Bab 9
Shila sedang menunggu kedatangan Aldo disebuah cafe di Dago.
Shila sengaja mencari tempat yang jauh dari Kampus, agar tidak ada yang mengetahuinya.
Sudah hampir 1 jam menunggu, tetapi Aldo tidak kunjung datang.
Shila pun sudah WA dan telepon Aldo, tetapi tidak ada respon apa pun dari Aldo.
Shila yang sudah bosan menunggu ingin pergi dari cafe itu.
" Shil tunggu" ucap Aldo sambil berlari ke arah Shila
"Sorry banget Shil, ban mobil gue bocor" alasan yang di berikan Aldo pada Shila
"Yuk kita cari tempat duduk" bujuk Aldo pada Shila
Shila masih terdiam tidak merespon semua ucapan Aldo.
Aldo terus membujuk Shila dengan rayuan mautnya.
Akhirnya hati Shila luluh juga.
Mereka mencari tempat yang paling pojok dan jauh dari pandangan pengunjung lainnya.
Aldo mengajak Shila makan dan minum dulu, sebelum membahas ide penjebakkan.
Setelah mood Shila membaik, Aldo mulai memberikan ide penjebakan itu.
"Oke, aku setujuh dengan rencanmu" ucap Shila
"Tapi, aku tidak mempunyai teman ahli IT, Apakah kau memiliki kenalan IT?" tanya Shila
"Adik kelas SMA gue seorang IT hebat, sekarang dia menjadi Hacker, Apakah kau tertarik memakai jasanya?" tanya Aldo
"Berapa No HP nya" tanya Shila
Aldo memberikan No HP sang IT tersebut.
Aldo meminta kesepakatan pada Shila bila terjadi apa - apa jangan melibatkan dirinya.
Shila setujuh dengan permintaan Aldo.
Shila bersiap untuk melaksana rencana itu.
Shila sudah menelepon IT yang di rekomedasikan Aldo.
Sesuai kesepakatan Shila akan membayar 20 juta pada IT itu.
Shila yang sudah memesan kamar hotel.
Shila juga sudah mempersiapkan baju - baju kurang bahan nya.
Semua sudah Shila siapkan dengan serapi mungkin.
Dia tidak ingin gagal dalam pembuatan video asusila ini.
Kini mereka bertiga sudah ada di dalam kamar hotel.
Shila dan teman laki - laki nya telah bersiap melakukan adeganan asusila itu.
Sang IT sudah siap dengan kameranya, untuk memulai melakukan pembuatan video asusila itu.
Vidoe itu sudah di buatnya, tinggal di edit oleh IT itu sesuai request Shila.
"Berapa lama video ini jadi?" tanya Shila yang tak sabar
"Tenang lah Nona, 2 hari lagi video ini aja jadi dengan sempurna" jawab sang IT
"Jangan lupa kau siapkan uangnya, sesuai kesepakatan kita" tagih sang IT pada Shila
"Berapa no rek mu?" tanya shila
"Ini no rek ku" ucap sang IT
Ting bunyi Notifikasi M - banking
"Sudahku transfer 50%" ucap Shila dengan sombong
"Ok nona cantik, jangan lupa transfer sisanya" ucap sang IT
Shila tersenyum puas dengan rencananya.
Tak sabar menunggu 2 hari untuk melihat kemalangan Mika.
"Ha... Ha.. Ha.., kau akan hancur Mika" tawa Shila yang merasa diatas angin
Hari ini adalah hari yang ditunggu Shila.
Shila yang tak sabar dengan hasil video editan sang IT.
Shila telah menunggu sang IT di sebuah resto.
Lagi - lagi Shila mencari tempat bertemu yang jauh dari Kampus.
Shila memesan prive room resto untuk menunggu sang IT.
Sang IT itu pun datang, sesuai kesepakatan dengan Shila.
"Mana videonya?" tanya Shila yang tidak sabar
"Sabar nona, selesaikan dulu pembayaranmu" ucap sang IT
"Tenang saja, aku akan membayarmu, aku ingin lihat dulu hasil videomu" ucap Shila untuk berkelit dari sisa pembayaran jasa sang IT
"Baik lah, lihat ini, awas kalau kau berani membohongiku" ancam sang IT
Shila dan Sang IT sama - sama menonton video editan itu.
Shila terpukau dengan ke ahlian sang IT yang benar - benar sempurna.
Shila tersenyum dengan kemenangan semu nya.
"Bagaimana?, sempurna bukan video editanku?" tanya sang IT
"Ya" jawab Shila yang menyetujui ucapan Sang IT
"Kau pakai tehnologi apa?" tanya Shila yang penasaran pada sang IT yang dapat membuat video sesempurna itu.
"Aku pakai tehnologi Deepfake, hanya seorang IT yang handal sepertiku yang menguasai tehnologi itu" jawab sombong sang IT
"Cui..." shila yang merasa enek dengan kelakuan sombong sang IT.
Setelah shila mendapatkan master Flasdisk video editan itu, dia meninggalkan resto tersebut.
Melalui akun bodong nya Shila mulai menyebarkan video tersebut di medsos.
"Ha.. Ha..., kau akan menjadi sampah kembali Mika" ejek Shila.
Video itu cepat tersebar dan viral atas bantuan sang IT.
Video itu menjadi kabar terpanas di kampus.
Devon yang mengetahui dulu video tersebut menjadi geram.
Devon yakin bukan Mika di video itu.
Mika sedang di bully habis - habisan oleh teman - temannya.
Mika menangis hingga matanya bengkak.
Devon mendatangi Mika.
Melihat ke datangan Devon, Mika takut Devon mempercayai video itu.
"Wanita di video itu bukan aku, sungguh bukan aku" ucap Mika dengan berderai air mata
"Aku berani bersumpah apa pun, tapi tolong percaya aku, mas" ucap Mika lagi.
Melihat Devon tak bereaksi apa pun membuat hatinya makin perih.
"Jika kau tidak mempercayainya tak apa, tapi sungguh wanita di video bukan aku" ucap Mika dengan isakan tangisnya
Mika meninggalkan Devon, kakinya melangkah meninggalkannya.
Saat Mika melangkah yang ke tiga kalinya, terdengar suara yang Mika sangat kenal
"Aku mempercayaimu, sayang" ucap Devon dengan memeluk dari belakang tubuh Mika
Mendapat perlakuan dari Devon, menjadi penguat hatinya.
"Terimakasih mas sayang" ucap Mika
Mika membalikan badan nya dan memeluk erat Devon, menjadi tempat ternyamannya.
Devon mengajak Mika untuk pergi dari kampus untuk menghindari cibiran dan hinaan teman - teman kampusnya.
Saat mereka sedang berjalan menujuh parkiran Shila menghampiri Mika.
"Mika yang sabar ya" ucap kepura - puraan Shila
"Ya, makasih Shila, tapi sungguh itu bukan aku" ucap Mika
"Ya, aku percaya, kamu sahabat terbaikku ini tidak mungkin melakukan itu" ucap Shila dalam kebohongannya
Mika dan Devon telah meninggalkan kampus.
Devon mengajak Mika ke villa milik keluarganya di lembang.
Devon berharap Mika akan lebih tenang bila menyendiri dulu, sesuai arahan kaka Devon.
Setelah sampai Villa Devon menyuruh Mika untuk istirahat di kamar yang telah di sedialan pembantu yang menjaga Villa keluarga Devon.
Devon pun menelepon Kak Intan.
Seorang dokter psikiater yang selama ini membantu kesehatan mental Mika.
Kak Intan berjanji akan datang ke villa sore nanti sehabis praktek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments