas kau Mika, aku akan menghancurkanmu, bersenang - senanglah dulu, aku akan membuatmu menangisi kemalangan mu" ucap Shila
Devon dan Mika telah sampai di kampus.
Mika sengaja menjaga jarak dengan devon.
Saat Mika sedang berjalan, Shila dengan senyum kepura - puraannya memanggil Mika.
"Hai Mika, apa kabar? Kemana aja 2 hari tidak masuk? " rentetan pertanyaan Shila
"Aku kurang sehat Shil" jawab singkat Mika
Dosen mata kuliah anatomi telah masuk ruangan.
Devon masuk ruangan dengan senyum manis yang mengembang dibibirnya.
Pandangan mata Devon terus tertuju pada Mika.
Shila yang melihat itu menjadi geram, hatinya di kuasai amarah.
Shila berniat mencari hiburan untuk dirinya yang patah hati.
Shila berencana nanti malam akan pergi ke club dengan teman - teman kampusnya.
Shila dan tiga temannya mendatangi club langganannya.
Saat Shila sedang berjoget bersama teman - temannya, ada seorang pria yang memandangi aksi shila.
Pria itu adalah Aldo.
Saat teman - teman shila masih asik berjoget,Shila merasa haus dan kembali ke mejanya.
Hal itu dimanfaatkan Aldo untuk mendekati Shila.
Aldo pernah melihat Shila bersama Mika saat pertama kali bertemu Mika di kampus.
Dengan ke piawaiannya dalam menaklukkan hati wanita, Aldo memulai aksinya.
"Hei cantik, sendirian aja, boleh kenalan?" ucap Aldo pada Shila
Shila melirik ke arah Aldo, melihat cowo keren ngajak kenalan dia pun merespon Aldo.
Dengan senyum centilnya mulai menggoda Aldo.
Aldo yang seorang player sudah tau kelakuan cewe - cewe macam Shila.
"Gue Aldo" ucap Aldo sambil mengulurkan tangan ke Shila
"Aku Shila" jawab Shila dengan suara manjanya
Mereka pun mengobrol banyak hal.
Karena Shila meminum Alkhol membuat bicaranya sedikit ngaco.
Shila yang kesadarannya menurun membuat mudah Aldo untuk mengorek informasi.
Shila menceritakan suasana hati nya yang sedang patah hati pada Devon.
Aldo tersenyum licik dan berpikir bahwa dia bisa memanfaatkan Shila untuk mendapatkan Mika kembali dan menyingkirkan Devon dari Mika.
Saat teman - teman Shila datang menghampiri dan mengajak pulang, Aldo yang tidak mau kehilangan umpan emas nya langsung meminta no HP shila.
Mereka sudah ber tukar no HP.
Keesok harinya Aldo mulai sering menghubungi Shila.
Shila yang GR merespon baik telepon dari Aldo.
Sampai pada saat Shila benar-benar lagi membutuhkan Aldo untuk tempat curhatnya.
Hatinya sangat sakit saat melihat kemesraan Devon dan Mika di Kampus.
Sikap Devon yang tanpa sembunyi - sembunyi lagi menunjukkan sayangnya pada Mika di kampus.
Aldo yang merasa ini moment bagus pun mulai memberi masukkan buruk pada Shila.
Shila setujuh dengan rencana Aldo.
Aldo dan shila berencana bertemu besok siang disebuah cafe untuk merencanakan penjebakan Mika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments