"Bagaimana jika aku tidak mencintaimu?" tanya Elaina.
David menatap wajah cantik Elaina dan tersenyum.
"Aku akan membuat kau jatuh cinta padaku!" ucap David sambil menarik pelan kepala Elaina agar dapat membisiki telinganya.
"David, geli," teriak Elaina sambil memegang telinga kirinya.
"Kau mengerti, sayang," ucap David lembut.
Wajah Elaina bersemu merah saat mendengar kata 'sayang' langsung dari mulut David. Dia menundukkan kepala agar dapat menutupinya dari David.
Melihat tingkah imut Elaina membuat David semakin ingin mengerjainya. Tapi dia harus mengakhirinya. Cacing di perut gadisnya kembali berdemo.
Kruyuk
Elaina semakin menundukkan kepalanya. Wajahnya saat ini pasti sudah seperti udang rebus.
"Hahaha. Kau tahu, kau sangat lucu sekali saat malu-malu seperti itu," ucap David sambil tertawa.
"Aku tidak malu," jawab Elaina sambil mengangkat wajahnya.
"Benarkah? Apa kau mau aku ambilkan cermin, sayang. Wajahmu sudah seperti udang rebus," jelas David sambil tersenyum menggoda Elaina.
"Ah, David," ucap Elaina sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.
"Jangan cemberut seperti itu. Ayo kita turun ke bawah!" ajak David.
"Benarkah? Tidak ada drama lagi ya!" ketus Elaina.
Elaina sangat mudah dihasut. Tadi saja dia menutupi wajah dengan kedua tangannya. Namun, saat David mengatakan akan segera turun ke bawah, dia segera melepaskan kedua tangan yang menutupi wajahnya.
Sangat lucu bagi David. Akan tetapi, kelakuan Elaina seperti ini sangat berbahaya bagi dirinya sendiri. Elaina bergerak hendak turun dari tubuh David. Gerakannya terhenti saat David menahan tubuhnya.
"Tunggu!" perintah David.
"Katanya boleh turun ke bawah!" cemberut Elaina.
"Sebentar saja. Aku harus memberimu beberapa peraturan," tutur David.
"Untuk apa?" tanya Elaina.
"Dengarkan dan patuhi, ok!" perintah David.
Kedua matanya menatap tajam Mata Elaina. Elaina merasa sedikit takut jika David sudah menatapnya seperti itu.
"Baiklah. Tapi jangan banyak-banyak ya," pinta Elaina.
"Kau itu," ucap David sambil mencubit pelan pipi kanan Elaina.
Elaina mencebik saat David mencubit pipi kanannya yang mulus. Meskipun Elaina merasa dirinya tidak cantik. Tapi dia merawat tubuhnya dengan sangat baik.
"Pertama, kau harus ingat kau adalah kekasihku, gadisku, milikku!" tegas David.
Elaina ingin menutup wajah dengan kedua tangannya lagi. David langsung menahan kedua tangan Elaina.
"Sayang. Jika kau melakukan terus seperti itu. Kita tidak akan pernah turun ke bawah untuk sarapan pagi," ucap David.
Elaina mengangguk dengan memalingkan wajahnya ke samping kiri. Dia tidak ingin mengekspos telinga kirinya pada David. Pria itu sudah tahu jika titik terlemahnya ada pada telinga kirinya.
"Tunggu! Kau baru saja mengatakan yang pertama. Berarti akan ada teman-temannya yang lain," ucap Elaina sambil membukakan kedua matanya.
Dia menyadari peraturan yang di berikan oleh David pasti akan sangat banyak. Peraturan di mansionnya saja sudah sangat banyak. Apalagi aturan menjadi kekasihnya.
"Kedua, kau akan selalu berada di sisiku. Termasuk ke perusahaan. Kecuali saat aku melakukan hobiku," jelas David.
"Apa hobimu?" tanya Elaina.
Dia langsung menatap David saat ada pengecualian.
"Manembak," jawab David.
"Aku setuju," ucap Elaina cepat.
Mendengar kata 'menembak" membuat Elaina takut. Sudah pasti berhubungan dengan pistol. Dia sudah banyak menonton film action dengan adegan tembak-menembak. Sangat mengerikan. Meskipun begitu, dia tetap saja menontonnya.
"Ketiga, kau tidak boleh menatap lelaki lain selain aku. Tidak ada pengecualian!" tegas David.
"Hah? Bagaimana jika aku bertemu idolaku? Masa aku tidak boleh menatap wajahnya saat ingin berfoto atau meminta tanda tangannya!" ketus Elaina.
"Memangnya kau punya idola?" tanya David.
"Tentu saja. Rata-rata gadis remaja sepertiku pasti memiliki idola. Apalagi K-Pop," ucap Elaina sambil tersenyum membayangkan idolanya.
"Siapa idolamu?" tanya David.
"Donghae Suju," ucap Elaina tersenyum lebar sambil membayangkan idolanya.
Rasa panas merangkak perlahan ke hatinya. David sangat tidak suka saat Elaina menyebut nama pria lain selain dirinya. Apalagi saat ini, Elaina terlihat sedang membayangkan pria itu.
"Keempat, kau dilarang membayangkan pria lain selain aku. Termasuk idolamu itu. Aku tidak ingin mendengar kata 'idola' lagi!" tegas David.
"Ish, kau itu. Aku tidak setuju!" sergah Elaina.
David segera membalik tubuh Elaina. Kini dia berada diatas tubuh gadis itu. David men ci um Elaina tanpa henti. Mendapat serangan tiba-tiba membuat Elaina tidak bisa menghindar. Dia meninju pundak David berkali-kali. Dengan terpaksa David melepas ci u man panas mereka.
"Kau ingin membunuhku ya?" tanya Elaina.
Dia berusaha mengatur napasnya dengan stabil. Gadis itu tidak pernah berciuman sama sekali. Sekalinya melakukan justru berlebihan.
"Ah, aku lupa. Kau belum mahir," ucap David sambil tersenyum.
Rasa panas yang tadinya sempat singgah di hatinya perlahan luntur.
"Mengapa kau menciumku seperti itu?" tanya Elaina marah.
"Itu hukuman untukmu, sayang. Jika kau melanggar setiap aturan, kau akan mendapatkan hukuman seperti itu bahkan lebih dari itu. Tergantung pelanggaranmu.
"Mana ada hukuman seperti itu!" kesal Elaina.
"Tentu saja ada. Khusus untukmu," jawab David.
"ish," gerutu Elaina.
"Yang kelima. Aku ingin kau memperhatikan saat kau berpakaian," tutur David.
"Aku sudah memakai pakaian yang kau belikan entah kapan," jawab Elaina ketus.
"Ya. Kau memang sudah memakainya, tapi tidak benar," jelas David.
Elaina menaikkan kedua alis matanya. Dia tidak pernah bisa menaikkan sebelah alisnya saja.
"Bagian mana yang tidak benar?" tanya Elaina dengan polos.
David terkejut mendengar pertanyaan Elaina. Gadisnya ini sangat polos atau belajar menggoda dirinya. Dia menatap kedua mata Elaina. Benar saja. Elaina ternyata sangat polos. Timbul niat jahat David untuk mengerjai kekasihnya itu.
"Apa kau mau aku menunjukkan bagian mana yang tidak benar, sayang?" tanya David lembut.
"Ya. Jika tidak begitu aku tidak akan tahu, atau hanya akal-akalan mu saja," ucap Elaina.
"Baiklah, kau yang meminta," ucap David sambil menaikkan sebelah alisnya.
"ish, kau itu jangan pamer. Jangan mentang-mentang kau bisa menaikkan sebelah alis matamu," gerutu Elaina.
"Kau ingin aku memberitahumu atau tidak?" tanya David.
Elaina hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Aku sangat yakin kau akan menyukainya," ucap David pelan.
Kedua tangan David langsung masuk ke dalam balik kaos Elaina dengan cepat. Kedua tangan David dengan cepat meraup dua bukit kembar di sana.
Elaina terkesiap, rasanya ingin berteriak akan sensasi aneh yang muncul perlahan. Jari-jari David sangat lihai memainkan perannya. Namun sayang, suaranya tertahan oleh kecupan lembut yang diberikan oleh David di bibirnya.
Usapan lembut di tubuhnya membuat ia menginginkan lebih. Elaina menggigit bibirnya. Dia tidak siap dengan gelombang rasa yang baru pertama kali ia rasakan.
Merasakan gadisnya menikmati setiap sentuhan. David segera menghentikan permainannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ
Aduh, tahan nafas....
2022-05-25
0
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ
Ya ampun 😪
2022-05-25
0
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ
Byuh bener stempel nya 😂😂😂
2022-05-25
0