Bab 6. Four B (Brigita, Bree, Bricia, Brayan)

David tersentak saat tangan kanannya diraih oleh sepasang tangan kasar dan keriput. David menoleh ke samping. Seorang wanita tua duduk di sampingnya. Wanita itu mengenakan jubah. Penutup kepala jubah itu menutupi seluruh kepalanya. Kecuali rambut putih panjangnya yang tergerai melewati penutup kepala.

David ingin menarik tangannya, namun ditahan oleh wanita itu. Dia membalik tangan David sehingga telapak tangannya kini menghadap keatas. Jari telunjuk kanannya mengusap pelan permukaan telapak tangannya. David sempat menarik tangannya lagi karena merasakan sensasi seperti tersetrum. Rasanya juga sedikit perih.

"Maaf nyonya, siapa anda?" tanya David pelan sambil meringis kesakitan.

"Kau ditakdirkan untuk bertemu denganku hari ini," jawabnya sambil masih mengusap telapak tangan David. Gerakannya seperti membuat bentuk pola.

"Maaf nyonya, apa aku mengenalmu?" tanya David lagi.

"Sst ...!" wanita itu hanya mendesis menyuruh David untuk diam.

David langsung mengunci mulutnya. Dia memutuskan untuk percaya pada wanita tua itu saat ini. Mungkin saja dia bisa mendapat jawaban atas kejadian aneh yang menimpanya.

"Selesai!" seru wanita itu tiba-tiba.

Keadaan yang tadinya cerah kini berganti gelap gulita. Awan putih berganti menjadi awan yang sangat gelap. Siapapun yang melihatnya sudah dipastikan akan lari, dan mengira dunia akan kiamat. Angin mulai bertiup kencang. Angin itu mulai membentuk seperti pusaran, melahap semua benda yang berada di sekitarnya.

David ingin berlari dari sana untuk menyelamatkan diri. Tapi tangan kanannya masih dipegang erat oleh wanita tua tadi.

"Tenanglah!" perintah wanita tua itu.

"Hah! Bagaimana aku bisa tenang nyonya," seru David dengan suara yang bergetar.

"Diam dan duduklah kembali di sampingku jika kau ingin jawaban!" seru wanita tua itu sambil menatap wajah David.

David terkejut melihat wajah wanita tua itu. Tubuhnya sangat tidak sesuai dengan wajahnya. Tangan keriput dan rambut putih. Tapi wajahnya masih terlihat muda. Sangat tidak sesuai dengan tubuh ringkihnya.

Jika dia tidak salah menebak, tubuh wanita tua itu berusia tujuh puluh tahun, dan wajahnya berusia sekitar empat puluh tahun. Mulutnya ternganga saking terkejutnya.

David akhirnya menyerah. Dia memilih mengikuti perintah wanita itu. Kali ini dia tidak menyebutnya wanita tua setelah melihat wajahnya. Dia duduk tepat di sebelah wanita itu

"Dengarkan dan ikuti perintahku!"

David hanya menganggukkan kepalanya.

"Buka telapak tangan kananmu sekarang!" perintah wanita itu.

David segera membuka telapak tangan kanannya. Benar saja dugaannya. Wanita itu membuat sebuah pola yang tadinya tak kasat mata. Tapi kini pola itu terlihat nyata karena mengeluarkan sinar berwarna emas dari telapak tangannya sendiri. David terkesima melihat sesuatu yang menurutnya ajaib.

Pusaran angin itu mendekati mereka perlahan. Wajah David terlihat memucat.

"Astaga, masa aku harus mengalami mati sekali lagi," ucap nya lemah.

"Hadapkan telapak tanganmu pada pusaran itu!" perintah wanita itu lagi.

David segera melakukan perintahnya. Dia sudah tidak ingin mendebat wanita itu lagi. Dia hanya ingin semua ini cepat selesai. Pusaran angin semakin mendekat. David tidak ingin melihat apa yang akan terjadi berikutnya. Dia memilih untuk memejamkan kedua matanya.

Meskipun kedua matanya terpejam, dia bisa merasakan bahwa kegelapan tadi berubah menjadi cahaya yang terang.

"Buka matamu!" perintah wanita itu.

David membuka kedua matanya perlahan. Lagi. Dia terkejut bukan main. Taman kota yang tadinya dia berada menghilang begitu saja. Tidak ada awan gelap dan pusaran angin kencang di tempatnya sekarang.

David dan wanita itu kini berada di sebuah padang rumput yang sangat luas. Padang rumput berwarna kuning menyala seperti matahari.

"Brigita!" seru wanita itu.

David menaikkan sebelah alisnya. Dia masih bingung dengan keadaan yang tiba-tiba seperti ini.

"Namaku," ucap wanita itu tanpa menatap David.

"Oh, aku ..." ucapan David langsung dipotong oleh Brigita.

"David Walker. Seorang pria yang mati terbunuh di tepi danau Ray Hubbard," jelas Brigita.

"Ba-gaimana kau tahu?" tanya David terkejut.

"Aku tahu semuanya tentang mu," tutur Brigita.

Brigita berjalan selangkah di depan David. Dia berjalan selangkah demi selangkah menuju sebuah pondok di bawah pohon besar.

David yang masih terkejut segera tersadar saat melihat sosok Brigita mulai menjauh. Dia segera mengikuti wanita itu sebelum dia tertinggal jauh.

Brigita berdiri di depan pintu pondok. Pintu itu terbuka tanpa harus di ketuk terlebih dahulu.

"Apa kau bersamanya?" tanya suara seorang pria yang terdengar masih remaja..

"Dia di belakangku!" seru Brigita.

Brigita masuk ke dalam pondok. David segera mengikutinya masuk ke dalam. Lagi-lagi dia terkejut melihat isi dalam pondok itu. Dari luar pondok itu terlihat sudah tua dan reot. Keadaan di dalam pondok sangat jauh berbeda.

Dindingnya terbuat dari batu alami. Ukurannya cukup luas, dan terasa hangat. David melihat ada tiga orang di dalam sana tidak termasuk mereka. Seorang remaja pria dan dua orang wanita kembar dewasa yang seumuran dengannya.

"Ah, maafkan aku!" ucap remaja pria itu sambil menunduk.

"Duduklah!" perintah salah seorang gadis kembar.

David meraih sebuah kursi kayu dan duduk disana. Semuanya kini duduk mengelilingi meja bundar, seperti sedang mengadakan konferensi meja bundar saja.

"Perkenalkan aku Bree. Dia saudari kembar ku Bricia, dan adik laki-laki kami Brayan. Kau sudah bertemu kakak tertua kami, Brigita," jelas wanita itu.

"Aku rasa, aku tidak perlu memperkenalkan diriku lagi," tutur David.

Mereka semua hanya diam, kecuali Brayan yang dari tadi terlihat gelisah.

"Mengapa kau meminta maaf padaku?" tanya David pada Brayan.

"A-ku," ucapnya terbata dan langsing dihentikan oleh kakaknya, Bricia.

"Kami bukan penyihir," tutur Bricia.

David langsung berdiri saat Bricia mengucapkan kata 'penyihir'.

"Jika kalian bilang bukan, itu berarti iya!" seru David.

"Duduklah!" perintah Brigita.

Keempat orang itu menatap David memintanya untuk segera duduk dan menyelesaikan kekacauan yang disebabkan oleh adik bungsu mereka.

"Ok. Aku duduk," jawab David sambil menarik kursinya menjauh dari mereka. Dia memilih duduk di dekat pintu masuk agar memudahkan dia untuk lari jika sesuatu terjadi.

"Kami anak-anak berbakat yang memiliki kekuatan murni. Kau pasti pernah melihat berita di televisi, khususnya pada sebuah acara yang menangkap kejadian aneh pada layar CCTV," jelas Bricia.

"Ada yang tiba-tiba menghilang, berlari dengan cepat, mengeluarkan api dari tubuh, terbang, dan masih banyak lagi bakat yang dimiliki oleh anak-anak berbakat seperti kami," Bree ikut menjelaskan.

"Sebentar. Beri aku waktu untuk mencerna semua ucapan kalian," pinta David.

David memang pernah menonton berita tentang itu. Akan tetapi semua berita itu di bantah karena hoax, dan itu hanyalah trik kamera.

"Terus apa hubungannya denganku?" tanya David.

"Tentu saja ada," jawab Bree.

Terpopuler

Comments

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Brayan... aku ngetik bray, langsung muncul nama brayan.. wow keren sudah ada dalam kamus...

popular name brati 😍

jangan2 brayan yang ga sengaja bikin David mati ya Thor?

2022-05-19

1

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

nama yang cantik 😍

2022-05-19

1

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

jadi bayangin visual drakor itu yaa thoorr, penyihir cantik 😍😍😍

2022-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. David Walker
2 Bab 2. Dendam Lama
3 Bab 3. Neraka atau Surga
4 Bab 4. Elaina
5 Bab 5. Kebingungan
6 Bab 6. Four B (Brigita, Bree, Bricia, Brayan)
7 Bab 7. Reinkarnasi
8 Bab 8. New Life
9 Bab 9. Supernatural
10 Bab 10. Rahasia Kecil Elaina
11 Bab 11. Rahasia kehidupan Elaina
12 Bab 12. Bakat Elaina
13 Bab 13. Jahil
14 Bab. 14 Maid Sitter not Baby Sitter.
15 Bab 15. Malam Pertama
16 Bab 16. Dungu
17 Bab 17. Yang Pertama
18 Bab. 18 Sarapan Pagi
19 Bab 19. My Feeling
20 Bab 20. Rules
21 Bab 21. New Day
22 Bab 22. Ayam
23 Bab 23. Aku Kekasihmu
24 Bab 24. Baru Kekasih
25 Bab 25. Tergoda
26 Bab 26. Persiapan
27 Bab 27. Lagi-lagi
28 Bab 28. Eksekusi
29 Bab 29. Kembali ke Mansion
30 Bab 30. Perkenalan
31 Bab 31. Pengorbanan Pria Sungguh Besar
32 Bab 32. Kita Menikah Saja
33 Bab 33. Yes
34 Bab 34. Lebah Penghisap Madu
35 Bab 35. Besok atau Minggu Depan
36 Bab 36. Terkejut
37 Bab 37. Terlalu Muda
38 Bab 38. The Wedding
39 Bab 39. Pertemuan Pertama dengan Four B
40 Bab 40. Persiapan
41 Bab 41. Malam Pertama Yang ...
42 Bab 42. Tamu Bulanan
43 Bab 43. Berapa Lama?
44 Bab 44. Di Rapel
45 Bab 45. Akhirnya ... 21+
46 Bab 47. Bertukar Cerita
47 Bab 48. Elaina feat Rachel
48 Bab 49. Perintah David
49 Bab 50. Dua Masalah Muncul Bersamaan
50 Bab 51. Ketiduran
51 Bab 52. Menyakitkan
52 Bab 53. Waktu
53 Bab 54. Masa Sulit
54 Bab 55. Mencari Elaina
55 Bab 56. Dua Musuh Dalam Satu Waktu
56 Bab 57. Persiapan
57 Bab 58. Saling Melindungi
58 Bab 59. Rindu Sentuhan
59 Bab 60. Terulang Lagi
60 Bab 61. Salah Paham
61 Bab 62. Ayah Kandungmu
62 Bab 63. Kondisi Paman Bishop
63 Bab 64. Pertemuan
64 Bab 65. Rupa Asli Elaina
65 Bab 66. Pilihan Pertama
66 Bab 67. Jangan Berpikir Seperti Itu
67 Bab 68. Black Meadow
68 Bab 69. Kehangatan Keluarga
69 Bab 70. Dimulai
70 Bab 71.
71 Bab 72.
72 Bab 73.
73 Bab 74. Jika Saja
74 Bab 75. Menguji Bakat
75 Bab 76. Kelemahan Brayan
76 Bab 77. Terjun Bebas
77 Bab 78. Ala Bridal
78 Bab 79. Tidak Ada Kata Kalah
79 Bab 80. Mana Portalnya?
80 Bab 81. Ada Apa Denganku?
81 Bab 82. Lebih Dari Bakat
82 Bab 83. Aku ikut!
83 Bab 87. Pelukan Terakhir.
84 Bab 84. Dikerjai Lagi
85 Bab 85. Love Bird
86 Bab 86. Paris in Love
87 Bab 88. Pertempuran.
88 Bab 89. Got You!
89 Bab 90. The End
90 LEMME LOVE YOU
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1. David Walker
2
Bab 2. Dendam Lama
3
Bab 3. Neraka atau Surga
4
Bab 4. Elaina
5
Bab 5. Kebingungan
6
Bab 6. Four B (Brigita, Bree, Bricia, Brayan)
7
Bab 7. Reinkarnasi
8
Bab 8. New Life
9
Bab 9. Supernatural
10
Bab 10. Rahasia Kecil Elaina
11
Bab 11. Rahasia kehidupan Elaina
12
Bab 12. Bakat Elaina
13
Bab 13. Jahil
14
Bab. 14 Maid Sitter not Baby Sitter.
15
Bab 15. Malam Pertama
16
Bab 16. Dungu
17
Bab 17. Yang Pertama
18
Bab. 18 Sarapan Pagi
19
Bab 19. My Feeling
20
Bab 20. Rules
21
Bab 21. New Day
22
Bab 22. Ayam
23
Bab 23. Aku Kekasihmu
24
Bab 24. Baru Kekasih
25
Bab 25. Tergoda
26
Bab 26. Persiapan
27
Bab 27. Lagi-lagi
28
Bab 28. Eksekusi
29
Bab 29. Kembali ke Mansion
30
Bab 30. Perkenalan
31
Bab 31. Pengorbanan Pria Sungguh Besar
32
Bab 32. Kita Menikah Saja
33
Bab 33. Yes
34
Bab 34. Lebah Penghisap Madu
35
Bab 35. Besok atau Minggu Depan
36
Bab 36. Terkejut
37
Bab 37. Terlalu Muda
38
Bab 38. The Wedding
39
Bab 39. Pertemuan Pertama dengan Four B
40
Bab 40. Persiapan
41
Bab 41. Malam Pertama Yang ...
42
Bab 42. Tamu Bulanan
43
Bab 43. Berapa Lama?
44
Bab 44. Di Rapel
45
Bab 45. Akhirnya ... 21+
46
Bab 47. Bertukar Cerita
47
Bab 48. Elaina feat Rachel
48
Bab 49. Perintah David
49
Bab 50. Dua Masalah Muncul Bersamaan
50
Bab 51. Ketiduran
51
Bab 52. Menyakitkan
52
Bab 53. Waktu
53
Bab 54. Masa Sulit
54
Bab 55. Mencari Elaina
55
Bab 56. Dua Musuh Dalam Satu Waktu
56
Bab 57. Persiapan
57
Bab 58. Saling Melindungi
58
Bab 59. Rindu Sentuhan
59
Bab 60. Terulang Lagi
60
Bab 61. Salah Paham
61
Bab 62. Ayah Kandungmu
62
Bab 63. Kondisi Paman Bishop
63
Bab 64. Pertemuan
64
Bab 65. Rupa Asli Elaina
65
Bab 66. Pilihan Pertama
66
Bab 67. Jangan Berpikir Seperti Itu
67
Bab 68. Black Meadow
68
Bab 69. Kehangatan Keluarga
69
Bab 70. Dimulai
70
Bab 71.
71
Bab 72.
72
Bab 73.
73
Bab 74. Jika Saja
74
Bab 75. Menguji Bakat
75
Bab 76. Kelemahan Brayan
76
Bab 77. Terjun Bebas
77
Bab 78. Ala Bridal
78
Bab 79. Tidak Ada Kata Kalah
79
Bab 80. Mana Portalnya?
80
Bab 81. Ada Apa Denganku?
81
Bab 82. Lebih Dari Bakat
82
Bab 83. Aku ikut!
83
Bab 87. Pelukan Terakhir.
84
Bab 84. Dikerjai Lagi
85
Bab 85. Love Bird
86
Bab 86. Paris in Love
87
Bab 88. Pertempuran.
88
Bab 89. Got You!
89
Bab 90. The End
90
LEMME LOVE YOU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!