Bab 19
Kejadian di ruang symposium membuat hati Mika terluka.
Mika yang tersakiti dengan kejadian itu pun berlari keluar dari Hotel B.
Mika berlari sejauh - jauh nya tanpa tujuan yang pasti.
Hati nya terluka dengan ucapan Aldo yang menganggapnya seperti mainan.
Mika yang kesal dengan dirinya yang tidak bisa tegas.
Kebaikkan Devon tidak bisa membuat Mika membencinya.
Kakinya yang lecet, akibat lari dengan high heels tidak di pedulikan nya lagi.
Air mata Mika terus mengalir dengan deras mengingat setiap kejadian yang menimpahnya.
Dada nya terasa sesak dengan beban yang menghimpitnya.
Otak cerdasnya buntu tak dapat memecahkan permasalahan hidupnya.
"Tuhan, jangan Kau tambah lagi masalah hidupku, Kau kirim teman untuk, seperti Shila dan Aldo tetapi kebaikan mereka semu, Kau kirim Devon sebagai kebahagianku tapi tidak bisa ku gapai, Aku lelah?, Aku harus apa?, Tolong beri petunjukMu pada diriku yang rapuh ini" ucap Mika pada dirinya
Sementara itu Devon terus mencari keberadaan Mika.
Dirinya khawatir dengan keadaan Mika.
Air mata nya tidak dapat dibendung.
Menyesal atas sikap plin - plan nya membuat orang yang di cintainya terluka.
"Tuhan berilah hamba petunjuk, hamba ikhlas dengan semua keputusan Mu", Doa Devon di hatinya
Devon terus berjalan mencari keberadaan Mika.
"Mika sayang tolong maafkan aku" ucap Devon dengan meratapi kebodohannya
Setelah hampir 3 KM berjalan, Devon menghentikan langkahnya pada sebuah danau buatan yang di kelilingi taman bunga mawar yang indah.
Devon duduk di kursi taman itu.
Kaki nya yang lelah, dan tenggorokan nya yang haus membuat diri nya menghentikan sejenak pencarian nya. Devon memejamkan mata nya, berharap ini semua hanya mimpi buruk.
Ditempat yang berlainan seorang wanita meratapi kebodohannya. wanita itu menyetir kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan ugal - ugalan.
Dirinya yang tidak bisa mengendalikan mobilnya membuat mobil tersebut oleng dan terbalik.
Benturan yang keras membuat Devon mendengarnya.
Devon berlari mencari sumber suara benturan itu.
Di lihatnya sebuah mobil sedan hitam dengan pengemudi wanita hamil yang terperangkap di dalamnya.
...Para warga sudah berkerumun melihat kejadian kecelakaan tunggal tersebut....
Sumpah dokter nya yang di pegang teguh membuat dirinya tidak boleh egois.
Masalah mencari ke beradaan Mika di kesampingkan Devon.
Dengan bantuan warga Devon dapat mengeluarkan korban.
Devon terkejut, ternyata wanita itu adalah Nita.
Wajah Nita sudah penuh darah akibat tertancap pecahan kaca mobil.
Nita yang masih memiliki setengah kesadaran samar -samar melihat Devon di hadapannya.
..."Devon kau kah itu?" tanya nya dengan suara menahan sakit....
Devon diam tidak menjawab pertanyaan Nita.
"Tolong aku, aku gak kuat lagi" ucap Nita
dengan suara tersengau -sengau
"Bertahanlah, sebentar lagi mobil ambulans datang" perintah Devon pada Nita
Nita yang tidak tahan dengan lukanya, akhirnya pingsan.
Setelah ditunggu setengah jam akhirnya datang mobil ambulans yang tadi di telepon Devon.
Devon ikut dalam ambulans tersebut untuk memberi pertolongan pertama pada Nita.
Walaupun raga Devon di dekat Nita tapi pikiran nya mengembara jauh memikirkan Mika.
Sampailah Ambulans itu di RS Swasta terdekat dari kejadian.
Nita yang tidak sadarkan diri di bawa ke UGD.
Serpihan kaca sudah di keluarkan dari wajah Nita.
Dokter spesialist kandungan melakulan USG pada kandungan Nita, khawatir dengan keselamatan kandungan Nita.
Kondisi Nita yang sedang hamil 7 bulan. mengharuskan melakukan operasi caesar, karena detak jantung janin dalam kandungannya melemah.
Dokter yang menangani Nita keluar dari ruang UGD.
Dokter tersebut menemui Devon.
"Apa anda suami pasien? " tanya dokter
"Bukan dok" jawab Devon
"Anda pelaku penabrakan?" tebak dokter
"Bukan dok, saya teman nya, saya tidak sengaja melihat teman saya kecelakaan dijalan. Lalu saya langsung telepon ambulans" penjelasan Devon pada dokter
"pasien kesehatannya menurun, janin di kandungannya, detak jantungnya melemah" penjelas dokter
"Dapatkah saya meminta persetujuhan anda,agar bisa kami ambil tindakkan?" ucap dokter
"Baik dok" sambil Devon menandatangai surat persetujuan itu
Pihak ke polisihan sudah datang untuk memintai keterangan pada Devon.
Devon menunggu sampai orang tua Nita datang.
Devon yang lelah sempat ter tidur dikursi tunggu.
Orang tua Nita tidak kunjung datang ke RS.
Seorang perawat menghampiri Devon.
"Pak, bayi nya sudah lahir, sekarang ada di ruang inkubator, apakah anda ingin melihatnya?" tanya perawat
Devon menganggukkan kepala dan melihat bayi itu.
Bayi perempuan yang cantik itu sedang berjuang hidup.
Bayi prematur dengan berat 1.9 kg.
Setelah berbincang dengan dokter yang menangani Nita, Devon pamit pulang.
Devon sudah melapor pada pihak kepolisian yang tadi mendatanginya.
Devon pun meninggalkan no HP pada pihak RS dan kepolisian.
Devon dengan menggunakan taksi kembali ke hotel tempat acara.
Disana juga devon menginap.
Devon sudah meminta barang - barang nya pada pihak Hotel B, yang tertinggal di ruang symposium tadi siang.
Pihak Hotel sudah mengembalikan semua barang Milik Devon.
Tidak lupa devon menanyakan apakah ada tamu atas nama Mika puteri datang mengambil barang - barang nya yang tertinggal.
Pihak membenarkan, bahwa ada wanita bernama Mika puteri mengambil barang - barangnya yang tertinggal di ruang symposium.
Setelah selesai, devon kembali kekamar untuk packing.
Devon cek out malam itu juga.
Devon kembali ke Bandung tengah malam.
Jam sudah menunjukan jam 2 dini hari. Perjalannya baru sampai bandung, Devon melanjutkan ke panti asuhan Bunda Kasih tepat jam 3 dini hari Devon sampai panti asuhan.
Devon yang takut mengganggu karena datang di jam 3 dini hari, membuat dirinya tidur di kursi teras panti.
Angin dingin malam membuat tubuh devon menggigil.
Devon mengigau dalam tidur nya.
"Mika tolong jangan pergi, aku mohon, maafkan aku sayang" linduran Devon dalam tidurnya
Mika mendengar ada suara berisik dari sebelah kamarnya.
Mika yang penasaran mengintip dari jendela kamarnya.
Dirinya terkejut melihat Devon tidur dikursi teras.
Rasa sayangnya yang besar membuat dirinya keluar kamar untuk menghampiri Devon.
Dibukan nya pintu utama panti.
Mika menghampiri Devon.
Mika membangunkan Devon.
Tangan Mika menepuk lengan Devon.
Devon yang terkejut, membuat matanya terbuka.
Melihat Mika di hadapannya Devon langsung memeluk erat wanita yang telah lama dirindukan nya.
"Mika maafkan aku, jangan tinggalkan aku" ucap Devon dan enggan melepaskan peluk nya
Mika yang merindukan Devon, membalas pelukkan itu.
Devon yang mendapat respon dari Mika membuat dirinya semakin mengeratkan pelukkannya.
Mika yang merasa sesak akibat ulah Devon segera melepaskan diri dari Devon.
Devon salah paham dari sikap Mika.
Devon kembali mengeratkan pelukkannya.
"Adu mas, aku sesak" ucap Mika
Sontak membuat Devon melepaskan pelukkan nya dan meminta maaf pada Mika.
"Mika maafkan aku, tapi tolong jangan tinggalkan aku, please jangan pergi" ucap Devon
"Iya mas, tapi bagaimana dengan wanita itu" tanya Mika
"Wanita mana yg kau maksud?" tanya Devon
Tidak ada wanita lain selain dirimu di hatiku.
"Wanita yang 5 tahun lalu, aku melihat mas memeluknya di kantin RS X dan aku melihat mas menyuapkan makan di Cafe piza tempat kerjaku dulu" ucap Mika
"Oooo..., Apa itu yang membuatmu pergi?"
"Salah satu nya iya mas, aku ingin kau bahagia, aku melihat senyummu indah sekali saat bersamanya" jawab Mika
"Aku pikir mas tidak bahagia dengan ku" ucap Mika dengan sedih
"Tidak Mika, kamu salah paham" jawab Devon
"Ini semua salah ku" ucap Devon dengan sedih
Lalu Devon menceritakan semua tentang Nita dari awal hingga sampai dengan keadaan Nita yang kecelakaan dan melahirkan.
"Mika sungguh tidak perna ada wanita lain dalam hati ku selain dirimu, kesalahanku yang tidak tegas membuatku menyesal" ucap Devon dengan menitihkan air mata tanda penyesalannya
"Hatiku hanya untukmu, aku selalu menunggu mu, maafkan kesalahan mas sayang mu ini?" permohonan Devon pada Mika
"Iya mas sayang" goda Mika pada Devon
"Janji jangan ada dusta lagi antara mas dan kamu sayang" janji Devon pada Mika
"Iya mas sayang" jawab Mika dengan senyum
Devon yang takut kehilangan Mika, dirinya langsung melamar Mika.
"Mika puteri mau kah kau menjadi istri dan ibu dari anak - anak kita kelak?" ucapan lamaran Devon pada Mika
"Iya, aku mau mas devon dirgantara" jawab mika dengan cepat.
Suara gaduh mereka di teras membangunkan bu Leni.
Jam sudah menunjukan pukul 5 pagi.
Bu Leni melihat pintu panti terbuka merasa was - was takut maling masuk.
Saat melihat di terasa ternyata dua sejoli lagi pelukkan.
"Nak Devon" ucap bu Leni
Devon yang merasa tertangkap basah hanya senyum sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal.
" Bu, Besok malam keluarga saya akan datang melamar Mika menjadi Istri saya" ucap Devon dengan tegas pada bu Leni
"Iya nak, ibu akan menunggu kalian" jawab bu Leni dengan lugas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
sweet girl
sampai sejauh ini ceritanya bagus, tapi satu kata ini diare apa novel
2023-01-26
0