Bab 15
Setelah melalui penerbangan yang cukup lama, akhirnya Mika sampai juga di jerman.
Di Ibu kota Jerman pesawat yang Mika tumpangi landing.
Mika sudah keluar dari gate Imigrasi.
Berbekal alamat yang di beri pak Edi, Mika mencari alamat yang diberi dengan menaiki taksi yang ada di bandara.
Sebelum menaiki taksi Mika bertanya pada supir taksi dahulu.
"Excuse me sir, please take to this address?" ucap Mika pada supir taksi dalam bahasa Inggris karena Mika belum bisa bahasa Jerman
"Yes Miss" ucap sang supir taksi
Mika telah sampai di alamat yang pak Edi berikan.
Sebelum turun Mika tidak lupa membayar ongkos taksi tersebut.
"Thank you sir" ucap Mika
"You're welcome miss, have a nice day" ucap supir taksi
Mika menjawab dengan anggukan dan tersenyum atas ucap supir taksi tersebut.
Mika memencet bel rumah tersebut.
Setelah 3 x bel rumah itu di pencet keluar lah seorang ibu parubaya, seusia bu Leni.
"Apa kau Mika?" tanya sang ibu
"Ya bu" jawab Mika sambil tersenyum dan mencium tangan ibu parubaya itu.
"Ayo masuk nak!" ajak sang ibu
"Silakan duduk nak, jangan sungkan anggap saja rumah sendiri, ibu panggilankan pak Edi dulu ya" ucap sang ibu dengan ramah
"Iya bu, terimakasih atas kebaikan ibu" jawab Mika
Ibu itu tersenyum dan pergi meninggalkan Mika di ruang tamu sendiri untuk memanggilkan pak Edi.
Mika mengatur duduknya dengan senyaman mungkin untuk meregangkan badannya yang pegal, efek dari perjalanan jauhnya.
"Hei Mika, Kenapa kau tidak bilang kalau hari ini kau sampai?" ucap Pak Edi yang mengkagetkan Mika
"Gak apa pak, saya takut pak Edi dan keluarga lagi sibuk" ucap Mika
"Kau naik apa kemari?" ucap pak Edi
"Naik taksi" jawab Mika
Sang ibu parubaya datang menghampiri mika dengan membawakan teh hangat dan cemilan.
"Silakan di cicipi" ucap sang Ibu
"Iya bu" jawab Mika.
Mika ini adalah istri saya, kami tinggal bertiga dengan anak saya yang ketiga.
"Salam kenal bu, saya Mika" ucap Mika pada sang ibu
Sang ibu menjawab dengan anggukan dan senyuman.
Anak kami juga kuliah S3 di Universitas Heidelberg jurusan Bisnis.
Nanti dia akan membantumu selama kuliah disana.
"Terimakasih banyak Bapak dan Ibu, atas kebaikan kalian semua, saya dimudahkan" ucap Mika sambil meneteskan air mata.
Bu Edi langsung mendekat dan memeluk Mika.
"Kami sudah menganggapmu sebagai anak kami sendiri" ucap bu Edi
"Terimakasih bu" ucap Mika
Bu Edi menganggukkan dan tersenyum.
Kini Mika sedang istirahat di kamar tamu yang di siapkan bu Edi.
Malam harinya kami makan bersama di meja makan.
Pak Edi memperkenalkan anak nya.
"Hei Mika, namaku Dinda salam kenal" ucap Dinda anak pak Edi dengan ramah
"Iya kak, salam kenal juga, saya Mika" jawab Mika
Kami menyelesaikan makan dan berbincang - bincang sebentar tentang perjalanan Mika dari Indonesia ke Jerman.
Setelah itu kami semua beristirahat ke kamar masing - masing.
Selama Mika kuliah disana, Dinda yang banyak membantu, dari mulai mendaftar ulang ke universitas, pengenalan lingkungan kampus, belajar bahasa jerman dan lain - lain.
Selama disana Mika bekerja di salah satu cafe milik pak Edi yang di kelolah Dinda anaknya Pak Edi.
Mika sebulan sekali mengirim surat pada Bu Leni untuk memberi kabar dan mengurangi ke khawatiran bu Leni.
Tak terasa hari ini adalah hari wisuda S2 Mika.
Pak Edi dan keluarganya yang menghadiri Wisuda Mika.
Mika lulus dengan predikat cumlade.
Pihak kampus memberi reward beasiswa S3, Mika mengambilnya.
Kini Mika tidak lagi bekerja di cafe milik pak Edi, Mika bekerja sebagai dokter penyakit dalam di Helios Hospital.
Setelah lulus S3 Mika di minta pihak Kampus untuk mengajar disana.
Mika mengambil kesempatan itu.
Mika berharap dengan berjalannya waktu rasa cintanya pada Devon akan terkisis dan hilang.
Kecerdasan yang Tuhan berikan membuat karier Mika semakin bersinar di Jerman.
Mika sering mendapat undangan untuk talkshow kesehatan dan menjadi speaker di beberapa symposium kedokteran di Jerman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments