Junior David protes menuntut haknya, ditambah hasrat yang menggebu. Kolaborasi antara keduanya sangat klop. Beruntung pikiran waras David berhasil menggema di pikirannya.
David segera membenahi posisi tidur Elaina, dan menyelimutinya dengan beberapa kali gulungan. Dia segera berlari ke kamar mandi.
Dalam waktu kurang dari satu jam, David mandi sudah tiga kali. Sekuat-kuatnya lelaki, pasti ada titik lemah mereka yang sangat sulit untuk mereka kendalikan. David terpaksa berendam di dalam bathtub sampai juniornya kembali dalam posisi off.
Kulit telapak tangan dan kakinya mulai keriput. David sengaja memilih suhu dingin untuk berendam di dalam bathtub agar juniornya segera tidur kembali.
"Elaina, Elaina. Baru sehari saja kau sudah membuatku seperti ini," geram David.
Setelah berjuang selama puluhan menit, akhirnya junior David kembali tertidur. Dia segera mengeringkan tubuhnya. Kembali mengenakan pakaian yang baru dan bersih. Tubuhnya terasa sangat lelah. Dia ingin segera memejamkan kedua matanya.
David mengambil sebuah selimut baru dari dalam walk in closet nya. Selimut yang tadi sepenuhnya menjadi milik Elaina malam ini. Dia segera merebahkan tubuhnya di samping Elaina. Gadis itu mudah sekali tertidur.
Tidak butuh waktu lama, Kedua mata David sudah terpejam sempurna. Padahal malam baru mulai menapaki waktunya menggantikan senja. Dia insan di atas kasur king size tertidur dengan lelap.
Irama napas mereka sangat berirama. Saling bersahut-sahutan satu sama lain. Terdengar sangat merdu dan kompak. Sudah dipastikan jika saat ini David dan Elaina sedang berada di alam mimpi mereka.
...✳️✳️✳️...
Malam perlahan pergi ke belahan bumi lain. Kepergian malam meninggalkan fajar hingga mentari perlahan muncul dari peraduannya.
Elaina mulai menggerakkan tubuhnya. Dia ingin meregangkan otot-otot tubuhnya. Kebiasaan Elaina setiap pagi setelah bangun tidur. Tapi kali ini, dia merasa kesusahan untuk menggerakkan kedua tangannya.
Kedua matanya yang tadi masih terbuka sedikit, langsung membulat. Bagaimana mungkin dia bisa menggerakkan kedua tangannya. Tubuhnya sendiri dibungkus dengan selimut yang sangat tebal.
Elaina bisa menebaknya. Selimut di tubuhnya pasti di gulung lebih dari satu kali. Dia sudah seperti burrito saja. Pandangan mata Elaina beralih ke samping. Seorang pria tampan masih tertidur pulas.
Mulut Elaina sudah bersiap untuk mengeluarkan teriakannya. Akan tetapi, diurungkan Elaina. Dia teringat jika sekarang dia berbagi tempat tidur dengan tuannya. Elaina berusaha melepaskan dirinya dari balutan selimut. Tubuhnya bergerak kesana kemari, membuat pria disebelahnya sedikit terganggu.
David yang masih setia dengan bantal dan kasurnya merasa sangat terganggu dengan gerakan di sampingnya. Dia membuka kedua matanya dengan terpaksa.
"Kau kenapa?" tanya David.
"Tu-tuan. Kenapa anda bangun?" tanya Elaina gugup.
"Mengapa kau bergerak?" David justru melontarkan pertanyaan pada Elaina.
"I-ni, tuan. Aku susah bergerak. Bisa bantu aku melepas selimut?" pinta Elaina.
"Mengapa aku harus membantumu?" tanya David.
"Ya ampun, tuan. Kan sekarang hanya ada kau dan aku di dalam kamar mewah ini. Masa aku harus menjatuhkan tubuhku ke lantai. Setelah itu menggulingkan tubuhku sampai ke pintu kamar, dan berteriak minta tolong pada maid yang lewat," oceh Elaina.
"Coba saja! Jika tidak dicoba, tidak akan tahu," jawab David dengan santai.
David segera bangkit dari tempat tidur. Dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"ish, TUAN!" teriak Elaina.
Teriakan Elaina sengaja tidak dipedulikan oleh David. Pria itu berjalan begitu saja menuju kamar mandi, dan menutup pintunya dengan sedikit keras. David masih kesal dengan kelakuan tanpa sengaja Elaina kemarin. Dia ingin merasakan Elaina bagaimana rasanya pegal.
"ish, si David itu kenapa?" tanya Elaina pada dirinya sendiri.
Elaina kembali menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Berharap balutan selimut di tubuhnya sedikit kendur dan bisa terlepas.
Apalah daya Elaina. Balutan selimut itu sangat kuat. Dia hanya bisa mendengus kesal.
"Ok. Aku salah. Ini bukan balutan burrito tapi bedong bayi," gumam Elaina.
Dia teringat saat ibunya dulu melahirkan adik bungsunya. Saat itu Eldran baru berumur satu hari. Ibunya menyelimuti seluruh tubuh Eldran sangat ketat. Kedua tangannya di masukkan ke dalam selimut sehingga membuat Eldran hanya bisa menggerakkan kepalanya saja.
Seperti inilah keadaan Elaina saat ini. Diselimuti seperti seorang bayi yang baru lahir. Dia yakin seratus persen, pelakunya adalah seorang pria tampan yang bergelar tuan muda.
"Apa aku harus mengikuti ucapannya?" tanya Elaina pada dirinya sendiri.
Dengan sekuat tenaga Elaina menggulingkan tubuhnya lebih ke samping agar bisa melihat ke lantai, dan mengukur jarak antara tempat tidur dengan lantai.
Buk ...
Rencana Elaina gagal total. Maksud hati ingin berpindah sedikit. Alhasil, tubuhnya langsung mendarat ke lantai. Untung saja selimut di balutannya sangat tebal sehingga kepalanya tidak mengenai lantai.
Jatuhnya Elaina bertepatan dengan dibukanya pintu kamar mandi. David berjalan keluar tanpa melihat kanan kiri. Dia langsung menuju walk in closet. Memilih satu stel kemeja beserta perlengkapannya. Setelah mendapatkan yang diinginkannya, dia segera berjalan ke arah tempat tidur untuk meletakkan pakaian resminya.
Bugh ...
"Aw," teriak Elaina dan David bersamaan.
Kaki David tersandung sesuatu yang tak lain adalah tubuh Elaina. Dia jatuh terjerembab tanpa bisa mempertahankan tubuhnya. Handuk yang melilit di pinggangnya melorot tanpa ijin dari sang empunya.
Posisi mereka saat ini sangat tidak menguntungkan. Wajah David berada di kedua kaki Elaina. Sedangkan tubuhnya berada di samping tubuh Elaina.
"Aaa tuan!" teriak Elaina.
David mengepalkan kedua tangannya. Pagi yang damai mulai meninggalkan dirinya. Gadis yang berada di bawah pengawasannya sangat senang sekali berteriak dan berulah.
"Bisa tidak kau diam!" perintah David.
"Bisa tidak tuan berdiri sekarang!" cecar Elaina.
David bangkit dari jatuhnya. Elaina yang berpikir akan melihat pemandangan seperti kemarin pagi, harus kecewa. Kali ini David menyadari jika handuknya melorot ke bawah saat dia terjatuh tadi. Tentu saja dia tidak ingin memanjakan kedua mata Elaina untuk menikmati keindahan tubuhnya lagi.
Setelah mengeratkan lilitan handuk di pinggangnya. David segera membalikkan tubuhnya sambil berkacak pinggang.
"Apa yang kau lakukan?" tanya David geram.
"Tuan amnesia, ya?" tanya Elaina.
David semakin menatapnya tajam.
"Ok, ok. Bukannya tadi tuan sendiri yang menyuruhku untuk mencoba menjatuhkan diri dari atas kasur, dan menggulingkan tubuh sampai ke dekat pintu kamar, agar aku bisa berteriak minta tolong pada salah seorang maid yang lewat.
Mendengar jawaban polos dari Elaina justru membuat David menggeram. Bagaimana tidak. Gadis itu sangat dungu. Level kedunguannya sudah melewati batas maksimal. Dia mengikut saja perintah David yang asal.
David segera melepaskan balutan selimut Elaina. Pantas saja, Elaina sangat kesusahan. Ternyata David membalut tubuh Elaina lebih dari dua kali.
Elaina merasa sangat lega terbebas dari jeratan selimutnya sendiri. Dia berusaha bangkit, namun kedua kakinya kesemutan. Kejadian yang baru saja terjadi, menimpa mereka lagi.
Cup ...
Kecupan singkat menyapa kedua bibir mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
tria sulistia
🤣🤣🤣
2022-06-15
1
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ
Ya ampun, nagih ini sih 😌😅
2022-05-19
1
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ
Solo karir 🤣
2022-05-19
1