336 Hours

336 Hours

Bab 1. David Walker

Hujan lebat mengguyur seisi kota Dallas. Sangat jarang sekali orang akan berkendara di saat cuaca seperti ini. Jalanan akan menjadi sangat licin, apalagi harus melewati beberapa tikungan.

David mengendarai mobilnya sangat hati-hati. Dia tidak ingin menjadi salah satu korban kecelakaan tunggal di saat cuaca seperti ini. Waktu menunjukkan pukul 19.45. Dia baru saja mendapat telpon dari Theo, salah seorang karyawan perusahaannya.

Sepuluh menit sebelumnya, dia sedang berada di bar. Bercengkrama dengan beberapa teman lama dan beberapa wanita tentunya. Getaran ponsel di saku celananya membuat dia dengan terpaksa harus mengangkatnya.

Theo meminta David untuk segera bertemu dengannya di perusahaan. Suaranya terdengar sangat pelan. Terdengar seperti sangat berhati-hati. Setelah itu, disinilah dia berada. Di dalam mobil Bugatti Bolide kesayangannya.

Satu jam kemudian, David tiba di perusahaan miliknya. Dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam perusahaan.

"Selamat malam, tuan," sapa seorang petugas keamanan.

"Malam," jawab David singkat.

David segera berjalan menuju lift. Dia ingin segera menyelesaikan sesuatu dengan Theo, yang sebenarnya dia sendiri masih belum tahu masalah apa yang akan dibicarakan oleh Theo.

Dia menekan tombol agar lift bergerak turun ke bawah.

Ting

Pintu lift terbuka. David segera memasuki lift dan menekan angka sebelas. Lantai sebelas merupakan lantai khusus untuk ruangan CEO miliknya. Lift yang digunakannya saat ini adalah lift khusus CEO alias untuk dirinya sendiri.

Ting

Pintu lift kembali terbuka. David segera melangkahkan kedua kakinya bergantian menuju ruangannya. Suasana perusahaan saat ini masih dalam keadaan cukup ramai.

David sempat mengerutkan keningnya. Dia sudah meminta pamannya untuk tidak memperkerjakan karyawan di luar jam kantor. Dengan kata lain lembur. Dia merasa sudah memberi gaji seluruh karyawannya sudah lebih dari cukup, belum lagi tambahan bonus yang selalu di bagikan setiap akhir tahun, tunjangan keluarga, dan lainnya.

"Aku harus membicarakan ini lagi pada paman Jeff," ucap David sambil lalu.

Pip

Dia membuka pintu ruang kerja dengan menggunakan kartu sebagai kuncinya. David melangkah masuk ke dalam ruangan dan menghidupkan lampu dengan sekali tepukan. Kemudian, dia berjalan ke arah meja kerja yang terlihat sudah sangat rapi. Di atas meja itu tertera sebuah papan nama yang bertuliskan namanya 'David Walker' CEO of Walker's Fintech.

David tersenyum melihat papan nama itu. Dia menyentuhnya perlahan, dan sengaja memiringkan posisi papan nama itu sedikit. Dia menarik kursi yang berada di balik meja kerja, dan menghempaskan tubuhnya perlahan.

Dia segera meraih telpon dan menekan kode ruang karyawan. Dia meminta Theo untuk segera menemuinya di ruangan CEO. David menutup telpon, dan memutar kursinya menghadap ke jendela.

Pemandangan kota Dallas saat malam hari sangat indah. David merasakan kenyamanan saat melihat cahaya lampu dari gedung-gedung pencakar langit, lampu di sepanjang jalan, dan cahaya dari mobil-mobil yang berlalu lalang.

Dia merekam semua pemandangan itu seolah tidak akan pernah melihat lagi suasana malam di kota Dallas.

Tok ... tok ...

Ketukan pintu ruangan membuatnya tersadar dari kenikmatan pemandangan malam kota Dallas. David menekan tombol di bawah meja kerja. Tombol itu berada di sebelah kiri tangan kirinya.

Pip

Pintu ruang kerjanya terbuka. Seorang pria bertubuh kurus tinggi memasuki ruang kerjanya. Dia membawa sebuah laptop di tangan kanan dan beberapa file. Sebelum memasuki ruang kerja David, dia memberi hormat kepada bos nya terlebih dahulu.

"Selamat malam, tuan!" serunya.

"Malam. Jadi apa yang membuatku harus berada di sini malam ini?" tanya David.

"Maaf tuan, aku sudah mengganggu waktu malam anda," ucap Theo pelan sambil menundukkan kepalanya.

"Aku harap ini adalah sesuatu yang sepadan dengan terbuangnya waktu malam ku!" seru David sambil menatap tajam pada Theo.

"Ini lebih dari itu tuan," tutur Theo.

"Duduklah!" perintah David.

"Terima kasih, tuan. Aku tidak akan bertele-tele," ucap Theo sambil membuka laptop dan menghidupkannya. Dia mengetik beberapa huruf di atas keyboard, dan setelah berhasil dia membalikkan layar laptop agar bos nya dapat melihat ke layar monitor.

Theo benar. Ini lebih dari menganggu waktu malamnya. David mengerutkan keningnya. Dia berusaha menolak apa yang di lihat oleh indra nya. Akan tetapi, sosok yang sangat dipercayainya selama ini memang berada di dalam tangkapan kamera CCTV.

David mengepalkan kedua tangannya. Dia juga menggebrak permukaan meja karena emosi yang mulai memuncak. Sosok itu tidak lain adalah pamannya, adik sepupu dari ibunya.

"Apa lagi yang kau punya?" tanya David.

"Ini adalah semua bukti yang aku kumpulkan selama ini tuan," ucap Theo sambil menyerahkan beberapa file dan sebuah flashdisk.

David mengambil file yang diserahkan padanya. Dia membuka lembaran file, dan berhasil membuatnya naik pitam.

Sebuah file berisi jika perusahaan yang sudah susah payah dia bangun kembali dari kebangkrutan, kini berpindah nama menjadi milik pamannya.

"Bagaimana bisa begini?" tanya David.

"Sebenarnya aku sudah lama mencurigai tuan Arnold. Akan tetapi, anda tidak mempercayaiku tuan," tutur Theo.

David terdiam saat mendengar penuturan Theo. Yang dikatakan Theo benar. Pria itu sudah berkali-kali ingin memberitahunya mengenai tindak-tanduk pamannya. Akan tetapi, David tidak pernah mau mendengarkannya.

Dia justru berpikir jika saat itu Theo hanya ingin mencari muka padanya. Dan dia sangat membenci hal seperti itu. Tapi kali ini semua bukti yang di perlihatkan dan di berikan oleh Theo merupakan tamparan yang sangat kuat untuk dirinya.

"Kumpulkan semua buktinya! Hubungi pengacara Carl untuk menangani masalah ini!" perintah David.

"Hmm, maaf tuan. Pengacara Carl sekutu mereka," tutur Theo.

"What?" tanya David tak percaya.

"Itu sebabnya mereka sangat mudah membalikkan nama pemilik dari perusahaan," jelas Theo.

Kedua tangan David mengusap kasar wajahnya. Dengan gerakan satu tangan, dia memundurkan kursi kerja yang didudukinya dengan sekali gerakan. Dia berusaha mencari jalan keluar.

Pip

David tersentak mendengar pintu ruang kerjanya terbuka. Seingat dia, pintu itu tidak akan mudah di gunakan oleh orang lain selain dirinya.

"Well, well, well," ucap seorang pria yang memasuki ruang kerja David sambil bertepuk tangan.

Selain dia, ada beberapa orang di belakangnya yang juga ikut masuk ke dalam ruang kerja David.

"Ambil semua bukti itu! Dan habisi karyawan bodoh itu!" perintah Arnold pada orang suruhannya.

"Dan kau! Keponakanku yang bodoh, keluar dari ruangan ini sekarang!" perintah Arnold dengan kasar.

"Ini ruang kerjaku!" seru David tidak mau kalah.

"Tidak lagi! Sekarang akulah CEO dari perusahaan ini. Kau sudah melihatnya dengan jelas bukan?" tegas Arnold. Dia menunjukkan secarik kertas yang berisi keterangan bahwa perusahaannya saat ini telah menjadi miliknya.

David ingin sekali membalas perkataan si tua Arnold. Akan tetapi diurungkannya niat itu. Bagaimana pun, pamannya saat ini benar.

David beranjak dari kursi kebesarannya, dan perlahan melangkahkan kaki ke luar dari ruang kerja.

"Tunggu! Bawa serta papan namamu!" perintah Arnold sambil melemparkan papan nama David di atas meja.

Duk

Suara kayu menyentuh lantai marmer tidak begitu kuat. Papan nama itu tergeletak begitu saja di atas permukaan lantai. David memungut papan nama di lantai dengan membungkukkan badannya sedikit.

Bugh

Sebuah tinjuan dari samping kiri menghantam rusuk kirinya. David terhuyung ke samping. Dia berusaha mempertahankan posisinya, akan tetapi dia langsung dihadiahi beberapa pukulan yang sangat meyakinkan.

"Cukup! Aku tidak ingin kalian mengotori ruang kerjaku?" perintah Arnold pada putranya yang baru saja tiba.

"Tapi ayah, aku sangat ingin menghabisinya," tutur Benny.

"Tidak disini, Ben! Bawa mereka pergi dari sini!" perintah Arnold.

Dengan berat hari, Ben mengikuti perintah ayahnya. Dia menyuruh pengawal untuk membawa David dan Theo keluar.

"Tunggu! Setidaknya beri aku alasan atas perbuatan kalian padaku!" seru David.

Oh baiklah. Aku akan mewujudkan permintaan terakhirmu," tutur Arnold.

Arnold memberi kode pada pengawal agar mengendurkan cengkraman lengan David. Dia tersenyum licik dan sambil berkata, "Itu karena ..."

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

nyimak

2024-08-19

0

Nona_Sulung

Nona_Sulung

aku mampir kakaak.

2022-07-25

1

Cip_13

Cip_13

hmmm, dri awal baca kayaknya vibes mafia² gtu deh. patut untuk di baca.
btw aku baru mampir tor, pdhl udah kesimpen lama di fav hehehe

2022-06-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. David Walker
2 Bab 2. Dendam Lama
3 Bab 3. Neraka atau Surga
4 Bab 4. Elaina
5 Bab 5. Kebingungan
6 Bab 6. Four B (Brigita, Bree, Bricia, Brayan)
7 Bab 7. Reinkarnasi
8 Bab 8. New Life
9 Bab 9. Supernatural
10 Bab 10. Rahasia Kecil Elaina
11 Bab 11. Rahasia kehidupan Elaina
12 Bab 12. Bakat Elaina
13 Bab 13. Jahil
14 Bab. 14 Maid Sitter not Baby Sitter.
15 Bab 15. Malam Pertama
16 Bab 16. Dungu
17 Bab 17. Yang Pertama
18 Bab. 18 Sarapan Pagi
19 Bab 19. My Feeling
20 Bab 20. Rules
21 Bab 21. New Day
22 Bab 22. Ayam
23 Bab 23. Aku Kekasihmu
24 Bab 24. Baru Kekasih
25 Bab 25. Tergoda
26 Bab 26. Persiapan
27 Bab 27. Lagi-lagi
28 Bab 28. Eksekusi
29 Bab 29. Kembali ke Mansion
30 Bab 30. Perkenalan
31 Bab 31. Pengorbanan Pria Sungguh Besar
32 Bab 32. Kita Menikah Saja
33 Bab 33. Yes
34 Bab 34. Lebah Penghisap Madu
35 Bab 35. Besok atau Minggu Depan
36 Bab 36. Terkejut
37 Bab 37. Terlalu Muda
38 Bab 38. The Wedding
39 Bab 39. Pertemuan Pertama dengan Four B
40 Bab 40. Persiapan
41 Bab 41. Malam Pertama Yang ...
42 Bab 42. Tamu Bulanan
43 Bab 43. Berapa Lama?
44 Bab 44. Di Rapel
45 Bab 45. Akhirnya ... 21+
46 Bab 47. Bertukar Cerita
47 Bab 48. Elaina feat Rachel
48 Bab 49. Perintah David
49 Bab 50. Dua Masalah Muncul Bersamaan
50 Bab 51. Ketiduran
51 Bab 52. Menyakitkan
52 Bab 53. Waktu
53 Bab 54. Masa Sulit
54 Bab 55. Mencari Elaina
55 Bab 56. Dua Musuh Dalam Satu Waktu
56 Bab 57. Persiapan
57 Bab 58. Saling Melindungi
58 Bab 59. Rindu Sentuhan
59 Bab 60. Terulang Lagi
60 Bab 61. Salah Paham
61 Bab 62. Ayah Kandungmu
62 Bab 63. Kondisi Paman Bishop
63 Bab 64. Pertemuan
64 Bab 65. Rupa Asli Elaina
65 Bab 66. Pilihan Pertama
66 Bab 67. Jangan Berpikir Seperti Itu
67 Bab 68. Black Meadow
68 Bab 69. Kehangatan Keluarga
69 Bab 70. Dimulai
70 Bab 71.
71 Bab 72.
72 Bab 73.
73 Bab 74. Jika Saja
74 Bab 75. Menguji Bakat
75 Bab 76. Kelemahan Brayan
76 Bab 77. Terjun Bebas
77 Bab 78. Ala Bridal
78 Bab 79. Tidak Ada Kata Kalah
79 Bab 80. Mana Portalnya?
80 Bab 81. Ada Apa Denganku?
81 Bab 82. Lebih Dari Bakat
82 Bab 83. Aku ikut!
83 Bab 87. Pelukan Terakhir.
84 Bab 84. Dikerjai Lagi
85 Bab 85. Love Bird
86 Bab 86. Paris in Love
87 Bab 88. Pertempuran.
88 Bab 89. Got You!
89 Bab 90. The End
90 LEMME LOVE YOU
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1. David Walker
2
Bab 2. Dendam Lama
3
Bab 3. Neraka atau Surga
4
Bab 4. Elaina
5
Bab 5. Kebingungan
6
Bab 6. Four B (Brigita, Bree, Bricia, Brayan)
7
Bab 7. Reinkarnasi
8
Bab 8. New Life
9
Bab 9. Supernatural
10
Bab 10. Rahasia Kecil Elaina
11
Bab 11. Rahasia kehidupan Elaina
12
Bab 12. Bakat Elaina
13
Bab 13. Jahil
14
Bab. 14 Maid Sitter not Baby Sitter.
15
Bab 15. Malam Pertama
16
Bab 16. Dungu
17
Bab 17. Yang Pertama
18
Bab. 18 Sarapan Pagi
19
Bab 19. My Feeling
20
Bab 20. Rules
21
Bab 21. New Day
22
Bab 22. Ayam
23
Bab 23. Aku Kekasihmu
24
Bab 24. Baru Kekasih
25
Bab 25. Tergoda
26
Bab 26. Persiapan
27
Bab 27. Lagi-lagi
28
Bab 28. Eksekusi
29
Bab 29. Kembali ke Mansion
30
Bab 30. Perkenalan
31
Bab 31. Pengorbanan Pria Sungguh Besar
32
Bab 32. Kita Menikah Saja
33
Bab 33. Yes
34
Bab 34. Lebah Penghisap Madu
35
Bab 35. Besok atau Minggu Depan
36
Bab 36. Terkejut
37
Bab 37. Terlalu Muda
38
Bab 38. The Wedding
39
Bab 39. Pertemuan Pertama dengan Four B
40
Bab 40. Persiapan
41
Bab 41. Malam Pertama Yang ...
42
Bab 42. Tamu Bulanan
43
Bab 43. Berapa Lama?
44
Bab 44. Di Rapel
45
Bab 45. Akhirnya ... 21+
46
Bab 47. Bertukar Cerita
47
Bab 48. Elaina feat Rachel
48
Bab 49. Perintah David
49
Bab 50. Dua Masalah Muncul Bersamaan
50
Bab 51. Ketiduran
51
Bab 52. Menyakitkan
52
Bab 53. Waktu
53
Bab 54. Masa Sulit
54
Bab 55. Mencari Elaina
55
Bab 56. Dua Musuh Dalam Satu Waktu
56
Bab 57. Persiapan
57
Bab 58. Saling Melindungi
58
Bab 59. Rindu Sentuhan
59
Bab 60. Terulang Lagi
60
Bab 61. Salah Paham
61
Bab 62. Ayah Kandungmu
62
Bab 63. Kondisi Paman Bishop
63
Bab 64. Pertemuan
64
Bab 65. Rupa Asli Elaina
65
Bab 66. Pilihan Pertama
66
Bab 67. Jangan Berpikir Seperti Itu
67
Bab 68. Black Meadow
68
Bab 69. Kehangatan Keluarga
69
Bab 70. Dimulai
70
Bab 71.
71
Bab 72.
72
Bab 73.
73
Bab 74. Jika Saja
74
Bab 75. Menguji Bakat
75
Bab 76. Kelemahan Brayan
76
Bab 77. Terjun Bebas
77
Bab 78. Ala Bridal
78
Bab 79. Tidak Ada Kata Kalah
79
Bab 80. Mana Portalnya?
80
Bab 81. Ada Apa Denganku?
81
Bab 82. Lebih Dari Bakat
82
Bab 83. Aku ikut!
83
Bab 87. Pelukan Terakhir.
84
Bab 84. Dikerjai Lagi
85
Bab 85. Love Bird
86
Bab 86. Paris in Love
87
Bab 88. Pertempuran.
88
Bab 89. Got You!
89
Bab 90. The End
90
LEMME LOVE YOU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!